Seorang inspektur kepolisian yang jujur dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan para pejabat negara. Abimanyu yang ternilai teliti dipermainkan dengan permainan pelaku yang sangat pintar dalam menyembunyikan jejak. Di tengah pemecahan kasus pembunuhan berantai, Abimanyu mendapatkan tugas untuk melatih anggota baru kepolisian, dan disinilah dia bertemu dengan Gaurav yang merupakan anak sebatang kara dari kota Jaipur.
- Update seminggu sekali, setiap hari kamis.
- Follow @mommess__ dan @flowersmommess__ untuk mendapatkan informasi mengenai update terbaru 'Last Punishment : DEATH'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENAHANAN.
Abimanyu dan Gaurav tidak menyerah. Mereka terus menghajar semua musuh dengan sangat tangguh. Dalam pertarungan tersebut, semua anak buah Chaturvedi tumbang dan hanya menyisakan Diljit. Kekuatan Diljit cukuplah besar. Abimanyu dan Gaurav yang cukup tangguh saja, masih belum bisa menyaingi ketangguh Diljit. Gaurav maju lebih dulu. Tapi sayangnya dalam pertarungan itu, tukang kaki Gaurav di injak oleh Diljit. "BHAIYA, " teriak Gaurav kesakitan. Melihat adiknya di sakiti, Abimanyu langsung menghajar bagian belakang kepala Diljit. Pukulan itu membuat Diljit sedikit terpental. Kini Abimanyu yang melawan Diljit. Di tengah Abimanyu menyerang Diljit, dan Gaurav yang sedang lengah. Chaturvedi mengambil kesempatan dengan bersiap menodongkan pistol ke arah Gaurav.
"NOO!" teriak Nainaa yang melihat Chaturvedi ingin menembak Gaurav. Nainaa berlari dan langsung mendorong Chaturvedi. Tembakan itu pun meleset ke atas. Chaturvedi yang kesal langsung menendang perut Nainaa hingga terpental cukup jauh.
"NAINAA, " teriak Gaurav. Darah keluar dari mulut Nainaa. Melihat itu, Gaurav berdiri dan langsung berlari ke arah Nainaa. Chaturvedi yang melihatnya kembali mengambil pistolnya kembali dan mulai mengarahkannya ke arah Gaurav. Abimanyu yang sedang melawan Diljit menyadari bahwa Gaurav akan tertembak. Abimanyu langsung menendang Diljit sekuat mungkin. Setelah Diljit tersungkur cukup jauh, Abimanyu berlari untuk menyelamatkan Gaurav.
Chaturvedi semakin siap untuk membidik Gaurav. Sementara Gaurav yang tidak sadar, terus berlari untuk menyelamatkan Nainaa. Sampai di mana suara tembakan sebanyak dua kali pun berbunyi. Semuanya terkejut mendengar suara itu. Terutama Gaurav, yang mendadak berhenti berlari setelah mendengar suara tembakan itu. Gaurav menoleh ke arah Chaturvedi yang saat itu sedang menodongkan pistol ke arahnya. Gaurav lalu mengecek dirinya sendiri, tapi dia sama sekali tidak tertembak. Chaturvedi pun ikut bingung mendengar suara tembakan tersebut. Mereka pun menoleh ke arah Abimanyu.
Abimanyu mendadak berhenti. Perlahan demi perlahan, darah mulai keluar dari mulutnya. Abimanyu lemas dan jatuh. "A-abi?" gumam Rasika pelan. Diljit berhasil menembak Abimanyu dari belakang.
"BHAIYAA, " teriak Gaurav yang kembali berlari untuk menyelamatkan kakaknya. Namun tiba-tiba kaki Gaurav di tembak yang membuatnya terjatuh. "Ga-gaurav... " gumam Abimanyu pelan saat melihat adiknya tertembak. Tiba-tiba suara sirine mobil polisi terdengar. Mendengar itu, Chaturvedi langsung mengajak Diljit untuk segera melarikan diri. Melihat keduanya hendak kabur, Prathap dan Prasad langsung berdiri untuk mengejar keduanya. Saat pengejaran pergelangan tangan Prasad tertembak. Karenanya Chaturvedi dan Diljit berhasil kabur menggunakan helicopter pribadinya.
"ABII, " teriak Rasika yang langsung berlari menghampiri Abimanyu.
"ABI, BERTAHANLAH!"
"Ra-rasi... " Abimanyu perlahan mengusap air mata di pipi Rasika. "Jaga anak kita baik-baik. Ji... Jika kau bersedih... Itu akan membuat anak kita juga ikut bersedih, " gumam Abimanyu pelan.
"NO ABI, NO. Kita akan menjaga anak kita bersama. Kau sudah berjanji untuk menghabiskan sisa hidup mu untuk anak kita. Kau harus tetap hidup untuk anak kita, Abi. Untuk ibu, bibi, paman, Nanda.. Dan juga untukku, " gumam Rasika sambil menahan darah yang terus keluar dari tubuh nya. Prasad dan Prathap membantu Nainaa dan juga Gaurav untuk mendekati Abimanyu.
"BHAIYA, "
"Ga-gaurav.. berjanjilah padaku setelah ini kau... Kau akan berhenti menjadi pembunuh.. "
"STOP IT! Kau selalu saja banyak omong. Kau tidak pernah berubah dari dulu. P-PRATHAP AMBIL MOBIL, "
"T-tapi Gaurav, kita kesini tidak membawa mobil, "
"PERIKSA MOBIL YANG ADA. CEK APAKAH ADA YANG BERFUNGSI ATAU TIDAK." Prathap langsung berlari untuk mencari mobil yang ada. Kebetulan ada polisi yang sudah tiba, Prathap pun langsung meminta bantuan mereka. Para polisi itu ingin membantu mengangkat Abimanyu, tapi Gaurav menahan. Dia ingin mengangkat Abimanyu dan membawanya ke rumah sakit sendiri. "Gaurav, kondisi mu sedang terluka, " ucap Prasad. Namun Gaurav tidak peduli, dia mengangkat Abimanyu sendiri. Semuanya pun langsung bergegas masuk ke dalam mobil untuk pergi ke rumah sakit.
Gaurav memangku Abimanyu sambil berusaha menghentikan pendarahan pada Abimanyu. Gaurav meminta sebotol minuman pada polisi yang menyetirnya.
"Kak. Minum ini!" Melihat Gaurav memberikan sebotol minuman untuknya, Abimanyu justru menangis sambil sedikit tersenyum.
"Du-dulu.. Aku meminta mu menunggu untuk sebotol minuman. Dan... Dan sekarang... Kau datang membawakan ku sebotol minuman itu, " ucap Abimanyu sambil memegangi pipi adiknya. Gaurav menangis sambil memeluk kakaknya.
...***...
Sesampainya di rumah sakit, Gaurav langsung mengangkat Abimanyu masuk. "DOKTER, " teriak Gaurav. Seluruh perawat langsung membantu Gaurav untuk mengobati Abimanyu. Rasika, Nainaa, dan yang lainnya sudah tiba di rumah sakit. Nainaa langsung memeluk Gaurav, sementara Rasika hanya bisa memandangi Abimanyu melalui kaca pintu. Tak berselang lama, kepolisian yang datang langsung memborgol kedua tangan Gaurav.
"PAK LEPASKAN SAYA. KAKAK SAYA MASIH MEMBUTUHKAN SAYA DI SINI, "
"Tidak ada yang membutuhkan pembunuh seperti mu di sini. Tidak ada adik yang tega membunuh kakaknya sendiri." Mendengar tuduhan itu, sontak membuat semuanya terkejut. "Pak ini pasti ada kesalahpahaman. GAURAV DAN ABIMANYU DI SERANG OLEH CHATURVEDI, " ucap Prathap yang berusaha melindungi Gaurav. "Prathap menyingkirlah. Dia menjebak kakaknya sendiri. Setelah perbuatannya terungkap, dia melarikan diri. Lalu setelah itu... Dia menyerang kakaknya, " ucap polisi tersebut.
"Pak ini semua salah paham. Chaturvedi sudah mengatur rencana untuk menjebak suamiku dan Gaurav. Aku mohon jangan tangkap Gaurav pak, "
"Tuduhan itu sudah di kirim ke pengadilan, dan jika benar mereka berdua di jebak. Abimanyu harus berada di pengadilan untuk memberi pengakuan." Polisi itu kemudian membawa Gaurav untuk pergi. "LEPAS, AKU MAU BICARA SEBENTAR!" Tepis Gaurav. Ia lalu menghampiri Rasika dan Nainaa.
"Kalian jangan khawatir. Kakak ku akan baik-baik saja. Tolong kalian jaga dia untukku, "
"Dan Nainaa.. Aku akan segera kembali. Aku akan kembali untuk melanjutkan kisah cinta kita, " sambung Gaurav. Polisi lalu membawa Gaurav untuk pergi. Nainaa menangis meratapi kepergian Gaurav. Rasika langsung memeluk Nainaa untuk menenangkannya.
...***...
Di kantor polisi, Gaurav mendapatkan penyiksaan dengan di gantung terbaik. Pakaiannya di buka. Rambutnya juga di cukur. Setelah itu, kain menutupi wajahnya lalu di siram. Penyiksaan ini masih ringan untuk Gaurav. Ia hanya bisa diam menerima semua itu. Saat di masukkan ke dalam penjara, Gaurav menangis. Nampak dari wajahnya dia begitu hancur. Tembok sel tahanan yang terbuat dari semen itu ia hantam berkali-kali. Sambil berteriak, ia terus menyesali perbuatannya. Yang ada di pikirannya sekarang kematian orang tuanya, lalu kematian ayah angkatnya. Dan sekarang, setelah ia tau kebenaran mengenai Abimanyu yang merupakan kakaknya. Namun takdir justru lagi dan lagi memisahkan mereka. Ketua Komisaris Kepolisian Kolkata datang untuk membawa Gaurav. Namun Gaurav menolak dan ingin tetap berada di Mumbai sampai kakaknya siuman. Melihat Gaurav yang begitu menyayangi kakaknya, polisi pun iba dan tidak jadi membawanya ke Kolkata.
good job💯👍👏