NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:625.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desy Puspita

Maksud hati merayakan bridal shower sebagai pelepasan masa lajang bersama teman-temannya menjelang hari pernikahan, Aruni justru terjebak dalam jurang petaka.

Cita-citanya untuk menjalani mahligai impian bersama pria mapan dan dewasa yang telah dipilihkan kedua orang tuanya musnah pasca melewati malam panjang bersama Rajendra, calon adik ipar sekaligus presiden mahasiswa yang tak lebih dari sampah di matanya.

.

.

"Kamu boleh meminta apapun, kecuali perceraian, Aruni." ~ Rajendra Baihaqi

Follow Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 04 - Menantu Terbuang ~

Nikahi atau mati, Rajendra hanya punya dua pilihan dan tidak berhak menolak. Sementara Aruni? Sama, dia tidak memiliki pilihan dan akhir hidupnya tergantung dengan pilihan Rajendra yang akan dia putuskan dalam waktu dekat.

Mata tajam Bagaskara menuntut adiknya untuk segera menjawab, dan Rajendra yang masih diam sejenak melirik Aruni berserta Daddy Aga sebelum kemudian mengembuskan napas panjang.

Seolah dia butuh bantuan dalam mengambil keputusan, tapi tak mendapatkan dukungan hingga berakhir sakit kepala sendirian.

"Jawab!!" desak Bagaskara yang lagi-lagi disertai tamparan keras hingga tubuh Rajendra nyaris terhuyung di sana.

Adegan pemukulan itu cukup membuat Aruni terkejut, jelas saja dia bingung karena selama ini citra Bagaskara adalah seorang pria lemah lembut yang tidak akan mungkin tega menyakiti orang lain.

Saking terkejutnya, Aruni spontan meminta bantuan kepada Daddy-nya agar pria itu berhenti menyerang Rajendra karena memang sudah tidak bisa dianggap manusiawi.

Berawal dari sekadar menampar saat mendesak jawaban, kini posisi Rajendra sudah tergeletak di lantai dengan kaki Bagaskara di atas dadanya.

"Daddy ... apa tidak kasihan, pisahin."

Renaga tak menunjukkan respon yang begitu besar, hanya sekadar helaan napas panjang disertai tatapan tak terbaca. "Biar saja, itu urusan mereka, Aruni."

"Urusan mereka bagaimana? Kalau sampai terjadi sesuatu, yang kena getahnya bukan cuma Kak Bagas, tapi juga kita ber-"

"Jawab cepat, Pecun-dang!!"

Belum selesai Aruni bicara dalam meminta pembelaan kepada Daddy-nya, suara menggelegar Bagas kembali terdengar bahkan tubuh Aruni bergetar.

Saat ini, keadaan Rajendra kian parah dan cukup memprihatinkan. Dia hanya dihajar satu orang, tapi penderitaannya melebihi seseorang yang dihajar segerombolan preman.

Sungguh sebuah fakta mengejutkan, dan mungkin benar bahwa watak asli seseorang itu bisa dilihat kala dia sedang marah.

"Dalam hitungan ketiga kau tidak menjawab juga, maka sama halnya bahwa pilihanmu jatuh pada yang kedua ... mati, Rajen-"

"Fine, aku akan menikahinya." Jawaban Rajendra terdengar pasrah, suaranya bergetar di sela-sela rasa sakit yang dia terima.

Pukulan bertubi yang sama sekali tidak dia balas dari sang kakak terasa begitu menyiksa, tapi sedikit pun Rajendra tidak punya kemauan untuk mengimbangi serangan Bagaskara.

Bukan karena takut, semua orang tahu siapa Rajendra. Berkelahi adalah bagian dari hidupnya, diamankan ke kantor polisi karena kasus penyerangan sana-sini sudah jadi kesehariannya di luar kampus.

Hanya saja, Rajendra begitu menghormati Bagaskara sebagai pengganti papanya. Di sisi lain, dia juga masih belum bisa membela diri karena dia juga tidak yakin bahwa dirinya bersih dalam hal ini.

Terbangun dalam keadaan tak berbusana, di sebelah Aruni yang juga sama keadaannya sudah cukup membuat Rajendra shock. Apalagi jika posisinya sudah tertangkap basah, bukan oleh Bagaskara saja, tapi juga oleh ayah kandung Aruni.

Gadis malang yang harus kehilangan impian setelah semesta melibatkan dirinya dalam hidup Aruni.

Karena itulah, Rajendra menyanggupi pilihan pertama karena dia tahu, mati saat ini bukan pilihan terbaik.

Dia harus mencaritahu apa yang terjadi pada dirinya, mencari kejelasan juga sebagai bentuk tanggung jawab pada Aruni karena seperti yang dia dengar, Bagaskara tidak lagi sudi melanjutkan pernikahan dengan alasan Aruni sudah terjamah.

Meski jujur saja, dari hati kecil Rajendra yang paling dalam, dia sama sekali tidak ingat pernah menjamah tubuh Aruni, apalagi menyentuhnya.

"Bagus, setidaknya sekali dalam seumur hidup kau tidak membuatku kecewa, Rajendra." Suara Bagaskara sedikit melemah, tapi masih tetap dingin seperti biasa.

Belum ada aba-aba sedikit menghangat sebagai kakak. Walau sebenarnya Rajendra sudah terbiasa, sejak kapan juga diperlakukan dengan hangat di rumah sejak papanya tiada.

Semua orang terfokus pada kehadiran Dion, saudara tiri bawaan papa tirinya yang super kaya itu. Papa Bagaskara juga, karena berkat kehadiran pria itu dalam keluarga mereka, Bagaskara diberikan kekuasaan, diizinkan memimpin dan menjadi kepercayaan di rumah.

Menikahi Aruni mungkin bukan pilihan yang begitu buruk, walau Rajendra juga tidak mengerti di mana baiknya.

Bisa jadi dia juga diperlakukan sama di keluarga Aruni, atau mungkin lebih buruk lagi karena sejauh ini, pria yang Rajendra ketahui sebagai ayah dari Aruni bahkan tak peduli sekalipun dirinya hampir mati.

.

.

"Sekali lagi maaf, Bagas ... kejadian ini bukan hanya salah Aruni, tapi juga kami sebagai orang tua."

"Tidak apa, Pak Aga, sebagai manusia kita memang tidak luput dari salah dan saya maklumi itu semua," jawabnya sembari menyambut uluran tangan dari Renaga, mantan calon mertuanya.

Bagas menghela napas panjang, ini adalah hari kedua pasca kejadian memalukan yang Aruni lakukan, juga sebagai hari di mana Aruni akan menjadi pengantin Rajendra.

Ada beberapa rencana yang diubah, terutama di bagian akad nikahnya. Memang untuk resepsi dan semua acara yang sudah direncanakan akan tetap dilakukan di hari yang sama demi meminimalisir rasa malu keluarga besar mereka.

Hal ini juga sudah dimusyawarahkan dengan keluarga dari pihak laki-laki, dan meski sempat seperti nyaris gila semua akhirnya keputusan terakhir diambil juga.

Mereka tetap menjadi keluarga, tidak ada yang berubah, hanya pengantin pria dan waktu akad nikah saja. Sengaja dimajukan, Bagaskara mengatakan semua demi kebaikan.

Mereka khawatir Rajendra akan melarikan diri dari tanggung jawab, dan selama ini pria itu dikurung layaknya tahanan yang membuatnya begitu pucat di hari pernikahan.

Pernikahan yang hanya disaksikan oleh keluarga inti, baru setelah nanti dia dihadapkan dengan tamu undangan yang konon kata papa tirinya berjumlah ribuan.

Sungguh Rajendra tidak pernah menduga bahwa rencana pesta pernikahan Bagaskara dengan putri dari Renaga Anderson yang begitu dia banggakan akan menjadi pesta pernikahannya.

Ingin bahagia, tapi apa alasannya? Rajendra sadar betul posisinya tak lebih dari sekadar pria terbuang di rumahnya, dan bisa jadi di rumah mertua akan begitu pula nasibnya.

"Rajendra ...."

"Heum?" Mata polos itu melirik ke kanan dan kiri, memar bekas pukulan yang dia terima membuat Rajendra semakin tampak menyedihkan sebenarnya.

Sejak tadi, dia melamun dan sama sekali tidak sadar bahwa penghulu di hadapannya sudah menunggu sejak tadi.

Baru setelah diingatkan mamanya pria itu tersadar bahwa saat ini semua mata tertuju padanya.

"Malah ngelamun, ayo dengerin kata penghulunya."

"Iya, Ma," jawabnya datar, nyaris tanpa ekspresi.

Masih dengan perasaan tak menentu dan semangat hidup yang nyaris menghilang, Rajendra mendengarkan dengan seksama ucapan penghulu di hadapannya.

"Sudah ingat 'kan?"

"Sudah, Pak."

"Nama calon istrimu juga sudah?"

Rajendra mengangguk mantap, nama Aruni Giova Anderson tidak begitu asing di kepalanya, pun sebelum gadis itu menjadi calon istri kakaknya.

"Kalau begitu, bisa kita mulai saja ya ... silakan Pak Aga." Pria paruh baya itu mempersilakan, dan Renaga juga sudah siap mengambil tindakan.

Tangannya mulai terulur untuk menjabat tangan Rajendra, dan juga disambut dengan tangan dingin pria memprihatinkan di depannya.

"Bismillahirrahmanirrahim ... Rajendra Baihaqi bin Ahmad Baihaqi, saya nikahkan engkau dengan putri saya Aruni Giova Anderson binti Renaga Anderson dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas seberat 200 gram dibayar tunai!!"

.

.

- To Be Continued -

1
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
lah emang bukan mimpi itu Run,tapi suamimu yg nyuri tiuman/Facepalm//Facepalm/
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
kasih pencerahan nya kak Des manggil Rajendra enak nya apa..banyak banget panggilan nya Rajen, Jendra, Raj atau apalah..😭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
wwkkk yg dikira makhluk aneh nyium bibirmu itu suamimu, Run 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
berusaha bersikap kalem takut ketahuan mencuri ciuman padahal jantungmu dag dig dug tak karuan 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
sekarang pencuri hati lambat Laun mah jadi pencuri hatinya Aruni
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
wwkkk nyuri kecupan padahal istri sendiri 🤭
Yulia Widarti
sakit banget dngar kata² Rajendra
Yulia Widarti
anggap mimpi aja Runi 😍
Yulia Widarti
dan aku yakin, saat itu jga Aruni sudah jatuh cinta pada pandangan pertama sm km Rajendra.
Yulia Widarti
tdk cuma kamu yg beruntung Rajendra, Aruni juga bruntung mmiliki suami yg mencintainya bgitu dlam
Herman Lim
nah kan betul klo aruni yg jadi perang sengit antara ranjendra sama dewanga
Khayla Salwa
Luar biasa
atik cahya
next semangat
mika aja
rajendra sama kayak dady aga waktu muda, nyuri nyuri cium mamy zavia, ketahuan CCTV 😅
atik cahya
jin tomang runi😁😁😁
Malla
yah gx papa la ketahuan nyium Arumi..kan udah sah juga malahan lebih dr itu juga malah dpt pahala kan babang Rajendra😆😆
Rosna Marleni
ayo Rajedra semangat untuk lulus sebelum di DO,buat Aruni bangga dengan mu....
♒ Fuji Rachma
aah ini mah sindiran yg sangat halus sekali buat Aruni 🥺🥺 tapi kalian gemesin banget loh 🥰🥰
Ria Ningroem
kiss dlu dong sebelum turun../Chuckle/
FATIMAH INGGERIYANY BANGUN
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😗😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!