Kisah seorang Wanita bernama Reyna yang mampu berjuang menghadapi kehidupan dengan iman dan keyakinannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Mencari Ketenangan
Tepat pukul 08.00 Reyna sudah berada di kediaman ustadz Hanan, setelah mandi dan beristirahat sejenak akhirnya mereka berbincang
Reyna berusaha untuk menyembunyikan semua luka hatinya di balik cerita yang dia ungkapkan, ustadz Hanan yang sangat mengenal Reyna mengerti betapa terpukulnya wanita yang saat ini ada di hadapannya
"Berfikir lah dengan tenang Rey...semua yang kamu tanyakan sudah ku jawab sesuai Syariah Agama, tinggal bagaimana kamu memutuskannya, tetaplah hanya Alloh alasan disetiap langkah keputusan yang kamu ambil, insyaallah semuanya berkah dan Indah"
"Iya paman... Reyna akan selalu ingat itu, terimakasih paman...maaf Rey selalu merepotkan paman"
"Tidak Rey...paman senang kau setegar batu karang, kuatkan imanmu ... perjalanan hidupmu masih panjang"
"Terimakasih paman...Rey pamit dulu dan akan ke kyai Rahmat, nanti salam paman akan saya sampaikan"
Setelah melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di masjid yang di kelola ustadz Hanan, Reyna segera pamit dan menuju ke kyai Rahmat, selain ingin melihat usahanya yaitu 'Resto Amanah' di wilayah pondok pesantren di sana, tentu saja tujuan utama Reyna adalah berkunjung ke kyai Rahmat
Sesampainya di wilayah pondok pesantren Reyna langsung menuju di kediaman kyai Rahmat, tentu saja sang kyai sangat senang dengan kedatangan Reyna yang sudah dianggap sebagai cucunya sendiri, setelah berbincang dan sholat Ashar , kyai Rahmat mengajak Reyna berkeliling dan menguji ketajaman ilmu bela diri serta tenaga dalam Reyna
"Alhamdulillah...tenaga dalammu bertambah lagi Rey...dan kamu tidak pernah memakainya...?" Kata Kyai
"Alhamdulillah kyai...saya selalu mengingat pesan kyai agar menjaga baik-baik tenaga dalam yang Rey punya, dan tidak sembarangan memakainya"
"Hem... bagus, tapi bela dirimu sedikit kurang gesit...mungkin karena masalah dunia yang terlalu membebanimu, Ambil keputusan di jalanNYA, serahkan semua kepadaNYA dan ikhlaskanlah" kata kyai Rahmat
"iya kyai...saya mengerti dan insyaallah berusaha sebaik mungkin menjalankan hidup di jalanNYA.."
Akhirnya setelah sholat isyak Reyna pamit undur diri untuk pulang dan mampir ke Restonya
"Assalamualaikum...Bu Jannah dan semuanya..." Reyna mengucapkan salam sambil masuk ke resto yang mulai agak sepi karena sudah pukul 20.00 dan hampir tutup
"Waalaikumsalam...." Suara serempak dari para pegawai yang ada di Resto itu
"Ya Alloh non Reyna...akhirnya..ibuk sudah kangen...sini Ayo masuk.. semuanya, ini kenalin bos sesungguhnya dari kalian ya... non Reyna...Iki lo....ayu to....?"
Kata Bu Jannah sambil mengenalkan Reyna ke pegawainya
"Subhanallah...cantiknya...sesuai sama yang di ceritakan Bu Jannah...malah lebih cantik dari fotonya...hehehe" kata salah satu pegawainya
Akhirnya semua pegawai berkenalan dan berbincang dengan Reyna, setelah itu pamit pulang karena Resto sudah tutup dan sudah malam.
"Non Reyna jadi nginep di sini kan..? Kamar sudah ibuk siapkan, ini sudah malam pasti non Rey capek...yuk tak antar ke kamar..."
"Baik Bu...terimakasih ya ...maaf malah ngrepoti ni..." Kata Reyna
"Alah enggak... Yang beginian kecil... gak menguras keringat ibuk sama sekali, jadi tenang saja...ke montokan badan ibuk ini gak akan berkurang..." Kata Bu Jannah
"Hahaha...."
Bu Jannah dan Reyna tertawa bareng dan menuju ke kamar yang di sediakan untuk Reyna
Keesokan harinya, Reyna menyempatkan diri untuk berbelanja ke pasar sambil membawa pickup, sangat seru bagi Reyna melihat kegiatan di pasar yang rame,penuh gelak tawa dan kehangatan saling menyapa, Reyna sangat bersyukur berada di antara orang-orang yang baik dan ceria, membuat beban hidupnya terasa sangat ringan
Sampai di Resto , Reyna segera membantu membereskan barang belanjaan, di dalam Resto ternyata sudah rame para pegawai yang menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan di jual, Reyna tersenyum bahagia melihat semua pegawainya kerja dengan ceria dan semangat
"Alhamdulillah...ternyata Resto ku membawa berkah dan kebahagiaan banyak orang" batin Reyna sambil tersenyum masuk ke kamar bersiap mandi membersihkan diri
Setelah mandi Reyna duduk di gazebo belakang Resto sambil memandangi kolam ikan kecil yang ada di dekatnya
"Jangan ngelamun non... nanti kesambet lo...hehehe...
"Eh non..Truk aja punya gandengan, kok non Reyna kesini sendirian...mana gandengannya..?" Kata Bu Jannah sambil membawa teh hangat dan roti ke dekat Reyna
"Kan saya bukan truk buk...jadi gak perlu gandengan...hahaha..." Reyna ketawa melihat mulut Bu Jannah mecucut
"Habis non Rey sih...cari suami gantengnya selangit... Sukses lagi ,punya perusahaan gede... Jadinya kan susah di ajak kemana-mana, yang ada cuma sibuk aja, atau jangan-jangan sengaja non Rey gak bawa kesini, takut kecantol sama ibuk ya..?" Kata Bu Jannah
"Hahaha....!"
Suara ketawa keduanya langsung membahana sampai terdengar ke dalam Resto, para pegawai ikut tertawa melihat tingkah konyol keduanya.
"Ibu....cepetan sini bu... pangeran datang lagi bu..." Teriak Mila salah satu pegawainya yang masih jomblo
"Siapa Bu...?" Tanya Reyna
"Halahh...wes mulai kalau kayak gini bakal kacau ini Resto...bentar ya non" kata Bu Jannah berjalan masuk ke Resto
Sedangkan Reyna yang penasaran ikutan melihat kedalam sambil membawa gelas tehnya yang sudah kosong.
Di dalam Resto yang memang sudah mulai rame Reyna melihat meja kasir kosong, dan ada beberapa orang yang mau membayar, dengan sigap Reyna segera menuju meja kasir untuk membantu agar tidak mengecewakan pelanggan.
Bu Jannah yang melihat kesibukan Reyna tersenyum senang, karena memang pegawai yang bertugas di kasir hari ini ijin istirahat karena sakit.
Reyna masih berada di meja kasir sambil melihat aneh ke arah meja 5,
"Itu kenapa sih para cewek-cewek pada ngeliatin senyum-senyum gak jelas ke laki-laki yang ada di meja 5..??" Tanya Reyna ke Bu Jannah
"Walahh...gak tau non...ada cowok gantengnya selangit ke 7...kalau suami non Rey sih masih level langit 1..
Kalau ini non...hadeh...di jamin dah...asli non...!" Kata Bu Jannah yang masih ikut menyiapkan pesanan makanan
"Heh...awas matanya di jaga Bu...kan bukan muhrim...nanti juling Lo...hihihi" Reyna ketawa geli melihat tingkah pegawainya yang sok cari-cari perhatian
Sesaat kemudian
"Mau bayar meja lima..nona Reyna Khaira Kusuma..!" Kata seorang laki-laki
Reyna yang mendengar ada seseorang yang memanggil nama lengkapnya langsung mendongak
"Pak Alex...anda pak Alex...?" Reyna sangat kaget
"Tentu saja..Apa ada yang aneh..?" Tanya Alex datar
"Oh...tidak...maaf... Saya hanya terkejut kita bisa berjumpa disini... Total semuanya 350.000... silahkan ini notanya pak.." ucap Reyna sopan dan tersenyum
"Ini... " Alex memberikan uang ke Reyna
"Masakan Resto milikmu ini lumayan enak... Pertahankan kualitas makanannya, biar semakin maju.." ucap Alek dan langsung pergi meninggalkan Reyna yang masih dalam keterkejutannya.
"Hah... bagaimana dia tau ini Resto ku.." batin Reyna
"Pak Alex tunggu...!" Kembaliannya pak.." Reyna menghampiri Alex dan memberikan kembaliannya
"Gak usah... Bonus buat kamu yang tadi sudah memberikan senyum cantikmu untuk ku nikmati.." kata Rehan sambil tersenyum tipis dan berlalu pergi
"Apa...! ishh... dasar mesum, seenaknya nya saja menikmati ku ,sudahlah gak penting, ngapain aku mikirin tu orang..." Kata Reyna lirih tapi sempat di dengar Bu Jannah
"Eh non...kenal sama pangeran tampan tadi..?" Tanya Bu Jannah
"Kenal gak kenal sih...kenapa Bu...emang tu orang sering mampir Resto ini..?" Tanya Reyna
"Iya non... rutin malah...tiap 2 bulan sekali pasti mampir ke sini untuk makan sebelum menuju ke pesantren kyai Rahmat" jawab Bu Jannah
"Ngapain ke Kyai Rahmat..?" Tanya Reyna penasaran
"Katanya sih masih saudara apa gimana gitu sama Kyai Rahmat... gimana pastinya ibuk gak tau.. hehehe.." jawab Bu Jannah sambil nyengir
"Ohh... Ya sudah Bu..." Kata Reyna
Reyna kembali ke gazebo belakang untuk sarapan bersama Bu Jannah, selesai makan Reyna pamit mau ke rumah ayahnya dan segera bersiap-siap,
Sebelum berangkat Reyna berpesan kepada Bu Jannah, bahwa laba bersih dari Resto jangan ditransfer ke rekening Reyna semua, tapi diambil separoh diberikan untuk pesantren Kyai Rahmat dan tetangga sekitar yang kurang mampu dan membutuhkan, biar amalan dan Rizki nya tetap lancar mengalir
Bu Jannah benar-benar sangat kagum dengan nonanya ini, membuat Bu Jannah dan para pegawainya tambah betah dan semangat kerja