NovelToon NovelToon
GLOW UP PADA WAKTUNYA

GLOW UP PADA WAKTUNYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:804.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Savana Alifa

"Gak tahu malu! Lo gak ngaca? Lo itu jelek, gendut, item lagi! Bisa-bisanya mimpi mau jadi pacar Alder."

Suara sumbang itu terus terlontar dari banyaknya murid yang mengelilinginya, melemparnya dengan kertas bahkan dengan botol air mineral kosong.

Dimana letak kesalahannya? Gadis bernama Jasmine itu hanya mencoba menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder, tapi ternyata di situ lah awal kehancurannya.

Mendapat perlakuan buruk dan bullying dari teman-teman sekolahnya, tak lantas membuat Jasmine menyerah. Meski nyaris tak waras, ia berhasil merubah dirinya. Dari seekor itik, menjadi angsa cantik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PAJAK JADIAN

"Jadi, apa kalian ingin menjelaskan sesuatu?" Oryza menatap Alder dan Jasmine bergantian, sesekali pria itu membenarkan letak kaca matanya.

"Gak!" Tolak Alder.

Jasmine pun menggeleng, gadis itu memalingkan wajah menghindari tatapan menyelidik Oryza.

"Jadi begitu? Ok, kalau itu mau kalian. Itu artinya rekaman cctv di ruang meeting tadi akan menyebar di situs resmi perusahaan.

"Eh, apa?" Alder berdiri, menghampiri Oryza yang tengah mengotak-atik ponselnya. Beberapa saat kemudian Oryza memperlihatkan kenakalan Alder dan Jasmine di ruang meeting.

"Lihat ini, jelas kan? Ini film terbaru yang baru aku buat, pasangan di dalam video ini sepertinya sedang di mabuk cinta. Ini akan menjadi film terheboh tahun ini, hahaha!"

Oryza tertawa jahat, tapi tetap saja pria itu terlihat lucu. Jasmine sendiri bingung, antara kesal, ingin marah dan ingin tertawa menjadi satu. Oryza memang cerdik, ia mengancam dengan bukti yang akurat.

"Jangan so' jahat gitu deh. Kamu gak pantes, Za," ucap Jasmine.

Oryza mendelik, membenarkan kaca matanya padahal letaknya sudah benar. Tak melorot atau berpindah tempat.

"Hapus rekamannya, Za!" Titah Alder.

"Tidak semudah itu, Ferguso!" Oryza kembali memasukan ponselnya ke saku jas, lalu duduk menyilang kaki di sofa seperti dia lah bosnya.

"His, nyebelin juga nih anak. Oke-oke, kita ngaku. Aku sama Nara pacaran, puas?" Akhirnya Alder jujur, sepertinya percuma juga menyembunyikan status mereka, karena lambat laun Oryza akan mengetahuinya.

"Good, susah amat buat jujur. Sejak kapan kalian jadian? Pajak harus ada buat aku," Oryza mulai melunjak.

"Pajak apa sih, Za? Jangan aneh-aneh deh," Jasmine menyingkirkan tangan Alder dari bahunya, di depan Oryza ia masih malu mengumbar kemesraan dengan sang kekasih.

Oryza pasti akan meledeknya habis-habisan, karena pada akhirnya ia masih bisa luluh juga oleh pesona Alder.

"Pajak jadian, kalian harus traktir aku! Gak ada penawaran," ucap Oryza lagi, ia merasa menang karena memegang kartu AS hubungan Alder dan Jasmine.

"CK, iya-iya. Nanti malam kita traktir, sana pergi. Jangan ganggu," Alder mengibaskan tangannya, mengusir Oryza yang masih duduk santai di sofa.

Oryza komat kamit, menggerutu karena di usir oleh Alder. Tapi ia pun menurut, beranjak dari sofa lalu keluar ruangan itu.

Tepat saat pintu ruangan kembali tertutup, Alder menarik Jasmine ke dalam dekapannya, mengunci tubuh gadis itu dengan kedua tangannya.

"Al, ini di kantor. Jangan macam-macam," ucap Jasmine seraya bergerak-gerak berusaha melepaskan diri dari Alder.

"Emangnya kenapa? Kamu itu harus banyak terapi supaya bersin kamu sembuh. Dan aku putuskan ini jamnya kamu terapi," Alder mendekat, tak membiarkan Jasmine menolak atau memprotes. Namun baru saja bibirnya menempel di bibir Jasmine, pintu ruangan tiba-tiba kembali terbuka.

Kepala Oryza menyembul lalu sontak memejamkan mata, "Astaga, kalian ini! Jangan main adu jotos di sini! His, ternoda kan mata aku," Oryza menggerutu. Niatnya ingin mengajak Jasmine, tapi ia justru melihat sesuatu.

"Hey, pergi sana! Gaji mu aku potong kalau kamu balik lagi!" Ancam Alder.

Oryza lekas menarik kepalanya, menutup pintu dengan rapat lalu benar-benar pergi. Ternyata hanya setipis tissue pertahanan Jasmine untuk tak kembali terpesona pada Alder, nyatanya gadis itu begitu mudah luluh. Faktanya, rasa cinta di hati Jasmine masih sangat besar dan mengalahkan ras kecewa Jasmine di masa lalu.

Merasa dekapan Alder melonggar, Jasmine gunakan kesempatan itu untuk melepaskan diri. Gadis itu kabur sebelum Alder menahannya lagi.

"Sayang, jangan kabur. Kamu harus terapi," Alder tertawa, Jasmine tampak gemas di matanya. "Kamu akan segera tahu, kenapa aku begitu mudah mencintai kamu," gumamnya.

***

"Kamu sekretaris baru itu yah?"

Jasmine mengangguk, tidak lupa juga ia tersenyum. Sebagai anak baru, ia tak boleh memberi kesan tak baik bagi senior yang sudah lama bekerja di sana.

"Kok bisa sih jadi sekretaris? Padahal Pak Al itu kalau merekrut orang gak pernah sembarangan loh. Kok dia bisa menerima orang sembarangan? Apalagi belum pengalaman," gadis berambut sebahu itu menatap Jasmine dari tas hingga kebawah, kemudian dari bawah ke atas. "Jual muka yah?" Bisik gadis itu.

"Maksud kamu?" Kening Jasmine berkerut, ia mulai mencium bau-bau penindasan disini.

"Modal cantik doang, iya kan? Jadi sekretaris Pak Al itu gak gampang loh, banyak yang di pecat atau gak betah. Atau jangan-jangan jual paha?" Tanya Aster dengan suara berbisik.

Jasmine tersenyum miring, "Mbak ... Siapa nama kamu?"

"Aster," jawab gadis bertubuh tinggi itu dengan senyuman sinisnya.

"Mbak Aster, saya kerja di sini karena saya mendapat promosi jabatan dari perusahaan saya sebelumnya. Mbak tahu arti promosi jabatan kan? Itu karena saya termasuk salah satu karyawan terbaik. Jadi bukan soal cantik atau enggaknya, tapi mampu atau enggak! Dan satu lagi, bukannya bunga Aster itu selalu menebar kebahagiaan? Bukan menebar gosip, saya permisi, Pak Al sudah menunggu."

Maaf-maaf saja, Jasmine tak bisa lagi ditindas seperti dulu. Beberapa kali konsultasi dengan Fitrah membuat rasa percaya diri dan keberaniannya meningkat. Fitrah membentuk mental Jasmine sekuat baja, tak gentar dengan intimidasi receh macam yang Aster lakukan. Tapi kesal pasti ada, hanya saja tak terlalu berpengaruh pada mentalnya.

Jasmine mengibaskan rambut panjangnya, berjalan melewati Aster dengan rasa percaya diri tinggi. Ia tak perduli dengan Aster yang terdengar mengumpatnya.

"Cih, sombong. Palingan Dua bulan juga di pecat," umpat Aster lalu pergi.

***

"Nyebelin banget, bikin mood hancur aja," gerutu Jasmine saat tiba di ruangannya.

"Siapa yang bikin mood pacar aku hancur?"

Jasmine sontak menoleh, ia mengusap dada, "Astaga, kamu ngagetin aja. Kenapa sih seneng banget ada tiba-tiba?"

Alder mengulurkan tangannya, meminta Jasmine untuk duduk di sebelahnya. Di ruangan Jasmine juga terdapat single sofa, di peruntukan bagi tamu yang tak mau menunggu di ruang tunggu, atau untuk CEO jika mereka ingin membicarakan pekerjaan di ruangan itu.

"Siapa yang bikin kamu kesel, hm?" Tanya Alder sesaat setelah Jasmine duduk. Ia merapihkan anak rambut yang menjuntai di dahi sang kekasih, lalu menyelipkan beberapa helai rambut panjang gadis itu ke belakang telinga.

"Tadi aku ketemu salah satu karyawan kamu, julit banget mulutnya. Dia bilang aku jadi sekretaris kamu itu modal jual muka. Lebih parah lagi dia bilang aku modal jual paha, padahal muka aku biasa-biasa aja tuh. Apalagi jual paha, amit-amit jangan sampai."

"Jangan marah-marah, kamu kan cantik, wajar kalau dia iri. Dia itu begitu karena iri sama kamu. Kenapa bibirnya manyun? Mau aku ci*m?" Goda Alder.

"Ish, kesitu aja pikirannya. Aku tuh gak papa, cuma sedikit kesel aja sama omongannya. Tapi Al, kalau misalnya aku jelek, kamu masih mau jadi pacar aku?"

Jasmine merubah posisi duduk, miring menatap Alder yang duduk di sebelahnya. Ia tatap mata elang kekasihnya dengan seksama, mencari jawaban yang tak kunjung pria itu lontarkan.

"Kamu gak mau kan?" Tanyanya lagi, raut wajahnya seketika murung, itu artinya, Alder memang mencintai Nara, bukan Jasmine.

"Siapa bilang aku gak mau? Kamu so' tahu," Alder menarik tangan gadis itu, membawanya ke dalam dekapannya.

"Emang kamu masih mau sama aku kalau aku jelek? Haccciiiih," Jasmine mulai bersin-bersin lagi.

"Tentu saja, kalau cinta sudah di tahap tulus, apapun kekurangan pasangannya, maka itu tidak akan jadi masalah. Cinta bukan perihal menerima kelebihan saja, tapi kekurangan juga. Karena aku juga bukan orang yang sempurna, sayang. Nanti juga kamu akan tahu sisi buruk aku. Aku cinta kamu, kamu juga cinta aku. Semua kekurangan kamu akan aku tutupi dengan kelebihan ku, begitu pun sebaliknya. Kamu penyempurna untuk kekurangan ku. Jangan dengarkan apa kata orang, cape kamu nanti."

Jasmine termenung, benarkah Alder akan menerima dirinya apa adanya? Tapi kenapa dulu pria itu tak pernah melihatnya sedikitpun? Jangankan membalas perasaannya, menoleh saja tak pernah.

"Kamu jelek sekali pun, aku tetap cinta." Tegas Alder lagi, untuk memperkuat pernyataannya sebelumnya.

Jasmine mendongak, menatap pria itu seperti ingin menyampaikan sesuatu. Tapi ia urungkan karena banyak pertimbangan yang belum ia siapkan dengan matang.

"Ada apa? Kamu mau ngomong sesuatu?" Tanya Alder.

Jasmine menghela nafas panjang, ia menggeleng lalu kembali memeluk Alder, "Hacciiih," hidungnya kembali terasa gatal.

"Bersin lagi, apa kita ke dokter saja besok? Supaya kamu di periksa secara keseluruhan, gimana?" Raut cemas tampak di wajah Alder, pria itu mengusap puncak kepala kekasihnya dengan begitu lembut.

"Gak perlu, aku yakin nanti juga sembuh. Setelah terbiasa selalu dekat sama kamu, aku pasti sembuh."

"Ya sudah, terserah kamu saja. Senyum dong, jangan kesal lagi," pinta Alder.

Jasmine kemudian tersenyum, ia membalas dekapan Alder dengan erat.

1
Nadira Alexa
Luar biasa
Feybe Sanger
thor apakah iyaaaa...
gak reamistis sih ni cerita 🤣🤣
apakah kurang ide amoe dilama2in
Feybe Sanger
lah kenapa juga ceritanya di panjang2in tapi gak masuk akal....
kita juga bacanya pake quota lohhh...
Violeta
🤣🤣🤣🤣
Violeta
😅🤣🤣🤣
Filza Fatim
dan aku juga pernah di bully di sekolah menengah waktu itu aku gak tahu kalau kakel aku naksir sama aku dia termasuk mostwanted sekolah. aku yang tidak tahu apa" di bully hampir satu sekolah. tp akhirnya semuanya minta maaf setelah kakaksepupu ku mendatangi sekolah dan mengadukanya pada pihak sekolah. itu pengalaman terburuk sepanjang sekolah
Anonymous
[
Talnis Marsy
lha Dion nya gak salah.jelaslah marah. di kasih duit mau..tapi cintanya gak mau.aneh.harusnya klo gak cinta jangan mau di kasih uang Jasmin...naraaaa...
Eka Yuni
Luar biasa
Henny Dai
Buruk
susy lawati
Luar biasa,bagus cerita nya
#ayu.kurniaa_
.
Sari Ramly
Plat
Motor Cross
Kecewa
Motor Cross
Buruk
Naturelight
dasar keras kpala kau😄
Naturelight
gk suka klo jasmine ma si padi huaaa....
Lala Al Fadholi
si oryza ma Jasmine PD konyol...harusnya dr awal jgn nikah udah tau kedepannya akan susah bahagia aplg perkosaan itu ga ada itu namanya masing2 PD nyakitin diri sendiri
Lala Al Fadholi
lah enak amat oryza udah belajar duren baru d lepas...
Lala Al Fadholi
kasihan amat jgn2 si alder dpt bekas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!