NovelToon NovelToon
Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:352.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Maura Geraldin, wanita cantik yang berprofesi sebagai Dokter kandungan, akhirnya menerima lamaran dari sang kekasih yang baru di kenalnya selama 6 bulan, yaitu Panji Kristian anak terakhir dari keluarga Abraham yaitu pemilik perusahaan batu bara.

Namun tidak menyangka Panji, Laki-laki yang di cintai Maura ternyata mempunyai wanita lain di belakang Maura, padahal mereka berdua sudah bertunangan, akan kah Maura membatalkan pertunangannya, atau malah mempertahankan hubungan mereka.

Jika kalian penasaran simak terus yukk perjalanan mereka.. jangan kasih kendor.. Dan jangan lupa untuk like nya juga.

Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

Maura pun sudah masuk ke dalam mobil Kenan, dan Kenan pun juga sudah masuk ke dalam mobilnya, mobil berwarna putih sudah melaju meninggalkan Cafe, di dalam mobil Kenan hanya diam tanpa berbicara apapun dia hanya fokus pada jalan, sedangkan Maura sedikit melirik ke arah Kenan, mau di bawa kemana sebenarnya dia oleh lelaki tersebut.

"Kamu mau bawa aku kemana? apa kamu mau menculik ku? tanya Maura menoleh ke arah Kenan.

"Tidak." jawab Kenan singkat.

"Lalu kamu mau bawa aku kemana?."

"Sudah diam saja, aku akan menunjukan sesuatu kepadamu." ucap Kenan tanpa menoleh ke arah Maura yang terus berbicara.

"Iya kemana? kamu mau bawa aku kemana?." Maura yang terus ngotot ingin tahu sebenarnya dia akan di bawa kemana oleh Kenan. "Baiklah jika kamu tidak mau memberi tahu, aku akan telfon papaku, kalau aku sedang di culik." Maura yang sudah meraih ponsel dari dalam tasnya, namun saat Maura sedang membuka ponselnya tiba-tiba Kenan langsung mengambil ponsel Maura begitu saja.

"Bisa diem ngga sih, udah deh diem, aku tidak akan menyakiti atau melukaimu." jelas Kenan.

"Mana aku percaya, kita saja tidak saling kenal?."

"Makanya kamu diem dulu, nanti kamu akan kenal siapa aku." ucap Kenan yang menoleh ke arah Maura sambil mengemudikan mobilnya.

Maura yang mendapat perintah dari Kenan seketika diam, ia hanya menatap ke arah kaca mobil di sebelahnya sambil menikmati pemandangan di sore hari, setelah perjalanan hampir 25 menit, Kenan dan Maura pun sudah tiba di sebuah pemakaman umum yang begitu sangat luas, Maura yang melihat pemandangan di depannya seketika mendelik, matanya pun melotot menoleh ke arah Kenan.

"Mau apa kamu mengajak ku ke kuburan? apa kamu mau membunuhku, lalu menguburkan jasat ku di sini?."

"Tidak ada gunanya aku membunuhmu, sudah ayo cepat turun, jangan kebanyakan omong." ucap Kenan lalu turun dari mobil.

Maura yang melihat Kenan sudah turun dari mobil pun seketika ikut turun, Maura melihat Kenan sudah berjalan masuk ke dalam pemakaman tersebut. "Dih tuh anak aneh banget sih, ngapain cuba bawa aku ke kuburan."gerutu Maura sambil berjalan mengikuti Kenan.

Maura terus berjalan di belakang Kenan, ia terus mengikuti langkah Kenan yang ada di depannya, sampai akhirnya Kenan berhenti begitu saja di depan dia nisan. Maura yang tidak memerhatikan langkahnya seketika menabrak tubuh Kenan yang ada di depannya.

"Buk.."

"Aduh.. kenapa kamu nggak bilang sih kalau mau berhenti, sakit tauk kepalaku." ucap Maura sambil mengusap jidatnya.

Kenan yang mendengar ucapan Maura tidak lagi meresponnya, ia terus menatap dua batu nisan di depannya. "Kita sudah sampai." ucap Kenan.

Maura yang mendengar ucapan Kenan seketika juga menatap ke arah baru nisan yang ada di depannya. "Kuburan siapa ini?." tanya Maura.

"Kamu bisa baca kan, budayakan membaca." Kenan yang merasa gemas hingga menyentuh kepala Muara agar Maura melihat tulisan di batu nisan tersebut.

Maura seketika membaca nama di ukiran nisan tersebut, yaitu Galuh Raharja, dan membaca juga nisan di sebelahnya yaitu Anisa Raharja. Maura yang membaca nama di ukiran nisan tersebut seketika terkejut, Maura pun langsung menatap ke arah Kenan. "Bukankah ini pemakaman om Galuh dan tante Anisa?." tanya Maura.

"Iya.. dua nisan yang ada di depan kita adalah orang tuaku." jawab Kenan.

Maura yang mendengar ucapan Kenan seketika ingin pingsan. "Hah.. lalu siapa kuburan kecil yang berada di samping mereka ini, bukankah kamu?." Maura yang menunjuk kuburan kecil yang bernama Kenan Malik Galuh R di batu nisan.

"Apa jangan-jangan kamu hantu?." lanjut Maura lagi.

"Tidak-tidak, aku manusia bukan hantu, yang ada di dalam batu nisan itu bukan aku, jadi sebenarnya aku masih hidup, dan hanya kedua orang tuaku saat itu yang meninggal saat kecelakan."

Maura yang mendengar ucapan Kenan masih tidak percaya. "Apa aku bermimpi, bangun Maura!." Maura yang terus menepuk-nepuk pipinya.

"Kamu tidak bermimpi Maura, apa yang kamu lihat itu nyata, aku adalah Kenan yang sebenarnya." Kenan yang terus meyakinkan Maura.

"Lalu siapa yang ada di dalam batu nisan ini?." tanya Maura.

"Entah lah.. aku dulu bahkan tidak tahu jika kedua orang tuaku sudah meninggal, karena waktu itu aku koma di rumah sakit selama 2 bulan, dan orang tua angkat ku yang mengasuh ku dia bilang, aku dan anaknya tertukar sewaktu kita di rumah sakit, karena nama kita hampir sama, namaku Kenan Malik Galuh Raharja, sedangkan dia Kenan Malik Gilang Rahendra." Jelas Kenan kepada Maura.

"What.. Jadi kamu Kenan anak om Galuh masih hidup?." tanya Maura yang terus menatap wajah Kenan.

"Iya.. dan orang tua angkat ku memberi tahu ku kalau kedua orang tuaku di makamkan di sini." jawab Kenan.

"Lalu selama ini kamu kemana, kenapa kamu tidak pernah muncul dan mengatakan bahwa kamu masih hidup, kamu tahu ayahku sangat merindukanmu." ucap Maura sambil memukul tubuh Kenan.

"Maafkan aku Maura, aku sengaja tidak ingin memberi tahu siapa pun jika aku masih hidup, bahkan aku mengaku anak dari tuan Gilang Rahendra, bukan anak dari Galuh Rahendra."

"Aku tidak mengingat wajahmu dan namamu sewaktu aku kecil, namun aku ingat dulu saat kamu menggendong ku, dan membuat ku menangis." ucap Maura. "Tapi aku selalu mengingat om Galuh dan tante Anisa, karena dia begitu baik kepadaku, menganggap ku seperti anaknya sendiri, aku benar-benar tidak menyangka jika kamu masih hidup, aku yakin papaku akan bahagia mendengar berita ini."

"Maafkan aku." Kenan yang seketika langsung memeluk tubuh Maura begitu saja, Maura yang tidak menyangka Kenan masih hidup pun langsung menitihkan air mata. Ia benar-benar bahagia, akhirnya keluarga om Galuh masih ada yang selamat.

Setelah mereka berbincang-bincang Maura dan Kenan pun sudah duduk di sebelah batu nisan om Galuh dan juga tante Anisa. Mereka sedikit menaburkan bunga mawar di atas batu nisan tersebut.

"Hey om dan tante, ini Maura, sudah lama sekali Maura tidak datang ke pemakaman om dan tante, terakhir kali Maura datang saat Maura masih berusia 3 tahun, Maura sangat rindu dengan om dan tante, semoga om dan tante bahagia ya di sana." ucap Maura sambil menatap kedua nisan di depannya.

"Hey ma.. pa.. sesuai permintaan mama dan papa, akhirnya Kenan bisa kembali dekat dengan putri cengeng mama dan papa ini yaitu Maura, akhirnya Kenan dan Maura bisa bertemu lagi setelah sekian lama kita berpisah, semoga mama dan papa bahagia ya dengan melihat Kenan dan Maura bertemu lagi." Kenan yang mengusap batu nisan kedua orang tuanya.

1
Setya
Lha kalo trtukar waktu bayi is okelah, tpi kalo dah balita atau anak2 masa ortunya ga kenal muka anaknya sih 🤦‍♀️🤦‍♀️
Setya
Gas bor apaan thor kok aku ora mudeng 😁😁
kimiatie
bodoh sendiri
kimiatie
egois terlalu tinggi
kimiatie
bodohnya...kalau mengandung macam mana?
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Anna Wamey
hallo tuan Guntoro,,,dalam hal ini bukankah Maura dan kenan sama sama bersalah,,,?,atas kejadian sebelumnya,,?,,bijaksanalah,,,,,,,jangan mendendam ,,,,itu tidak baik,
Tua Jemima
maura taik
Anna Wamey
mama Geraldine dan panji kemana thor,,,?ga ada kabarnya,,🤔
Tua Jemima
bokar maura jangan diem diem baek
Anna Wamey
Lumayan
sweetpurple
Luar biasa
sweetpurple
kartu nama ya thor...
Adity Hartati
kasian Maura dari sekian laki laki yg dekat semuanya gak ada yg beres
Pandra Tour
dashboard Thor, dashboard BUKAN gas bor wkwkwkw. apa pula gas bor
Adity Hartati
masa sekelas dokter bego,kamu bukan anak kecil Maura,bikin buktinya dg photo atau video
Mesra Turnip
sebenarnya Maura sama Kenan cocok, yang satu terlalu gingging(koras)yang satu plin-plan, gak bakal bahagia, lanjot,..semangat Thor !
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍✌️
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Maura hidup bahagia bersama keluarga tercinta....
Yunerty Blessa
kasian juga Kenan tapi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!