Demi menyelamatkan nyawa janin yang dikandungnya, Ayu Larasati terpaksa pergi dari rumah sang suami yang sangat ia cintai. Leonardo Abraham sangat murka saat melihat istrinya kabur dari rumahnya karena ia belum puas menyiksa istrinya yang kedapatan berselingkuh darinya.
Beruntung ada orang baik yang menolong Ayu Larasati di perjalanan saat melihatnya mengalami pendarahan hebat. Namun sepeninggal Ayu pergi, justru Leonardo yang tersiksa fisik dan batin.
Bagaimana nasib Ayu dan janinnya? Apakah keduanya berhasil selamat atau hanya salah satu saja? Akankah Leonardo dan Ayu bersatu kembali walau ada pihak ketiga hadir dalam kehidupan rumah tangga mereka atau justru maut yang memisahkan keduanya?
Simak kisah perjalanan rumah tangga mereka yang penuh liku dan tabir.
Karya ini telah menandatangi kontrak eksklusif dengan NovelToon dan hanya boleh dipublikasikan di platform ini. Segala bentuk pelanggaran hak cipta akan dikenakan sanksi hukum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan Cinta
"Halo..."
"Apa..." pekik suara Pandu cukup nyaring membuat Ana menoleh untuk menatapnya.
Beruntung Leo sudah pergi menjauh dari tempat Ana dan Pandu berada sehingga tak menaruh curiga pada Pandu. Setelah mendengar penjelasan dari suster maka Ana bergegas melangkah ke arah Pandu setelah lelaki itu menutup sambungan teleponnya.
"Ada apa Mas kok sepertinya panik dan cemas begitu? Apa ada hal penting?" tanya Ana lirih.
Pandu yang di tanya oleh Ana pun sedikit gugup karena ia belum bisa bercerita banyak pada Ana karena khawatir keselamatan seseorang tengah terancam jika sampai informasi pentingnya bocor.
"Eh begini An, maaf sebelumnya malam ini juga aku harus berangkat ke Singapura karena Pak Alex sedang membutuhkanku. Namun kamu tak perlu khawatir soal jaminan kesehatan Bu Yanti. Selama di rumah sakit seluruh biaya akan aku tanggung dan ada bodyguard yang akan menjaga kalian berdua selama aku pergi sebentar ke Singapura. Kamu tak perlu banyak tanya dulu mengapa aku menjaga ketat kalian berdua. Setelah selesai urusanku dari Singapura, aku segera kembali dan aku jelaskan detailnya. Kamu paham dan mengerti kan?" tutur Pandu.
"Iya Mas, Ana paham. Hati-hati di jalan dan segera kembali ya" ucap Ana.
"Pasti An, karena setelah semua aman terkendali aku akan melamarmu jika Bu Yanti sudah sehat" ucap Pandu tanpa basa basi.
"Eh, apa maksudnya Mas?" tanya Ana seraya menundukkan kepalanya sambil canggung akan pernyataan Pandu barusan padanya.
"Pokoknya nanti setelah Bu Yanti sehat dan semua terkendali. Aku pasti akan datang melamar kamu sebagai istriku Ana cantik" ucap Pandu menggoda.
"Ah Mas Pandu bisa saja. Ana gak cantik karena di luar sana masih banyak lebih cantik lebih unggul lebih segalanya daripada Ana, Mas. Ana hanya OB biasa dari panti asuhan dan asal usul Ana yang ....mpphh" ucap Ana terpotong karena Pandu membungkam mulut Ana dengan jarinya karena Ana terus berbicara hal yang tak penting menurut Pandu.
"Aku bukan mencari wanita yang sempurna menjadi istriku tapi aku ingin mencari calon ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak karena aku hanya mau anak kandungku kelak yang keluar hanya dari rahim wanita yang aku cintai yang sedang berdiri di depanku ini" tutur Pandu dengan tegas dan lembut.
Mendengar kalimat Pandu tersebut membuat pipi Ana merah merona seperti tomat rebus. Sungguh hatinya tengah berbunga-bunga. Kala ia mendapat musibah kecelakaan Bu Yanti namun ada hikmah positif dengan datangnya lamaran dari Pandu.
"Ya sudah Mas segera siapin keperluan ke Singapura. Cepat pulang karena aku menunggumu selalu di sini" ucap Ana membalas ungkapan lamaran Pandu.
"Kabari aku jika ada sesuatu yang penting. Jaga kesehatanmu ya wahai calon ibu anak-anakku" ucap Pandu makin menggoda Ana seraya berjalan menuju pintu keluar rumah sakit sambil melambaikan tangan pada Ana.
Ana pun membalas melambaikan tangan balik pada Pandu dan tak lama Pandu susah pergi dari pandangannya. Tak berselang lama Bu Yanti sudah di pindahkan ke ruang perawatan kelas VVIP dan diluar ruangan dijaga ketat oleh tiga orang bodyguard suruhan Pandu.
Ya, kini Pandu sedang pergi ke bandara menuju Singapura. Tadi Alex Dharma menghubungi Pandu untuk segera berangkat ke Singapura. Ada hal penting yang ia perlu bahas secara langsung dan Alex juga ingin mengetahui perkembangan penyelidikan Pandu selama di tanah air.
Satu jam kemudian Pandu sudah berada dalam pesawat menuju Singapura. Ia mencoba bersikap profesional namun hatinya tetap berada di tanah air.
🍁🍁🍁
SINGAPURA
"Gimana Pah?" tanya Sinta Dharma pada suaminya yang tengah cemas.
"Pandu sudah berada dalam pesawat menuju kemari sayang, tenanglah" ucap Alex Dharma.
"Apakah harus malam ini juga untuk dilakukan?" tanya Sinta Dharma dengan raut wajah penuh kekhawatiran.
"Ya sayang, dengan terpaksa karena keadaan yang tak ada pilihan lain" ucap Alex Dharma dengan tatapan yang juga khawatir seperti istrinya namun berusaha ia sembunyikan.
"Tolong bantu kami ya Tuhan" ucap Alex Dharma dalam hati.
lebih baik ayu sm bram sj
drpd leo ibunya penjahat