Arini

Selvi merasa aneh, ia tiba-tiba merasa kepanasan. Tubuhnya tiba-tiba berkeringat . Ia melirik andreaz yang masih dengan wajah datarnya. Apa dia salah memasukan obatnya. Pikir selvi.

''dre, kenapa rasanya panas ya. ''ucap selvi .

''tidak.''jawab andreaz singkat.

selvi mulai mendekati andreaz , ia semakin ingin mencumbui andreaz karena sudah tidak tahan dengan hasrat yang menggebu-gebu.i

''tama !!! teriak andreaz melalui ponselnya yang sedang melakukan panggilan dengan tama.

.'huu, dasar bos lucknat . Apa gak bisa dia manggilnya pelan gitu, gue juga dengar kali . ''gerutu tama . Lalu sesua dengan rencana , ia masuk bersama seorang pria berotot kekar dengan memakai topeng.

''tuan. ''panggil tama .

''andreaz ! Siapa laki-laki ini?''tanya selvi yang masih setengah sadar dari pengaruh obat perangsang .

tanpa menjawab pertanyaan selvi, andreaz langsung berdiri lalu melemparkan dengan kasar map warna kuning ke atas meja lalu ia berjalan keluar kamar hotel selvi.

''ingat pesan saya, jangan lupa kamu rekam adegan kalian . ''ucap tama kepada pria tersebut, lalu ia juga ikut andreaz keluar.

Sebenarnya ini Semua rencana andreaz, ia yang sudah merencanakan semuanya dari mati lampu hingga sosok pria bertopeng . andreaz menyuruh tama untuk mematikan saklar lampu di hotel agar ia dapat menukar minumannya yang diberikan selvi dengan milik selvi yang ia yakini jika miliknya sudah diberi obat perangsang. Selvi yang tidak curiga langsung saja meminum-minuman yang ia buat tadi ,yang lebih tepatnya ia meminum minuman yang ia berikan kepada andreaz yang sudah dicampuri dengan obat perangsang.tapi sayangnya senjata makan tuan , itulah yang pantas untuk selvi.

pria bertopeng tersebut dengan semangat mendekat ke arah selvi yang sudah melepas semua pakaiannya , hasratnya sudah meng-gebuh-gebuh . Ia ingin segera menuntaskan hasratnya yang semakin lama semakin menyiksanya.

''sabar, sayang. Aku akan memuaskan mu. ''ucap pria bertopeng tersebut tersenyum. Ia juga sudah tidak sabar ingin melahap selvi saat melihat tubuh molek selvi yang tidak tertutup oleh sehelai benang pun.

Pria tersebut meletakan kamera yang diberikan tama ke atas meja yang akan merekam seluruh kegiatan panas mereka. Lalu ia menghampiri selvi , ia melepaskan semua pakaiannya dan langsung mencumbui selvi dengan beringas.

''aahhkk. ''suara ******* selvi , nikmat dan sakit menjadi satu . Itulah yang dirasakan oleh selvi. Ia terus bermain dan mengeluarkan suara-suara lucknatnya saat pria tersebut menghisap dan mere mas kedua bola milik selvi yang nampak lumayan besar . Pria tersebut terus bergerak naik turun , sampai ke depan kesamping . Hingga ia membalik tubuh selvi dan menyuruh selvi yang memimpin permainan mereka.

Selvi yang sudah tidak sadar dari pemikirannya, dengan kabut gairah yang menggebu ia memimpin permainan tersebut. Ia meng goyangkan tubuhnya dengan diiringi suara desa han keduanya.

***

''kita kemana , tuan?''tanya tama saat mereka sudah masuk kedalam mobil.

''kita ke restoran dulu, saya akan mentraktir kamu makan malam. ''ucap andreaz tersenyum , tapi hanya sebentar setelah itu wajah datarnya kembali ia perlihtkan.

''baik, tuan. ''ucap tama dan langsung menjalankan mobil meninggalkan hotel tersebut.

'' senyumnya dikit amat , tuan. ''batin tama .

Tidak butuh waktu lama mereka akhirnya sampai di restoran , andreaz masuk dan di ikuti tama di belakangnya.

''selamat datang , ini buku menunya , tuan. Silahkan mau pesan apa. ''ucap pelayan restoran ramah.

''tama ! Pesan saja apa yang kamu mau. ''ucap andreaz .

''baik, tuan. Tapi tidak potong gaji kan , tuan. ''ucap tama. Dan langsung mendapat lirikan tajam oleh andreaz.

''kamu mau makan apa gak?''tanya andreaz penuh intimidasi.

''hehe, iya tuan. Saya akan pesan . ''ucap tama tersenyum kecut.

setelah menunggu beberapa menit, pesanan mereka datang. Tama yang ingin langsung makan dan siap menyendok kan makanannya kedalam mulut terhenti saat mendapat tatapan dari andreaz.

''silahkan , tuan. Anda makan saja terlebih dahulu. ''ucap tama yang kembali tersenyum kecut.'' Dasar bos arogan masalah perkara makan aja harus nungguin dia dulu yang mulai.'' batin tama.

''jangan mengumpat , tama. ''ucap andreaz.

''ng... nggak , tuan. Mana berani saya seperti itu. ''jawan tama kaget.

''kenapa kamu masih diam? cepat di makan makanan mu, saya masih ada urusan lebih penting. ''ucap andreaz lalu ia tersenyum saat melihat tama yang langsung makan dengan cepat.

''ngerjain kamu sekali-sekali seru juga ya. ''ucap andreaz dalam hati.

Tama dengan cepat menghabiskan makanannya dan belum sempat ia minum, andreaz sudah berdiri hendak berjalan keluar dari restoran tanpa memperdulikan tama yang belum sempat minum.

''tama yang melihat itu, langsung berdiri dan ia langsung ke kasir untuk membayar makanan mereka menggunakan kartu andreaz yang diletakan andreaz di dekat piring tama sebelum ia berdiri meninggalkan tama yang masih mengunyah makanannya .

''terimakasih, silahkan kembali lagi lain waktu. ''ucap kasir tersebut ramah.

tama berlari menuju mobil dimana bos lucknutnya itu menunggunya.

he'k

Tama cegukan, karena belum sempat minum .

tama membukakan pintu untuk andreaz , lalu ia juga masuk kedalam mobil.

Terdengar suara cegukan tama, yang membuat andreaz memicingkan matanya melihat tama.

''kamu kenapa , tama?''tanya andreaz.

''gak apa-apa, tuan. Hanya cegukan. ''jawabnya diselingi dengan cegukan .

''kenapa kamu bisa cegukan?''tanyanya lagi.

''saya tadi belum sempat minum, tuan. ''ucap tama yang diakhiri dengan cegukan .

''kenapa kamu gak sempat minum?bukankah tadi kamu juga pesan minuman. ''ucap andreaz.

''dasar bos gak peka, sudah tahu saya cegukan gara-gara dia. Orang belum selesai makan malah main pergi aja ya mana sempat minum. ''batin tama.

''iya, tuan. Tadi saya lupa. ''elaknya . Padahal batinnya ingin mengatakan jika gara-gara anda tuan, tapi tidak berani jika tidak ia akan dipecat itulah ancaman yang biasa andreaz berikan . Huuu kejam juga sih andreaz.

''lain kali selesai makan itu minum dulu. ''ucap andreaz memberikan sebotol air mineral kepada tama .

''terimakasih, tuan. ''ucap tama dan langsung membuka tutup botol minum tersebut dengan satu tangan dan satu tangannya lagi memegang stir mobil.

tidak sampai setengah jam merekapun sampai di rumah megah keluarga andreaz, tama keluar dan membukakan pintu untuk tuan arogannya itu.

''kamu langsung pulang saja, saya juga ingin istirahat. ''ucap andreaz melangkah masuk kedalam rumah tanpa menunggu jawaban dari tama.

tama yang sudah paham sikap tuannya itu, dia akhirnya masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil tersebut keluar dari halaman rumah megah tuannya.

***

Dikamar

andreaz membuka pintu kamarnya, dilihat sang istri yang sudah tertidur lelap. Ia menyunggingkan senyumnya dan menghampiri arini lalu mengecup keningnya pelan.

''mas . ''ucap arini membuka matanya saat merasakan kecupan yang diberikan andreaz.

''maaf, sayang. Aku bangunin kamu ya. ''ucap andreaz tersenyum.

''kamu sudah pulang?''tanya arini tersenyum .

''iya, yasudah kamu tidur lagi aja . Aku mau mandi dulu. ''ucap andreaz lalu kembali mengecup kening sang istri. Arini hanya mengangguk dan tersenyum.

andreaz melangkah ke kamar mandi,setengah jam ia keluar dari kamar mandi. Dan dilihatnya sang istri yang masih membuka matanya di atas tempat tidur.

''kamu belum tidur lagi. ''ucap andreaz menghampiri sang istri dengan masih memakai handuk di pinggangnya dan memperlihatkan dada bidangnya.

''aku nungguin kamu, mas. ''ucap arini lembut .

Lama keduanya bertatapan, si otoi mulai mulai nge-berontak dari persembunyiannya. Andreaz yang merasakan itu mulai meminta persetujuan arini dan arini menjawab dengan anggukan.

Sebelum menyentuh sang istri, andreaz membaca doa terlebih dahulu dan memulai aksinya.

Kecupan lembut yang ia berikan kepada arini dari kening turun ke mata dan terus turun hingga ke bibir arini. Lama ia mengecup hingga kecupan tersebut berubah menjadi lu**tan dan mereka saling membelit li **h . tangan andreaz juga ikut bekerja, mere*** kedua bola yang nampak pas untuk ia genggam.

''rasanya semakin besar sayang, padahal baru sekali aku merasakannya. ''ucap andreaz pelan dan itu membuat arini tersenyum malu. Masih sempat-sempatnya suaminya ini mengatakan itu.

*bayangin sendiri aja ya readers adegan selanjutnya, terlalu panas author gak kuat😁😘

''terimakasih, sayang. ''ucap andreaz mengecup kening arini yang berada dalam pelukannya. arini hanya tersenyum dan mengangguk.

''sekarang kita tidur. ''ucap andreaz tersenyum . Dengan tubuh polos keduanya tertidur .

Keesokan harinya

ting

pesan masuk di ponselnya, andreaz yang sedang bersiap-siap akan pergi ke kantor lalu mengambil ponselnya yang ia letakan di atas meja.

"*bos, videonya sudah dikirim. Apa bos mau melihatnya? "tanya tama.

" tidak, kamu kirim saja video tersebut kepada wanita itu. "balas andreaz*.

" baik, tuan. "balas tama.

''siaap, mas?''tanya arini yang baru saja masuk kedalam kamar.

''tama. ''jawabnya singkat lalu mengecup sekilas bibir sang istri.

''oh, yasudah kalau gitu kita sarapan dulu. Mama sama papa sudah nungguin . ''ucap arini lembut.

''baiklah, permaisuriku. ''ucap andreaz lembut , arini hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya itu.

🐰happy reading🐰

🐰jangan lupa, like , vote dan komennya 🙏🏻🐰