NovelToon NovelToon
My Papa My Boss

My Papa My Boss

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: m anha

kehidupan seperti roda yang terus berputar, kadang berada di atas dan tak jarang terkadang berada di bawah.
Itulah yang dirasakan Nandira saat ini.

Ditinggal kedua orang tua dan tunangannya membuat hidupnya sangat terpuruk.

Hamil di luar nikah, tak pernah terpikir olehnya. Namun, itulah yang dia alami.

Merawat bayi tanpa pengalaman sedikitpun dan hidup serba kekurangan harus ia lalui dengan sabar, semua semakin berat ia rasakan karena sejak kecil ia hidup bergelimangan harta kedua orang tuanya.

Entah siapa dia, pria yang sudah memberiku kebahagiaan sekaligus penderitaan.

"Nandira kamu contoh yang buruk, tak pantas kamu tinggal di lingkungan kami," kata itu sudah menjadi makanan sehari-hari baginya yang hamil tanpa adanya sosok suami di sampaingnya.

Akankah ia sanggup menjalani hidupnya?
Akankah ia mampu membesarkan anak-anak nya....?

Dua anak jenius lahir dari rahimnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Ketiga.

Rafiz benar-benar curiga apakah Zidan dan Syahidah adalah anak-anaknya.

"Apa Nandira masih marah padaku," batin Rafiz,

"Kalau dia memang anak-anakku, mengapa Nandira tidak memberitahuku sejak pertama kali kita bertemu."

"Nandira Apa aku boleh tanya sesuatu?" tanya Rafiz,

Nandira tetap tidak mengindahkan perkataan Rafiz, ia tak mengalikan perhatiannya dari ponselnya.

"Nandira apa mereka adalah anak-anakku ?!" tanya Rafiz memberanikan diri.

Nandira yang mendengar pertanyaan Rafiz itu sungguh sangat terkejut, ia refleks menatap Rafiz yang juga menatapnya,

"Mungkinkah ia tahu jika mereka adalah anaknya, apakah Zidan sudah memberitahunya!" batinnya Nandira.

Nandira tidak menjawab dia hanya menatap kaget kepada Rafiz.

"Nandira aku mohon jawab pertanyaanku, apakah Zidan dan Syahidah memang benar adalah anak-anakku," desak Rafiz.

"Zidan dan Syahidah adalah anak-anakku, maaf Pak sebaiknya anda pulang, ini sudah larut malam." tegas Nandira.

Nandira berdiri dan berjalan ke arah pintu, membuka pintu mempersilahkan Rafiz pulang.

"Aku tidak akan kemana-mana sebelum kau menjawab pertanyaanku!" kekeh Rafiz,

"Aku kan sudah menjawabnya, mereka itu adalah anak-anakku ," tegas Nandira menarik tangan Rafiz berdiri dari duduknya dan mendorongnya keluar dan menutup pintu.

"Nandira tolong jawab pertanyaanku, aku yakin mereka adalah anak-anak Ku," ucap Rafiz dari balik pintu sambil menggedor-gedor pintu.

Nandira tidak menjawab, dia bersandar di pintu memegang dadanya.

"Bagaimana ini, bagaimana kalau dia memisahkanku dari mereka!" takut Nandira.

Nandira mengunci pintu dan berlari ke kamarnya, ia tidak ingin mendengar apa-apa dari mulut Rafiz.

Tak Ada jawaban dari Nandira, Rafiz memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan Ia terus menghubung-hubungkan Zidan dan Syahidah pada kejadian beberapa tahun silam.

Sejak tadi, Zidan terus mengintip dari balik pintu kamarnya, Walau tak mendengar apa yang Papa Mamanya katakan tapi dia bisa melihat jika sesuatu terjadi kepada mereka.

"Kakak lagi lihat apa sih?!" tanya Syahidah polos.

"Kakak lagi lihat Papa dan Mama!" jawab Zidan tanpa sadar apa yang baru saja ia ucapkan.

Syahidah langsung mendorong Zidan dan melihat apa yang dilihat kakaknya itu

"Mana kak, mana Papa?!" tanya Syahidah.

"Upss, sepertinya aku keceplosan," batin Zidan.

Syahidah menatap horror kepada Zidan,

"Kakak, Apa kau merahasiakan sesuatu dariku?" tanya Syahidah.

Zidan menutup mulutnya dan menggeleng.

Iya masih terduduk di lantai akibat perbuatan Syahidah yang mendorongnya.

Syahidah berjalan mendekat kepada Zidan, Zidan terus memundurkan badannya dan sambil terus menutup mulutnya.

Tatapan horor Syahidah semakin tajam kepada Zidan,

"Kakak, siapa Papa kita ?!" tanya Syahidah penuh penekanan.

Saat mengintip tadi, Ia hanya melihat mamanya dan Paman Rafiz.

Zidan tak menjawab dan tetap menutup mulutnya.

" Apa Paman Rafiz Papa kita ?!" tebak Syahidah, dengan senyum lebar dan memasang wajah imutnya.

Zidan akhirnya mengangguk.

Syahidah langsung berlari ke atas kasur dan melompat-lompat kegirangan.

"Ye,,ye,,ye...aku punya Papa!" teriak Syahidah.

Zidan langsung menarik Syahidah duduk dan menutup mulutnya dan memasang isyarat untuk tidak ribut.

"Ada apa kak ?" bisik Syahidah.

"Mama melarangku mengatakan ini kepadamu, dia takut Papa akan mengambil kita dan memisahkan kita dari mama," jelas Zidan.

"Iya, Papa orang jahat," ucap Syahidah,

"Maksud kamu?!" tanya Zidan,

Kali ini Syahidah yang menutup mulutnya, merasa jika ia mengatakan sesuatu yang seharusnya tak di katakan nya.

"Mengapa kamu mengatakan kalau Papa jahat ?" tanya Zidan yang balik menatap horror Syahidah.

"Iya, hmmm ya jahat, Karena Papa sudah ninggalin Mama," alasan Syahidah.

Syahidah bertekad akan merahasiakan apa yang dilihatnya, ia yakin kakaknya juga akan marah jika melihat mamanya diperlakukan seperti itu.

Syahidah juga marah, namun setelah apa yang terjadi beberapa saat lalu Syahidah merasa kalau Papanya Itu benar-benar sangat baik dan sangat menyayanginya.

"Saat itu pasti hanya kesalahpahaman," batin Syahidah mengingat rekaman yang ia lihat.

"Kakak aku ingin Mama dan Papa bersatu, Aku ingin Papa tinggal sama kita disini," mohon Syahidah.

"Baiklah sekarang kita buat misi baru yaitu misi mempersatukan Papa dan Mama," ucap Zidan .

"Setuju ," sergap Syahidah.

Syahidah mendengar mobil Papa nya pergi, ia mengintip dari balik jendela.

"Kami akan menyatukan Mama dan Papa," batin syahidah.

Malam ini Rafiz tak bisa tidur, ia terus memikirkan kemungkinan kalau Zidan dan Syahidah adalah putra-putrinya.

Ia menatap langit yang bertaburan bintang, pikirannya menerawang kembali pada saat malam panasnya bersama Nandira.

"Kalau memang mereka adalah anak-anakku pasti Nandira sangat kesulitan hingga ia harus ke pulau itu dan bekerja di sana. Semoga saja tak ada kesulitan yang berarti saat ia membesarkan mereka," batin Rafiz.

Rafiz bertekad untuk mencari tahu kebenaran dugaannya jika mereka adalah anak-anaknya.

****

Keesokan paginya Zidan menghampiri mamanya di meja makan.

"Adik kamu di mana?" tanya Nandira mempersiapkan roti bakar di depan Zidan yang sedang meminum susu.

"Enggak tahu mah, aku belum menemuinya pagi ini," jawab Zidan.

"Ya sudah, habiskan sarapan mu. Biar mama yang memanggil Syahidah," ucap Nandira berlalu meninggalkan Zidan yang sedang sarapan dan tersenyum sambil terus memakan rotinya.

Nandira masuk ke kamar dan melihat Syahidah masih meringkuk di bawah selimutnya.

"Syahidah Kamu kenapa sayang?!" tanya Nandira memegang kening putrinya yang tidak panas.

"Mama badan Syahidah sakit semua, Sepertinya aku akan sakit deh Mah," lirih Syahidah pura-pura batuk.

"Kamu sarapan dulu ya!, setelah itu minum obat ," ucap Nandira kemudian berlalu mengambilkan sarapan dan obat untuk Syahidah.

Syahidah terus menutup mulutnya tak ingin memakan sarapannya,

"Syahidah, kalau kamu nggak sarapan gimana kamu bisa minum obat," bujuk Nandira,

Syahidah menggeleng dan terus menutup mulutnya.

"Syahidah, sarapan dulu ya sayang," bujuk Nandira namun Syahidah justru membelakangi mamanya dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Mama simpan di sini ya sarapannya !, Mama turun ke bawah dulu melihat Kakak kamu," ucap Nandira menaruh roti bakar dan susu di atas meja di samping tempat tidur Syahidah.

Begitu mamanya keluar, Syahidah langsung berdiri dan mengintip mamanya.

Ia melihat mamanya turun ke lantai bawah, dengan cepat ia mengambil roti dan susu yang sudah ia persiapkan di dalam tas.

Syahidah sangat lapar, dia kemudian dengan cepat memakan rotinya dan meminum susu yang sudah ia persiapkan itu. Syahidah tidak ingin menyentuh sarapan yang disiapkan oleh mamanya.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Terima kasih sudah membaca,

jangan lupa beri like , vote dan komen sebanyak-banyaknya ya, mohon bantuannya agar karya ini lebih baik lagi.🤗

Mampir juga ke karya pertamaku, yang berjudul "Pilihan Ku" ditunggu ya❤️

Salam dariku Author m anha ❤️

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

1
Mei Wulandari
gak gitu jg kalii zidannnn😂
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
Cherly_Lenda Akay
Lumayan
my
lumayan lah
ibeth wati
Thor sekedar saran klo konflik masalah begitu lama dan agak berputar tapi saat penyelesaian atau hukuman buat pelaku kejahatan begitu singkat contohnya ketangkapnya pamanya nandira hanya dijelaskan 2 paragraf aja selesai padahal bagian itu yg paling menyenangkan dimana yg antagonist dapet hukuman
ibeth wati
jangan " author ini sutradaranya sinetron " di ikan terbang ya
ibeth wati
Luar biasa
Moza9i
kok membawa anak²? berarti penculiknya tau dong, kalau zidan ikut?
Eemlaspanohan Ohan
berengsek sama sama berengsek menjijikan
Eemlaspanohan Ohan
dasar anak papa
Eemlaspanohan Ohan
huh baru. nyadar kemana aja. abang
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
goblok emang mereka anak anak mu bego
Eemlaspanohan Ohan
lanjut setu ceritanya
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
seru nih. mampir thor
ovi
lanjut kk
Juliatni andiani Andiani
Luar biasa
Anid Bojoe Jari
wkwkwkwkk
Vietha Racica
mama nya di siram pakai gayung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!