Novel kedua author ❤️
Bacaan Romantis komedi. Awas senyum-senyum nggak jelas!!! Penuh keuwuan dan kebucinan.
Kimmora, gadis jutek yang sangat benci diatur, tiba-tiba terbangun dari pingsan dan harus menikahi laki-laki yang merupakan anak dari sopir papanya. Kimmy yang cantik dan kaya, tak ingin dunia tahu jika dia sudah menikah, apalagi Arsen jelas tidak selevel dengannya. Saat Kimmy masih membenci suaminya, cinta dari pria lain datang menghampirinya. Mampukah Arsen membuat Kimmy bertahan dan mencintainya?
Ketika mereka baru merasakan indahnya pernikahan, fakta masa lalu mereka mulai terungkap. Siapakah Kimmy dan Arsen yang sebenarnya?
follow ig penulis: @ittaharuka
Selamat membaca Sayang-sayangnya Kimmy-Arsen 😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Hari mulai sore saat aku sampai di rumah. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Arsen, sepertinya dia belum pulang semenjak berangkat kuliah pagi tadi. Akhir-akhir ini Arsen sangat sering pulang terlambat. Aku sangat jarang bertemu dengannya di rumah apalagi di kampus.
Hampir seminggu ini dia bagaikan makhluk paling sibuk di muka bumi. Berangkat paling pagi, dan pulang larut malam. Aku sendiri sih masa bodoh dengannya, tetapi, ada rasa kesepian juga yang aku rasakan tanpa kehadiran Arsen.
Hari ini, cuaca kembali suram, awan hitam pekat menyelimuti langit sore yang seharusnya masih cerah. Aku mengirim pesan pada Arsen untuk menanyakan kapan dia pulang. Jujur aku sangat takut di rumah sendiri, apalagi jika nanti ada petir.
Arsen bilang, dia akan pulang terlambat hari ini. Entah apa yang sedang ia sibukkan, aku tak mengerti dan mungkin tak ingin mengerti. Egoiskah aku?
Rintik hujan mulai membasahi bumi, bahkan semakin malam hujan semakin deras, dan Arsen belum pulang juga. Aku mencoba meneleponnya untuk memastikan kapan dia akan pulang. Ini kali pertama aku menghubunginya semenjak kami menikah lebih dari dua bulan yang lalu.
Sekali, dua kali, tiga kali, aku terus menelepon Arsen, tetapi belum ada jawaban darinya. Apa Arsen masih kerja? Hingga panggilanku yang ke tujuh, baru dia menjawabnya.
“Assalamualaikum,” sapa Arsen setelah menjawab panggilanku. Yang aku dengar dari sambungan telepon itu, suara Arsen begitu teduh, dan entah mengapa aku merasa suka dengan suara Arsen.
“Waalaikumsalam, kamu pulang jam berapa?” tanyaku saat melihat jam hampir pukul sepuluh malam.
“Bentar lagi ini masih beres-beres,” jawab Arsen.
“Cepetan pulang ya, hujannya makin deras,” pesanku.
“Kamu takut? Memangnya kamu nggak jalan sama pacar kamu?” tanya Arsen yang tiba-tiba membuatku tak nyaman.
Aku tidak mengerti perasaan apa yang aku rasakan, tetapi mendengar pertanyaan Arsen rasanya hatiku benar-benar tak nyaman.
“Nggak, hujan-hujan gini aku malas keluar, kamu buruan pulang ya, aku tunggu,” kataku.
“Iya, aku usahain.” Aku pun mengakhiri panggilan telepon itu.
Hubunganku dan Dion memang baik-baik saja. Namun, dua bulan menjalin kasih dengan Dion, aku merasa biasa saja, tidak ada yang istimewa. Malah saat ini yang aku rindukan adalah Arsen, bukan Dion.
Suara gemuruh mulai terdengar, aku masih menunggu Arsen di ruang tamu, sendirian. Dari kaca jendela, aku bisa melihat kilatan cahaya mulai menyambar, saat itu jam dinding menunjukkan pukul 22.30, dan belum ada tanda-tanda kedatangan Arsen.
Au semakin ketakutan saat suara petir yang menggelegar mulai memekakkan telinga, dan yang aku lakukan adalah menangis histeris dengan kedu bantal yang menutup telingaku.
Aku benar-benar kacau, petir itu seakan punya kenangan buruk di masa lalu yang membuatku selalu ketakutan setiap kali mendengar suaranya.
Aku masih berada di ruang tamu dengan keadaan yang kacau, saat tiba-tiba tangan dingin menarikku ke dalam dekapannya. Dari aroma yang bisa aku cium, itu adalah parfum wangi mint yang biasa dipakai Arsen.
Aku mendongak untuk memastikan apakah dia benar-benar Arsen. Ternyata, laki-laki tu memang benar Arsen, suamiku. Aku langsung memeluk tubuhnya yang terselimut hoodie, dan menangis dalam dekapan hangatnya. Arsen pun membalas pelukanku dengan erat.
“Maafkan aku ya,” ucap Arsen sambil mengusap-usap punggungku.
“Aku takut Arsen, aku takut sama petir,” kataku masih dengan suara serak setelah menangis.
Aku merasa nyaman dan tenang dalam pelukan Arsen, bahkan saat suara petir kembali menggelegar, aku sudah tidak begitu ketakutan lagi.
“Kita ke kamar ya, aku temenin sampai kamu tidur.” Arsen menuntunku menuju kamar.
“Kamu ganti baju dulu Arsen, jangan sampai kamu sakit.” Aku masih memeluk tubuh Arsen dan berjalan masuk ke kamarnya.
Semenjak tinggal di rumah kontrakan ini, aku tidak pernah masuk ke kamar Arsen, dan ini pertama kalinya aku melihat isi kamar Arsen. Tidak ada yang istimewa dari kamarnya, selain lemari kecil dan kasur lantai yang tipis, tanpa dipan seperti kamar yang kupakai.
“Kamu serius tidur di ditu?” tanyaku sambil menunjuk kasur lantai di kamarnya.
“Iya, masih nyaman kok dipakai, aku ganti baju dulu ya, kamu mau keluar apa di sini aja?” tanya Arsen yang masih memelukku.
“Aku tutup mata aja, kamu buruan ganti bajunya.” Aku kemudian melepaskan pelukanku dari tubuh Arsen, lalu menutup mata agar Arsen bisa berganti baju.
Dengan cepat Arsen mengganti bajunya, karena hanya beberapa menit dia sudah memintaku membuka mata.
“Aku ke kamar mandi bentar, kamu ke kamar dulu ya,” perintah Arsen saat kami keluar dari kamarnya.
“Aku ikut aja,” kataku kemudian berjalan di belakang Arsen.
“Mau sekalian bantu pegangin?” Arsen tersenyum saat aku ikut masuk untuk mencuci muka.
“Jangan aneh-aneh deh, buruan.” Aku segera keluar dari kamar mandi, dan tidak mengijinkan Arsen menutup pintunya.
Setelah Arsen selesai dengan urusan buang air kecilnya, aku dan dia akhirnya sampai di kamarku. Hujan masih deras, tetapi petir sudah mulai tenang.
Aku dan Arsen sama-sama kikuk saat akan naik ke ranjang.
“Apa aku balik ke kamar aja, kayaknya petirnya udah nggak ada?” tanya Arsen.
“Jangan,” jawabku.
Rasanya aku akan tidur dengan tenang jika Arsen ada di sampingku.
🌹🌹🌹
Eh, cie cie yang udah mulai nyaman, ternyata manjur juga dukunnya. Sengaja dua bulan nyari dukun dan ketemu juga yang berhasil mengobrak-abrik perasaan Kimmy. Beri hadiah dong sama aku yang berhasil nemuin dukun saktinya.
Okay, selamat hari senin, bagi aku vote nya ya, seperti biasa.
yang ngerasa kurang panjang, Mohon maaf ya, ini mata udah nggak kuat melek, pukul 03.17 sekarang, tapi tenang, nanti aku up lagi, asal kasih aku yang spesial di hari senin ini.
Jangan lupa ritual jejak, like, komen dan hadiahnya. sekalian vote juga 😍😍
Okay, See U soon Gengs🥳🥳🥳