kisah ini bercerita tentang gadis muda berusia 21 tahun bernama Alya, Alya terpaksa menerima tawaran menikah dari dosen kampusnya yang usianya 37 tahun bernama Rafa, Rafa meminta Alya mengandung anaknya karena istrinya tidak bisa memberikan keturunan. lambat Laun benih cinta diantara mereka mulai tumbuh, dari sinilah timbul masalah baru, istri sang dosen tidak rela suaminya membagi cinta dengan alya. dapatkah Rafa mempertahankan dan membuat Alya di akui sebagai istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisha.Gw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketahuan
"Aska itu kan punya Kaka, sini balikin"
"minjam sebentar ka"
"Aska nanti rusak, ini ayah yang belikan"Ali dan Farah hanya bisa menggelengkan kepala, melihat tingkah anak-anaknya yang belum berubah juga, padahal yang satu sudah mau menjadi ibu, dan yang satu tahun depan sudah masuk perguruan tinggi, tapi tingkahnya masih saja seperti anak kecil umur 10 tahun, yang sukanya berebut mainan.
"Aska, balikin... bola salju nya"
"Kaka ko pelit banget sih" Aska enggan menuruti Alya, ia terus berjalan memutari seisi rumah, di kejar Alya di belakang yang juga tidak ingin menyerah
"Aska, Kasikan punya kakaknya" Sepertinya Farah harua turun tangan
"aska pinjam sebentar buk"
"tapi kamu tu ceroboh Aska, bisa-bisa bola salju Kaka rusak di tangan kamu "
"hiis, pelit banget sih" gerutu Aska yang masih mengenakan pakaian abu-abu, karena baru saja pulang dari sekolah, tapi ia langsung menemui sang Kaka, dan melihat wanita yang terpaut 4 tahun lebih tua darinya sedang asik memainkan bola salju di tangan nya. Mulai lah otak jahil Aska muncul, karena sudah lama tidak menjahili sang kakak, di rebut nya secara Tiba-tiba Boal salju yang di dalamnya berisikan boneka Barbie berbaju kuning sedang menari di bawah guyuran salju, bila di putar putaran kecil di sudut bawahnya, maka akan menimbulkan suara musik yang tenang, Bola salju pemberi Ali saat usia Alya 12 tahun, sudah lama sekali tapi masih terlihat bagus, karena Alya merawatnya dengan benar.
"Alya jangan berlari, kamu sedang hamil nak, Aska berikan bola salju nya" tegur Farah yang kawatir, karena Alya mulai melupakan kondisinya yang sedang hamil muda itu.
"nggak mau , weeey" ledek Aska, yang memang suka menjahili kakaknya
"isshh"
"mas, coba lihat Aska nggak mau kasih bola salju punyaku, nanti di jatuhin sama tu anak, Aska tu tangannya nggak bisa di kondisikan, mas. kalo sudah pegang sesuatu, pasti aja rusak , terakhir dia rusakin panci ibu buat menanak nasi, nggak tau juga tu panci di apa in, sampai meleleh gitu" adu Alya pada Rafa yang baru saja masuk ke dalam rumah, tapi sudah di sambut dengan keriuhan dua kakak beradik yang tiada habisnya untuk bertengkar.
"Aska!!" suara berat Rafa mampu membuat Aska tertegun.
"Kaka sukanya ngadu, mentang-mentang sekarang sudah punya suami, awas aja kalo Aska sudah nikah juga, kakak bakal ada adukan ke istri Aska" balas Aska Setelah dengan terpaksa menyerahkan Bola salju milik Alya.
"nggak peduli, weee" ejek Alya dengan tangan meraih bola salju di atas meja, Rafa benar-benar di buat terkaget dengan tingkah sang istri, Alya nya memang sangat menggemaskan, tingkahnya seperti anak kecil, belum lagi sifat manjanya, Rafa mengusap ubun-ubun sang istri dengan lembut.
"kamu tu kaya anak kecil, Al. menggemaskan" ucap Rafa yang hanya bisa di dengar Alya, Alya mendongak menatap tajam pada Rafa, ia tidak suka di sebut seperti anak kecil menggemaskan, tanpa ragu karena sudah tidak tahan dengan bibir Alya yang mengerucut, padahal mereka di perhatian orang tua Alya, Rafa mendaratkan ciumannya ke bibir ranum Alya, sontak Alya memukul wajah tegas Rafa, sedangkan kedua orang tuanya langsung berpura pura tidak melihat apapun, untung saja Aska sudah masuk ke dalam kamar ,Jika tidak... apa yang baru saja Rafa lakukan pada sang Kaka, akan menjadi bahan pertengkaran satu sampai dua tahun mendatang
'mas Rafa, isss" dengan kaki yang di hentak, Alya pergi meninggalkan Rafa, semakin gemas lah Rafa melihat kekesalan sang istri.
"lucu banget sih, istriku" gumam Rafa dan mengekori Alya.
....
di dalam kamar sederhana, Alya tidur di ranjang, dengan paha Rara sebagai bantal Nya, sedangkan Rafa mengusap-usap kepala sang istri.
"aku nggak balik ke Jakarta, mas. aku mau di sini dulu"
"kamu tega buat aku nahan rindu karena nggak bisa ketemu kamu"
"ya udah, mas Rafa di sini juga"
"nggak bisa Dong al, saya kan kerja" Alya gusar, ia ingin tetap di rumah sang ibu, tapi ia juga tidak boleh egois, Karena sekarang sudah ada Rafa sebagai suaminya, Alya berbalik menghadap perut Rafa, ia lingkarkan tangannya di pinggang sang Suami, wajahnya yang sudah cemberut ia sembunyikan di perut Rafa.
"kita pulang yaa" Ajak Rafa dengan lembut.
"besok siang kita berangkat"
"Mau di sini dulu, Minggu Depan kita pulang, boleh!" Alya mencoba menawar
"Alya, kamu kan tau saya kerja, belum lagi saya harus membimbing mahasiswa"
"Makanya mas pulang dulu aja, nanti Minggu depan aku nyusul"
"nggak boleh, kamu harus pulang sama saya"
"mas rafaaa, please"
"nggak"
"mas Rafa ganteng deh"
"Emang!, kamu baru sadar yaa, punya suami ganteng" Rafa bisa merasakan gelengan dari Alya.
"jadi saya nggak ganteng di mata kamu"
"mas Rafa ,galak. aku takut"
"iya saya galak, kalo kamu yang nggak nurut sama saya"
"aku nurut ko, mas Rafa aja yang pemarah " Rafa membuat wajah Alya menatap nya, pria itu tersenyum begitu manis, Alya jadi mengerutkan keningnya kebingungan dengan tingkah suaminya
"mas kenapa "
"sekarang gimana, masih kelihatan galak, masih kelihatan pemarah nggak " alya terkekeh, ternyata suami juga bisa membuat Suasana menjadi lucu, ia kira Rafa yang ia kenal manusia terkaku tapi nyatanya Rafa juga bisa membuat nya tertawa, karena tingkah lucunya.
"ko ketawa, apa yang lucu"
"kamu, mas Rafa lucu" dengan gemas Alya mencubit pipi sang suami, di balas Rafa dengan mendaratkan ciuman di pipi sang istri.
"aku sayang banget sama, mas"
"saya juga, sayaaaaang banget "
"banget, banget banget" Alya meminta Rafa untuk menyakinkan nya.
"iyaa, sayaaaaang banget "
"makasih " kembali Alya memeluk Rafa.
ditengah hubungan mereka yang semakin membaik, semua di Luar dari apa yang ia rencanakan, kini pikiran Rafa di penuhi dengan seperti apa cara ia bisa memberitahu semua orang Jika alya adalah istrinya, bagaimana cara Alya bisa masuk ke dalam keluarga besarnya, benar kata Alya hubungan mereka akan sulit untuk di jalani, karena semuanya di mulai dari kebohongan.
....
Perlahan Rafa menyingkirkan lengan Alya dari atas pinggang nya, takut wanita itu terjaga, sejak tadi ponselnya berdering, dan ternyata dari istri pertamanya, takut mengganggu Alya, Rafa memilih keluar dari kamar, duduk di teras rumah dengan pemandangan alaminya, karena sudah larut malam, keluarga Alya juga sudah tidur.
"Waalaikumsallam, sayang"
"akhirnya kamu ngangkat panggilan ku, mas"
"maaf sayang, mas ketiduran" dari sebrang Naila berdecak kesal.
"ketiduran?, " di akhiri dengan tawa sumbang Naila
"sayang..."
"kamu tega ya, mas. satu Minggu kamu pergi dan nggak seharian kamu ngabarin aku, kamu nggak lupain aku kan, mas. mas aku ini istri kamu, istri pertama kamu, istri yang di akui keluarga kamu, aku yang lebih berhak atas kamu, BUKAN WANITA PEREBUT SUAMI ORANG ITU"
"NAILAAA, JAGA OMONGAN KAMU"
"Rafa" panggilan dari Farah terpaksa membuat Rafa mematikan panggilan sepihak nya, pria itu tersentak kaget
tapi Kenapa ya like' nya dikit ya