Vivian Candrama seorang perempuan cerdas yang cantik. Ia diangkat menjadi cucu dari seorang pengusaha sukses bernama Farhan Candrama. Kehidupannya ternyata tak sesuai keinginannya yang ingin melupakan cinta pertama yang ia anggap sebagai cinta monyet yang menyakitinya.
Tapi saat ia ingin menjauh dari laki-laki yang membuatnya patah hati, lagi-lagi ia harus kecewa karena laki-laki itu kembali datang dan sengaja memaksanya untuk menikah. Gemal Candrama nama laki-laki itu. Ia adalah cucu kedua dari Farhan Candrama. Semua media tahu jika ia adalah tunangan dari Gunadarma Candrama pewaris Candrama grup tapi kemudian ia terpaksa menikah dengan Adik kandung Gunadarma Candrama. Gemal membencinya dan menyatakan perang padanya. Vivian tahu tidak ada cinta untuknya dihati Gemal. Gemal menikahinya hanya untuk menyiksa hidupnya.
Bagimana kehidupan Rumah tangga Vivian dan Gemal?
ayo baca dan jangan lupa vote dan komentarnya...terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sendiri
Gemal, Farhan dan Vivian menuju kediaman Aditya Candrama. Gemal ingin memberi pelajaran kepada Vivian yang pernah menyakiti Ayunda. Ia ingin Vivian meminta maaf kepada Ayunda dan mereka harus berdamai karena sebentar lagi Vivian akan menikah dengannya.
Gemal mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Beberapa menit kemudian mereka sampai di kediaman Aditya. Mereka segera turun dari dalam mobil. Langkah kaki Vivian terasa sangat berat dan ia tidak sanggup untuk masuk kedalam saat ini. Ia malu dan juga takut. Takut melihat tatapan kebencian orang-orang yang berada didalam rumah ini membuatnya tak sanggup untuk mendengarnya.
"Kenapa?" tanya Gemal menatap sinis Vivian yang sedang menghentikan langkahnya. "Takut?" tanya Gemal sinis. Farhan telah masuk ke dalam Rumah disambut Elin dan meminta Farhan segera duduk di ruang keluarga.
"Kamu aku ajak kesini agar kamu meminta maaf kepada Ayunda dan juga kepada seluruh keluarga!" ucap Gemal membuat mata Vivian berkaca-kaca.
"Aku nggak mau," lirih Vivian. Ia memang ingin meminta maaf kepada Ayunda tapi tidak dengan pemaksaan Gemal seperti ini. Ia bisa menemui Ayunda secara pribadi dan menjelaskan semuanya lalu meminta maaf.
"Harga dirimu itu terlalu tinggi Vian, kamu sebentar lagi benar-benar menjadi bagian dari keluarga ini dan kamu harus mematuhi perintahku!" ucap Gemal menarik tangan Vivian agar segera mengikutinya masuk kedalam.
Vivian terpaksa mengikuti Gemal dan ia merasa dirinya seperti tersangka yang siap untuk menerima hukuman. Vivian menteskan air matanya tanpa sadar. Sekuat apapun ia selama ini, ia pasti merasa sangat rendah saat ini. Dulu ia bisa berdiri tegak menunjukkan keangkuhanya namun setiap kali sosoo Gemal muncul dihadapannya segala pertahanannya pasti runtuh.
Aku harus kembali mencoba membujuk Kakek agar Kakek membatalkan pernikahan ini.
Gemal dan Vivian masuk kedalam rumah menuju ruang keluarga. Disana telah menunggu Elin, Farhan dan Aditya. Vivian bisa melihat bagaimana tatapan tidak suka Elin padanya membuatnya menundukkan kepalanya.
Gemal mengajak Vivuan duduk di sofa tepat disampingnya. "Gemal kemari ingin Vivian meminta maaf kepada Ayunda dan juga Gemal memutuskan untuk mempercepat pernikahan Gemal Mi, Pi!" ucap Gemal.
Tiba-tiba Vivian menangis terseduh-seduh sambil berlutut dikaki Farhan Candrama. Ayunda yang baru saja datang bersama Guna menatap kejadian itu dengan tatapan tidak percaya, karena selama ini Vivian terlihat sangat percaya diri dan sangat disayangi Kakeknya.
"Vian mohon Kakek, Vian tidak bisa menikah dengan Gemal!" pinta Vivian menatap Farhan dengan tatapan sendu.
"Keputusan Kakek tidak akan berubah. Elin persiapkan pernikahan Gemal dan Vivian!" ucap Farhan.
"Kek... jangan Kek... hiks...hiks... " tolak Vivian isak tangis Vivian tidak membuat hati seorang Farhan tergugah seperti biasanya.
"Jadi mulai sekarang kamu, harus ikuti perintah saya Vivian!" ucap Gemal tersenyum senang.
Elin menatap Gemal dengan tatapan kesal "Kamu ini ngomong kok gitu amat sama Vivian," kesal Elin.
"Biar dia tahu ya Ma, cara menjadi seseorang yang berguna itu seperti apa!" ejek Gemal. "Hey Vivian kalau kamu berani ke Club lagi lihat saja apa yang bakalan aku lakukan!" ancam Gemal.
Guna mengajak Ayunda duduk disampingnya. melihat kedatangan Ayunda membuat Gemal tersenyum manis. "Yang harus kamu lakukan sekarang minta maaf sama Ayu, sebentar lagi dia jadi kakak ipar kamu. Kamu itu sebagai mantan pelakor harus meminta maaf dengan tulus sama Ayunda!" perintah Gemal membuat Ayunda terkejut.
"Aku... aku... " Vivian menggelengkan kepalanya.
Kenapa kamu selalu menganggapku buruk Kak... Aku harus apa agar kau mau mendengar penjelasanku dan percaya kepadaku.
Batin Vivian.
"Minta maaf sama Ayu sekarang! atau... kau mau tingkah lakumu yang lain aku bilang ke Kakek atau kau mau aku masukkan kau ke penjara?" tanya Gemal yang masih menyelidiki tentang kasus penggelapan di perusahaan Kakeknya.
"Kek, Vivian sudah keterlaluan... dia... "
Vivian menggelengkan kepalanya ia tidak ingin Farhan murka dan membuat penyakit Farhan kambuh karena ulahnya. "Maafkan gue Ayu!" ucap Vivian.
"Itu kurang tulus!" ucap Gemal. "Panggil Ayu Mbak mulai sekarang!" perintah Gemal.
"Maafkan aku Mbak. Aku janji nggak akan mengganggu hubungan Mbak Ayu dan Kak Guna!" jelas Vivian.
Tangis Vivian pecah, haruskah ia berlutut dan memohon ampun atau ia harus mengakui segala perbuatanya yang selama ini tidak pernah ia lakukan biar Gemal puas menyakitinya.
Ayunda menatap Guna mencari jawaban apa ia harus percaya jika Vivian tidak akan mengganggu mereka lagi. Guna tersenyum dan mengganggukkan kepalanya. "Iya yang lalu biarla berlalu!" ucap Ayunda.
Farhan tersenyum, ia menatap Ayunda dengan tatapan penuh penyesalan. "Maafkan Kakek Ayu, apa kamu mau memaafkan Kakek juga?" tanya Farhan.
"Tentu saja Kek, Ayu juga minta maaf!" ucap Ayunda tersenyum. Tangan Ayunda terasa dingin dan ia menggenggam tangan Guna dengan erat.
"Terimakasih Ayunda," ucap Farhan tersenyum tulus.
Elin tersenyum dan ia berdiri "Kita rayakan kebersamaan keluarga kita. nanti biar Mami masak makanan yang lezat buat makan malam kita," ucap Elin.
Farhan menatap Aditnya hingga membuat Aditya tertawa "Hahaha... Papi tenang aja masakan Elin sudah berubah Pi, sekarang masakan Elin sangat enak!" ucap Aditya menatap istrinya itu dengan tatapan penuh cinta.
"Jadi Papi nggak percaya kalau Elin sudah pinter masak?" tanya Elin menyebikkan bibirnya membuat Farhan tersenyum.
"Papi percaya Lin" ucap Farhan.
"Mami minta bantuan sama Adinda aja deh...kebetulan Adinda kan sekarang pengangguran dia nggak kerja lagi di Bank" ucap Elin membuat Ayunda terkejut karena ia tidak tahu jika adiknya itu memilih untuk tidak bekerja lagi.
"Kok Ayu nggak dikasih tahu?" tanya Ayu kesal.
"Katanya nanti kamu marah Ayu, lagian Adinda dapat beasiswa S2 Yu. untungnya di universitas di sini bukan diluar negeri atau di luar Jakarta" jelas Elin.
"Ayu mau bantu Mami masak ya Mi!" pinta Ayu.
"Nggak usah sayang kamu kan lagi hamil!" ucap Elin. Vivian lagi-lagi menatap sendu Elin dan Ayu yang terlihat akrab. perlakuan Elin dan keluarga besar Gemal pasti tidak akan ramah padanya. apalagi ia bukanlah sosok menantu idaman Elin.
Vivian kembali meneteskan air matanya dan dengan cepat ia segera menghapus air matanya. Ia iri melihat kedekatan Ayunda dan Elin. Ia merasa sendiri dan tidak ada yang berpihak padanya. Selalu saja sejak dulu ia akan merasa sepi walaupun disekitarnya saat ini sangat ramai.