"Takdir mempertemukan mereka dan terjadilah one night stand. Karena keadaan keluarga, Ruoxi Mo secara aktif mencari Bao Liang Xie dengan maksud menjadi kekasihnya, bertukar cinta dengan uang untuk mengobati adik laki-lakinya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Hasilnya, setelah hampir empat tahun bersama, hatinya tergerak. Seorang gadis yang masih polos dalam cinta pertamanya ini mencintainya sangat dalam. Namun, perasaan ini tidak bisa ia raih ketika tahu dengan jelas bahwa Bao Liang Xie sudah memiliki seseorang di hatinya. Meski begitu, ia tetap rela dan ikhlas tinggal, namun pada akhirnya juga harus pergi...
Akankah setelah semua itu, Bao Liang Xie merasa tergoyah oleh Mo Ruoxi, ataukah itu hanya kesenangan fisik belaka?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huỳnh Thiên Kỳ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
Satu bulan kemudian...
Pesawat mendarat dengan selamat di Hawaii pada pukul satu siang. Meskipun itu adalah pesawat pribadi dengan kamar tidur, Ruoxi Mo masih merasa sangat lelah, jadi setelah makan, dia segera beristirahat di kamar VIP hotel.
Bangun pada pukul lima sore, hanya ada Ruoxi di kamar ketika Bao Liang Xie telah pergi untuk menangani urusan bisnis sejak turun dari pesawat. Ini bukanlah pertama kalinya dia melakukan perjalanan bisnis bersamanya, tetapi ini adalah pertama kalinya dia menginjakkan kaki di kepulauan yang begitu indah sehingga dia sedikit bersemangat, sangat senang sehingga dia terus berdiri di dekat jendela dan mengamati.
Dan kemudian Ruoxi Mo tidak bisa menahan dirinya, dia segera mengganti pakaiannya untuk berjalan-jalan di pantai yang indah. Senja di sore hari membuatnya lebih cemerlang dan memberinya kenangan yang tak terlupakan, dengan ponselnya untuk merekam pemandangan saat ini.
Hanya saja tiba-tiba tangan Ruoxi mengendur dan jatuh, senyum cantiknya perlahan menghilang ketika di depannya ada sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan di pantai, mereka bergandengan tangan, tersenyum bahagia bersama, mata mereka menatap satu sama lain dengan jelas. cinta yang mendalam, itu membuatnya cemburu tetapi juga sangat sedih.
Bao Liang Xie kembali ke hotel pada pukul tujuh malam, dan kamar kosong tanpa tanda-tanda Ruoxi Mo. Jadi, dia segera mengeluarkan teleponnya dan meneleponnya, tetapi dari pengeras suara hanya terdengar suara 'nomor yang Anda tuju...'.
"Kemana Ruoxi pergi?"
Wajah Bao Liang Xie sedikit cemas, menelepon lagi tetapi hasilnya sama. Akibatnya, dia menjadi sangat cemas dan bergegas keluar, mencari orang itu ketika langit telah gelap gulita.
Ruoxi Mo tidak pergi terlalu jauh dari hotel, duduk di pasir putih halus, menyaksikan ombak menghantam dengan beriak di tengah laut, pikirannya tenggelam dalam kekejaman takdir.
Setelah mencari-cari selama hampir satu jam, Bao Liang Xie akhirnya menemukan Ruoxi. Namun, tiba-tiba kakinya melambat dan kemudian terhenti tanpa bergerak, melihat dan mengamati sejenak, matanya tiba-tiba menjadi serius dan menjadi tajam.
"Kenapa kamu duduk di sini? Di mana ponselmu?"
Ruoxi Mo terkejut dan menoleh untuk melihat ke arah suara itu, matanya yang berbinar menerima pria tampan yang tinggi perlahan mendekat, dengan lembut berbicara:
"Aku hanya melihat pemandangan! Ini ponselku."
"Kenapa aku menelepon dan dikatakan tidak ada sambungan?"
Ruoxi Mo dengan sengaja membukanya tetapi layar ponsel gelap, dengan canggung berdiri dan kemudian menjawab dengan malu-malu dan khawatir:
"Ponselku kehabisan baterai..."
Alis Bao Liang Xie berkerut, tetapi kemudian sedikit mengendur dan berbalik menghadap laut, matanya tiba-tiba menjadi sangat dalam, tiba-tiba duduk di pantai tanpa berniat untuk kembali ke hotel.
Melihat itu, Ruoxi Mo melanjutkan duduk bersebelahan dengan Bao Liang Xie, tetapi dengan jarak sekitar dua langkah, ruang itu benar-benar sunyi antara dua orang, tetapi kemudian dia tiba-tiba berinisiatif untuk berbicara:
"Kamu mencintaiku, kan, Ruoxi?"
Mata Ruoxi Mo langsung menjadi bulat, wajahnya sangat terkejut ketika menerima pertanyaan dari orang lain. Dan kemudian, dia menundukkan wajahnya dengan malu-malu dan memalukan, melihat pasir putih halus di bawah kakinya, bibirnya bergerak dan berbisik tanpa menjawab, juga tidak mengangguk atau menggelengkan kepalanya, tetapi itu tidak berbeda dengan tindakan pengakuan.
Bao Liang Xie menoleh untuk melihat, ada kelembutan di matanya, melanjutkan:
"Jangan mencintaiku, mencintaiku akan sangat menyakitkan, aku tidak bisa membuatmu bahagia."
Segera wajah Ruoxi mengeras, semua harapan dan kerinduan runtuh sepenuhnya di dalam hatinya, cahaya redup padam di tengah angin laut, senyumnya perlahan muncul tetapi pahit dan pahit sampai akhir.
"Saya tahu itu, saya juga tahu posisi saya dan apakah saya layak atau tidak. Ketika Anda tidak membutuhkan saya lagi, saya akan menghilang seolah saya tidak pernah muncul, saya tidak akan pernah mengganggu hidup Anda."
Bao Liang Xie menatap Ruoxi seolah tidak berkedip, di dalam ada gejolak yang menggugah. Faktanya, pada hari dia datang kepadanya dan menawarkan diri untuk menjadi kekasih, dia telah menyelidik tentang dia, dia tidak menilai seseorang melalui tindakan.
"Apa yang kamu butuhkan untuk aku ganti, selain cinta?"
"Itu adalah pilihan saya, saya tidak pernah menyesal, karena pada hari itu hanya dengan cara ini saya bisa menyelamatkan adik laki-laki saya, segala sesuatu memiliki trade-off ~"
"Jika kamu ingin pergi, kamu bisa pergi kapan saja, aku tidak akan keberatan atau memaksa!"
Ruoxi Mo tersenyum ringan dan mengangguk sebagai jawaban, kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat ke langit yang gelap gulita seperti masa depannya, berputar-putar dalam masalah cinta dan ingin keluar juga tidak bisa, dia tidak cukup berani untuk menjauh dari orang yang dia cintai.
Tanpa nama dan tanpa pangkat tetapi cinta tanpa jalan keluar, kebutaan ini mungkin Ruoxi adalah orang yang paling menderita dan paling terluka.
