"yang memiliki hutang itu ibu, kenapa aku harus ikut andil dalam penderitaan ini?" tanya seorang gadis yaitu Keyna, dengan air mata yang membanjiri kedua pipi nya.
"ibu mengutang untuk biaya sekolah mu Keyna,ibu mohon mau lah menikah dengan nya?" ucapnya memohon,bahkan hingga saat ini Renata tidak peduli kalau Keyna nanti akan membenci nya,yang terpenting ia terlepas dari ancaman duda itu.
plagiat pergi menjauh...
follow aku, like, komentar dan vote aku yaaa🥺agar novel ini bersinar 💥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
"kau tinggal ceraikan saja dia!" Ucap Chalista
"Tidak segampang itu,dia sudah berhasil mencuri hati mama,aku tidak bisa mencampakkan nya begitu saja" tolak Ezra,itu alasan utama dan juga Ezra merasa bahwa Keyna tidak berhak untuk ia ceraikan.
"Kau bohong! Kau pasti sudah mencintai wanita itu" teriak chalis
"Bukan begitu chalis,tolong dewasa sedikit"
"Kau jahat! Pokoknya aku tidak mau tinggal disini dan aku tidak suka pelakor itu tinggal di Mansion utama,jika aku tidak bisa tinggal disana maka gadis itu tidak berhak juga berada disana" ujar Chalista dengan penuh penekanan,Ezra memijit pelipisnya,sifat chalis membuat kepalanya pusing.
"Kalau kau tidak menuruti aku kali ini,maka aku akan pergi lagi dari hidup mu!" Ancam Chalista,Ezra menggeleng tidak mau.
"Jangan tinggalkan aku lagi chalis,jangan.." ucapnya dengan memohon,Ezra meraih tangan Chalista untuk duduk dipangkuan nya.
Dengan wajah cemberut chalis duduk di pangkuan Ezra
"Baiklah,aku akan membawa mu ke Mansion kedua ku,dan juga wanita itu" ucap Ezra,ia tidak bisa membantah permintaan wanita yang begitu ia cintai. Chalista tersenyum puas,lagi lagi ia bisa menjinakkan Ezra.
"Aku mau besok"
"Kenapa buru buru sekali?" Tanya Ezra
"Karena aku sudah tidak sabar bermain gila dengan Heri" gumam Chalista didalam hati, bahkan ia sudah membayangkan akan melakukan affair dimana nanti dengan pria itu.
"Aku sudah tidak sabar Ezra,aku ingin hidup berdua dengan mu diruangan yang luas" jelas chalis, tentunya itu bohong.
"Baiklah, aku akan mengirimkan alamat nya padamu,nanti kau pergilah terlebih dahulu dengan Heri,aku akan menyusul dengan membawa Keyna" ucap Ezra,ia tidak curiga sama sekali dengan Chalista.
"Keyna? Nama pelakor itu?" Tanya Chalista,Ezra mengangguk.
"Baiklah,aku akan menunggumu besok" Chalista sudah tidak sabar serumah dengan keyna,karena ia begitu penasaran dengan wajah perebut suami nya itu.
Chalista menatap Ezra dengan tatapan sendu,ia mengajak Ezra untuk melakukan hubungan lagi. Walaupun Ezra tidak bisa bergairah sama sekali, chalis tidak perduli dirinya hanya ingin pelepasan.
Kini Chalista berada di kamar dengan Ezra, mereka habis melakukan hubungan yang begitu melelahkan
"Maafkan aku sayang,aku belum bisa memuaskan mu" ucap Ezra,ia menatap Chalista yang memainkan jari jemarinya di intinya untuk mendapat pelepasan nya.
Chalista mend****,ia membayangkan senjata milik Heri menghujam miliknya dengan gerakan cepat,hingga akhirnya ia mendapat pelepasan nya. Chalis menatap Ezra dengan nafas yang memburu,ia menatap senjata milik Ezra yang tidak bisa bangkit sama sekali.
"Tidak apa sayang,aku yakin kau pasti bisa memuaskan aku nanti" ucap Chalista,Ezra tersenyum hangat,ia merasa chalis begitu pengertian.
"Kau begitu baik sayang" lirih Ezra,ia membawa Chalista kedalam pelukan nya,lalu mereka tertidur pulas.
Di Mansion utama Keyna kini sedang menuju meja makan untuk sarapan pagi
"Pagi maa.." sapa Keyna,rose tersenyum hangat.
"Loh mana Ezra?" Tanyanya
"Tadi malam dia pergi maaa.. aku rasa lagi ada masalah di kantor"
"Masalah di kantor? Tidak biasanya dia begitu sayang" ucap Rose, akhir akhir ini sifat Ezra bagi rose sungguh aneh.
"Apa Mama mencurigai ku?" Tanya Ezra,yang tiba tiba saja sudah berada di belakang sang mama.
"Ezra? Kamu ini membuat mama kaget saja" gerutu rose,ia menatap kesal putranya, sementara Keyna ia menyibukkan diri dengan memakan sarapannya yang telah disediakan oleh pak Mus.
Ezra tersenyum kecil,ia duduk tepat disamping Keyna, melirik sedikit apa yang sedang dilakukan oleh gadis kecil itu
"Makanlah sayang.." ucap rose,Ezra mengangguk.
Mereka makan dalam diam,Ezra sesekali melirik Keyna tapi gadis itu tidak sama sekali melihat dirinya.
Setelah selesai sarapan pagi, Ezra mengajak rose untuk duduk di sofa ruang tengah karena ada satu hal yang ingin dia bicarakan.
"Apa yang mau kau katakan nak?" Tanya rose,ia menatap Ezra yang kini duduk berhadapan dengannya dan tentunya dengan keyna disampingnya.
"Hmmm aku ingin pindah ke Mansion kedua ma.." ucap Ezra,kata kata itu membuat rose terkejut.
"Kenapa?" Tanya rose lagi,ia menatap Putranya heran.
"Ezra ingin mandiri,nanti aku dan Keyna akan sering melihat mama disini"
"Bukan itu masalah nya Ezra,apa kamu ingin pindah ke Mansion kedua agar kau mudah menyiksa keyna?" Pertanyaan dari rose berhasil membuat Ezra bingung.
"Bukan begitu ma.. jangan berprasangka buruk padaku" ucap Ezra menyela perkataan sang mama.
"Aku hanya ingin mengenal lebih jauh Keyna,tanpa ada orang lain disekitar kami" jelas Ezra,ia menatap Keyna yang sedang menunduk.
"Kau mau kan keyna?" Tanya Ezra, seketika gadis itu menatap mata Ezra,disana Keyna melihat tatapan ancaman padanya.
Keyna menelan Saliva nya
"Iya ma.. izinkan kami untuk pindah ke Mansion kedua,ezra sudah membicarakan nya dengan ku tadi malam" pinta Keyna,rose berpikir dengan keras dan akhirnya dengan berat hati ia mengizinkan anak dan menantunya untuk pindah.
Ezra sangat senang,dan saat itu juga ia memerintahkan pak Mus untuk membereskan segala barang barang miliknya dan milik keyna karena mereka akan pindah sekarang juga.
Rose menatap Keyna yang sedang duduk termenung di halaman depan menunggu Ezra, rose menghampiri Keyna
"Sayang.. kok melamun?" Tanya rose
"Eh Mama.."
"Kamu kan akan pindah di Mansion kedua, tentunya disana kamu akan bebas sayang,Ezra juga akan lebih leluasa menyiksa mu" ucap Rose,ia menatap sedih Keyna.
"Aku rasa Ezra tidak akan menyiksa ku lagi ma,kau tidak perlu khawatir"
"Tapi jika dia melakukan KDRT lagi padamu,maka kau harus katakan pada mama"
"Baik ma,Keyna mengerti" ucap Keyna mantap,mereka saling tersenyum hangat satu sama lain.
Ezra telah selesai membereskan barang barangnya
"Maa Ezra berangkat" ucap Ezra, seketika rose langsung memeluk Keyna erat.
"Mama akan merindukan mu sayang" ucapnya,Ezra tersenyum sinis,mama nya sangat berlebihan batinnya.
"Aku juga ma.. aku sudah tidak sabar hal apa yang akan menyambut ku di Mansion neraka kedua itu" gumam keyna didalam hati,ia menatap Ezra yang sedang menatapnya dengan tatapan datar.
Akhirnya setelah melewati drama panjang dengan rose,keyna dan Ezra bisa pergi menuju Mansion kedua.
Radit melajukan mobil dengan kecepatan sedang, sementara Keyna memerhatikan jalan dari jendela,dan Ezra yang sibuk dengan handphone nya.
Sesampai nya di Mansion kedua,Keyna tercengang ternyata mansion neraka kedua baginya ini sangat mewah,tidak kalah dengan mansion Utama.
Keyna melihat seorang wanita cantik yang sudah duduk di sofa,Keyna menatap Ezra yang tersenyum hangat kepada wanita itu
"Siapa dia? Apakah dia Chalista?" Gumam Keyna didalam hati.
Chalista berlari memeluk Ezra,Keyna terkejut melihatnya.
"Sayang.. akhirnya kita akan serumah lagi" ucap Chalista,ia mengecup bibir Ezra dihadapan Keyna tentunya ia sengaja melakukan itu.
•
•
•
•
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Mohon vote, follow dan komen ya para readers🙏
