NovelToon NovelToon
Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Fantasi / TimeTravel / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Marya Juliani Jawak

Sebuah kisah asmara dia orang anak remaja yang sudah berjalan hingga 2 tahun lamanya. Perjalanan cinta yang indah tapi retak di tengah perjalanan.

Dihadapkan dengan cinta baru oleh kehadiran orang yang baru. Perasaan yang dulu membara kini terasa hampa dan dingin.

Mampukah mereka mempertahankan kisah cinta mereka yang retak menjadi utuh. Atau melepaskan demi cinta baru yang membuat mereka bahagia. Mari kita ikuti kisah cinta mereka. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marya Juliani Jawak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Valdo yang terbaik

Mendapatkan pertanyaan tersebut membuat semua orang terkejut. Kepercayaan Naomi yang bisa menjawab berakhir pupus. Jangankan Visi Misi perusahaan, Visi Misi kampus aja banyak yang tidak hafal.

"Ada yang bisa menjawab?" Tanya Pak Agung kembali

"Jawablah, bukannya kamu tadi yang paling bersemangat menjawab pertanyaan terakhir" Sindir Ani pada Naomi

"Kalau ini aku jujur aja ya kak. Siapapun pasti gak tau. Ia kali aku hafal." Terus terang Naomi diberi pertanyaan diluar jangkauan ini.

Sial. Kalau seperti ini siapa yang bisa jawab. Semoga gak ada yang jawab, biar ganti soal. Menolong Naomi dalam hati.

"Ada? Kalau ada akan saya berikan hadiah khusus dari Perusahaan Mutiara Berkilau bagi yang bisa menjawab dengan benar" Tanya Pak Agung kembali dengan penawaran yang fantastis.

Semua menjadi heboh, berharap bisa menjawab dengan benar dan mendapat hadiah yang luar biasa. Perusahaan Mutiara Berkilau tidak tanggung - tanggung jika memberi hadiah. Tidak heran semua pegawainya betah dan sejahtera bekerja disana.

"Saya pak." Seorang laki - laki dari Rayon A mengangkat tangan. Semua mata tertuju padanya

Valdo...? Naomi terkejut melihat Valdo yang mengangkat tangan. Apakah dia akan kalah lagi hari ini. Apakah Valdo tidak akan pernah melirik dirinya.

"Val, lo yakin?" Tanya Muhammad Arka pada Valdo

"Ia bang. Abang yakin? Kalau salah kita bisa kalah. Aku gak mau ya bang, Anak Rayon B jadi juara satu tanpa menjawab." Protes Diki adik tingkat Valdo yang ikut peserta cerdas cermat. Tapi semuanya dihiraukan oleh Valdo.

"Baiklah silahkan." Ucap Pak Agung

Valdo menjawab dengan baik dan tepat. Satu orang yang menjawab, tapi semua ikut bersorak - sorai dengan kemenangan Valdo.

"Yeh.... Valdo yang terbaik" Ucap mereka mengatakan itu. Siapa sangka di akhir kompetensi hanya Valdo yang mampu memenangkan perlombaan cerdas cermat tahun ini.

"Baiklah, terimakasih Bapak ucapkan kepada kamu generasi muda. Untuk hadiahnya kamu bisa datang ke Perusahaan meminta apapun dengan kartu ini. Ingat cuman satu permintaan. Jadi pikirkan dengan baik." Ucap Pak Agung menyalami Valdo

"Terimakasih pak, saya akan memikirkan nya dengan baik." Ucap Valdo lalu acara cerdas cermat pun usai.

...----------------...

Hari sabtu pukul lima sore, Valdo, James dan Herlina sudah sampai di rumah Permata. Hari ini semua kampus libur semester selama dua minggu. Herlina menginap di rumah Permata. James dan Valdo akan menginap satu hari saja.

Ting.... nong..... (Suara bel berbunyi)

"Ia bentar" Teriak Permata dari rumahnya

"Tara..... kami datang." Ucap Herlina seketika pintu dibuka Permata.

"Aku kangen.... " Herlina memeluk Permata dengan erat

Akh.... rintih Permata sedikit sebelum memukul Herlina.

"Sakit tau, gue manusia bukan boneka." Canda Permata memukul Herlina pelan, kemudian membalas pelukannya.

"Ayok masuk" Ucap Permata setelah Herlina melepaskan pelukannya.

"Ayo masuk, anggap rumah sendiri" Ajak Permata mempersilahkan Valdo dan James.

Kini mereka semua masuk dan mengikuti pemilik rumah ke ruang tamu.

"Duduk dulu, makani aja apa yang ada di meja. Aku bentar ambil minum dulu." Pamit Permata ke dapur

"Rumahnya kecil tapi nyaman ya." Ucap Herlina merasa nyaman di rumah Permata

"Ia sayang." Ucap James lalu bermanja disamping Herlina

"Gak dimana mana selalu bucin" Sindir Valdo yang melihat tingkat dua orang di depannya.

"Makanya menyusul, biar tau rasanya punya pacar. " Ledek James yang mendapat lemparan bantal sofa dari Valdo.

"Sayang sakit" Aduh James ke Herlina seperti anak kecil.

"Salah sendiri, kamu duluan kok." Ucap Herlina yang membuat James cemberut dan Valdo tertawa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!