NovelToon NovelToon
The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Angst
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Miracle

Suatu kesalahan besar telah membuat Kara terusir dari keluarga. Bersama bayi yang ia kandung, Kara dan kekasih menjalani hidup sulit menjadi sepasang suami istri baru di umur muda. Hidup sederhana, bahkan sulit dengan jiwa muda mereka membuat rumah tangga Kara goyah. Tidak ada yang bisa dilakukan, sebagai istri, Kara ingin kehidupan mereka naik derajat. Selama sepuluh tahun merantau di negeri tetangga, hidup yang diimpikan terwujud, tetapi pulangnya malah mendapat sebuah kejutan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Mengalah

"Tidak bisa!" tolak Sari tegas.

"Kembalikan suamiku! Elno sudah bertanggung jawab padamu," ucap Kara.

"Wanita macam apa kamu?" Sari mulai bicara bernada tinggi. "Meminta seorang istri meninggalkan suaminya."

"Aku wanita yang kamu rebut suaminya! Aku wanita yang terluka karena perbuatan kalian. Saat ini aku memohon padamu untuk meninggalkan suamiku!" ucap Kara.

"Aku menerima pernikahan ini dari awal. Aku mencintai Elno dan kami telah memiliki anak. Selama ini akulah yang menemani dia. Mengurusnya. Aku lebih berhak daripada kamu. Lebih baik kamu yang mundur!" kata Sari menantang.

Kara maju beberapa langkah dan melayangkan tamparan di pipi Sari. "Kamu pikir siapa yang membuat suamiku sukses? Kamu pikir ini rumah siapa, hah?"

Sari mengusap pipinya, lalu ia menunjuk Kara. "Kamu pikir aku ingin tinggal di tempat ini. Aku juga sudah ingin pergi. Tapi suamiku ada di sini. Di mana Elno berada, maka aku akan tetap berada di sisinya."

Sari pergi setelah mengatakan hal itu. Kara tidak bisa berkata-kata apa lagi. Entahlah, kemarahan rasanya percuma karena Sari telah mengungkapkan perasaannya terhadap Elno. Sari mencintai suaminya. Sangat dan di sini Kara adalah pengganggu.

Kara lekas naik ke kamar atas. Ia mengambil tas, lalu segera pergi dari rumah. Kara berjalan keluar gerbang perumahan menunggu taksi yang melintas. Tidak lama satu mobil melintas di depannya. Itu adalah kendaraan dari rumahnya. Mobil milik Sari dan madunya itu lewat begitu saja.

"Apa aku harus beli mobil atau motor?" gumam Kara. "Bisa saja aku membelinya, tetapi aku tidak bisa mengendarai kedua kendaraan itu."

Kara menepuk keningnya sendiri. Ini semua berasal dari ketakutannya yang pernah jatuh dari motor dan tidak ingin mencoba mengendarainya lagi.

Taksi lewat segera dihentikan. Kara masuk dan meminta sopir membawanya ke bank dahulu. Kara akan mengurus semua uang yang di dapatnya setelah itu baru merencanakan apa yang akan ia lakukan ke depannya.

Setelah mendapat kartu tarik tunai, Kara langsung menuju mal. Lebih baik memanjakan diri dan setidaknya mengurangi kesedihannya pada Elno.

Ia membeli beberapa pasang baju dan sepatu. Setelah itu pergi menata rambutnya. Sore ini Kara harus pulang untuk menyiapkan makan malam sesuai janjinya semalam. Sari dan Elno ingin mencicipi masakannya. Kara tentu tidak akan menyia-yiakan kesempatan.

Selagi pelayan salon menata rambutnya, Kara mengingat lagi pertengkarannya bersama Sari. Memang seharusnya Kara tidak berpikir begitu, ia tidak baik meminta Sari meninggalkan Elno. Kara merasa ia menjadi jahat. Ia mengerti keadaan kenapa pernikahan itu terjadi.

Tiba-tiba Kara seperti mencurigai sesuatu. Mungkinkah Sari mencintai Elno sejak dulu. Teman sekolahnya itu bahkan menerima keadaan menjadi istri kedua. Bisa jadi juga karena karier Elno yang menanjak. Suami Kara itu telah menjadi top manager di perusahaan.

Kara memijat keningnya. Apa pun alasan Sari, pastinya Kara tahu satu hal jika wanita itu mencintai Elno. Menerima pernikahannya, dan telah memiliki anak yang menjadi dukungan kuat baginya. Satu lagi yang Kara lupa. Sari adalah wanita yang direstui oleh kedua orang tua Elno. Saat ini Kara sampai lupa menanyakan tentang mertuanya.

"Apa aku masih tidak diterima oleh mertuaku? Mungkin saja aku ditakdirkan untuk sendirian saja di dunia ini," gumam Kara.

Selesai menata rambut, Kara berbelanja untuk persiapan nanti malam. Setelah itu, ia pulang ke rumah dengan menumpang taksi. Tidak lupa saat di mal tadi, ia membeli ponsel keluaran terbaru serta kartunya.

"Oh, iya, aku lupa menghubungi nyonya muda. Dia bilang ingin memberiku hadiah. Aku hubungi lewat chat saja," kata Kara.

...****************...

Sampai di rumah, Kara lekas berganti baju. Ia tiba pukul empat sore dan Elno akan segera pulang. Suaminya itu bilang akan pulang cepat. Mungkin saja satu jam lagi pria itu akan tiba di rumah. Si kecil Finola sudah diberi makan oleh bibi.

"Oh, ya, Bi. Apa Sari tidak menyewa asisten rumah tangga di sini?" tanya Kara.

"Ada, Nyonya. Biasa bibi yang mengerjakan pekerjaan rumah datang setelah nyonya Sari pergi kerja. Terus siangnya pulang setelah semua beres."

Kara mengangguk, lalu melanjutkan menata sayuran yang ia beli tadi. Ia mulai menyiangi bahan-bahan masakan untuk membuat menu istimewa.

Ketika asik di dapur, Kara mendengar suara mobil. Bibi pengasuh bersama Finola pergi melihat. Terdengar suara Elno, lalu Sari. Tidak disangka keduanya pulang bersamaan. Kara menghentikan pekerjaannya, lalu mengintip.

Elno tampak menimang Finola. Setelah puas, ia merangkul Sari dan membawanya ke kamar. Mungkin saja Elno lupa jika ada dirinya di dalam rumah ini. Kara memejamkan mata ketika pintu kamar telah ditutup.

"Ikhlas? Mungkin aku harus ikhlas," gumam Kara. Kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya.

Di dalam kamar, Elno berganti pakaian. Memang bajunya ada di kamar Sari. Sang istri menyiapkan handuk serta pakaian gantinya. Pandangan Elno jatuh pada pipi Sari yang merah.

"Pipimu kenapa?" tanyanya.

"Tadi pagi aku dan Kara bertengkar. Dia menamparku."

"Apa yang kamu katakan sampai di memukulmu?" tanya Elno.

"Kamu seolah menyalahkan diriku, El."

"Kara menamparmu pasti ada sebabnya. Apa yang kamu katakan?" desak Elno.

"Dia menyuruhku meninggalkanmu dan aku menolaknya," ungkap Sari.

"Lalu?"

"Aku bilang aku mencintaimu. Dia mengusirku dari sini dan aku menolaknya. Di mana kamu berada, aku harus di sampingmu."

Elno diam, ia berjalan masuk kamar mandi. Sari mengentakan kakinya kesal. Elno hanya bertanya dan tidak membelanya sama sekali. Ia ditampar dan Elno cuma menganggap angin lalu.

Elno mengguyur dirinya dengan air dingin. Rencana membeli rumah baru memang harus terlaksana secepatnya. Jika keduanya disatukan, maka pertengkaran lain akan terjadi.

"Aku harus bicara lagi pada Kara. Aku ingin dia menerima pernikahan ini," ucap Elno lirih.

Elno keluar bilik mandi. Masih ada Sari yang duduk di tepi tempat tidur. Istri kedua Elno itu tersenyum, lalu bangkit dari duduknya. Sari berjalan dan langsung memeluk Elno.

"Sayang, kita main sebentar, yuk," ajak Sari.

Elno melepas pelukan Sari. "Aku mau lihat Kara. Kamu pergilah mandi."

"El, kita jarang melakukannya," ucap Sari.

Elno mengibaskan tangan, ia lantas keluar kamar mencari Kara. Sari mengumpat dalam hati. Sebenarnya apa yang salah? Ia tidak memonopoli Elno. Ia tidak melarang suaminya jika ingin bersama Kara. Sari hanya ingin mereka hidup berdampingan meski ia juga cemburu saat Elno menyetujui permintaan Kara.

"Aku belum membahas masalah gaji itu. Apa Elno menyerahkan segala uang kepada Kara? Aku juga istrinya," ucap Sari, "kalau begitu nanti saja. Aku akan bicara pada Elno."

Elno menuju dapur setelah bertanya kepada pengasuh Finola. Ia tersenyum melihat Kara yang sibuk menyiapkan makan malam.

"Ada yang perlu aku bantu?" tegur Elno.

Kara meliriknya. "Tidak ada. Pergilah."

"Biar aku cicipi masakanmu."

Kara menatap Elno sepenuhnya. "Jangan sentuh dulu makanannya. Nanti saja kalau makanannya siap. Kamu pergi dulu. Aku harus menyelesaikan semuanya."

Elno mengangguk, lalu tersenyum. "Baiklah. Aku tidak sabar untuk mencicipinya, Sayang."

Bersambung

1
Yoyoh Sumiati
harusny elno di balas lebih menyakitkan lagi ....baru nnti mrk blikan
Insa 431
keren ...suka dengan wanita super
Insa 431
keren kara👍 keputusan yang tepat
Khusnul Khotimah
telat,,,,,
Khusnul Khotimah
terjebak kok berlanjut dinikmati alasan kewajiban,,,,,situ punya otak,,,,,itu sih Maruk doyan
Miss Ayu
gk kuat baca.. sumpah kara Run..kara...Cepat Run 😭😭
Virgo Girl
Aku yg baru baca, aku yg mewek😭😭
Aira Zaskia
nyesek banget jdi kara😭😭
Dang Antie
Luar biasa
tri kutmiati
duuuh... cerita... ky sebenernya... dadaku mpe seseg... tengkyu thor....
Wahyuni Fhia
Luar biasa
aca
kok Q jijik ya apa karena elno bekas sisari
aca
andai g pernah di nafkah batin mungkin kata g sakit hati lah ini mesra mesra di kamar. terbuka sakit bgt jd kara
Hamda Bakkas
bagusss...
Ani Ani
Luar biasa
EndRu
luar biasa..
penuh makna
banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari cerita ini.
sampai termehek-mehek bacanya
😭😭😭😭🥰🥰🥰
EndRu
licin Finola nih. kayak didoktrin sama mamanya
EndRu
Delia malah temen yang sebenernya... apa adanya' ..
EndRu
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
ya Tuhan.
sakitnya
EndRu
silaka6 ratapi nasibmu kini Elno
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!