RUSUK SANG BILLIONAIRE

"Kak, kami duluan. Jangan lupa sekalian bayar makanan kami. " ucap Chelsea mengedipkan sebelah matanya pada Seno.

"Dek, gak boleh kebiasaan gitu, kamu kan punya duit sendiri ,,,,"

"Eit ,,, eit ,,, jangan diteruskan, semua milik papa, aku hanya numpang hidup. Nanti kalau aku kerja pasti aku ganti. " Chelsea memotong ucapan Seno yang selalu saja mengungkit harta papanya.

"Ya sudah, kakak gak,pernah menang berdebat denganmu. " ucap Seno mengalah pada kekeras kepalaan adik sepupunya.

"Ck, ada ya gadis modelan gitu, sukanya memanfaatkan orang. " Kiano menatap punggung Chelsea dan Diana yang semakin menjauh dan akhirnya menghilang.

'Persis sifatnya Kalista. ' batin Kiano tersenyum tanpa sadar.

Seno tersenyum lebar melihat senyuman Kiano, ia yakin jika sahabatnya itupun ada perasaan lebih terhadap adiknya. Seno memikirkan cara agar sahabatnya itu melamar adiknya.

"Oh, orang tuanya Chelsea mengundang makan malam keluargaku malam minggu." Kiano teringat undangan papa Chelsea tempo hari.

"Terus apa hubungannya denganku ?? "

"Kamu datanglah supaya aku ada teman ngobrol kan gak enak ikutan nimbrung dengan pembicaraan orng tua. " jawab Kiano terus terang.

Tak ada jawaban dari Seno hanya senyuman yang sulit diartikan yang menghiasi bibirnya yang sedikit tebal dan terlihat seksi dimata para gadis.

"Kenapa hari ini kamu sering banget tersenyum ??" bingung itulah yang Kiano rasakan saat ini .

"Senyum adalah ibadah. " jawab Seno asal.

"Antarkan aku pulang !" titah Kiano sambil berdiri.

"Woiiiiii ,,, aku bukan asistenmu apalagi sopir. " teriak Kiano mengikuti Kiano setelah terlebih dahulu meletakkan beberapa lembar uang merah untuk membayar bill mereka.

"Gak usah ke kampus, antar aku langsung ke rumah. " ucap Kiano saat Seno mengarahkan mobilnya keluar dari parkiran.

"Mobilmu di kampus kan ??"

"Nanti aja orang rumah yang ambil. "

Seno kemudian memutar arah berlawanan dengan arah ke kampus, sebuah senyuman yang terus menerus tercetak sempurna di wajahnya semakin membingunkan bagi Kiano. Sedangkan Seno memikirkan cara agar bisa memprovokasi tante Queen agar melamar Chelsea untuk Kiano. Terkesan murahan memang mengingat Seno adalah saudara Chelsea namun apa boleh buat jika Kiano tak ingin mengatakan yang sebenarnya dan Chelsea menikahi pria lain yang tak jelas. Seno tak ingin adiknya dimanfaatkan oleh orang lain. Pemikiran-Pemikiran itulah yang membuat Seno melakukan hal nekat ini.

Mobil Seno perlahan memasuki area rumah mewah milik keluarga Arya. Seno kemudian memarkirkan mobilnya sebelum mematikan mesin.

" Kamu langsung pulang aja, aku mau istirahat. " usir Kiano dengan kurang ajarnya.

"Jangan kege-eran, aku mau ketemu sama tante Queen. Sudah lama aku tak bertemu dengan calon mertuaku. " ucap Seno bercanda tapi serius.

Kiano hanya mendengus kemudian berjalan terlebih dahulu meninggalkan sahabatnya itu. Bukan hanya sekali Seno mengatakan hal itu entah sahabatnya itu bercanda atau serius, Kiani memilih mengabaikannya. Toh yang mau menikah adiknya lagian sahabatnya itu juga pria baik-baik.

"Assalamualaikum ,,," kompak Kiano dam Seno.

"Waalaikumsalam ,,, eh para pria gak laku datang, ayo masuk. " Queen meledek kedua pria tampan tersebut.

"Bukannya gak laku, tante ,,, tapi putri bungsu tante gak peka. " ucap Seno terus terang.

"Kamu serius ??"

"Doublerius malahan, tante. " balas Seno dengan wajah serius.

Diam-diam Kiano mengakui keberanian sahabatnya langsung mengutarakan isi hatinya pada mommynya. Hhhhh ,,,Kiano mendesah, apa mungkin ia bisa selancar itu ngomong masalah perasaan pada mommynya.

"Woiiiiii ,,, jangan menghayal utamakan isi hatimu mana tau kita bisa bantu , jangan di pendam sendiri. " desak Seno tak ingin melewatkan kesempatan.

"Ada apa sih, kalian ??"

"Ini lho tante, manusia tanpa ekspresi ini yang sangat disayangkan adalah putra tante sebenarnya suka sama seorang gadis tapi dia tidak mau mengakuinya. " jelas Seno langsung pada intinya.

"Benarkah ??? siapa gadis itu ??" tanya Queen bersemangat.

"Chelsea, adik sepupuku, tante. "

"Haa ???!! sayang sekali, tante sama om sudah menyiapkan gadis yang akan kami jodohku dengan dia, nak Seno karena katanya Chelsea bukan tipenya. " ucap Queen serius.

"Yang bener tan ???"

"Masa tante bohong. Malam minggu nanti kami akan melamarnya. " balas Queen

"Tapi ma, bukankah malam minggu kita diundang makan malam oleh keluarga pak Utomo ??" dalih Kiano berusaha menghalangi mommynya untuk melamar gadis yang ia tidak tau modelnya bagaimana.

"Kita ke undangan pak Utomo dulu sayang, baru melamar gadis itu."

"Seno boleh ikut tante ??"

"Boleh banget, tapi Seno tunggu di rumah pak Utomo aja, nanti barengan melamar gadis itu. "

"Kalian kok gak ada yang bertanya aku bersedia tau tidak ??" wajah Kiano memerah menahan kesal. Seenak-enaknya aja menentukan jodohnya.

"Kalau menunggu persetujuanmu keburu tenggelam batu apung, kami gak akan pernah mendengar kata iya dari mulutmu. " ucap Queen tak kalah kesalnya.

"Udah deh bro, kamu terima aja, lagian mana ada orang tua tidak ingin anaknya bahagia. Percaya deh tante sama om pasti memberikan yang terbaik buat putranya yang senangnya menjomblo. "

"Tapi mom, aku cintanya sama Chelsea dan hanya berada di dekatnya, penyakitku gak pernah kumat. " ucap Kiano pada akhirnya.

"Bicarakan hal ini sama yang lain nanti malam, mommy gak ada hak memutuskan sepihak. Mommy gak enak sama keluarga gadis itu. " ucap Queen sendu padahal dalam hatinya berserakan gembira. Ia harus memberikan hadiah pada Seno yang tak sengaja memuluskan rencananya .

"Ya sudah, tan ,, aku pamit dulu sampai ketemu malam minggu. Oh ya tante, tolong titip jodohku." ucap Seno sebelum meninggalkan rumah mewah tersebut.

Sedangkan Kiano melangkah dengan gontai menaiki anak tangga satu persatu dengan berat. Queen menatap iba pada putranya yang ia kerjai. Langkah pertama untuk surprise ulang tahun anak kembarnya sukses.

Pertemuannya dengan pasangan suami istri pak Utomo dan Maria yang membahas tentang Chelsea dan Kiano yang berakhir dengan keputusan keluarga Arya akan melamar secara resmi Chelsea pada saat acara makan malam nanti disambut baik oleh mereka.

Tiba dikamarnya Kiano langsung membanting dirinya diatas kasur berukuran King zise miliknya, matanya menatap langit-langit kamarnya memikirkan cara membatalkan lamaran gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

'Kenapa kalian begitu tega ?' batin Kiano nelangsa

🎶🎶🎶

Selamat pagi

Selamat membaca, jangan lupa untuk selalu bahagia

Jangan lupa dukungan terbaiknya

Love you all 🤗🤗

,