Hanum Khumaira, seorang wanita soleha yang taat beragama, terpaksa menerima perjodohan dari kedua orangtuanya dengan seorang perwira polisi bernama Aditama Putra Pradipta. Perjodohan ini merupakan keinginan kedua orangtua mereka masing-masing.
Namun, di balik kesediaannya menerima perjodohan, Aditama sendiri memiliki rahasia besar. Ia telah berhubungan dengan seorang wanita yang sudah lama dicintainya dan berjanji akan menikahinya. Akan tetapi, ia takut jika kedua orangtuanya mengetahui siapa kekasihnya, maka mereka akan di pisahkan.
Diam-diam rupanya Aditama telah menikahi kekasihnya secara siri, ia memanfaatkan pernikahannya bersama Hanum, agar hubungannya dengan istri keduanya tidak dicurigai oleh orangtuanya.
Hanum yang tidak mengetahui rahasia Aditama, mulai merasakan ketidaknyamanan dengan pernikahannya ini.
Konflik dan drama mulai terjadi ketika Hanum mengetahui suaminya telah menikahi wanita lain, akankah Hanun tetap mempertahankan rumah tangganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memaafkan
Baik Tama dan juga Hanum, keduanya sangat terkejut ketika mereka tahu siapa yang telah datang ke rumah baru mereka.
"Damar, Bella? Kenapa kalian berdua bisa berada di sini? Dan untukmu Bella, kau tidak di terima di rumah ini, berani-beraninya kau datang kesini!" Aditama membentak Bella dengan sorot matanya yang nyalang.
"Tolong jangan salah faham dulu pak Kombes, wanita ini terus saja mendesak ku, malah dia mengancam akan memberi tahu publik tentang skandal mu dengannya, sebab dari itu aku lebih baik membawanya kesini, ketimbang ke rumah kedua orangtuanya Pak Kombes, nanti bisa lebih kacau lagi urusannya!" jawabnya membela diri.
Tama pun sampai menjambak rambutnya sendiri, ia tidak habis pikir jika Bella akan melakukan hal nekat seperti ini.
Sedangkan Hanum, ia terus saja menatap lekat wajah sang Artis yang terlihat pucat dan sekitar wajahnya memiliki luka lebam, ia pun yang tadinya ingin meluapkan kemarahannya, kini ia urungkan, dan malah berbalik kasihan melihat seorang wanita yang telah di campakkan begitu saja.
Lalu Tama mulai mendekati Bella, dan ia berusaha mencengkram lehernya.
"Kenapa kau tidak enyah dari hidupku? Jangan pernah mengusik keutuhan rumah tanggaku dengan istriku!" bentaknya dengan rahang yang sudah mengeras.
Lalu dengan lembutnya Hanum menggenggam tangan sebelah kiri suaminya.
"Mas, jangan bersikap kasar seperti itu, walau bagaimanapun wanita yang saat ini berada di hadapanmu adalah seseorang yang pernah kau cintai, dan tentunya Bella pernah menjadi istrimu, bukankah begitu Bella?" tanya Hanum sambil mengalihkan netranya ke arah Bella, kini keduanya saling menatap dalam diam, kali ini Hanum melihat sorot mata yang berbeda dari sosok Bella, tidak seperti saat pertama kalinya ia bertemu.
"Num, kau jangan bersikap lembek terhadap wanita itu!" potong Tama tidak suka dengan sikap sang Istri.
"Mas, lepaskan tanganmu itu, kau tidak boleh menyentuhnya, bukankah sekarang kalian sudah bukan muhrim lagi!" tegur Hanum yang netranya beralih ke arah suaminya.
"Astaghfirullah, maaf Num! Aku tidak sadar." jawabnya yang langsung melepaskan cengkraman tangannya di leher Bella.
Bella yang menyaksikan pria yang sangat dicintainya itu begitu patuh terhadap istrinya, ia seolah tidak terima.
'Apapun caranya, aku harus bisa mendapatkan kamu kembali Mas, aku tidak akan membiarkan kamu hidup bahagia dengan istrimu, akulah wanita yang pantas bersanding denganmu, bukan wanita kampungan itu.' batinnya tidak terima dengan keadaan.
Lalu Tama mulai menatap wajah Mantan istrinya.
"Untuk apa kau datang kesini Hah?" tanya kembali Tama.
Sedangkan Damar, ia merasa sangat bersalah atas kejadian ini, ia pun berada di posisi yang terjepit, mengingat Damar tidak ingin sampai terjadi sesuatu dengan atasannya sekaligus Sahabatnya.
"Aku hanya ingin kau tidak membenciku setelah kita berpisah, aku ikhlas telah kau ceraikan, tapi aku tidak akan pernah terima jika kamu membenciku, tolonglah beri aku kesempatan untuk menjelaskan ke salah pahaman ini!" tukasnya berusaha meyakinkan Tama.
"Jadi betul jika suamiku sudah menceraikan kamu, Bella?" tanya Hanum menatap lekat Bella.
Bella pun hanya mengangguk pelan, kemudian kedua bola matanya telah berkaca-kaca, "Sebuah perceraian yang tidak pernah aku harapkan selama ini, aku begitu sangat mencintai suamimu, Hanum! Asal kau tahu saja!" cakapnya tanpa ada rasa malu.
"Diam kau, kau tidak pantas mengatakan semua itu terhadap istriku!" potong kembali Tama.
kemudian Hanum berusaha menenangkan suaminya yang terus-terusan tersulut emosi, Hanum pun mulai mengerti dengan keadaan suaminya saat ini, tapi satu hal yang membuatnya masih penasaran, apa yang menyebabkan suaminya begitu membenci mantan istri sirinya, alias Bella?
"Mas ku mohon berilah aku kesempatan untuk menjelaskan!" pintanya dengan wajahnya yang memelas.
"Tidak ada yang harus kau jelaskan lagi Bella, semuanya sudah berakhir!" jawab Tama bersikukuh dengan keputusannya.
"Coba kau jelaskan Bella, aku ingin tahu spa yang menyebabkan hubungan kalian berakhir!" pinta Hanum kepada Bella.
Mendengar Hanum berkata seperti itu, Tama pun seolah tidak terima.
"Ngapain sih kamu mempercayai wanita itu, Num? Aku itu yang menyaksikan langsung kelakuan bejadnya selama ini, dan dia sendiri yang telah bermain api di belakangku, oh apakah selain dengan pri tua bangka itu kau pernah juga tidur dengan pria lainnya hah? Ayo jawab Bella?" bentaknya sampai suaranya menggema.
Hanum pun cukup takut melihat suaminya bisa semarah itu.
" tidak Mas, aku tidak pernah tidur dengan pria lain lagi, dan kejadian malam itu aku telah dijebak oleh pak produser!" jawabnya berbohong, padahal pada kenyatannya Bella memang ingin menggunakan cara kotornya untuk melancarkan rencana mulusnya, dan memang benar apa kata Tama, bahwa Bella pernah tidur dengan pria lain selain dengan Pak Max, ia selalu menghalalkan segala cara untuk bisa meraih semua mimpinya, dan sekarang setelah semua kebusukannya terbongkar, ia baru tersadar jika Suaminya jauh lebih berharga diatas segalanya, dan rasa penyesalan selalu saja menghantui dirinya.
Tapi entah kenapa Tama samasekali tidak mempercayai lagi Bella, baginya apa yang telah dilakukan oleh Bella merupakan kesalahan yang sangat fatal, dan Tama pun merasa sangat jijik padanya.
Akhirnya Hanum bisa mengerti dan faham tentang permasalahan Suaminya dan juga Bella.
'Sepertinya itu semua adalah balasan dari Allah untukmu Mas, apakah kau tidak sadar jika kau telah berselingkuh dan mengkhianati pernikahan kita? Padahal aku sudah berusaha menjadi istri yang terbaik untukmu dan aku mulai menerima kehadiranmu, begitu sakit kan di khianati dan di selingkuhi seperti itu? Sama halnya dengan diriku saat ini, meskipun aku memaafkanmu, tapi aku tidak akan pernah melupakan semua pengkhianatan mu padaku, Mas!' batinnya belum ikhlas menerima kenyataan pahit.
"Sekarang aku sudah mengerti akar permasalahan antara Mas Tama dengan mantan istri siri mu yakni Bella, tapi alangkah baiknya Mas Tama bisa memaafkan kesalahannya, seperti aku yang telah memaafkan kesalahanmu atas semua penghianatan ini." tegas Hanum kepada Tama
Deg!
Tama pun sampai terkejut tidak percaya atas perkataan dari Hanum, terbesit kembali rasa penyesalan atas apa yang telah ia perbuat terhadap Hanum selama ini.
"Baiklah Num, jika itu maumu, akan aku kabulkan, aku melakukan hal ini karena untuk menebus semua kesalahanku padamu." jawabnya sambil menghela nafas panjangnya.
Lagi-lagi Bella sangat tidak terima atas jawaban dari Tama, hatinya begitu sakit karena pria yang begitu ia cintai begitu patuh terhadap permintaan istrinya.
'kenapa kisah percintaan anda begitu rumit sekali Tama, tapi syukurlah kau sudah menceraikan Bella, kasihan juga Hanum, wanita sebaik itu tidak pantas mendapatkan pengkhianatan seperti ini!' keluh Damar dalam hati.
Dan pada akhirnya Bella mendapatkan maaf dari Tama, ia pun sebenarnya belum merasa puas karena Tama belum bisa ia miliki kembali, dan Bella telah mengatur sebuah rencana besar bersama Papahnya untuk bisa merebut kembali Tama dan secepatnya menyingkirkan Hanum dari sisinya.
'Aku bersumpah akan memisahkan kalian berdua, apapun caranya aku tidak peduli..kau harus menjadi milikku Aditama Putra Pradipta.' batinnya tersenyum licik.
Bersambung...
⭐⭐⭐⭐⭐
masa udah seneng seneng sama si Bella tapi setelah si Bella dia rasain trus dia malah balik ke si Hanum