Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Memakan semua duyung
"Apa kalian yang meletakkan ular sialan itu di dasar lautan ini?" Jeff bertanya kepada Andini.
"Ya, dia memang di segel karena kejahatan yang sudah dia lakukan ketika ada di dunia." Andini mengakui itu semua.
"Bila nanti dia sudah tertangkap lagi maka tolong jangan segel di tempat ini." Jeff terlihat seolah sangat marah kepada Andini.
"Apa dia melakukan sesuatu yang sangat jahat di lautan ini?" Andini bertanya hati-hati karena Jeff sudah terlihat sangat marah.
"Seluruh anak keturunan ku habis di makan oleh dia dan istri ku juga mati dibunuh oleh ular sialan itu!" ujar Jeff penuh dengan emosi yang membara.
Andini hanya bisa terdiam tidak percaya karena walau sudah di segel tapi Zahra masih saja membuat kejahatan seperti itu dan merugikan iblis lain, padahal dia sudah di segel oleh Sagara agar tidak bertingkah tapi tetap saja masih membuat ulah dan tentu saja pasti rombongan Jeff akan sangat marah karena telah di sakiti seperti itu.
Pantas saja memang selama ini ketika Zahra berada di dasar lautan maka laut ini tidak pernah diam, debur ombak dan juga angin selalu saja datang menghantam kawasan ini karena mungkin saja Zahra di dalam laut terus membuat ulah sehingga membuat para penghuni lain merasa tidak nyaman.
Ini sekarang setelah dia lepas dari segel itu dan meninggalkan lautan maka para penghuninya menjadi merasa aman dan tidak memiliki kecemasan lagi, padahal sebelumnya mereka semua selalu menjauh dan tidak ada yang berani mendekat ketika Zahra masih di dasar lautan yang sangat dingin serta sunyi sehingga menimbulkan aura yang sangat gelap.
Yang jadi pertanyaan sekarang siapa yang secara tidak sengaja membuat masalah sehingga bisa melepaskan segel Zahra itu, Sagara dengan tegas mengatakan bahwa bila tidak ada yang sengaja membuka maka segel itu tidak akan pernah bisa terbuka. sebab Zahra sudah di masukkan ke dalam botol dan harus ada seseorang yang bisa membuka botol tersebut.
Ini masih menjadi perdebatan batin Sagara karena dia harus menemukan orang atau bahkan iblis yang membuka botol itu sehingga Zahra bisa lepas dari segel, lalu kenapa juga Zahra sampai memilih Rion untuk dijadikan wadah dan dia bersembunyi di dalam jantung anak itu sehingga tidak bisa di lepaskan dengan mudah.
Sebab bila dukun bertindak sembarangan maka yang ada kematian Rion akan dengan sangat cepat datang menghampiri dirinya, sebab iblis yang sangat kuat bersembunyi di dalam jantung dan dia akan meremas jantung itu sampai habis bila dukun tetap saja keras kepala ingin membuang dirinya dari dalam tubuh Rion.
"Sagara, ada duyung di bawah sana dan dia adalah salah satu korban Zahra." Andini muncul di permukaan dan mengatakan kepada Sagara.
"Astaga, semua menjadi korban dia seperti ini." keluh Sagara merasa bingung.
"Ya, seluruh anak dan bahkan istrinya habis di musnahkan oleh Zahra." Andini juga merasa kasihan kepada Jeff.
"Kenapa setelah lepas dia justru memilih tubuh anak laki-laki itu? aku curiga bahwa orang tua anak itu telah melakukan kesalahan kepada Zahra." Sagara masih berusaha untuk menyimpulkan.
"Ya karena orang tua dia adalah nelayan yang selama ini terus mencari ikan di kawasan tersebut, bisa saja dia secara tidak sengaja telah melepaskan Zahra." Andini juga setuju dengan pemikiran Sagara.
"Ini harus di selidiki dengan benar karena Zahra tidak akan pernah membuat masalah kecil." Sagara sudah bersiap atas kemungkinan buruk sekali pun.
"Hahhhh kalau sudah seperti ini aku paling kasihan dengan Purnama karena dia akan mendapat tekanan yang paling besar." keluh Andini karena terbayang dengan wajah Purnama.
Sagara juga mengganggu karena memang Purnama merasa begitu tertekan setelah mendengar kabar bahwa Zahra telah lepas dari segel itu, mana sekarang anak yang bungsu sedang demam tinggi dan tidak bisa ditinggal karena dia ingin bersama dengan purnama dan ini adalah untuk pertama kalinya ingin selalu dekat bersama sang Mama.
...****************...
"Ya Allah kalau sudah urusan Zahra maka dia sangat nelangsa seperti ini." Zidan mengelus kepala sang istri yang sedang tertidur.
Tes.
Bahkan dalam tidurnya pun Purnama menangis dan dia seolah sedang memikirkan apa yang di pikirkan ketika sedang sadar, titik lemah dari seorang ratu ular maka itu adalah tentang anak yang telah berubah menjadi sangat jahat dan siap membunuh siapa saja yang berani menentang kehendak dia.
Zidan sebagai Ayah tentu saja juga ikut merasakan kesedihan yang cukup dalam namun dia masih bisa berusaha menyembunyikan rasa pilu itu, selama ini Purnama memang bisa menyembunyikan hal lain dan berusaha untuk tegar tapi bila sudah tentang Zahra maka dia tidak akan pernah sanggup untuk bersifat tegar seperti masalah lain.
"Jangan!"
"Sayang." Zidan masih mengelus kepala sang istri.
Saat ini Purnama sedang bermimpi buruk dengan kehadiran Zahra yang mendadak saja masuk ke dalam mimpi dia, entah karena selalu kepikiran atau memang itu pertanda yang telah di munculkan oleh sang anak karena sebentar lagi dia pasti akan segera membuat ulah.
"Kau tidak pernah sayang kepada aku!" teriak Zahra dengan taring mencuat tajam.
"Zahra, lepaskan adik mu sekarang." Purnama memohon di hadapan anak sulungnya.
"Jangan kau pikir aku akan melepaskan semua yang telah kau miliki, aku akan merenggut itu semua satu persatu!" bentak Zahra kepada Purnama.
"Sadar lah, Nak! mau sampai kapan kau akan terus seperti ini, Mama akan selalu menyayangi mu bila kau ada di jalan yang benar." bujuk Purnama.
Jleeeeeep.
"Aaaah Mamaaaaaaa.....
"Zayden!" Purnama mendelik karena anak bungsu nya di tikam oleh Zahra.
"Hahahahaaaaa anak mu yang sangat kau sayangi ini akan segera mati, tidak akan ada yang bisa kau banggakan lagi." seringai Zahra.
"Zahra kenapa kau seperti ini, Nak?" isak Purnama.
Jleeeeeep.
"Kau juga harus mati." Zahra menikam Purnama tepat di leher.
"Haaaahhhh!"
Purnama tersentak bangun dan dia tegang seketika bersama dengan elusan Zidan di atas kepala, tubuh wanita cantik ini penuh dengan keringat karena dia begitu tegang menghadapi mimpi yang sangat buruk itu. segera Purnama bangun dan melihat keadaan Zayden yang ada di sampingnya dan untung memang itu semua hanya mimpi belaka.
"Istigfar." bisik Zidan karena dia tau sang istri mimpi buruk.
"Mas."
"Ya, itu semua hanya mimpi saja." Zidan berkata dengan lembut.
Dari air mata sang istri saja Zidan sudah bisa mengetahui bahwa mimpi yang di lalui oleh Purnama sangat buruk, Purnama bangun dan memeluk Zidan dengan erat di sertai dengan Isak tangis yang begitu pilu sekali.
Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya ya.