NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Istri Kedua

Ketulusan Hati Istri Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Patahhati / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: rini sya

Riana terpaksa menerima lamaran keluarga seorang pria beristri karena keadaan yang menghimpitnya. Sayangnya, pria yang menikahinya pun tidak menghendaki pernikahan ini. Sehingga menjadikan pria tersebut dingin nan angkuh terhadap dirinya.

Mampukah Riana tetap mencintai dan menghormati imamnya? Sedangkan sikap labil sering sama-sama mereka tunjukkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harga Mati

Keputusan yang diambil oleh Nana dan Dayat adalah harga mati. Mereka benar-benar tak akan membiarkan Riana kembali pada sang putra. Apapun yang terjadi. Menurutnya, Langit sangat keterlaluan. Tak pantas wanita sebaik dan setulus Riana mendampingi pria bejat seperti Langit.

Bagaimana mereka tidak menyesal? Saat ini, detik ini, di depan kepala mereka sendiri, Riana begitu telaten mengurus baby Ara. Menyuapi cucu mereka dengan kasih sayang. Mengingat sebentar lagi mereka akan berpisah, membuat Riana sedih. Beberapa kali mereka melihat Riana meneteskan air mata kesedihannya. Diciumnya gadis cilik yang memberikan kehidupan baru baginya ini dengan kecupan penuh kasih sayang yang mengandung sejuta kesedihan.

Dayat dan Nana sebenarnya tidak tega memisahkan mereka. Namun, kelakuan Langitlah yang menjadi penyebab utama mereka marah.

Dalam benak mereka, keenakan jika Langit terus-terusan dibantu. Pola pikirkan tak akan dewasa. Putra mereka itu terlalu sombong untuk bisa mengerti arti kebaikan dan ketulusan seseorang. Sehingga mata batinnya serasa mati.

Geram, kesal, muak adalah apa yang ada di hati dan pikiran kedua orang tua Langit. Sehingga menghadirkan sebuah niat untuk memberi pria congkak itu pelajaran hidup. Mereka tak akan mundur, meskipun Langit merengek, meminta bantuan mereka.

Mengerti arti ketulusan dan pengorbanan seseorang dulu, barulah dia berhak mendapatkan pengampunan dan maaf. Lalu baru boleh dia mendapatkan bantuan..

"Sebaiknya, setelah ini, mereka suruh tinggal di Surabaya saja, Pa. Suruh Ria membuka lembaran baru bersama ayahnya. Adiknya kan kuliah di sana. Biar mereka ngumpul. Mama nggak rela, setelah ia lepas dari Langit, tapi masih menderita dan pontang-panting memikirkan tempat tinggal dan sejenisnya. Kalo perlu, sekalian aja carikan mantu kesayangan kita ini kerja," ucap Nana meminta setitik kebaikan untuk gadis yang menurutnya sangat baik ini.

"Iya, Ma. Papa pikir juga begitu. Biar mereka buka lembaran baru. Kasihan!" jawab Dayat lirih. Terlihat beberapa kali pria ini juga menghela napas dalam-dalam. Pertanda ia lelah dengan keadaan yang ada.

"Carikan mereka kontrakan yang murah di sana, Pa. Terus bayarin sekalian. Biar mereka tak terlalu berat jika ingin menyambung. Carikan juga Bayan kerja. Biar nggak stres," pinta Nana lagi.

"Iya, Ma. Ini Papa juga udah suruh Bayan berangkat. Papa udah kasih tahu, biar Langit mampus kehilangan jejak mereka. Biar tahu rasa dia." Dayat terlihat geram.

"Manusia nggak punya hati begitu mana mau peduli sih, Pa. Tapi bagus juga sih kalo dia nggak mencari Ria nanti. Malah bikin gadis ini lebih tenang, bukan?" jawab Nana sesuai dengan apa yang ia pikirkan.

"Semoga begitu, Ma. Mama benar juga, seseorang yang telah mati mata hatinya, mana mungkin berpikir untuk minta maaf. Baiklah, Ma. Selama dia tak menyadari kesalahannya, kita biarkan saja. Papa lelah dengan tingkah tmbodoh putramu itu. Lebih baik Papa kerja, dan membantu para sesama. Dari pada bantu anak sendiri bikin mual. Bodohnya nggak ketulungan," jawab Dayat putus asa.

Sebenarnya Nana tidak tega. Mau bagaimanapun Langit adalah darah dagingnya. Namun, mendidik sang putra adalah kewajiban seumur hidup baginya. Karena sampai kapanpun akhlak Langit adalah tanggung jawabnya. Tega tak tega, mereka harus tetap mengambil keputusan.

Beberapa menit berlalu, terlihat Ria sudah selesai menyuapi baby Ara makan. Lalu seperti biasa ia langsung merawat bayi tersebut. Mengelap seluruh tubuh dan menganti pakaiannya. Agar tidak bau amis karena makanan.

Ria memang tidak suka, jika bayi cantik ini tidak harum. Sebab ia selalu gemas dan ingin mencium. Baginya bayi harum dan wangi adalah bayi yang sehat. Bisa bikin yang momong jadi semangat. Entahlah, mungkin itu hanyalah pemikiran seorang Riana.

Senyum mengembang di bibir wanita cantik ini. Nana dan Dayat tahu jika saat ini Riana sedang tersenyum, meskipun separo wajahnya tertutup oleh masker. Wanita ini begitu terlihat tulus ketika bercengkrama dengan cucu mereka. Sungguh, pemandangan ini membuat mereka kembali menyesal. Kenapa Langit begitu buta? Tak mau melihat sedikitpun arti dari pengorbanan ini. Arti dari ketulusan dan cinta ini. Why?

Beberapa menit berlalu, Minah datang membawakan tas yang berisi barang-barang milik Riana. Kembali kesedihan tercipta di sini. Minah memeluk Riana sembari menangis seperti biasa. Sedih karena harus berpisah dengan Riana yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri ini. Namun, jika ditanya, apakah dia senang? Maka Minah akan menjawab senang. Karena sebentar lagi, Riana akan terbebas dari pria jahat itu.

"Bibi nggak usah nangis, ini adalah jalan terbaik untuk, Ria. Kan Bibi lihat sendiri, kalo Ria tak diinginkan di rumah itu," ucap Riana sembari memeluk wanita yang telah ia anggap sebagai ibu kandungnya sendiri ini.

"Iya, Non. Andai aden tahu, betapa Non sangat menyayangi orang-orang rumah. Andai aden tidak picik dan tahu, kalo Non tidak seperti ia pikirkan. Alangkah damainya rumah itu ada Non. Ada yang mengurusnya. Ada yang merawat baby Ara. Ada yang menghibur Bibi kalo lagi sedih. Ada yang ngingetin Bibi kalo pas Bibi lupa sesuatu." tangis Minah kembali pecah. Wanita paruh baya ini seperti kehilangan seseorang yang selama ini berarti untuknya.

Tentu saja demikian, sebab Riana selalu bisa dia andalkan. Bisa memberika bantuan padanya tepat waktu. Selalu mengingatkannya jika salah. Dan satu lagi yang membuat Minah senang bersama Riana adalah, gadis ini selalu lemah lembut dalam bertutur kata. Santun dan bijaksana. Sehingga memberinya energi positif bagi orang yang berada di sekelilingnya. Minah sendiri bisa merasakan itu.

"Seperti pesan Bibi, jangan lagi menengok kebelakang setelah ini. Buka lembaran baru, Non. Ingat, apapun yang terjadi adalah kehendak Illahi, Non mau naik kelas. Jadi jangan pernah sisakan trauma dalam diri Non. Tidak semua laki-laki, demikian. Jadi jangan lupa berdoa. Agar Tuhan kirim jodoh terbaik untuk, Non. Ya!" ucap Minah dalam isak tangisnya.

Sungguh, kedatangan Minah serta ucapan wanita paruh baya itu seperti tamparan untuk kedua orang tua Langit. Sebab, pada kenyataannya, keburukan sang putra telah mengisahkan ingatan yang tidak baik bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Buktinya, seorang Minah saja tak menyukai perangainya. Sungguh, Nana dan Dayat semakin merasa mereka gagal mendidik Langit. Gagal menjadi orang tua yang baik.

"Ria, Bersiap-siaplah. Pesawat kita terbang malam ini. Nanti Papa dan Mama antar kamu ke tempat baru. Ayo, sekarang berikan Ara pada kami, mandi dan rapikan dirimu. Jangan biarkan orang lain melihat kesedihanmu. Tunjukkan bahwa kamu bisa putriku. Tunjukkan bahwa kamu tegar. Tunjukkan bahwa dirimu berharga. Jangan biarkan orang yang tidak tahu terima kasih merendahkanmu. Kami semua dipihakmu. Percayalah!" saut Dayat.

Riana tak menolak. Dukungan dan restu dari kedua mertuanya adalah dorongan semangat terbaik. Riana berjanji akan membuat dirinya sendiri bahagia, berharga di mata orang-orang yang menyayanginya. Seperti apa yang diucapkan oleh Nana dan Dayat.

Bersambung...

Terima kasih udah setia mendukung karya-karya saya.. Lope u semuanya😘😘 Jangan lupa like komen dan votenya ya... 😘

1
gian 305
gpp sayang anak nya tp jgn ada hati buat Bpk nya yg egois
gian 305
berharap g balik sama c langit... egois
gian 305
sebel sama sikap riana... plin plan
pojok_kulon
ih amit amit sama si yuta
pojok_kulon
kasian sekali ya Riana
Sapna Anah
kenapa ga Padang cctv aja d kamarnya biar tau belangnya c yuta
Merda
Gak suka karakter Riana, percaya dirinya terlalu tinggi
gian 305: setuju... kesan nya sok tau beda tipis sama bodoh🤣🤣
total 1 replies
Merda
Katanya istrinya sakit, tapi bs beraktifitas..
SisAzalea
kurang keren kamu langit.. spt bocah aja main lempar2 sepatu
SisAzalea
yea yea..minah lah hero filem ini
Vivi Octavianty
👍🏻👍🏻👍🏻💖💖💖
Noerlina Akbar
Luar biasa
Jolanda Lengkey
dasar ular kau yuta/Toasted/
Sri Murtini
klu udah makan masakan riana ntar nagih minta yg lain krn stres dengar yuta yg emosi terus
Jolanda Lengkey
lanjut.....
Jolanda Lengkey
kabur aja riana/Tongue/
Hutabarat's Herlina
naik kan gaji minah Thor...
Mer
langit masih ga sadar kesalahannya
msh merasa paling tersakiti
Mer
tulus sih tulus riana tp bodoh jangan
Ma Em
Sudahlah Riana untuk apa kamu memikirkan lelaki yg sdh menyakiti kamu lupakan Langit masih banyak lelaki baik, tampan , sayang serta cintanya yg tulus biarkan Langit dgn penyesalannya tdk usah kamu hiraukan lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!