Sarah Maulina di anggap pembawa sial dalam keluarganya.
Karena sewaktu melahirkan Sarah Ibunya Meninggal dunia.
Membuat dia harus dibenci oleh papa kandung dan kakaknya sendiri.
Tak sampai disitu, Sarah juga tidak di akui keberadaanya oleh keluarganya,
Suatu hari gadis berusia 25 tahun itu Harus Ter usir dari rumahnya sendiri.
Di sinilah perjuangan sarah berjuang untuk hidup dan bertahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya, simak kisah Berikut,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ardhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 Sarah dan Maya
"Sarah" Panggil maya setelah membuka pintu rumahnya, dan di buat terkejut oleh kedatangan teman satu kerjanya itu
"Hey, iya ini aku" jawabnya singkat
"Dari mana kamu tau alamat rumah bibiku Sar?" tanyanya heran, tak lama bibi maya menyusulnya kedepan pintu
"Siapa ndok?" tanya bibinya kepada maya saat sesampai di sana
"Teman satu kerja maya bik" sahutnya santai
"Loh, kok gak di suruh masuk sih, kamu ini gi mana sih ndok, bukannya di suruh masuk di biarin temannya berdiri di depan pintu" jelasnya
"Hehehe iya bik, Maaf ya bik, maaf ya Sar, Ayo masuk Sar" mempersilakan Sarah masuk yang sedari tadi berdiri melihat percakapan antara bibik dan keponakannya, Sarah hanya tersenyum lalu masuk mengikuti langkah Maya dan bibiknya dari belakang.
******
Di Ruang Tamu....
"duduklah disini dulu, biarku buatkan air untukmu" Perintah maya kepada sarah, saat maya hendak pergi tiba tiba...
"Eh, gak Usah Repot repot deh may" potong Sarah mencoba menahan kepergian nya
Bibi yang juga hendak pergi ke dapur bersama maya berhenti dan berkata...
"Gak apa apa ndok, kami tidak repot kok, Ya sudah, Kalau gitu Maya temani dia, biar bibi yang buatkan minumannya ya" Sambung bibi sambil berlalu.
"Tidak Us"
"sudah jangan sungkan Sar" potong maya cepat sebelum Sarah menyelesaikan kata katanya.
"Hm, tapi aku jadi gak enak May" sahut Sarah sungkan
"Santai aja kali, Gak apa apa kok, Oke, jangan ngerasa gak enakan gitu ah"
"Hm baiklah Maya" Jawabnya masih segan, Maya tak mau ambil pusing Soal itu.
"Oh iya ngomong ngomong, Kamu tau Alamat Rumah bibiku dari mana Sar?" Tanyanya
"Oh Itu, Dari pak mamat may"
"Terus ngapain?" tanya nya lagi dengan tersenyum
"Oh, ngak ada kok, cuman pengen main main Aja, habisnya Suntuk di mess sendirian, Aku kan belum terlalu akrab sama temen mess lainnya, kenalnya cuma sama kamu" jelas Sarah panjang lebar. Maya hanya mangut mangutkan kepalanya mengerti.
"Aku gak ganggu waktu kamu kan May" Tanyanya lagi
"Ngak ganggu Sama sekali kok ndok" Sambung bibi Maya yang muncul dari dapur dengan membawa nampan berisi 2 buah air minum ke tempat mereka, dan meletakkannya di atas meja.
"Aduh, maaf ya bik, Sarah udah ngrepotin bibi dan Maya, Sampai repot segala buatin Air" Sahut Sarah sungkan.
"Udah gak apa apa lo ndok" jawab bibi maya cepat
"Silahkan diminum Ndok" tawarnya kepada Sarah
"Eh iya bik, Terima kasih ya"
"Sama sama ndok, Ya Sudah tak tinggal dulu yo , mau ke kamar dulu" pamitnya kepada Sarah
"iya bik"
Dan bibi maya lekas pergi ke kamar meninggalkan mereka berdua di ruang tamu, terjadilah obrolan di antara mereka.
"Kamu naik Apa kesini Sar?"
"Naik ojol may, karena ojol ya buru buru jadinya tadi berhenti di simpang"
"jadi tadi berhenti di sana, kenapa gak telpon aku sih" Ucapnya santai kepada Sarah, padahal Sarah tidak memiliki nomor teplonnya, maya ini lupa atau pura pura lupa sih pikir Sarah.
"Ya elah, Sayangnya aku gak punya nomor Hp lo" Pungkas Sarah kesal, bagaimana tidak? punya nomornya saja tidak gimana caranya buat hubungin dia, Dasar!
Maya yang mendengar jawaban Sarah sedikit kesal langsung menepuk nepuk jidatnya
"Aduh, Sorry Aku lupa, hehehe, Ya udah mana no hp kamu Sar, biar Aku save di kontak hpku"
Lalu Sarah memberikan Ponselnya kepada maya agar menyalin nomornya di ponsel milik Maya
Bersambung.....
Masih setiakan nunggu ceritanya, semoga suka ya jangan lupa terus semangatin Author ya 🙏