NovelToon NovelToon
Pak Dosen Suamiku

Pak Dosen Suamiku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Nikah muda
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vmina_

TAHAP REVISI

ini adalah karya pertama jadi bahasa dan penulisan masih belum tertata, jgn lupa mampir ke My Beloved Lecturer, ini bahasanya insyaallah lebih rapi, meskipun gak 100%, dan alur cerita bakal berbeda dari novel perjodohan lain, insyaallah 👀💗

please? jangan plagiat woi, mikir nulis novel itu susah, gue sering ngikutin sosmed apa yng lagi trend buat nambah ide ke cerita gue, dan lo dengan entengnya ngambil beberapa adegan di novel gue tanpa izin.

punya otak gak sih? kalau gk bisa bikin novel gk ush dipaksain, daripada nyolong karya orang, sakit hati tau gak!.

mungkin tema cerita kita sama tapi gue punya ciri khas sendiri yang gue bangun sesuai imajinasi gue. gue udh berusaha supaya cerita ini berbeda dari yang lainnya.

deskripsi :

Dijodohin malah jadi bucin?!

Gadis bawel dan super ribet seperti Aira dijodohkan dengan seorang Pria yang lebih tua darinya, Pria dingin yang membuatnya stress karena sikap dinginnya.

Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pak dosen suamiku-24

Tubuh Aira merinding, tak berani berkutik karena jaraknya dengan Alex sangat dekat. Aira memejamkan matanya dengan takut.

"Aira Alkeyna" ucap Alex.

"I-iya pak?"

Jangan lupa posisi Aira membelakangi Alex, jari-jemarinya menggenggam erat pakaian yang baru diambil.

"Kamu cantik"

Blush~

Pipi Aira memerah.

"Pak..Sa-saya"

"Hm?"

Tubuh Aira menegang saat tangan Alex melingkat dipinggangnya, rasanya jantung Aira ingin keluar dari tempatnya. Alex membuatnya tidak berdaya.

'Gue harus apaa sekarang'

"Pak..Saya mau pakai baju, kasian bunda dibawah kecapean" ucapnya.

"...."

"Pak?"

Brak

Alex memutar tubuh Aira menghadapnya lalu menghimpit tubuh kecilnya kelemari, Aira sedikit meringis, punggungnya sakit akibat tertatap lemari.

"Pak apansih sakit tau!" kesalnya.

Alex menatapnya dalam.

"Pak udah dong..Lepasin" rengek Aira.

Aira berusaha menjauhkan tubuh Alex dengan mendorongnya, tapi apalah daya Alex lebih kuat darinya. Pria itu menangkap kedua tangan Aira dengan kuat agar tidak bergerak lagi.

"Pak Alex!"

"Kamu diam sebentar saja" ucap Alex.

"Tapi pak saya-"

"Kamu diam, lalu saya lepaskan"

Oke Aira diam, entah apa yang dipikirkan Alex sampai ia harus berdiam diri. lebih dari lima menit sudah tapi Alex masih mencengkram tangannya. Jangan lupakan tubuh Aira masih berbalut handuk.

'Kapan selesainya, dingin ini'

"Aira" panggil Alex.

"hmmm?"

Alex melepas cengkramannya tapi tangan Alex menuntuk tangan Aira untuk memeluk pinggangnya, Aira tidak paham, ia hanya mengikuti.

Dan tangan kanan Alex memegang leher Aira, membawa wajah gadis itu mendekat.

"Ba-bapak mau nga-ngapain?!" Tanya Aira panik.

"Diam kalau mau ini cepat selesai"

Aira meneguk salivanya.

Cup

Alex mencium bibir Aira, menekan tengkuk Aira memperdalam ciumannya, tangan Alex satunya tidak tinggal diam, ia mengusap punggung Aira yang berbalut handuk.

Aira hanya pasrah mengikuti permainan Alex, ciuman berubah menjadi panas, Alex mengigit bibir bawah Aira agar terbuka, lidah mereka bertemu dan beradu.

"Mmhhh" desahan Aira disela-sela ciuman.

Alex semakin ******* bibir Aira dengan rakus.

"Pak..mmmh"

Alex menghentikan Aksinya, wajahnya merah karena nafsu yang sudah membara. Melihat Aira mengenakan handuk dan pahanya yang mulus, membuatnya hilang kendali.

Aira memegang dadanya, ia mengambil nafas dalam-dalam, sesak rasanya.

"Hufh"

Ia menatap Alex, pria itu mengusap wajahnya.

"Saya minta maaf" ucap Alex lalu pergi kekamar mandi.

Aira terdiam ditempat, Melihat dirinya yang seperti ini Alex sudah turn on, bagaimana kedepannya nanti? apa ia akan sungguh-sungguh melakukan malam pertama dengan Alex?.

Aira malu kalau Alex melihat tubuhnya. segera ia memakai pakaian sebelum Alex keluar kamar mandi.

Ruang Tamu.

Aira menuruni anak tangga, pikirannya tertuju pada ciuman panasnya tadi, sungguh gila pikirnya.

"Non abis mandi ya?" tanya bibi.

Aira tersadar dari lamunannya.

"Eh-em iya bi..Bibi ada yang bisa Aira bantu lagi?" tanya Aira menghampiri bibi.

"Udah Non ini kerjaan bibi, Non dari tadi cape" tolak sibibi.

Aira tersenyum. "Yaudah Aira kedepan dulu ya bi, kalau nanti pak Alex turun, bilang saya kedepan"

"Oke Non"

Aira berjalan keluar rumah, orang-orang tengah menyantap hasil panggangan ayah mertuanya. Aira bingung harus duduk disebelah mana dia,

matanya menengok kekanan kekiri.

"Dor"

Seseorang menepuk pinggangnya, otomatis Aira menoleh kebelakang.

"Astaga Denis ngagetin Tanteeee"

Aira mencubit pipi Denis gemas.

"Hehe..Tante disituu yuk temankan Debis maem" ucap Denis.

Karena sikap manis dan lucu Denis, Aira mengiyakan ajakannya, ia menggandeng tangan munggil itu menuju tempat duduk. Aira sedikit kaget ternyata ada Ibunya denis.

"Ndaa ini tante Aira" ucap Denis memperkenalkan Aira pada ibunya, sontak wanita itu tersenyum.

"Oiya ini tante Aira? sini Aira duduk" ucapnya.

"I-iya mbak"

Aira duduk disebelah ibu Denis.

"Jangan kaku, panggil saya mbak Rere, istrinya Regi"

Aira mangut-mangut. Rere terlihat lebih tua beberapa tahun darinya dan kulitnya putih bersih, mungkin seumuran dengan Mawar, kakak Aira.

'Istrinya mas Regi..Pantes Denis mirip mas Regi'

Aira berbincang dengan Rere,

"Gimana rasanya jadi pengantin baru" tanya Rere sembaru menyuapkan nasi kemulut Denis.

"Ya gitu mbak..Masih pendekatan" ucap Aira.

"Ah iya-ya yang mbak dengar Alex ngajak kamu nikah secara mendadak, pasti belum deket" ucap Rere.

'Emang semuanya tau kalau pak Alex ngelamar aku tiba-tiba, bukan dijodohkan'

"Ya...Kalau mbak liat kamu masih muda kan? kalau belum mau punya anak gapapa tunda aja dulu, nanti malah repot kalau bukan kehendak sendiri" ucap Rere.

Aira mengulum senyuman, sepertinya Rere mengerti dirinya.

"Aku juga maunya gitu mbak, masih kuliah juga, tapi mas Alex anak pertama.."

Aira menunduk.

"Kamu jangan gelisah oke? kasih pengertian ke Tante Reva..Pasti ngerti, lagian gak semua kok pengantin baru langsung hamil" ucap Rere.

Aira menunduk sembari tersenyum simpul.

"Kamu gak makan?"

"Sebentar lagi mbak, belum lapar"

Rere ber-oh ria, Aira melihat kearah Denis yang lincah bermain bersama yang lain.

"Denis selincah itu mbak, apa gak kerepotan?" tanya Aira.

"Wuh jangan ditanya, tuh anak lompat sana sini, pusing..." eluh Rere sambil memegang kepalanya membuat Aira terkekeh geli.

"Tapi Bapaknya gak pernah marah, heran mbak..Sabar banget mas Regi"

Sejenak Aira berpikir, apa Alex akan seperti itu juga saat mereka punya anak nanti. Pasti lucu melihat Alex menggendong anak darinya.

"Hayoloh mikirin apa sampai senyum-senyum"

Aira menggeleng cepat.

"Hahaha enggak kok mbak"

'Goblok Aira'

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Aira meraih sakunya, ada pesan masuk dari Alex. Aira mengerutkan dahinya, padahal sama-sama ada dirumah, kenapa Alex tidak langsung menemuinya saja.

...Dosen Matkul...

Dimana?

^^^Disamping deket bunga^^^

Kesini, saya diruang tamu

^^^Gak mau, saya lagi ngomong sama^^^

^^^mbak Rere^^^

Saya lapar Aira

Aira tertawa geli saat membaca pesan terakhirr dari Alex, Aira sangat suka kalau Alex mengeluh lapar, baginya Alex terlihat menggemaskan.

^^^Lapar? kesini dong, ngapain diruang tamu^^^

Alex malah mengirim pesan suara.

'Saya lapar, kamu berani bikin saya kelaparan?'

"Hahaha lucu banget sih" gumamnya.

Rere yang masih ada disitu hanya mengeleng-geleng.

"Duh jarak dekat aja chatingan..Dasar pengantin baru"

Aira kaget, ia tidak sadar Rere masih disampingnya.

"Eh..Mbakkkk maaf lupa" ucap Aira.

"Sana, suaminya kangen tuh" rayu Rere.

"Ih mbak"

Rere tertawa puas, Aira senang ia sudah akrab dengan Rere, pastinya Rere sudah seperti Kakak kandung baginya.

Aira meletakkan handphonenya disaku, ia akan menemui Alex diruang tamu, sebelum mulut pria itu mengatakan hal-hal yang menjengkelkan.

"Ra, panggil Alex buat makan" ucap Reva.

Aira mengangguk.

Ia masuk kedalam ruang tamu, dari depan pintu saja sudah nampak Alex yang bersandar disofa sembari menutup mata. Aira yakin sepertinya Alex bukan orang yang senang berkumpul dengan sanak-saudaranya.

Diluar ramai, ia malah memilih duduk sendirian diruang tamu, bukankah sudah kelihatan jelas?. Aira mendekatinya.

"Pak" panggil Aira.

Alex membuka matanya.

"Bapak ngapain disini? orang diluar rame.." ucap Aira.

"Saya capek" jawab Alex dingin.

"Gak boleh gitu pak, kalau orang bertamu dirumah yang kita sambut..Jangan kayak orang kurang pergaulan gitu deh" ucap Aira.

Aira bicara apa adanya, sikap Alex yang seperti ini bisa membuat kesan buruk bagi keluarganya.

"Ayo keluar, biar saya ambilin makan"

Alex tidak beranjak dari duduknya.

"Pak..."

"Itu ada mas Regi juga didepan" ucap Aira.

Disaat ia tengah membujuk Alex, Tiba-tiba tante Alex lewat memperhatikan mereka berdua.

"Eh Aira, gak kedepan?"

"Iya, sekalian ambilin makan mas Alex tan" ucap Aira.

Wanita itupun pergi. Aira berganti keAlex, menyebalkan, pria itu seperti anak kecil, sulit sekali dibujuk.

Lain pula dengan Alex, ia masih menyerap panggilan yang diucapkan Aira barusan.

"Pak Ayo dong"

"Kamu tadi panggil saya apa?" tanya Alex seketika Aira diam.

"Ee.."

"Kamu panggil saya mas?"

Aira mengigit bibir bawahnya, lalu mengangguk.

"Gak mungkin kan saya panggil bapak? apa kata mereka nanti" ucap Aira.

"Yasudah sekarang panggil saya mas"

"Ha?"

"Cepat Aira"

Alex pandai sekali membuatnya salah tingkah.

"Ma-mas ayo makan" ucap Aira.

"Saya gak dengar"

Aira melongo, Alex benar-benar menjahilinya. Mau tidak mau Aira menurut, supaya Alex mau keluar rumah.

Tapi ini caranya berbeda, Aira melihat sekeliling ruang tamu yang sepi, perlahan dengan sengaja mendekatkan bibirnya ketelinga Alex.

"Mas Alex, ayo makan" ucapnya dengan nada dibuat-buat.

1
RATIH AYU WULANDARI
Kecewa
RATIH AYU WULANDARI
Buruk
Ayunda Marbun
tolong la si aira jgn kek bocah sipatny kdng jijik juga sok iya. smentng sialex sabar sama dia
Ayunda Marbun
aku jijik karna istriny dia ngomong gitu taik ,aku kawannya udh kumaki maki itu gk ad pikirannya
Ayunda Marbun
bisa gak si aira ini dihilangkan aja jijik aku nengok ya sialex lagi bukan di cari tau dulu malah lngsng mukul sok paten
Ayunda Marbun
mampos kau aira biang masalah kau perempuan nyusahi aja kerjaan kau
Ayunda Marbun
aira aira jd ubi aja kau udh lebay kali kau jd perempuan
Ayunda Marbun
-aira lebay lo cabe ,gaya kau aja besar otak kau gk ad udh salah sok cengeng najis
Ayunda Marbun
disni siaira peran ny kadang lebay kadang kek ank ank membosankn
Ayunda Marbun
siaira kok lebay kali ,dikit dikit najis kali jd nengoknya
Riska Sinaga
Luar biasa
Evy Nathalia
aq yg baca geretan sama si aira kok oon banget sich
223
sukaa
Indrijati Saptarita
lanjuuuuttttt.....
Indrijati Saptarita
hhmmm....
Indrijati Saptarita
ada ada aja....
lanjuuuuuuutttt....
Umi Jasmine
semangat berkarya lagi..... jgn putus asa, kegagalan di awal adalah guru buat kita utk maju yg lbh baik..... SEMANGAT..... 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Erna Sudiastuti
Luar biasa
murniati cls
masih krg bersyukur uga kdg kdg yha, pdhl suaminya sabar bnr
murniati cls
biar dingin,biar tak mudah digodain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!