Surya meredup sinarnya terik yang tadi menyiksa berganti dengan semilir angin yang perlahan meniup dedaunan
apakah hidup ini harus selalu tentang kesakitan... Apa hanya orang-orang berduit yang pantas bahagia... Apa,, apa kami yang melarat ini tidak pantas bahagia....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GloriAngga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cp.29
Lanjuttsssskan
**
seminggu berlalu danira menjalani hari-harinya dengan tenang ia bekerja dengan baik bahkan sudah memenangkan dua kasus dalam pekerjaan pertamanya sebagai seorang pengacara teman-teman kantornya selalu terbuka kepadanya mereka menganggap danira sebagai senior padahal danira baru memasuki tempat itu namun mereka begitu menyeganinya terkadang rasa tanya besar didalam kepalanya namun tidak ada waktu untuknya memikirkan itu ia harus bersyukur kali ini ia bisa tenang dalam pekerjaannya ini yang ia harus lakukan adalah fokus dengan dirinya pekerjaannya dan Laura
"Raa ada telpon untukmu" ujar teman kerjanya menyerahkan telpon kepada danira
"Selamat siang bersama lawyer Aira disini" Ujar danira menyambut telpon itu dengan sopan ditempat kerjanya danira memang tidak menggunakan nama danira melainkan ia menggunakan nama aira untuk panggilannya.
"Ada yang bisa saya bantu.." Tanya danira, terdengar dari suaranya sepertinya ia seorang wanita
"Baik.. 15 menit saya akan tiba disana" Jawab danira lalu menutup telponnya
"Siapa ra" Tanya teman disampingnya
"Biasa.." Jawab danira sembari tersenyum kode
"Ahh bekerja disini membuatku semakin takut menikah" ucap salah satu rekan kerjanya
"Kenapa tanya danira
"Heii kamu gak sadar, setiap detik ada saja laporan kasus perceraian, KDRT, dan bla bla bla lainnya.. Lebih baik seorang diri daripada menikah tapi jadi derita" Jawabnya acuh membuat danira dan lainnya tertawa membalas ucapannya
"Ehh udah ya aku duluan" Ujar danira sembari berlalu pergi mengingat ia harus menemui klien barunya
"Itulah alasan aku tidak mau menikah" Ujar danira sembari menyetir mobil yang disediakan perusahaan untuknya tak butuh waktu lama sebelum 15 menit danira tiba disebuah restoran mewah tempat ia dan kliennya akan bertemu
Dari luar saja penampilan danira banyak menarik perhatian kaum muda terutama laki-laki saat ia memasuki restoran itu
"Meja kamboja 45" Ucap danira kepada resepsionis wanita yang juga tertegun menatapnya
"Ba-baik bu" Jawab wanita itu ia membawa danira ke meja V-VIP di meja 45 terlihat seorang wanita cukup berumur sedang duduk memainkan ponselnya dari penampilannya danira dapat menebak ia juga bukan orang sembarangan
"Selamat siang nyonya" Ujar danira membuat wanita itu mengangkat pandangannya dan meletakan ponselnya ia berdiri mengulurkan tangannya membalas jabatan tangan danira.
"Woww kamu ternyata masih muda dan juga begitu style list i like you Style" ujarnya sembari tersenyum menatap danira
"Saya mendengar dari teman-teman saya jika kamu pengacara baru tapi cara kerja mu sangat profesional dan memuaskan.." Ujarnya membuat danira tersenyum tersipu danira melepaskan kacamata hitamnya lalu merapikan rambutnya yang tergerai indah
"Terima kasih pujiannya nyonya itu membuat saya tersipu" Jawab danira
"Kamu juga sangat asik yaa.. I like tapi apa kamu mampu menangani kasus ini" Tanya nya menatap danira remeh
"Itu gampang, tapi.."
"Ahh ya itu juga urusan gampang jika kamu berhasil memang kasus ini i akan membayarmu 3x lipat dari klien mu yang lain" Ucapnya sombong danira semakin tertantang dengan ucapan wanita itu
"Baik saya terima.." Ujar danira
"Tapi jika kamu gagal.."
"Jika gagal saya akan berhenti jadi pengacara" Ucap danira membuat wanita itu terbelalak ia mengulurkan tangannya dan menjabat tangan danira
"Saya suka cara kerjamu" Ucap nya sembari tersenyum bangga, setelah pertemuan itu danira tinggal seorang diri direstoran itu ia menikmati masa tenangnya sembari memainkan ponselnya untuk menghubungi rekan kerjanya
Seminggu kembali berlalu danira kembali mendatangi restoran yang sama ia temui bersama kliennya kali ini danira sampai terlebih dahulu ia sudah memesan meja V-VIP seperti biasa penampilan danira kali ini lebih kasual santai namun meskipun seperti itu penampilan danira tetap menarik dipandang mata
"Mamii pulang jangan sore-sore yaa"
Danira tersenyum simpul setelah mendengar suara mungil milik Laura, setelah menimbang cukup lama akhirnya danira memperkejakan seorang baby sitter dirumah nya namun dengan pengawasan cctv 24 jam bahkan danira sendiripun dapat memantau dari layar ponselnya
"Iya sayang nanti mami pulang" Balas danira sembari merekam suaranya fokus danira bubar saat seorang kliennya tiba seperti biasa wanita paruh baya itu tetap dengan style modisnya seperti ibu-ibu sosialita yang modern
"Sudah lama menunggu" tanya nya ia meletakan tas nya lalu duduk dihadapan danira senyuman nya mengembang tak henti-henti menatap danira
"I'm soo soo happy" Ucapnya sembari meraih tangan danira dan menggenggamnya erat
"Saya ikut senang atas kemenangan anda" Jawab danira sembari tersenyum menatapnya
"Seperti janji kita, saya sudah transfer semua.. Silahkan dicek" Ucapnya danira tersenyum simpul
"Tak perlu di cek saya percaya dengan anda" Jawab danira serius membuat wanita itu tersenyum sumringah
"Ini yang saya suka darimu.. Profesional dan bertanggung jawab, oh ya saya ada teman yang sedang ada masalah juga..." Ucapnya
"Masalah, apa itu?" Tanya danira
"You tahu gak,.. (Si ibu mode gosip aktif dah ini.. Bisik batin danira sembari terkekeh) Dia punya mantu gak bisa hamitong.." Ucapnya sembari berbisik
"Hah hamitong itu apa ?" Tanya danira, membuat ibu itu berdecak kesal
"Hamilll hamil..." Jawabnya ia bahkan berpindah tempat duduk disamping danira keduanya bak seperti bestie yang sedang bergosip
"Dia punya anak udah nikah lama tapi you tahu mantunya gak bisa hamil you kan tahu orang kaya seperti kita-kita ini perlu juga dong cucu masa iya pas ngumpul-ngumpul orang-orang ceritain cucu kita ceritain kucing kan gak lucuu.." Ucapnya sembari terus asik bercerita membuat danira pun ikut terhanyut mendengar ceritanya
"Dan i sudah kasih tahu dia tentang you.. then you tahu dia pengen you jadi pengacara anaknya..."
"Why, kok saya kenapa jadi saya jadi pengacara anaknya" Tanya danira
"Is dia pengen anak dan mantunya cerai jadi you harus jadi pengacara anaknya.. Kan you udah berhasil memenangkan kasus perceraian i dan semua hak asuh anak dan harta jatuh ke tangan i.." Jelas wanita itu
"Hemmm, emang anaknya mau cerai" Tanya danira
"Aaa.. Emmm" wanita itu menggaruk batang hidungnya membuat danira menghela nafas panjang
"I kurang tahu, nanti deh you tanya sendiri orangnya lagi on the way kesini" Jawabnya sembari menatap ponselnya
"Dia kesini.. Kok gak kasih tahu saya, kalau tau bakalan ada calon klien saya gak penampilan gini" Protes danira
"ahh udah you mah udah cantik pake apa aja makin cantik, apalagi gak pake apa-apa " godanya membuat danira tersedak salivanya sendiri bukannya membantu danira wanita itu justru tertawa gambalang sembari menepuk-nepuk bahu danira
"Orang kaya ternyata gesrek-gesrek semuanya.." Bisik batin danira
Setelah berbincang-bincang dengan wanita itu danira menatap jam ditangannya sudah pukul 19.00 dan wanita yang dikatakan belum juga datang
"Masih lama?" Tanya danira
"Bentar lagi, katanya udah didepan" Jawabnya
"Itu dia" Ucap wanita itu sembari berdiri ia berjalan menghampiri temannya danira melepas dahaganya dengan meminum minumannya dan ia kembali dibuat tersedak saat melihat siapa orang yang dikatakan wanita tadi dari kejauhan danira betul-betul mengingat siapa orang itu namun sepertinya wanita itu belum menyadari kehadiran danira ditempat itu terlihat dari ia masih berbincang riang dengan temannya sembari bersenda gurau menghampiri meja danira
"Okey danira tenang.. Tenang ingat kamu bukan danira yang dulu, ingat kamu bukan danira yang lemah, ingat danira ingat kamu sekarang sudah kuat tenang.. Tenang..."
ceritanya keren banget.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya