NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Mafia / Amnesia / CEO Amnesia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:394.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Delisa gadis yatim piatu yang tinggal di desa terpencil. Di usianya yang masih 18 tahun dia harus menjadi tulang punggung untuk membesarkan kedua adiknya yang masih kecil.

Hingga suatu saat Delisa dan kedua adiknya yang sedang mandi di sungai menemukan seorang pria tergeletak tak berdaya di tepi sungai.

Karna merasa kasihan Delisa membawa pria itu ke gubuk kecilnya lalu merawatnya sampai sembuh. Namun saat sadar pria itu malah tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya.

"Siapakah pria itu?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25# Obat Mujarab

Karna hari ini hari minggu Aldyanta memilih untuk bermalas malasan di dalam kamarnya. Walaupun matahari sudah menjulang tinggi Aldyanta masih saja berada di bawah selimutnya.

Karna penasaran Aldyanta tak kunjung keluar kamar juga Delissa memilih untuk memeriksanya sendiri. Delissa langsung saja tersenyum mengelengkan kepalanya ketika melihat Aldyanta masih tertidur dengan pulasnya.

Delissa langsung saja membuka jendela kamar Aldyanta hingga membuat pantulan cahaya matahari menyinari wajah tampannya. Aldyanta yang merasakan silau pada matanya langsung saja mencoba membuka matanya.

Senyuman di wajah tampan Aldyanta langsung saja mengembang ketika melihat delissa sedang berdiri di jendela kamarnya. Aldyanta langsung saja bangun dari tidurnya lalu memeluk Delissa dari belakang.

"Kakak sudah bangun" ucap Delissa ketika melihat tangan kekar Aldyanta melingkar di perutnya.

"Sayang, kamu wangi sekali" ucap Aldyanta mencoba menengelamkan wajahnya di leher jenjang Delissa dan menghirup wangi tubuh Delissa yang menjadi sumber ketenangan untuknya.

"Kakak, geli" ucap Delissa merasakan aura berbeda di tubuhnya ketika Aldyanta mencoba menciumi lehernya.

"Sebentar saja, Sayang. Aku sudah tidak sabar menunggu hari pernikahan kita" ucap Aldyanta gemetar karna menahan hasratnya.

"Kakak kenapa? kakak sakit?" ucap Delissa khwatir melihat ekspresi wajah Aldyanta yang sedang mencoba menahan hasratnya.

"Kakak tidak apa apa" ucap Aldyanta membuang napasnya kasar karna tidak tau cara menjelaskannya ke Delissa.

Delissa langsung saja meletakkan pungung tangannya di dahi Aldyanta mencoba untuk memeriksa suhu tubuh Aldyanta. "Kakak tidak demam. Tapi kenapa mata kakak seperti itu?" ucap Delissa polos ketika melihat tatapan Aldyanta kepadanya.

"Kakak memang sakit. Tapi ada obat ampuh yang langsung bisa menyembuhkannya" ucap Aldyanta tersenyum nakal.

"Apa?" ucap Delissa polos.

"Tapi sayang kita belum menikah. Jadi kakak tidak bisa melakukannya"

"Kenapa? memangnya harus menikah terlebih dahulu? Jadi sebelum kita menikah kakak gak bisa di obatin dong"

"Memangnya kamu mau memberikan obatnya kepada Kakak?"

Mendengar ucapan Aldyanta, Delissa langsung saja menganguk sambil menatap Aldyanta begitu polosnya. Melihat reaksi Delissa, Aldyanta langsung saja terkekeh kecil.

"Baiklah, Kakak akan mengambil obatnya darimu. Tapi, obat dasarnya dulu untuk obat utamanya kakak akan mengambilnya di malam pertama kita" ucap Aldyanta langsung saja meletakkan kedua tangan Delissa di lehernya.

Setelah itu Aldyanta meletakkan tangannya di pingang Delissa lalu menarik Delissa ke dekapannya. Hingga membuat jarak mereka sangat dekat. Aldyanta langsung saja menempelkan bibirnya di bibir Delissa. Awalnya dia hanya mencium lembut bibir Delissa namun kemudian dia langsung saja memperdalam ciuman mereka.

Aldyanta langsung saja mengisap bibir Delissa dengan sangat lembut. Melihat aksi Aldyanta, Delissa langsung saja gugup. Dia tidak menyangka jika obat yang di katakan Aldyanta adalah percumbuan dengannya.

Namun, Aldyanta terus saja mengisap bibir Delissa dengan lembutnya dan mempererat pelukan mereka. Hingga tanpa sadar Delissa langsung saja terbuai dengan perbuatan Aldyanta. Dia mulai menikmati ciuman pertama mereka.

Aldyanta langsung saja mengigit lembut bibir Delissa lalu mencuba memberikan ruang untuk mereka mengambil napas. Delissa merasakan deru napas Aldyanta yang kini semakin memburu. Namun, tiba tiba Aldyanta langsung saja melepaskan pelukannya lalu berlari kedalam kamar mandi.

Delissa yang melihat Aldyanta pergi secara buru buru langsung saja mengerutkan keningnya bingung. "Kak Al kenapa? apa dia sakit perut? tapi, tidak nanti aku salah duga lagi"

Delissa tidak mau lagi menayakan obat untuk Aldyanta. Karna dia takut itu akan membuatnya terperangkap dalam hasrat Aldyanta yang kini tidak terkendali lagi.

Delissa langsung saja duduk di sudut ranjang Aldyanta sambil mencoba megelap bibirnya yang basah mengunakan tangannya. Delissa langsung saja tersenyum ketika membayangkan ciuman pertamanya dengan Aldyanta calon suaminya.

Delissa memang pernah berpacaran tapi dia selalu menjaga dirinya. Bahkan tidak ada satu priapun yang perna menciumnya bahkan bersentuhan fisik dengannya. Hanya Aldyanta lah yang pernah menyentuhnya untuk pertama kalinya dan Delissa merasakan ada gejolak yang berbeda setiap sentuhan yang Aldyanta berikan. Apa mungkin dia telah jatuh cinta kepada Aldyanta? dia juga tidak tau kapan itu terjadi.

"Maaf ya, Sayang. Tadi aku tak sangup lagi menahannya" ucap keluar dari kamar mandi.

"Arghh..." teriak Delissa langsung saja menutup matanya ketika melihat pemandangan yang merusak mata polosnya.

Bagaimana tidak dia melihat Aldyata keluar dari kamar mandi hanya mengunakan handuk kimono yang melingkar di pinggangnya. Hingga memperlihatkan dada bidangnya yang berorot dan terkena tetesan air dari rambutnya yang masih basah.

"Kamu gak usah terkejut seperti itu. Ini semua milikmu sayang, Bagaimana apa kamu suka?" ucap Aldyanta tersenyum nakal lalu melepaskan tangan Delissa yang menutupi matanya.

"A...aku keluar dulu. Kakak cepat turun untuk sarapan. Aku menunggu kakak di bawah saja" ucap Delissa gugup lalu berlari kecil keluar dari kamar Aldyanta.

Melihat tingkah Delissa, Aldyanta hanya tersenyum kecil lalu berjalan ke ruang ganti untuk memakai pakaiannya. Aldyanta terus saja tersenyum sendiri sambil memegang bibirnya mengingat ciuman pertamanya dengan Delissa.

Setelah selesai memakai pakaiannya Aldyanta langsung keluar dari kamarnya lalu menuju ke ruang makan. Aldyanta langsung saja tersenyum ketika melihat ketiga bidadarinya sedang duduk sebari menunggu kedatangannya.

"Sayang, kok belum sarapan?" ucap Aldyanta mengelus lembut puncak kepala Nana dan Ayu.

"Kami menunggu Kak Al. Kakak sih bangunnya lama" ucap Nana memayunkan bibirnya.

"Kakak minta maaf ya, sayang. Ya sudah ayo kita sarapan setelah itu kita jalan jalan"

"Jalan jalan? yeach... kita jalan jalan" ucap Ayu dan Nana tersenyum bahagian.

"Sekarang kalian sarapan setelah itu siap siap ya"

"Ok, Kak. Tapi Kak Dewa sama Kak Fadli di mana kak. Kok belum datang?" ucap Ayu yang tidak melihat keberadaan kedua pengawalnya.

"Mungkin mereka belum bangun. Lagian hari ini kan hari libur jadi mereka paling beristirahat"

"Jadi kalau hari libur Kak Dewa gak akan datang ya Kak?"

"Kalau mereka tidak sibuk biasanya mereka datang. Memangnya kenapa?" ucap Aldyanta mengerutkan keningnya bingung melihat Ayu yang terus menanyakan Dewa pengawalnya.

"Tidak ada kok, Kak" ucap Ayu tersenyum lalu kembali menyantap makanannya.

"Sayang, hari ini kita akan melakukan fhiting baju pengantin. Jadi kamu setelah ini siap siap ya. Setelah selesai memilih baju pengantin kita akan jalan jalan" ucap Aldyanta.

"Baik, Kak" ucap Delissa menunduk karna dia masih merasa cangung karna kejadian di dalam kamar Aldyanta tadi.

"Selamat pagi Tuan Muda, Nyonya Muda dan Nona Nona kecil" ucap Dewa dan Fadli tiba tiba datang.

"Kalian apa tidak salah makan hari ini?" ucap Aldyanta menatap kedua pengawalnya.

"Tidak, bahkan kami belum sarapan sama sekali. Memangnya kenapa, Tuan?" ucap Fadli bingung mendengar ucapan Aldyanta.

"Tidak apa apa. Aku hanya heran saja kenapa tiba tiba kalian bisa bangun secepat ini di hari minggu" ucap Aldyanta mengingat kelakuan kedua pengawalnya itu yang akan menghabiskan waktu di kamar jika hari minggu.

Bersambung.....

1
Ruk Mini
jiahhh..ko off thorr lgi dag dig dug...ihh kau bikin gemeszz dwehhh lgi seru2 ye lom otw debay y penisirin tau .mo lanjut kah..?? ok d tgg thorrr. tq 🙏👍👍👍
Ruk Mini
ada ye..lgi berlumur an darah sempet2 ye kawin 😋😋😋
Ruk Mini
dih... Oneng sihhh
Ruk Mini
tambah emozii lgi si abank😬😬😬
Ruk Mini
cpt ungkap bank.. gemeszz sm kunti dn setan
Ruk Mini
apes lo bank..bank..
Ruk Mini
duh...ko dh pinter aje..kpn belajar nenk
Ruk Mini
Oneng.. Oneng.....cari maut kau
Ruk Mini
kena ..kau ..slh pilih lawan bank her....😭😭😭
Ruk Mini
pengawal mn kau. mnt d suat sm Al
Ruk Mini
hadehhhh... ampyuunnn deh ..bank.. bank...
Ruk Mini
nah gitu jadi kn ga ada praduga saling percaya
Ruk Mini
wadohhh... kelemahan babank Al
Ruk Mini
udeh a tahan main drama jdi irg bae ye nek
Ruk Mini
konflik baru neh naga2 ye
Ruk Mini
ya elah nenk ga peka amat laki kwartir loh
Ruk Mini
ayooo donk kn Mafia pasti cpt terungkap
Ruk Mini
wq..wa..cari mslh aje lo sm boss
Ruk Mini
iblis yg cerdik... tpi pasti kepeleset..ati2 go
Ruk Mini
cari gebetan bank ev...🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!