Hai semua ... perkenalkan, namaku Adira Larasati. Aku ingin menceritakan kisahku. semoga suka😊
Tidak pernah ku bayangkan ,Aku akan menjadi madu dari sahabatku sendiri. ini semua Aku lakukan demi kebahagiaan anak ku dan juga karena permintaan dari sahabatku sendiri.
Gimana cerita nya Aku jadi madu sahabatku, yuk langsung baca ceritanya saja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dira Bertemu Mega
Riko menonjok Ilham karena marah. sudut bibir Ilham sampai berdarah karena terkena bogem mentah Riko.
"Kamu benar benar pria brengsek Ham. Kamu tega teganya berbuat seperti itu pada teman dan sahabat istri kamu sendiri. Kamu manusia ngga ada otak. Dan satu lagi, saat itu kamu tau kan kalau aku menyukai Dira. Kenapa kamu melakukan itu Ham!"
Ilham lalu bangun dari duduknya untuk mengambil tisu karena darah terus mengalir dari sudut bibirnya. Ilham tidak marah pada Riko tentang perbuatannya dan kata katanya. karena Ilham sadar kalau dirinya salah.
Riko terus bicara keras dan marah pada Ilham. Dan Ilham tetap diam. Sampai akhirnya Riko pergi dari ruang kerjanya, karena kesal pada Ilham.
Setelah Riko pergi, Ilham duduk lagi di kursi kerjanya. Ilham melihat luka di ujung bibirnya dengan hp.
Sedang Dira saat ini sudah ada di dalam rumahnya. Orang yang tadi ada di dalam mobil yang berhenti depan rumahnya adalah Mega.
Mega rupanya datang ke rumah Dira. Entah mengapa Mega seperti merasa Dira sudah kembali. Dan benar saja apa yang di rasakan Mega. Dira sudah pulang.
Dira dan Mega duduk di sofa sambil sama sama masih diam.
Dira bingung mau bicara dari mana. Begitu pun Mega, bingung mau bicara apa.
"Dir."
"Ga."
Keduanya bersamaan memanggil.
"Kamu saja dulu yang bicara," kata Dira.
"Kamu aja dulu. Kamu yang harus jelaskan ini semua padaku. Kenapa kamu pergi meninggalkan aku tanpa pamit."
Dira akhirnya mulai bicara. Dira bicara sambil merasa ngga enak dan takut. Takut nya Dira membuat Mega hancur nantinya setelah dengar apa yang sudah terjadi.
"Malam itu Mas Ilham mengajakku minum kopi. Aku pun menerima ajakan Mas Ilham karena aku sudah janji padanya mau mentraktir minum kopi. Aku sampai di cafe Mas Ilham sudah memesankan kopi. Lalu aku pun meminumnya. Ternyata setelah aku minum kopi itu, kepalaku merasa berat dan pusing."
Dira menceritakan dari pas janjian di cafe sampai akhirnya Ilham memperkosanya. Dira sambil menahan tangis, tapi Dira terus berusaha kuat.
Mega hanya bisa diam dan mendengarkan semua perkataan Dira.
"Aku yang merasa hancur dan kotor lalu memutuskan untuk pergi ke luar negri. Aku tidak bilang sama kamu, karena aku takut mas Ilham akan tau kalau aku pergi. Aku sampai di luar negri terus berusaha kuat dan mencoba melupakan kejadian malam itu. Saat aku sudah lebih baik, ternyata Tuhan berencana lain lagi. Aku ternyata hamil Ga. Aku lebih hancur lagi saat itu. Aku ingin menggugurkan kandungan ku, tapi keluarga dan saudaraku melarangnya. Semuanya memberikan aku dukungan. Akhirnya aku pun kuat dan menerima kehamilanku. Masa masa ngidam sangat tersiksa. Aku tidak bisa makan apa apa, sampai aku di rawat. Aku melewati itu semua demi anak yang aku kandung."
"Akhirnya perjuanganku tidak sia sia. Bayi laki laki yang sehat telah lahir dari rahim ku."
"Aku kembali bukan karena ingin minta pertanggung jawaban Mas Ilham, Ga. Tapi karena orang tuaku yang sakit. Aku tidak akan merusak kebahagiaan rumah tanggamu. Aku sudah memaafkan dan melupakan kejadian itu. Semua ini sudah takdir dari Tuhan untuk ku."
Mega memeluk Dira. Mega menangis mendengar cerita Dira yang menderita karena ulah suaminya.
Setelah itu Dira bertanya tentang Mega. Dira pura pura tidak tau dengan apa yang di alami Mega. Mega lalu menceritakan kehidupan rumah tangganya dengan Ilham. Mega bilang ke Dira kalau dirinya mandul dan juga dirinya dengan Mas Ilham mengadopsi anak dari panti asuhan.
Mega dan Dira sama sama saling menguatkan. Sampai akhirnya Mega bertanya pada Dira.
"Dir, aku mau tanya padamu. Jawab yang jujur," Dira mengangguk.
"Apa kamu mencintai Mas Ilham."
Dira mengerutkan kening dan tidak langsung menjawab.
"Apa kamu pernah mencintai Mas Ilham walau sedikit saja?"
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
aku tunggu cerita Aya dan boy