Chen Niu seorang pembisnis besar yang mencapai prestasi besar diusia 40 tahun. Terlahir dalam keluarga yang miskin dan selalu bergerak maju untuk mencapai tujuannya.
Mempelajari Seni Beladiri Kuno dan menjadi seorang Grandmaster Beladiri yang disegani, membuat Kelompok besar dan menginjakan kakinya dengan kuat.
Status, Uang dan kehormatan semua sudah dia dapatkan. Namun bahkan saat kematian datang kepadanya masih banyak hal yang menjadi penyesalan.
Perlahan Chen Niu membuka matanya dan kembali kemasa lalu saat berumur 17 tahun yang merupakan seorang Siswa Sekolah Menengah yang menyelesaikan Ujian untuk masuk keperguruan tinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Insiden Kecil
Salah seorang Perampok berjalan kearah mereka berdua dan matanya hanya tertuju kepada Xue Rong dan Wanita yang lainya dengan penuh nafsu.
"Gadis kecil sebaiknya kau tidak melawan... kami akan memberikan kenikmatan besar untukmu nanti !" Tangannya berusaha untuk mengambil Xue Rong yang berada tepat disebelah Chen Niu.
Xue Rong menjadi sangat ketakutan dan Chen Niu menangkap tangan Perampok itu, dia meremasnya dengan kuat dan Perampok itu berteriak kesakitan.
Enam Perampok lainya mengeluarkan Pisau mereka dan terlihat sangat waspada. Bos Perampok menatap kearah Chen Niu dan berkata, "Kurang ajar... apakah kau sudah tidak ingin hidup, cepat lepaskan dia sekarang ?"
Chen Niu menyesap rokoknya dengan santai dan tersenyum, "Kau ingin menyentuhnya maka langkahi dulu mayatku. Keluar... tempat ini terlalu sempit untuk kita !"
Chen Niu melepaskan tangannya dan menyeret Perampok itu keluar lewat pintu belakang, mereka bertujuh mengikuti Chen Niu dan segera keluar untuk bertarung.
Xue Rong merasa sangat khawatir dan berniat untuk menyusul Chen Niu pergi keluar. Namun dengan cepat dia dihentikan oleh teman sekelasnya, mereka tidak tahu dari mana keberanian Chen Niu berasal dan juga mereka sangat kagum karena Chen Niu mau melindungi mereka semua.
Chen Niu menyeret Perampok itu dan lututnya menghantam langsung kearah Perampok itu, darah mengalir dari hidungnya dan giginya terlihat berjatuhan.
"Sialan... bunuh Anak itu !" Teriak Bos Perampok dengan marah.
Mereka berenam berlari kearah Chen Niu dengan marah dan berniat memotongnya dengan Belati mereka. Namun Chen Niu hanya tersenyum seperti Iblis dan menyapa mereka semua dengan tinjunya.
Gerakannya sangat cepat dan dia menghindari semua Belati itu dengan santai. Tinjunya yang keras menghantam wajah mereka berenam dan satu persatu mereka tumbang dengan luka yang sama.
Chen Niu mengambil salah satu Belati dari tangan Perampok yang tergeletak ditanah, dia memainkannya dan melempar-lempar Belati itu dengan santai.
"Mainan seperti ini tidak seharusnya digunakan oleh orang awam seperti kalian. Membawa senjata tajam memang memiliki kemungkinan memberikan luka yang fatal kepada musuh, tapi kau juga harus tahu kalau jika Belati ini diambil musuhmu maka itu bisa disebut sebagai senjata makan tuan." Chen Niu melemparkan Belati itu kearah Bos Perampok dan Belati itu menusuk tepat di paha kanannya.
"Argh." Bos Perampok itu berguling ditanah dan merintih kesakitan.
Chen Niu berjalan mendekat dan memandang rendah Bos Perampok itu, "Kau beruntung karena ada mereka semua disana... jika tidak sekarang Belati itu akan menancap dilehermu dan membuatmu mati."
Bos Perampok itu merasa sangat ketakutan dan tidak berani menatap mata Chen Niu. Sebuah pukulan yang keras menghantam lehernya dan membuatnya pingsan ditempat.
Semua orang yang melihat perkelahian yang dilakukan Chen Niu hanya bisa terkejut. Entah Chen Niu sangat hebat dalam bertarung atau para Perampok itu yang lemah, tapi mereka cukup bersyukur karena telah melewati bencana ini dengan keadaan yang baik.
Xue Rong dan yang lainya turun dari dalam Bus dan mengkhawatirkan keadaan Chen Niu, namun Xue Rong langsung memegang lengannya dan mengguncang tubuh Chen Niu untuk melihat keadaanya.
"Apakah kau terluka... tunjukan padaku dimana lukanya ?" Xue Rong berkata dengan cemas.
Sopir Bus tersenyum dan berkata, "Aku sudah menghubungi Polisi dan mereka akan segera datang kemari. Terimakasih atas bantuanmu Anak Muda, aku tidak menyangka kalau ada seorang Siswa yang pandai dalam Seni Beladiri sepertimu."
Ru Mei dan yang lainya juga mengkhawatirkan Chen Niu, namun dengan santai Chen Niu hanya berkata bahwa dia hanya sedikit lelah. Namun faktanya para Perampok ini bahkan bukan lawan yang sulit baginya, mereka bahkan tidak bisa membuatnya berkeringat.
Keterampilan mereka hanya seperti Preman biasa yang tidak lebih mengandalkan senjata tajam untuk merampok orang lain. Bahkan jika mereka memiliki pistol ditangannya mereka masih belum layak untuk berurusan dengan dirinya.
Setelah beberapa waktu Mobil Polisi datang dan membawa mereka semua serta menanyakan beberapa pertanyaan kepada Ru Mei. Chen Niu duduk dipinggir jalan bersama Xue Rong dan mendapatkan banyak perhatian.
Seorang Polisi berjalan kearah Chen Niu dan berkata, "Terimakasih sudah menyelamatkan semua orang termasuk Putriku !"
"Ayah !" Xue Rong pergi kesamping Polisi itu dan tersenyum.
Chen Niu yang terkejut melihat Ayah Xue Rong segera memberi salam, "Salam Paman Xue... ini hanya kebetulan."
"Tidak... kau adalah Pahlawan yang menyelamatkan mereka. Sebagai seorang Ayah aku harus berterimakasih kepadamu karena kau sudah mempertaruhkan hidup untuk melindungi semua orang." Kata Paman Xue dengan jujur.
"Seseorang mengatakan padaku kalau kita harus bertanya kepada hati sebelum membuat keputusan. Jika ini Paman Xue aku yakin Paman akan melakukan hal yang sama." Kata Chen Niu dengan jujur.