NovelToon NovelToon
Pacar Kontrak Tuan Muda

Pacar Kontrak Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Percintaan Konglomerat
Popularitas:288.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Jadi pacarku dan kau langsung tandatangani kontrak ini"

Tubuh Freya benar-benar membeku ketika mendengar suara Tuan Muda yang terdengar dingin dan pemarah ini. Tuan Muda arogan yang tiba-tiba melemparkan surat kontrak untuk menjadi pacarnya. Entah apa maksudnya, namun Freya juga tidak bisa menolaknya. Karena memang dia sudah melakukan kesalahan yang besar yang tidak mungkin bisa mengganti rugi dengan uangnya.

Biarlah dia ganti rugi dengan hidupnya.

Arven yang mempunyai penilaian sendiri terhadap semua wanita, mulai di patahkan oleh Freya. Selama gadis itu menjadi pacar kontraknya, banyak hal yang ditemukan Arven dalam kehidupannya. Pemikiran dia tentang wanita, yang tidak semuanya benar.

Entah bagaimana kisah mereka selanjutnya..? Mungkinkah akan saling jatuh cinta hingga akhirnya menikah? Kisah dengan perbedaan status sosial yang tinggi juga akan menjadi penghalang utama hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#25# Terima Kasih Sudah Mencintaiku

Freya terdiam, tentu saja dirinya juga bisa merasakan sebuah rasa nyaman dan debaran senang saat dia bersama dengan Arven. Dan Freya juga menyadari jika dirinya juga telah jatuh cinta pada pria yang mengajaknya untuk melakukan pacar kontrak itu. Namun Freya masih merasa tidak percaya diri jika harus mengatakannya dan sekarang malah dia yang lebih dulu mendengar ungkapan cinta dari Arven.

"Aku juga jatuh cinta padamu, tapi aku tidak..."

"Apa? Kau merasa tidak apa? Sekarang yang perlu kau pikirkan, hanya tentang kita yang harus tetap bersama dan jangan meninggalkan aku. Kita akan hadapi semuanya bersama-sama" ucap Afkha.

Freya terdiam dan tersenyum, tentu saja dia begitu senang mendengar ucapan Arven. Akhirnya dia tidak perlu terus terikat dalam sebuah pekerjaan dan kontrak kerja sama saja. Karena sekarang keduanya sudah saling mengungkapkan perasaan masing-masing.

Freya langsung memeluk Arven tanpa berkata apapun. Dia yang masih terlalu senang dengan apa yang saat ini dialaminya. Akhirnya dia mendengar ungkapan cinta dari Arven yang selama ini. Dengan semua yang terjadi selama ini, akhirnya membuat Freya menemukan cintanya.

"Jangan sampai membuat aku kesal lagi, tetap memanggilku Sayang" tekan Arven.

Freya tersenyum mendengar itu, tentu saja sangat bahagia karena sekarang sudah menemukan kejelasan dalam hubungannya dan Arven. Meski tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya.

"Terima kasih karena sudah mencintaiku" ucap Freya pelan.

Arven mengangguk, dia tahu bagaimana Freya yang begitu mencintainya dengan tulus dan dirinya pun begitu. "Aku jatuh cinta padamu, jadi tidak perlu berterima kasih"

Freya hanya tersenyum, sampai dia baru sadar kalau sejak tadi mereka berada di teras luar. Dia langsung menoleh ke kanan dan kiri, takut jika ada yang lewat. Apalagi saat tadi dia sempat berciuman dengan Arven, sungguh dirinya akan sangat malu kalau sampai ada yang melihat kejadian nanti.

"Kau kenapa?" tanya Afkha dengan bingung melihat tingkah Freya ini.

Frya langsung menatap ke arah Arven. "Kita masuk saja ya, takutnya akan ada orang yang lihat kalau diam diluar seperti ini"

Arven langsung terkekeh pelan, mengacak pelan rambut Freya. "Sayang, memangnya kenapa kalau ada yang lihat?"

Freya tertegun dengan panggilan Arven barusan. Tentunya sangat terkejut dengan panggilan Arven padanya. Melihat wajah terkejut Freya, membuat Arven tersenyum gemas. Dengan gerakan cepat, dia langsung maraih tengkuk Freya dan langsung mencium bibirnya.

Freya langsung memukul dada Arven agar melepaskan ciumannya. Matanya melirik ke arah jalan depan rumah, sangat takut kalau tiba-tiba ada seseorang datang dan melihat adegan ini.

"Kenapa Sayang? Aku sedang menikmati bibirmu yang manis ini" ucap Afkha sambil mengelus bibir Freya yang masih basah.

Freya langsung menjauhkan tubuhnya dari Arven. "Sudah ah, jangan sampai ada yang lihat. Aku malu"

Arven hanya terkekeh pelan melihat Freya yang langsung berlari masuk ke dalam rumah. Dia langsung menyusul kekasihnya itu masuk ke dalam rumah sederhana ini. Duduk di kursi yang ada disana.

"Sayang, dimana Bibi dan sepupu kamu itu?"

"Sinta kuliah, dan Bibi pergi bekerja" jawab Freya yang berjalan ke arah dapur untuk membuatkan minuman untuk Arven.

Masih berada di ruang tengah rumah sederhana ini. Freya duduk berdampingan dengan Arven yang sejak tadi terus memainkan rambutnya. Bahkan saat rambutnya yang tadi diikat, sekarang sudah tergerai begitu saja karena Arven yang membuka ikatan rambut Freya.

Sebenarnya saat ini Arven juga begitu banyak pikiran tentang orang tuanya yang sudah mengetahui tentang identitas asli Freya dan mereka yang tidak menyetujui kalau anaknya melanjutkan hubungan ini dengan Freya.

"Em, Sayang, bagaimana orang tua kamu?" tanya Freya, dia menoleh pada Arven dengan tatapan penasaran.

Arven meraih tubuh Freya dan memeluknya, tentu saja dia tidak ingin membuat wanitanya ini sedih dan kepikiran tentang orang tuanya. Arven mengecup puncak kepala Freya yang berada dalam pelukannya.

"Mereka baik-baik saja, kau tidak perlu memikirkan apapun. Yang terpenting sekarang, aku dan kamu selalu bersama" ucap Arven.

Mendengar itu membuat Freya terdiam dan tidak banyak bicara. Namun dia tahu kalau Arven sedang menutupi yang sebenarnya terjadi diantara dirinya dan orang tuanya. Freya meraih tangan Arven dan menggenggamnya dengan lembut, mengecup telapak tangan itu.

"Aku hanya minta untuk kamu jangan sampai melawan orang tua kamu hanya karena aku. Karena mereka yang sudah membesarkan kamu selama ini" ucap Freya.

"Aku tidak akan melakukan apapun, aku tidak akan memilih siapapun. Aku akan tetap menghormati orang tuaku, dan aku juga tetap tidak akan pernah meninggalkan kamu" ucap Arven.

Freya hanya diam saja, dia juga bingung sekarang harus melakukan apa. Sementara dirinya saja tidak mempunyai apapun lagi saat ini, selain rasa cintanya pada Arven. Setidaknya Freya masih mempunyai perasaan cinta untuk Arven dan juga dia masih mempunyai Bibi dan Sinta yang mau menampungnya selama ini.Tentu saja membuat Freya harus bersyukur dalam hidupnya yang pernah sangat hancur.

"Terima kasih ya, karena kamu sudah memilih aku" ucap Freya.

Entah kenapa dia selalu merasa tidak percaya diri saat bersama dengan Arven, apalagi ketika Arven yang mengatakan perasaan cinta pada Freya. Tentunya Freya masih merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi. Padahal dirinya sendiri hanyalah seorang anak yatim piatu yang tidak mempunyai apa-apa.

"Sayang, bukan aku yang memilih kamu. Tapi hatiku yang sudah memilih kamu untuk menjadi pendamping hidupku" ucap Arven sambil mengelus kepala Freya.

Freya mendongak, dia menatap prianya dengan tersenyum lembut. "Terima kasih ya"

Arven menoel gemas hidung Freya. "Kalau begitu, berikan aku ucapan terima kasih yang baik dan benar dong. Kamu harus memberikan aku ciuman"

Freya terbelalak mendengar ucapan Arven barusan. Sampai saat ini dia mengerti bagaimana Arven yang memang selalu menginginkan untuk sebuah ciuman dalam hal apapun. Bahkan bentuk perpisahan yang dia inginkan juga sebuah ciuman. Tapi karena hari ini Freya sedang cukup senang, karena akhirnya dia bisa merasakan sebuah cinta tulus dari seorang pria yang juga sangat dia cintai.

Cup,, Freya mengecup bibi Arven dengan lembut. Awalnya hanya berniat memberikan sebuah kecupan biasa saja. Tapi tangan Arven yang menahan tengkuk lehernya, membuat Freya tidak bisa lagi menjauhkan tubuhnya dari Arven. Membuat dia hanya pasrah saat pria itu mulai memberikan luma*tan halus di bibirnya. Seolah tidak ada puasnya dan seolah bibir Freya ini sudah menjadi sebuah candu bagi Arven.

"Sayang, apaan si. Kalau sampai ada yang tiba-tiba masuk gimana? Malu tahu"

Arven hanya terkekeh pelan melihat Freya yang sedang marah padanya karena terus memberikannya ciuman. Padahal Freya juga menikmati apa yang diberikan oleh Arven. Namun karena dia masih belum terbisa, membuatnya sedikit terkejut dan malu ketika Arven yang tiba-tiba memberikannya sebuah ciuman.

Bersambung

1
oma lina katarina
akhirnya bahagia
Indah Alifah
ceritanya seru lho
Indah Alifah
ngambek2kan yah?
Indah Alifah
jngn2 ibunya lupa ingatan
Indah Alifah
kondangan yukkk
Indah Alifah
bibi g' A,i,u,e,o yah
Indah Alifah
aku nangis lho Thor kok sepi yah
Indah Alifah
ayyeee babang arveb ❤️
Indah Alifah
eng ing eng klop ini siktub sama sibar2 kalau jadi pasangan🥰
Indah Alifah
kasihan
Indah Alifah
sweeetttt
Indah Alifah
ihhhhh cellu ,🥰🥰🥰cinta ini gemesin juga yah🤗🤗
Indah Alifah
mengaduk2 hatiku arveb Freya😭
Indah Alifah
ingat my heart Acha yah
Indah Alifah
apakah Freya yg jdi pendonornya
Indah Alifah
😭😭😭😭😭😭😭
Indah Alifah
lagi lagi terhalang restu
Indah Alifah
oh si Sinta dijadikan baik yah
Indah Alifah
dri tdi nunggu konfliknya thor
Indah Alifah
aku suka yg cowok bucin dan disini novelnya ada Alex ada lin zayan aku belum baca
Nita.P: ayo mampir di semuanya. ada cerita masing-masing diantara sahabat itu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!