melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
"Padahal mas pengen lagi" ujar Athar karena setiap bersentuhan dengan melati ia tidak bisa menahan hasr*tnya.
melati pun tersenyum dan berhadapan dengan Athar, lalu membalas dengan menci*m bibir Athar, awalnya ciuman mereka lembut penuh cinta lama-lama menjadi lebih menuntut karena sudah sama-sama saling menginginkan.
.
Ditengah menikmati lum*t*n bibir satu sama lain tiba-tiba hp melati berdering mengganggu waktu mereka, Athar pun melepaskan ciumannya, melati mengeluarkan hp nya yang berada di kantong, ternyata suaminya menelfonnya setelah seminggu lebih tidak menghubunginya, tanpa menunggu lama ia pun mengangkatnya.
"Halo mas, assalamualaikum" melati menjawab dengan sangat gugup apalagi kini ia sedang bersama selingkuhan nya.
"Waalaikumsalam, gimana kabar kamu mel??" tanya Arif disana.
"E..baik mas, kamu sendiri gimana?" melati melihat wajah Athar yang sedang menahan amarah, mungkin karena terganggu, tapi Athar bisa apa, ini juga salahnya sendiri.
"Mas baik, sehat, tapi itu sayang....." ujar Arif ragu hingga menghentikan kalimatnya.
"Kenapa mas??" tanya melati penasaran.
"eee... Kamu ada uang nggak" tanya Arif.
"Berapa mas, buat apa??" melati malah balik bertanya.
"Mas butuh dua juta buat ganti ban truk mas, terus satu juta lagi buat bayarin cicilan motor fikri, mama lagi nggak ada uangnya, aku bingung ini musti cari dimana" cerita Arif.
"Aku nggak ada kalo segitu mas, belum gajian juga" jawab melati apa adanya.
"Adanya kamu berapa??" tanya Arif.
" Cuma ada Satu juta lima ratus di atm , tapi aku gimana sehari-hari nya, gajian masih kurang dua Minggu lagi mas" jawab melati.
" Kirim ke mas semua ya, kamu cari pinjeman dulu, ke mana gitu kek, terus kalo udah gajian sisanya kirim lagi" pinta Arif se enaknya.
"Kok gitu sih mas? Aku kirim sejuta aja dulu " jawab melati tak ingin berdebat panjang.
"melati jangan gitu lah, kalo nggak butuh banget mas nggak akan maksa kamu, ini lagi butuh, kamu ngertiin dong jangan pelit gini " ujar Arif kesal.
"Aku juga kalo ada nggak bakal gini mas, selama ini kan aku selalu ngasih kalo kamu telfon minta uang, kamu nafkahin aku nggak emang beberapa bulan ini??" marah melati yang tak habis pikir lama-lama dengan jalan pikiran suaminya.
"Yaelah melati, kamu dari kita nikah kan aku selalu nafkahin, perhitungan banget kamu ini, cuma nggak di nafkahin 3 bulan aja" kata Arif juga marah.
"Tau deh mas, aku capek, terserah kamu aja " ujar melati dan segera mematikan sambungan telfonnya setelah itu ia langsung mengotak-atik ponselnya lagi.
Athar dari tadi terdiam mendengar dan mencerna maksud obrolan melati dengan suaminya itu.
"ada apa melati??" Tanya Athar melihat mata melati yang sudah berkaca-kaca, melati menggeleng, dan sekuat tenaga menahan air matanya.
"Suami kamu minta uang??" tanya Athar, tapi melati malah menggeleng.
"Nggak mas" jawab melati.
"Mas denger loh, dan mas ngerti arah obrolan kalian" ujar Athar lagi.
" Iya, ini udah aku transfer kok" jawab melati menunjukkan hp nya yang sudah mentransfer semua uangnya. Sebenarnya yang melati bilang itu uangnya sendiri, uang dari Athar dulu masih ada tapi ya sudah tinggal 1
sepuluh jutaan, melati memakainya untuk kebutuhannya jika terdesak seperti beberapa bulan ini Arif yang sudah jarang menafkahinya untuk mencukupi semua nya terpaksa melati memakai uang nya pemberian Athar dulu. Itu juga tidak di beritahu pada arif, bisa-bisa kelakuan bobroknya terbongkar suaminya kalau arif tau melati punya uang banyak.
"Kamu transfer semuanya?" Tanya Athar karena melihat nominal di hp melati satu juta lima ratus seperti yang di katakan melati pada suaminya tadi, karena yang tadi di dengarnya kalau melati hanya punya uang satu juta lima ratus, berarti melati benar-benar memberikan semuanya ke arif.
"Iya mas, nggak apa-apa, lagian seminggu ini kan bareng kamu aku nggak bakal nggak dikasih makan kan" ujar melati menanggapi dengan bercanda tidak lupa menunjukkan senyuman manis nya.
" nomor rekening kamu masih sama??" tanya Athar tiba-tiba.
"Masih, emang kenapa?" jawab melati, Athar segera mengeluarkan hp nya lalu mengotak-atik nya sebentar.
"Udah mas transfer, kamu cek dulu " pinta Athar
"Ngapain sih mas, aku nggak minta loh " hp melati berdenting, melati pun segera melihat ponsel nya, melati sangat terkejut karena Athar mentransfer nya seratus juta.
"Mas, kok banyak banget" kata melati terkejut.
"Nggak papa sayang, kamu kirim aja kurangnya sama suami kamu, takutnya dia beneran butuh, mas tau kamu khawatir sama dia" jawab athar, ia tak ingin melati banyak pikiran hanya karena masalah uang.
"Serius mas??" tanya melati menyakinkan, Athar mengangguk.
"Makasih ya mas", ujar melati segera ia mengirimkan kurangnya pada arif.
Tidak lama arif menghubungi nya lagi.
"Kamu kirim 3 juta melati?" tanya Arif langsung.
"Iya mas, udah masuk kan??" jawab melati berharap komunikasi dengan suaminya bisa lebih baik.
" tuh kan kamu sebenernya ada, kamu bohongin mas kan? Bilang aja tadi pelit" kesal arif karena tadi merasa di bohongi, membuat melati terkejut akan respon dari Arif.
" Kamu ngomong apa sih mas, itu udah aku usahain ya pinjem sama temen, kamu malah ngomong begitu, terserah kamu deh kalo gitu, aku capek, udah di usahain juga malah nggak ngehargain sama sekali" jawab melati marah.
"Jangan bohong kamu, mas tau kok gaji kamu lumayan daripada gajiku, kalo cuma segitu pasti ada kamu" sanggah Arif tak mau kalah.
"Kamu kalo di diemin lama-lama ngelunjak ya mas, terserah yang penting aku udah usaha buat kamu" jawab melati dan langsung mematikan sambungan teleponnya, ia sudah sangat kesal lama-lama mendengar ucapan arif yang semakin ngawur.
Athar sebenarnya pun tak tahan dari tadi sudah ingin sekali mengambil hp melati dan memaki arif habis-habisan, ia mendengar jelas obrolan melati dan arif, tapi Athar ingat melati dulu hampir menangis gara-gara ia mengganggu telfonnya bersama suaminya karena takut ketahuan jadi ia pun menahannya.
Kali ini melati tidak bisa membendung air matanya, sungguh hatinya sangat kecewa dengan perkataan arif yang menganggapnya pelit padahal ia sudah memberikan apa yang arif minta.
Segera melati mengusap pipinya yang basah mengingat Athar masih berada disampingnya ia tak ingin terlihat lemah di hadapan Athar.
Athar segera memeluk melati, mengusap lembut rambut melati, Athar sekarang mengerti permasalahan melati, ia merutuki dirinya sendiri bodohnya ia tidak bertanya dan tidak tau apapun masalah yang dihadapi melati, malah dari awal bertemu Athar hanya mengajak melati bercint* bercint* dan bercint*, Athar benar-benar menyesal sekarang.