Absolute Domain System

Xu Xiaoyao, mulai menikmati hidangan dan hiburan. Xiao Chen sendiri saat ini hanya bisa terheran, karena apa yang dia alami saat ini adalah merupakan hal baru baginya.

“Nak, lihatlah para wanita ini. Semua adalah keindahan, apa kau menyukainya ?” tanya Xu Xiaoyao menggoda Xiao Chen.

Xiao Chen tertunduk malu ketika digoda oleh Xu Xiaoyao. Wajahnya memerah karena tidak tahan dengan godaan Xu Xiaoyao.

Xu Xiaoyao yang melihat Xiao Chen tertunduk malu, tiba-tiba pikiran jahilnya muncul.

“Hehehe…” kekeh Xu Xiaoyao licik.

Kemudian Xu Xiaoyao membisikan beberapa kata kepada pelayan yang melayani dirinya. Setelah membisikkan beberapa kata, Pelayan tersebut segera berpindah duduk di sebelah Xiao Chen.

“Anak kecil, bagaimana wajah budak ini  ? cantik apa tidak” tanya pelayan itu menggoda.

Xiao Chen semakin memerah wajahnya, hal ini adalah pertama kalinya dia digoda oleh seorang wanita dan itu masih seorang wanita dewasa.

“Em, uh…cantik” jawab Xiao Chen terbata-bata.

Xu Xiaoyao yang melihat tingkah laku Xiao Chen sudah hampir tertawa namun dia hanya bisa menahan tawa dia.

Pelayan itu yang melihat Xiao Chen salah tingka, semakin berani menggoda Xiao Chen.

“Anak kecil, apa budak ini beneran cantik ?” tanya pelayan sambil mengusuk bahu Xiao Chen.

Xiao Chen semakin panik, dengan wajah memerah dia menjadi gelisah tidak tahu harus berbuat apa menghadapi pelayan.

Xu Xiaoyao yang dari tadi melihat ini akhirnya tidak tahan lagi, dan mulai tertawa terbahak-bahak.

“Hahaha…”

“Xiao Chen, walau kau masih kecill. tapi pesona lelaki luar biasa.Hahaha…”

Ejek Xu Xiaoyao dengan wajah yang bahagia.

Xiao Chen yang merasa telah di adu oleh Xu Xiaoyao hanya bisa merenggut malu.

Pelayan yang menggoda Xiao Chen kembali ke posisi Xu Xiaoyao.

Saat Xu Xiaoyao menikmati hiburan, di luar Paviliun tarian dan nyanyian, Chen Biao dengan wajah sombongnya telah tiba.

“Apa benar dia berada disini ?” tanya Chen Biao memastikan.

“Benar Chen Shao, dia berada disini” jawab anak Buah Chen Biao.

“Baik, kita akan menunggu sebentar di sekitar sini. Walau keluarga Chen ku tidak takut dengan Paviliun tarian dan nyanyian, tapi yang di belakang Paviliun tarian dan nyanyian sama sekali tidak bisa disinggung, tidak baik membuat masalah di dalam sini” ucap Chen Biao.

“Kau dan kau berjaga disini. jika mereka keluar segera cegat, aku akan berada di kedai sebelah” ucap Chen Biao membuat perintah.

Setelah membuat pengaturan, Chen Biao pergi menunggu di gedung seberang Paviliun tarian dan nyanyian.

Saat Chen Biao menunggu Xu Xiaoyao, Xu Xiaoyao sendiri saat ini sedang menikmati kehidupan yang mewah.

Selama di bumi, Xu Xiaoyao sama sekali tidak pernah mengalami perawatan pelayanan seperti yang dia rasakan saat ini. Sehari-hari dia bekerja hanya untuk kebutuhan kehidupan.

Dan pada saat dia baru saja liburan, di saat itulah dia tiba-tiba pergi ke dunia lain tanpa sebab dia ketahui. Walaupun awalnya Xu Xiaoyao merasa sangat tidak senang dan kesal.

Perlahan Xu Xiaoyao mulai bisa menerima fakta dan menikmati kehidupan di dunia lain, walau di dunia lain ini tidak memiliki teknologi setidaknya di dunia ini penuh dengan keajaiban.

Di lantai 3 kamar pribadi, Xu Xiaoyao menikmati berbagai makananan ditemani hiburan nyanyian, tarian dan segala jenis hiburan.

Wajah mabuk akan kenikmatan terpancar dari wajahnya, kehidupan seperti ini adalah mimpi baginya dahulu, namun sekaran selama dia mau dia bisa melakukan kapan saja.

“Nikmat sekali hidup seperti ini, tidak perlu khawatir akan bekerja, cukup nikmati hidup dengan bersenang-senang, ini adalah kenikmatan yang hakiki” gumam Xu Xiaoyao dengan wajah bahagia.

Sementara itu Xiao Chen hanya bisa bersikap pasif, dia hanya bisa duduk dan sesekali menikmati makanan di meja.

Dia sama sekali tidak berani menatap wanita pelayan yang menghibur. Bukan karena dia tidak mau, tapi Xiao Chen yang masih belum mengerti dunia seperti itu, sama sekali tidak tahu cara menikmatinya.

Seorang bocah yang baru saja beranjak remaja, kini telah dirusak oleh Xu Xiaoyao. Selama ini Xiao Chen hanya mengerti cara bertahan hidup, tidak ada sama sekali sempat untuk mencari tahu apa itu kesenangan.

Jadi hal ini membuat dia menjadi kikuk. Xu Xiaoyao hanya bisa memanfaatkan ini untuk membuat Xiao Chen lebih berkembang secara emosional dan mental, walaupun alasan sebenarnya hanya hiburan.

Lambat laun, hari semakin sore. Xu Xiaoyao akhirnya keluar dari Paviliun tarian dan nyanyian dengan wajah yang segar.

Namun suasana bahagia itu segera terusik dengan kemunculan 2 orang pengganggu.

“Hahaha, akhirnya kau muncul juga” ucap orang tersebut.

“Sepertinya kau menikmati hidupmu dengan baik, sementara kami disini menunggumu dengan kesusahan”

“Karena itu, kau sekarang ikuti kami”

Dengan wajah arogan mereka berbicara memerintah Xu Xiaoyao.

Xu Xiaoyao seketiak menjadi jutek. Menatap siapa orang di depannya. Dia sama sekali tidak mengenali mereka dan tidak pernah bersinggungan.

Tapi Xiao Chen paham, mereka yang mencegat adalah anak buah Chen Biao.

“Tuan, mereka adalah anak buah Chen Biao” ucap Xiao Chen dengan panik.

“Oh! anak buah Chen Biao ternyata” gumam Xu Xiaoyao tertarik.

“Nah, karena kalian anak buah Chen Biao. Maka pimpin jalan” ucap Xu Xiaoyao dengan wajah main-main.

Mereka berdua merasa tidak senang dengan gaya Xu Xiaoyao, tapi karena Xu Xiaoyao menuruti mereka, mereka hanya bisa menahannya.

“Bagus, ikuti kami”

Segera mereka pergi menuju tempat dimana yang telah di instruksikan Chen Biao.

Setelah berjalan beberapa menit, mereka akhirnya tiba di sebuah daerah sepi.

Melihat tidak ada orang lain, Xu Xiaoyao mengerutkan kening.

“Dimana Chen Biao ?” tanya Xu Xiaoyao.

“Sombong! berani sekali kau memanggil nama Chen Shao secara langsung” ucap anak buah Chen Biao marah.

“Nama Chen Shao bukan sesuatu yang bisa kau panggil sesuka hati” bentak anak buah Chen Biao.

“Oh! apa hubungannya denganku ?” balas Xu Xiaoyao polos.

“Kau! tunggu saja, sombonglah kau saat ini. Setelah Chen Shao tiba, maka tunggu saja nasibmu” bentak anak buah Chen Biao marah.

Tak lama kemudian rombongan Chen Biao tiba. Wajah angkuh Chen Biao sudah terlihat dari kejauhan.

Xiao Chen yang berada di belakang Xu Xiaoyao sangat ketakutan. Karena dia sendiri tahu sifat Chen Biao itu bagaimana.

“Xiao Chen, kenapa kau gelisah ?” tanya Xu Xiaoyao riang.

“Tuan, apapun yang terjadi patuhi saja ucapan Chen Biao. Agar kita tidak terlalu menderita nantinya” ucap Xiao Chen membujuk.

“Tidak usah khawatir, santai saja dan lihat caraku mengatasi ini” ucap Xu Xiaoyao percaya diri,

“Ugh!” Xiao Chen hanya bisa menghela nafas pahit.

Chen Biao akhirnya tiba di hadapan Xu Xiaoyao. Dengan wajah galak dia langsung berbicara kepada Xu Xiaoyao.

“Sekarang aku beri kau dua pilihan” ucap Chen Biao sombong.

“2 pilihan ? apa itu” tanya Xu Xiaoyao penasaran.

“Pertama, sujud dan jilat kakiku, setelah itu potong satu tanganmu dan pergi dari kota ini” Ucap Chen Biao.

Dengan wajah tertarik, Xu Xiaoyao berpura-pura takut. Melihat Xu Xiaoyao yang ketakutan, Chen Biao semakin sombong dan berani.

“Kedua, menggonggong di depan gerbang kota dan teriakan Aku lebih hina dari anjing” ucap Chen Biao dengan wajah sinisnya.

“Dan kau Spesies Liar. Setelah ini aku akan mematahkan kakimu, kau hanya aib bagi keluarga Chen” Chen Biao berkata dengan kejam kepada Xiao Chen.

Xu Xiaoyao merasa tertarik dengan perkataan Chen Biao kepada Xiao Chen. Xu Xiaoyao berpikir mungkin hubungan Xiao Chen dan Chen Biao tidak sederhana.

“Sekarang, pilih satu atau dua” Chen Biao memberikan pilihan kepada Xu Xiaoyao.

Xu Xiaoyao dengan wajah wajah masih berpura-pura bertanya pada Chen Biao.

“Chen Shao, aku memilih yang ketiga” ucap Xu Xiaoyao dengan nada takut.

“Ketiga ?” gumam Chen Biao heran.

“Benar, yang ketiga. yaitu menjadi makanan Little Jinhu”

Perubahan ekspresi Xu Xiaoyao membuat Chen Biao aneh, namun sebelum dia sadar. Xu Jihnu yang dari tadi berada di balik jubah meloncat keluar.

Tubuh yang semula kecil kemudian menjadi sebesar anak sapi. Aura yang sebelumnya tersembunyi sangat rapi, kini terungkap semua.

Aura membunuh khas Dewa Harimau nampak jelas dimata Xu Jinhu.

Chen Biao terkejut dengan kemunculan Xu JInhu yang tiba-tiba. Dia panik, kekuatan miliknya hanyalah pada pemurnian Qi, sama sekali tidak sebanding dengan Xu Jinhu yang berada di peringkat 3.

Roar!

Auman Xu Jinhu membuat Chen Biao dan anak buahnya tidak bisa bergerak.

“Mo..ns..ter.. peri…nggkat 3” ucap Chen Biao terbata-bata.

Chen Biao yang ketakutan ingin melarikan diri, tapi sayangnya kakinya tidak bisa bergerak sama sekali.

Xiao Chen juga terkejut dengan perubahan Xu Jinhu yang dia kira cuma anak kucing kecil biasa.

Saat Xu Jinhu muncul, jauh di atas langit. Dua sosok memperhatikan semua kejadian yang berada di bawah. Mereka sangat terkejut dengan perubahan anak harimau kecil yang berubah menjadi sebesar sapi.