berkisah tentang perjalanan cinta wanita muda ,ternyata cantik saja tidak cukup menjamin kemulusan dalam menjalin sebuah hubungan percintaan, setelah mengalami jatuh bangun yang cukup berat dan menyakitkan, akhirnya hati wanita muda berlabuh di hati duda idaman
penasaran gak ma cerita nya???
yuk reading guys😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Suamiku kembali
Vevey kembali keruangannya,
duduk membuka tas dan mengambil ponselnya,dan melihat dompet Bram,masih di dalam tasnya.
"astaga,aku lupa mengembalikan dompetnya Bram!" dalam hati.
Vevey membuka dompet Bram terlihat foto Bram dengan seorang wanita cantik berwajah blasteran bule.
"wo, inikah calon istrimu Bram?, wah seleramu kebule-bulean ya?" ujar Vevey memandangi foto tersebut.
"Drrt drrrt drtttt"
ponsel Vevey berbunyi terlihat nama
Mbak Zara dilayar handphone
"iya mbak!" jawab Vevey
"mah,Cindy jenuh mah!" Ujar Cindy.
"Baik mamah akan segera pulang,tunggu ya!" ujar Vevey.
"okey mah!" jawab Cindy girang.
Vevey menutup telponnya dan segera mencari Roy .
"Roy, apa Amel belum datang?" tanya Vevey.
" belum manager!" jawab Roy
"hmmmmm,bagaimana untuk urusan dapur apa sudah dapat? " tanya Vevey.
" sudah, ada beberapa yang melamar, besok saya akan interview!" jawab Roy .
"Baik, hari ini aku merepotkanmu lagi Roy!"
"tidak masalah manager!" jawab Roy.
Vevey bergegas pulang ke apartemen.
****
"sayang,mamah pulang!" Vevey memanggil Cindy.
berlarilah Cindy dari dalam kamar,yang mendengar Suara Vevey,
" mamah!" sahut Cindy gembira.
"Cindy mau kemana sayang?"tanya Vevey
"Cindy ingin kue mah sama es cream!" ujar Cindy.
"Baik, ayo pergi!" ajak Vevey segera pada putrinya,
"mbak Zara mau ikut kah?" tanya Vevey.
"saya jaga rumah aja ya Nyonya?" jawab mbak Zara.
"ok mbak!"jawab Vevey berjalan menggandeng Cindy.
"kita naik bus aja ya sayang!" ujar Vevey oada Cindy
"maksud mamah kita naik tayo?" tanya Cindy
"ah betul!" jawab Vevey tersenyum.
"yes, ayo mah!" Cindy girang Karna ini pertama kalinya naik bus/tayo.
Vevey dan Cindy Duduk dihalte menunggu bus datang.
" mah tayonya datang mah!" teriak Cindy girang.
"ah ,iya sinih sayang mamah gendong!" ujar Vevey menggendong Cindy masuk dalam bus,
dan mendudukkan Cindy di bangku.
"mamah, terimakasih mah sudah bawa Cindy jalan-jalan!" kata Cindy sambil mengayun-ayunkan kakinya girang.
" sama-sama sayang, apa Cindy senang?" tanya Vevey.
"Cindy sangat senang mah!" jawab Cindy sambil mengalungkan tangannya ke perut Vevey.
Vevey membelai lembut kepala Cindy,
"mah!" panggil Cindy.
"iya sayang,ada apa?" tanya Vevey
"kenapa di perut mamah tidak ada adek bayi?" tanya Cindy polos.
(astaga pak Jovan ,pertanyaan macam apa yang kau ajarkan pada anak kita?) dalam hati Vevey.
"ah, ehmmmm hehehe mamah juga tidak tahu sayang,hehehe apa Cindy mau punya adek bayi?" tanya Vevey keringat dingin.
"mau mah,mamah makan saja yang banyak sampai perut mamah besar,seperti perut ibu teman Cindy, perutnya semakin besar dan ada dedek bayi di dalamnya! Cindy sudah berusaha makan banyak tapi perut Cindy tidak bisa besar!" ujar Cindy polos.
"hehehehehehehehe!" Vevey hanya tertawa karna tidak tahu harus menjelaskan bagaimana.
"kenapa mamah tertawa?,Cindy benar-benar ingin punya adek bayi mah!" ujar Cindy sambil cemberut.
"ah iya ,nanti kalau papah Jovan pulang kita beli di mall aja sayang!" ujar Vevey asal untuk menenangkan Cindy.
"apa di mall jual adek bayi mah?"tanya Cindy penasaran.
" sepertinya sayang ,hehehe"ujar Vevey
(bohong dikit tak masalah ya,aku sungguh tidak tahu harus menjelaskanya) dalam hati Vevey.
Bus pun berhenti di halte.
Vevey segera menggendong Cindy turun ke halte..
"sayang kita beli kue disana ya?" vey menunjukkan resto kue dan es cream di seberang.
"iya mah..."jawab Cindy.
mereka membeli kue dan es cream.
Cindy melihat ada anak sebayanya yang duduk di depan resto melihatnya tanpa berkedip memakan roti dan es cream.
"mah Cindy boleh bagi kue ke dia ?" Cindy menunjuk anak yang masih memperhatikannya dari balik kaca resto.
"kuenya di habiskan Cindy saja, mama akan belikan lagi untuk anak itu sendiri!" ujar Vevey tersenyum bahagia melihat anaknya menuruni sifat ayahnya yang dermawan.
kemudian Vevey memesan beberapa kue dan es cream Karna Vevey tahu pasti anak itu punya saudara atau teman.
"mamah beli banyak sekali mah?" tanya Cindy.
"iya sayang,biar dia bagikan ke saudara atau teman-temannya, ini,Cindy bisa berikan pada anak itu!" pinta Vevey pada Cindy.
"ini untukmu!" ujar Cindy sambil memberikan bingkisan kuenya.
"terimakasih!" ucap anak itu langsung berlari pergi kegirangan.
Vevey dan Cindy segera pulang ke apartemen.
****
"bagaimana hasil investigasimu Bram?"tanya Vevey
"nyonya, foto sudah saya kirim ke WA anda,ternyata gaya hidup Amelia ini sungguh wanita sosialita sekali, dia ijin mendadak hanya untuk shoping, nongkrong bareng teman-teman arisan, salon, karaoke dan sebagainya!" ujar Bram panjang lebar.
" baik, laporan di terima,makasih bram!"
"sama-sama nyonya!" jawab Bram.
"Bram, iniku kembalikan!" ujar Vevey sambil memberikan dompet ke Bram.
"ternyata ada sama nyonya, aku kira hilang!"
"kemarin saat di rumah sakit, aku mengambilnya dari sakumu, untuk mengurus pendaftaran!." jawab Vevey singkat.
"oh terimakasih Nyonya, saya harus mengganti uang nyonya berapa untuk biaya saat di IGD?" tanya Bram.
"kenapa harus di ganti,aku pakai uang yang ada di dompetmu,heheheh aku juga pinjam beberapa juga untuk biaya sewa kost dan makan buat Cindy kemarin!" ujar Vevey jujur.
"tapi nyonya, ini uangnya kenapa masih utuh?" tanya Bram.
"kan sudah aku ganti Bram!" jawab Vevey.
"berati saya yang belum ganti uang Nyonya?"tanya Bram bingung.
"sudah Bram, masukan saja dompetmu kembali!" pinta Vevey.
"ah, baik Nyonya saya sangat berterimakasih!" ujar Bram girang.
"yups,oh Bram apa foto yang ada di dompetmu itu calon istrimu?" tanya Vevey penasaran.
" ehhhmm iya nyonya!" jawab Bram jujur
"Jika itu mengingatkan lukamu sebaiknya jangan kau simpan!" Vevey menasehati.
"ahh baik Nyonya!" jawab Bram mengiyakan.
"istirahatlah Bram sudah malam!" perintah Vevey.
Bram mengangguk dan segera kembali ke apartemennya.
****
pukul 7 Jovan sampai di resto. Jovan berniat untuk memberi kejutan istrinya.
"Loh, Kenapa jam segini sudah ada koki yang memasak?"
Jovan keheranan, karna biasanya jam 8 baru pada datang.
Jovan masuk ke dapur,
"Loh, apa koki di sini ganti?" tanya Jovan terkejut.
"tidak pak, manager di sini mempekerjakan kami khusus membuat sarapan untuk para karyawan di sini!" ujar salah satu koki menjawab.
"em, ok lanjutkan!"perintah Jovan dan berjalan kembali ke ruangannya.
Jovan membuka rekaman cctv, untuk mengamati kegiatan istrinya selama dirinya tak disampingnya.
"Loh, kenapa dia malah jadi waiters?" gumam Jovan,dan mengamati seluruh rekaman dengan teliti hingga selesai.
"wah, ini tidak bisa dibiarkan!" gumam Jovan geram.
Jovan melihat jam tangannya menunjukkan pukul 8,Jovan keluar ruangan dan mendapati para karyawan sedang sarapan bersama.
"pagi bos!" sapa para karyawan.
"pagi,saya ikut sarapan ya?" ujar Jovan pada karyawan.
"silahkan bos!" ujar para karyawan menyilahkan bosnya untuk duduk bergabung.
"Roy, apa ini ide istriku?" tanya Jovan pada Roy .
"iya bos,ini ide manager!"jawab Roy.
"hmmmm baik, setelah sarapan bisa keruanganku Roy?" pinta Jovan.
"Baik Bos!" jawab Roy segera menyelesaikan makananya,
****
"kita dandan cantik ala princess ya sayang!"ujar Vevey mengepang rambut Cindy seperti rambutnya.
"mamah cantik sekali jika rambutnya di ikat!" puji Cindy pada Vevey.
"oi, kau belajar menggobal dari papahmu pasti!" ujar Vevey gemas.
"tidak, mah! mamah cantik sekali seperti boneka barbie Cindy !"ujar Cindy jujur.
"Lihatlah putri mamah di cermin!, Lebih cantik 100x dari Barbie!" Vevey berbakik memuji anaknya.
" siapa dulu mamahku?" ujar Cindy sambil memeluk Vevey.
" Cindy ikut mamah kerja mau?" tanya Vevey.
"Mau mah!" jawab Cindy.
"Mari berangkat!" ajak Vevey menggandeng tangan Cindy.
mereka berdua pergi menaiki bus. karna Cindy lebih suka naik tayo / bus .
****
"kita sampai sayang!,jalan sedikit sampai ke ujung sana Cindy kuat?" tanya Vevey
"kuat dong mah!" jawab tegas Cindy, mereka berjalan kaki sampai ke resto.
Vevey tidak tahu bahwa Jovan sudah datang dan berada di ruangan.
Vevey berganti baju waiters dan keluar dari ruang ganti bersama Cindy.
"wahwahwah,kau pikir ini playgrup?, berani sekali kau kerja membawa anak!" tegur Amel yang juga baru datang.
"Lalu kenapa?" tanya Vevey menantang.
"kenapa?,kau hanya pelayan disini namun seakan kau ini pemilik resto di sini!"ujar Amel kesal.
"apa kau pemilik resto ini? kau bisa datang dan pergi juga sesuka hatimu?"balas Vevey kesal
suara ribut-ribut mereka terdengar sampai dalam ruangan Jovan.
Jovan segera keluar.
"Cukup!, sepagi ini, apa yang diributkan?" tanya Jovan tegas.
Vevey terkejut dengan kehadiran Jovan
Cindy masih ngumpet di belakang Vevey Karena takut dengan nenek lampir di depannya.
"su -!" Belum selasai memanggil
Amel sudah menemplok di lengan Jovan
"Bos, lihatlah dia pelayan baru sungguh tak punya sopan sama sekali terhadap supervisornya, bahkan dia berani bekerja membawa anaknya!" ujar Amel mencari simpati bosnya.
"Tolong singkirkan tanganmu!" bentak Jovan,Amelia langsung menarik tangannya kembali.
"siapa yang kau sebut pelayan?" tanya Jovan.
"itu waiters Baru namanya Vevey Bos!, dia suka datang dan pergi tanpa ijin, sekarang dia membawa anaknya bekerja!" ujar Amel membeberkan semuanya.
"Lalu kau pikir kau siapa? kau bisa melarang anakku datang ke restoku?" ujar Jovan geram.
"aaa- anak?" tanya Amel kebingungan.
"sayang...kenapa kau pakai seragam waiters?? dan kau membiarkan bawahanmu membully mu??" tanya Jovan ke vevey.
"sa sa sayang???" ujar Amel semakin bingung.
"suamiku kau sudah kembali?,maaf sayang, aku hanya menggantikan Lina sementara waktu, kau membuatku terkejut sayang, kapan kau tiba??ujar Vevey yang sangat bahagia melihat suaminya kembali.
"Cindy, apa kau tidak mengenali papahmu?" tanya Vevey pada Cindy.
Cindy mengintip dari belakang Vevey.
"Papah,papah kembali?" ujar Cindy girang berlari menghampiri Jovan.
"selama papah tidak ada,apa Cindy menyusahkan mamah?" tanya Jovan pada Cindy.
"kau tahu anak kita sangat pintar, itu tidak akan terjadi!" sahut Vevey menghampiri Jovan.
Amel masih kebingungan dengan apa yang dilihatnya,dia benar-benar syock dan tidak percaya.
"supervisor!, anda bisa menemui Roy Sekarang!!" perintah Jovan yang membuat Amel terbelalak.
"ahhh, iya bos sa sa saya akan kesana!" jawab Amel gagap.
Amel langsung berjalan menuju ruangan Roy.
"asisten manager,saya di suruh bos menghadap anda!"ujar Amel gemetaran.
"oh, duduklah!" pinta Roy
"ini adalah uang pesangonmu, mulai besok kau tidak perlu datang lagi bekerja!" ujar Roy yang tiba-tiba menjadi tegas pada Amel.
"apa?,babagaimana kau bisa memecatku Roy?" tanya Amel tidak percaya.
" bukan saya, tapi Bos Jovan!, kau sungguh diluar kendali, manager sebelumnya tidak jadi dipindahkan ke luar negeri, tapi juga di pecat sama denganmu karna ketahuan menggunakan wewenang seenaknya saja dan lagi dia juga memanipulasi data untuk korupsi!" Roy menjelaskan.
"apa? " Amel terkejut.
" tak usah terkejut,kau juga terlalu memandang rendah manager kita yang tak lain adalah istri Bos Jovan sendiri yaitu manager Vevey!" jelas Roy tegas.
"Apah, jadi benar Vevey istri bos Jovan?" tanya Amel terkejut dan meyakinkan.
apah?,aku sungguh sudah susah payah bersabar, untuk mendapatkan hati bos Jovan selama ini , kenapa tiba-tiba Vevey yang menjadi istrinya?, ini sungguh tidak adiL
dalam hati Amelia yang sedang perang batin dan tak bisa menerima kenyataan.
Author:yuh, bagaimana kelanjutan si memel nanti?
lalu bagaimana soal Bram?
tunggu update selanjutnya pasti makin seru!
jangan lupa like komen yang menyangati aku...♥️
terimakasih.
keren yah
serta ibu dan istri yang baik👍👍
ayo tunjukkan taring mu sama pelakor
tapi ttp lembut pada istrinya
benar-benar mantap ceritanya
dia terlibat enggak sama orang-orang zelene itu
kalau mereka melihat matahari terbit namanya Sunrise bukan sunset.
terimakasih.
tapi cerita kakak ttp suka
Bram bram
10 tahun bukanlah waktu yang singkat Nathan, cobalah cintai istrimu yang tulus mencintaimu walaupun kalian sah karena perjodohan
cari perempuan untuk ngurus Bram heheh