NovelToon NovelToon
THE CHEF STORY

THE CHEF STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Cintamanis / Konflik etika / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Orang Disabilitas
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Bagaimana jika jiwa seorang Chef dari dunia moderen abad 25 yang cantik, kaya-raya, berstatus lajang, serta menguasai banyak tehnik beladiri, terbangun ditubuh seorang gadis diera dinasti kuno 3000 tahu lalu.

Liu Liyan, gadis cantik yang amat dimanja oleh ayah & kedua kakak lelakinya. Kadang suka berbuat sesuka hati, keras kepala & juga urakan.

Tapi setelah menikah, ia harus menjani hidup miskin bersama suaminya yang tampan tapi cacat.

Belum lagi ia harus dihadapkan dengan banyaknya konflik keluarga dari pihak suaminya.

Beruntung ibu mertua & adik ipar amat baik serta begitu menyayanginya, mendukung juga mempercayai.

Apakah ia bisa menggunakan keterampilannya didunia modern, untuk membantu keluarga suami juga keluarga kandungnya sendiri..?

Bagaimana lika-liku kehidupannya didunia yang serba kuno tanpa internet & listrik..?

Mari ikuti kisah Chef Claudia diera dinasti Song & menjadi Liu Liyan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Huru-hara dipagi buta

Dipagi buta, matahari saja masih enggan untuk terbangun. Tapi dirumah utama keluarga Xiao, sudah terjadi huru-hara hingga membangunkan seisi rumah.

Sepertinya Xiao Muli baru saja bermimpi buruk, makanya berani mengajak nenek Gong bergosip sepagi ini.

"Jadi mereka sudah pindah..?" teriak nenek Gong, melompat dari ranjang, melesat keluar tanpa memperdulikan penampilannya.

Xiao Muli mengiyakan.

"Sekarang semua penduduk desa sedang membicarakan keluarga cabang kedua. Kemarin katanya waktu pindah, mereka menaiki kereta kuda mewah."

"Kurang ajar..! beraninya mereka pergi tanpa berpamitan meminta restu. Bahkan tidak meninggalkan apa-apa untukku."

Nenek Gong mencak-mencak dihalaman, menunjuk langit gelap dengan garang.

"Nenek..! keluarga pertama katanya kemarin membantu berkemas, dan hari ini bukannya mereka akan pergi kekota untuk bekerja..? jangan-jangan keluarga pertama----

"Kalau sudah tidak membutuhkan lidah lagi, lebih baik dipotong saja. Dari pada nantinya menimbulkan bencana untuk diri sendiri."

Suara tegas menusuk Xiao Yong, memotong ucapan Xiao Muli.

Rahang Xiao Muli sontak langsung mengatup terkunci.

Nenek Gong menunjuk nyalang cucu pertamanya itu. "Kau, jangan ikut-ikutan menjadi cucu durhaka."

Xiao Yong mendengus "nenek, aku juga malas berurusan dengan jalang ini, bisanya cuma merusak kebahagiaan orang lain saja."

"Kau----

"Kami semua mau bekerja kekota, agar dimasa depan bisa memberikan uang yang banyak untuk kakek dan nenek, tapi jalang ini malah menuduh kami yang bukan-bukan."

Xiao Yong menunjuk kasar Xiao Muli.

"Nenek mau kami semua terus disini menjadi benalu..? nenek memangnya tidak ingin kaya dan pindah kekota seperti keluarga cabang kedua..?"

Nenek Gong terdiam, kilat rakus melintas dipupil matanya.

Tak butuh waktu lama, perempuan tua itu berbalik memaki Xiao Muli.

"Apa gunanya kau ini..? bisanya cuma mengadu saja. Contoh kakak sepupumu itu yang mau bekerja untuk kemakmuran keluarga kita."

Nenek Gong mendorong keras dahi cucu kebanggaannya itu.

Untuk pertama kalinya, nenek Gong bertindak kasar kepada Xiao Muli.

"Dasar tidak berguna, cucu durhaka..!"

Xiao Muli menggertakkan giginya, melirik sengit Xiao Yong yang sedang tersenyum mengejek padanya.

Didalam hati, ingin sekali Xiao Muli memaki kasar kedua orang yang ada didekatnya sekarang.

"Lebih baik kau pergi kedapur, memasak untuk sarapan kakek dan nenekmu. Jangan repotkan keluarga pertama, mereka mau bekerja mencari uang."

"Nenek...!"

"Jangan membantah, cepat buatkan makanan untukku." teriak nenek Gong, mendorong badan Xiao Muli.

Xiao Yong makin bersemangat saja mengejek. Bahkan pemuda itu terang-terangan menjulurkan lidah lalu meludah ketanah.

Xiao Muli mengepalkan tangan, menatap nyalang penuh dendam pada Xiao Yong.

Ada untungnya juga punya nenek serakah, dihujani bualan soal perak dan emas langsung berbalik arah.

Siapa yang akan tahu masa depan, sudah pergi ya sudah. Untuk apa mengurusi lagi saudara yang selalu menindas keluarga sendiri.

Jangankan membawa pindah kekota, memberi satu wen saja tidak akan sudi Xiao Yong lakukan.

Nenek Gong mendekati Xiao Yong, tersenyum manis lalu mengusap lembut lengan berotot cucunya itu.

"A-Yong..! cepat pergi bersiap, jangan sampai terlambat. Mencari pekerjaan dikota sangat sulit, jangan disia-siakan."

Perut Xiao Yong mendadak mual, bulu kuduknya bahkan sudah berdiri.

Menggelikan sekali.

Senyum paksaan Xiao Yong terbitkan "kalau begitu aku akan bersiap sekarang, sekalian membantu ibu dan Shi'er."

"Iya, pergilah, pergilah..! kumpulkan uang yang banyak, belikan nenek dan kakekmu rumah yang lebih besar dari rumah jalang sialan itu."

Diakhir kata, nenek Gong berdecih kesal menunjuk kearah gubuk lama keluarga kedua.

Xiao Yong berpamitan dan ketika berbalik senyumnya langsung menghilang. Mengusap tangan yang merinding geli mengerikan.

Entah keluarga mana yang dulu dibantai Xiao Yong dikehidupan pertamanya, sampai memiliki nenek dan kakek gila begitu.

Saat matahari merangkak naik, Xiao Yong, nyonya Ying dan Xiao Shi. Berangkat kekota dengan menaiki gerobak sapi bersama keluarga Tang.

Tanpa sarapan, cukup basa-basi berpamitan. Ibu dan anak itu melangkah cepat tanpa menoleh kebelakang lagi.

Jika tidak terpaksa, mereka bersumpah, tidak akan menginjakkan kaki lagi dikediaman utama Xiao.

Karena belum tahu alamat rumah baru Xiao Yun, gerobak yang kedua keluarga itu tumpangi berhenti dikediaman keluarga Liu terlebih dulu.

Kebetulan ayah Jang Lin akan kerumah Liu Liyan, jadi mereka pergi bersama.

Mata Xiao Yong membulat sempurna dengan mulut menganga lebar, melihat rumah baru keluarga cabang kedua yang mewah dan besar.

Reaksi serupa juga ditampilkan oleh Xiao Shi, nyonya Ying dan keluarga Tang.

Dengan ramah Guo Xia dan Liu Liyan menyambut mereka, lalu mengarahkan kehalaman belakang.

Satu orang akan menempati satu kamar, cuma Xiao Yong yang ingin tidur dengan Tang Jinu.

Mereka digiring kedapur untuk sarapan.

Karena dapur produksi masih direnovasi, jadi mereka mengerjakan yang tidak berhubungan dengan panggangan.

"Yan niang sungguh membawa keberuntungan untuk keluarga cabang kedua. Lihat, belum genap satu bulan menikah, mereka sudah bisa membeli rumah sebagus ini."

Puji tulus nyonya Tang, ikut merasakan kebahagiaan keluarga Guo Xia.

"Ini balasan untuk kesabaran dan juga penderitaan mereka selama ini. Dewa sungguh adil." sahut nyonya Ying.

"Ini pantas didapatkan keluarga bibi yang begitu baik dan tidak pernah perhitungan." Xiao Shi menimpali.

"Iya kau benar...!"

Pujian dan doa harapan terus terlontar disela-sela mereka menikmati segelas susu kedelai, roti daging dan talas rebus.

1
Lala Kusumah
crazy up dong Thor 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
ngiler dendeng sapi sama jando uuuuhhhh sedapnya 🤤🤤🤤
Gedang Raja
Luar biasa
Lala Kusumah
wah tambah lagi bisnis mu Liu Liyan, kereeeeeennn 👍👍👍
Lala Kusumah
waaaah ada visual Liana ga ??? jadi penasaran pengen lihat 🤔🤔🤔
Lala Kusumah: ok deh 👍
total 2 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
tetangga yang baik
Lala Kusumah
akhirnya mereka pindah, syukurlah 🙏🙏👍👍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
mantap ceritanya 💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
gak sabar sama konflik nya
Datu Zahra
Bagus dan seru 🫰
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya 💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
heheheh Liyan untung banyak segera otw kaya💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
liyan keren banget, jadi ngiler deh
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat Liyan💪💪💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget ceritanya 😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
seru banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!