NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ilona

Transmigrasi Ilona

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Balas Dendam / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Teen Angst / Transmigrasi
Popularitas:932.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aquilaliza

Ilona, gadis jalanan yang tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Kehidupan jalanan memaksanya menjadi gadis kuat dan pemberani. Berbeda dengan Ayyara, seorang gadis culun yang selalu menjadi sasaran bully di sekolahnya. Selain penampilannya yang culun dan dianggap jelek, dia sedikit gagap saat berbicara. Bahkan kakak dan sepupunya tidak suka padanya.

Hingga suatu hari, terjadi kecelakaan yang membawa perubahan dalam hidup keduanya. Ilona terbangun dalam raga Ayyara. Kecelakaan itu mengubah semua jalan hidup keduanya. Ilona yang tidak memiliki orang tua dan kehidupannya yang susah, berubah mendapatkan kasih sayang orang tua dan kehidupan layak. Dan Ayyara, dia berubah menjadi gadis yang tak mudah ditindas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquilaliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayyara Manja

Ayyara menggeliat kecil. Ia menyingkirkan selimut yang membuatnya tidur nyaman semalaman. Ia menuju kamar mandi, mencuci muka kemudian mengganti pakaiannya dengan stelan olahraga. Ia akan jogging bersama Alden. Hari libur kali ini, ia akan menghabiskan waktunya bersama Alden.

"Pagi, Bi Haya!" Sapa Ayyara, menuangkan air ke gelas lalu meneguknya habis.

"Pagi, non." Balas Bi Haya. "Udah rapih aja, non. Mau olehraga pagi?" Lanjutnya.

"Iya, Bi. Mau jogging bareng Alden."

"Oohh, den Alden toh? Kirain sama den Deon sama den Gian."

"Haha... Bibi bisa aja. Mana mungkin mereka mau jogging bareng Ayya. Tapi, kenapa Bibi bisa mikir gitu?"

"Hehe... Soalnya, Bibi liat den Deon sama den Gian pake stelan olahraga juga."

"Mungkin mereka mau jogging bareng Vanya atau Elen."

"Iya, mungkin non."

Ayyara meninggalkan dapur dan segera menuju halaman saat mendengar deru mobil memasuki halaman rumah. Ia berlari menghampiri Alden yang baru turun dari mobil.

"Selamat pagi," Sapanya dengan senyum ceria, lalu memeluk Alden.

Cowok itu juga ikut tersenyum. Ia membalas pelukan Ayyara sambil menatap wajah yang sedang mendongak menatapnya.

"Pagi, juga. Berangkat sekarang?"

"Ayo!"

Ayyara segera memasuki mobil. Tak lama kemudian mobil Alden melaju meninggalkan rumah.

Deon dan Gian yang melihat Ayyara dan Alden sejak tadi pun, bergerak menuju mobil mereka. Keduanya akan jogging di tempat yang sama dengan Alden dan Ayyara.

"Dikasi jarak, Gi. Ga boleh terlalu dekat. Entar mereka curiga lagi." Ujar Deon pada Gian yang sedang mengemudi.

"Kayaknya ke taman deh." Balas Gian.

"Ikutin aja!"

Mobil Alden berhenti. Cowok itu turun dan segera membukakan pintu untuk Ayyara.

"Ayo, sayang!" Ayyara segera keluar dan berdiri di samping Alden.

Wajah gadis itu langsung cemberut melihat cewek-cewek yang sedang berolahraga di taman itu menatap Alden penuh minat. Ayyara langsung mengaitkan tangannya ke lengan Alden.

"Ada apa?" Alden menatap lembut wajah Ayyara.

"Ada cewek-cewek yang natap kamu. Aku ga suka!" Ujar Ayyara, dengan wajah cemberut.

"Kamu cemburu, aku diliat mereka?"

"Iya, aku cemburu! Kamu kan pacar aku. Aku ga suka kalo ada yang natap kamu dengan tatapan suka gitu. Kamu itu pacar Ayya! Cuman punya Ayya!" Ujarnya cemberut, membuat Alden mengacak gemas rambutnya.

"Gemas banget sih, pacar Alden." Ujar Alden. "Dengar! Secantik apa pun mereka, tetap kamu yang paling cantik buat aku. Meski mereka suka aku, tetap kamu yang aku suka. Itu ga akan pernah berubah."

"Beneran?"

"Iya, beneran!"

"Janji ya, ga akan lirik-lirik cewek lain?"

"Janji! Bila perlu, aku akan liat kamu terus selama jogging nanti."

"Iihh... Apaan sih? Ga gitu juga."

"Hehehe... Bercanda sayang." Balas Alden. "Ayo, kita mulai joggingnya!" Ayyara mengangguk. Keduanya segera berlari kecil sekitar taman.

Deon dan Gian tiba di taman. Kehadiran mereka di taman itu, juga mencuri perhatian cewek-cewek di taman tersebut. Keduanya segera berlari kecil, sambil mencari Ayyara dan Alden.

"Kemana si Ayya sama Alden?" Seru Gian, berlari kecil sembari memperhatikan orang yang ada di taman tersebut.

"Lari aja, entar juga ketemu." Balas Deon.

Hari libur, membuat taman semakin ramai. Banyak pengunjung, dari anak-anak hingga orang dewasa. Ayyara berlari sembari tersenyum kecil.

"Rame banget." Ucap Ayyara.

"Hari libur, sayang. Sudah pasti rame."

"Senang banget aku liat anak-anak yang bareng orang tua mereka." Ujar Ayyara. Alden hanya tersenyum samar lalu terdiam.

Ayyara yang melihat perubahan raut wajah Alden langsung menghentikan larinya. Alden juga ikut berhenti.

"Kenapa?" Tanya cowok itu, bingung.

"Maaf." Ayyara menundukkan wajahnya. Ia merasa bersalah sudah menyinggung mengenai orang tua di depan Alden.

"Hei, kenapa minta maaf?" Alden mendekatinya, menangkup kedua pipi Ayyara dan mendongakkannya agar menatap matanya.

"Aku udah buat kamu sedih. Biasanya di hari libur seperti ini, anak-anak akan berkumpul dengan orang tua mereka. Aku tidak bersama Mama Papa karena mereka sedang di luar negeri. Sementara kamu, kamu..."

Alden langsung menariknya dalam pelukan. "Sudah! Ga papa. Jangan merasa bersalah seperti ini." Alden mengusap pelan rambut Ayyara.

"Tapi..."

"Ayya, ayo kita lanjut joggingnya?" Alden berucap lembut. Membuat Ayyara melonggarkan pelukannya dan menatap Alden.

"Ga papa. Ayo, kita lajut!" Sekali lagi Alden berucap dengan lembut sembari tersenyum. Membuat Ayyara juga ikut tersenyum dan mengangguk.

"Ayo!" Jawab Ayyara.

Keduanya kembali melanjutkan lari mereka. Sementara Deon dan Gian, kedua cowok itu masih berdiri dan menatap Alden dan Ayyara yang mulai berlari kembali. Mereka melihat semua yang terjadi antara Alden dan Ayyara.

Dan mereka tidak menyangka, seorang Ayyara yang selalu kasar pada mereka, bisa menunduk sedih hanya karena ucapannya yang tak sengaja mengingatkan Alden pada kebersamaannya dengan mendiang kedua orang tuanya.

***

Setelah cukup lelah berlari, Alden dan Ayyara beristirahat. Alden membelikan air dan memberinya pada Ayyara.

"Minum dulu." Ujarnya menyodorkan sebotol air pada Ayyara.

"Makasih." Gadis itu meraihnya, kemudian meneguk air hingga tersisa setengah.

"Haus banget."

"Iya, nih. Haus banget. Tenggorokanku kayak kering gitu."

"Kita makan dulu, ya? Ga jauh dari sini ada cafe outdoor. Makanannya juga enak."

"Benaren?"

"Iya, bener."

"Ya udah, ayo!"

Alden segera menggandeng Ayyara menuju mobil. Sedangkan Deon dan Gian, keduanya meletakkan minuman mereka dan segera mengikuti Ayyara dan Alden.

"Kita kayak penjahat aja nguntitin target." Ucap Gian.

"Lo penjahatnya, bukan gue!" Balas Deon.

"Idih, lo kan yang ngajak gue nguntitin Ayya."

"Lah, terus? Kenapa lo mau?"

Gian terdiam sembil berpikir, "Benar juga ya? Kenapa gue mau ya, diajakin lo?"

"Ye, lo aja yang tolol. Udah! Cepatan masuk mobil! Entar ketinggalan Alden sama Ayya nya."

"Ck. Kayak ga tau aja lo cafe outdoor dekat sini." Gumam Gian langsung menuju bangku pengemudi.

***

Alden dan Ayyara sudah tiba di cafe yang dimaksud. Mereka memilih tempat duduk tak jauh dari pintu masuk.

"Pernah kesini ga?" Ayyara menggeleng.

"Mau makan apa? Makanan disini enak-enak semua." Ujar Alden.

"Aku samain aja sama kamu."

"Oke." Alden memanggil pelayan cafe kemudian memesan makanan untuk mereka berdua. Setelah memesan makanan, Alden menatap Ayyara. Wanita itu menoleh kiri kanan memperhatikan pengunjung.

"Kenapa?" Alden tersenyum padanya.

"Engga kenapa-kenapa. Cuman yang kesini kebanyakan orang yang habis olahraga."

"Iya. Kayak kita."

"Alden..." Ayya memanggilnya dengan merengek.

"Kenapa?" Cowok itu mengacak rambut Ayyara sembari tersenyum. Perempuan didepannya ini begitu lucu saat merengek seperti ini.

"Hari ini, sampe sore ya temenin Ayya?"

"Temanin kamu? Apa untungnya buat aku?" Alden melipat tangannya di dada.

"Iihh... Kamu kok pamrih."

"Ga pamrih. Cuman mau dapat hadiah dari kamu."

"Sama aja!" Balasnya dengan wajah cemberut.

Alden tersenyum gemas dan mecubit pelan pipi Ayyara. "Gemas banget, sih. Iya-iya, aku temenin."

"Janji ya?"

"Iya."

"Makasih, Alden." Ujarnya sembari tersenyum. Saat matanya tak sengaja melirik pintu masuk cafe, Ayyara melihat Deon dan Gian masuk. Tatapan Ayyara, membuat Alden ikut melihat ke arah pintu.

"Deon! Gian!" Tempat yang kebetulan ada di dekat pintu, membuat Alden melambaikan tangannya pada dua orang itu.

"Ish, Alden apaan sih?" Kesal Ayyara.

"Ga papa. Sesekali bareng mereka. Aku juga mau terima kasih soal mereka yang mau pinjamin kamar mereka buat aku waktu itu."

"Ya udah, deh." Pasrah Ayyara.

Deon dan Gian yang mendapt lambaian dari Alden tanpa pikir panjang langsung menghampiri mereka. Keduanya melirik Ayyara saat tiba di meja Alden. Gadis itu terlihat acuh terhadap kedua abangnya.

"Ngapain manggil kita?" Deon menatap Alden.

"Mau bareng calon kakak ipar. Salah?"

"Ga usah! Kita bisa berdua. Ayo, Gi!"

"Duduk aja napa? Udah dipanggil baik-baik, malah nolak." Celetuk Ayyara.

Deon dan Gian yang sudah berbalik hendak mencari tempat lain pun langsung menoleh kembali. Keduanya menarik kursi masing-masing dan duduk bersama Ayyara dan Alden. Tak lama, pesanan Alden dan Ayyara tiba.

"Makasih, mbak!" Ujar Ayyara dan Alden hampir bersamaan.

"Oh ya, jangan lupa buat dua orang ini juga." Alden menunjuk Deon dan Gian. Kedua cowok itu pun memesan makanan mereka.

Ayyara menatap makanannya. Ia tersenyum lalu melirik Alden. "Sayang," Panggilnya membuat Alden menoleh. Ayyara tidak pernah memanggilnya sayang. Baru kali ini ia mendengarnya.

Alden mengulas senyum. "Ada apa, sayang?"

"Mau di suapin!" Rengeknya manja. Membuat Alden menahan senyum melihat tingkah pacarnya ini.

"Sini, aku suapin." Ayyara dengan semangat mendorong piring makanannya pada Alden. Cowok itu menyabutnya dengan senyum lalu menyuapi Ayyara.

"Aaa... Benaran enak makanannya." Gumam Ayyara.

Sementara Deon dan Gian hanya bisa memutar bola mata mereka melihat tingkah manja Ayyara.

1
Siti solikah
ntar Alden cemburu loh ayyara kamu nolongin kenzo
Mamik Widowati
Luar biasa
Siti solikah
bener tuh ayyara
Siti solikah
kayaknya seru
arniya
luar biasa kak
Tia Na
ayyara yang asli kemana tor?
/Rose//Rose//Rose/
Helen Nirawan
deon ,gian : gw benci ama lu ,ayyara , trus jwb : EGP ,sapa lu ,gk penting
Helen Nirawan
ilona di tubuh ayyara , kurang kejam
Helen Nirawan
isshh , sodara sinting
Adhie
mampues... lu...
Erna Fkpg
Lumayan
Khoerun Nisa
aku bingung asli di BCA Gian atu jayen
Puch🍒❄
fak kata gw teh anyingg siaaaa!!!, anying eta sia si ayya aja baru mau di apa2in dh end aja sih, belom tau dia hamidun apa kagak anying lah🗿kecepetan endnya thor😤
Puch🍒❄
iri dengki aja lu monyet🐷
Anonymous
keren
Armyati
happy ending 😍😍 mkcieh byk kak🙏 n semangat terus untuk karya" s lanjutannya 💪💪🤗
Aquilaliza: Makasih Kak/Pray/. Mampir juga di Novel ku yang lain ya....
total 1 replies
Armyati
uuhhhh cuwit bangettt mereka😍😍😍🤩
Armyati
wkwk mereka berdua dijadiin kacang sama ayya🤭
Armyati
aahh ini pasti Alden jodohnya ayyana🥰
Disha♡💕
padahal yg aib si Gian🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!