NovelToon NovelToon
Jodohku Tetanggaku

Jodohku Tetanggaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Ayudia Larasati, gadis cantik yang sudah berkali - kali gagal mendapatkan pekerjaan itu, memilih pindah ke desa tempat kelahiran ibunya setelah mendapatkan kabar kalau di sana sedang ada banyak lowongan pekerjaan dengan posisi yang lumayan.
Selain itu, alasan lain kepindahannya adalah karena ingin menghindari mantan kekasihnya yang toxic dan playing victim.
Di sana, ia bertemu dengan seorang pria yang delapan tahun lebih tua darinya bernama Dimas Aryaseno. Pria tampan yang terkenal sebagai pangeran desa. Parasnya memang tampan, namun ia adalah orang yang cukup dingin dan pendiam pada lawan jenis, hingga di kira ia adalah pria 'belok'.
Rumah nenek Laras yang bersebelahan dengan rumah Dimas, membuat mereka cukup sering berinteraksi hingga hubungan mereka pun semakin dekat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Ta'aruf

Laras membawa Sakhi ke sebuah taman yang ada di depan Masjid kecil yang ada di hotel itu.

Gus kecil itu tampak riang bermain kesana kemari dengan Laras yang mengikuti di belakangnya. Sesekali Laras menggoda Sakhi hingga membuatnya tertawa.

"Aduh, Gus, Ammah capek." Keluh Laras yang menghenyakkan bokong di rerumputan yang rapi.

"Ammah capek?" Tanya Sakhi yang di jawab anggukan oleh Laras.

Tangan kecil itu kemudian memijat kaki Laras yang sedang berselonjor.

"Eh, gak usah, sayang. Ammah gak apa - apa, kok." Laras meraih tangan kecil Sakhi lalu mengecupnya.

"Aba selalu pijat Ummah seperti itu kalau Ummah bilang capek. Mas Sakhi juga sering bantu Aba pijat Ummah." Cicit Sakhi.

"Iya? Maa syaa Allah Gus Sakhi pintar sekali." Puji Laras.

Ia merasa kagum pada didikan Gus Farhan dan Ning Fahira yang mengajarkan anaknya act of service sejak dini.

"Kalau di rumah, Gus Sakhi biasanya main dengan siapa?" Tanya Laras.

"Dengan Aba dan Ummah. Mas Sakhi juga sering main dengan Mas santri kalau ikut Aba mengajar. Ada juga Mas Jaiz dan Mas Gigih." Cerita Sakhi.

"Rumah Ammah Laras dimana?" Tanya Sakhi kemudian.

"Rumah Ammah, dekat dengan pondoknya Pak Kiyai Sa'ad." Jawab Laras yang bingung bagaimana Sakhi memanggil kakek dan neneknya.

"Kiyai Sa'ad?" Tanya Sakhi yang juga bingung.

"Eee itu..." Laras tampak berfikir sejenak.

"Mm itu, dekat pondok Ammi Farid." Kata Laras yang teringat panggilan dari Ning Fahira saat membujuk Sakhi tadi.

"Oh, di pondoknya Njit dan Jiddah?" kata Sakhi.

"Ah, iya itu." Jawab Laras yang cengengesan.

"Ammah Laras istrinya Ammi Farid?" Celetuk Sakhi.

"Eh, bukan, Gus. Ammah temannya Ammi Farid, bukan istrinya Ammi." Jawab Laras.

"Yaaahhh...." Sakhi menunduk kecewa.

"Loh, kenaoa, Gus? Kok sedih?" Tanya Laras.

"Kata Ammi, nanti kalau Ammi sudah menikah, Ammi mau sering ajak Mas Sakhi main sama istrinya. Mas Sakhi suka main sama Ammah. Ammah Laras jadi istri Ammi aja, biar bisa sering main sama Mas Sakhi." Ujar Sakhi dengan polosnya.

Sementara Laras hanya tersenyum, bingung bagaimana harus menanggapi Sakhi.

"Nanti kalau Gus Sakhi main ke pondok Jiddah, Ammah Laras main kesana juga deh, biar bisa main sama Mas Sakhi." Kata Laras.

"Ammah Laras gak mau jadi istrinya Ammi Farid aja?" Tanya Sakhi.

"Mmm masalah istri Ammi Farid itu kan rahasianya Allah, Gus. Gus Sakhi berdoa ya, semoga Ammi dapet istri yang baik, yang sayang sama Gus Sakhi juga." Jawab Laras bijak.

"Iya Ammah. Ya Allah, semoga Ammah Laras jadi istrinya Ammi Farid. Aamiin." Ujar Sakhi yang sekonyong - konyong menghadap masjid dan berdoa.

Laras sendiri hanya bisa terkekeh saat melihat reaksi cepat Gus kecil itu yang langsung berdoa pada Rabb nya.

Mereka berdua kembali mengobrol, tepatnya Laras meladeni pertanyaan Sakhi yang sedang berada di fase ingin tau ini dan itu.

"Ammah, Mas Sakhi ngantuk, mau susu." Pinta Sakhi.

Laras segera membuka tas kecil yang berisi camilan Sakhi. Sayangnya, ia tak menemukan susu yang diinginkan Sakhi.

"Gus, susunya gak ada di tas. Kita ke tempat Ummah, yuk?" Ajak Laras.

"Gak mau Ammah, Mas Sakhi mau di sini." Tolak Sakhi.

"Tapi susunya gak ada di tas. Kita ambil dulu, ya? Nanti kita kesini lagi." Kata Laras yang berusaha membujuk Sakhi.

Bocah kecil yang ada di pelukan Laras itu terus merengek. Sementara Laras sendiri kebingungan karena Sakhi juga tak mau beranjak dari tempat mereka duduk.

Tepat saat itu, hape Laras berdering. Ia merogoh tasnya dan segera mengangkat panggilan telfon itu.

["Assalamualaikum, Ras?"]

"Waalaikumsalam. Iya, Gus?"

["Kamu sama Sakhi?"]

"Iya, ini saya lagi sama Gus Sakhi. Gus Sakhi merengek minta susu, tapi di tasnya gak ada susu. Mau di ajak ke Ball Room, tapi dia gak mau." Adu Laras tanpa basa basi lagi.

["Kalian dimana? Ini saya bawa susunya Sakhi. Ning Fahira tadi nyuruh saya cari kalian, karna takut Sakhi rewel. Soalnya ini memang jam tidurnya Sakhi."]

"Oh, pantes aja. Memang kelihatannya ngantuk. Kami ada di taman depan masjid."

["Tunggu di situ aja. Saya kesana, Assalamualaikum."]

"Iya, Gus. Waalaikumsalam."

Laras mengakhiri panggilan telfonnya dengan Gus Farid yang ternyata sedang mencari keberadaan mereka.

"Mau susu..." Lagi, Sakhi kembali merengek.

"Sabar ya, sholih. Ammi Farid lagi ke sini bawa susunya Gus Sakhi. Ammah gendong dulu mau?" Tawar Laras yang mendapat anggukan dari Sakhi.

Laras meraih tubuh Sakhi lalu menimang - nimangnya. Sakhi yang memang sudah mengantuk pun mulai tenang dan perlahan - lahan terpejam.

"Ras." Suara Gus Farid yang berada di belakang Laras, membuatnya kaget.

"Astaghfirullah, Gus!" Lirih Laras yang takut Sakhi bangun.

"Sakhi udah tidur?" Tanya Gus Farid sambil melihat wajah keponakannya.

Perlahan, Laras kembali duduk dengan tetap menggendong Sakhi. Sayangnya, bocah itu jadi terbangun.

"Ammah, susu." Lirihnya yang setengah terpejam.

"Ini Ammi bawa susu. Sakhi sama Ammi ya? Kasihan Ammah nya capek tuh gendong Sakhi" Kata Gus Farid yang di jawab gelengan oleh Sakhi.

"Loh, gimana? Mau susunya tapi gak mau sama Ammi? Ammi gak mau kasih susunya kalo gitu." Kata Gus Farid yang menggoda keponakannya.

Alhasil, karena ulahnya itu, Sakhi jadi menangis.

"Gus Farid ini, kok malah di buat nangis sih!" Omel Laras yang merasa sudah lelah berjuang menenangkan Sakhi.

"Iya maaf - maaf, ini susunya." Kekeh Gus Farid.

Sakhi segera meraih dot berisi susu dan meminumnya sambil tertidur nyaman di pangkuan Laras.

"Maaf ya, Ras. Sakhi ngerepotin." Kata Gus Farid.

"Gak apa - apa, Gus. Gak repot kok, justru saya seneng main sama Gus Sakhi." Jawab Laras yang tersenyum memandang wajah tampan Sakhi.

Gus Farid pun refleks ikut tersenyum saat melihat Laras tersenyum. Sungguh, berat baginya mengalihkan pandangan dari wajah Ayu gadis di hadapannya. Gadis yang membuatnya tertarik saat pertama kali mereka bertemu.

"Gus Sakhi ini lucu ya. Masih kecil tapi udah pintar bercerita. Dia tadi banyak cerita tentang teman - temannya di pondok." Cicit Laras.

"Pasti nyeritain Mas Gigih dan Mas Jaiz." Tebak Gus Farid.

"Iya, kok Gus Farid tau?" Tanya Laras.

"Mereka berdua itu anaknya ustadz yang mengajar di sana. Ya sebayanya Sakhi, jadi sering main bareng. Setiap ketemu saya, Sakhi juga selalu cerita tentang dua sahabatnya itu." Jawab Gus Farid sambil mengusap kepala keponakannya.

Laras tersenyum saat melihat Gus Farid memandang dan mengusap - usap kepala Sakhi. Tampak sekali kalau Gus Farid sangat menyayangi keponakannya itu.

"Kenapa, Ras?" Tanya Gus Farid.

"Gus kayaknya sayang banget sama Gus Sakhi." Kata Laras.

"Iya, ya namanya juga keponakan pertama. Jadi, kelahiran Sakhi memang di tunggu - tunggu. Sakhi ini anak hebat, dia terus bertahan walaupun dulu kondisinya lemah. beberapa kali Ning Fahira hampir keguguran sampai harus bed rest berbulan - bulan saat mengandung Sakhi." Cerita Gus Farid yang memandang Sakhi dengan Lekat.

"Maa syaa Allah." Lirih Laras sambil mengusap pipi gembil Sakhi.

"Ras..."

"Iya, Gus?"

"Mmm itu, saya mau tanya sesuatu."

"Tanya apa?" Kata Laras yang tampak penasaran.

"Maaf kalau saya menanyakan hal yang sensitif. Kamu ada hubungan spesial sama Mas Dimas?" Tanya Gus Farid.

Tak langsung menjawab, Laras terdiam sambil menatap ke arah Gus Farid. Sepertinya ini masalah panggilan Dimas padanya tempo hari saat Gus Farid bertamu kerumahnya.

"Enggak ada. Saya dan Mas Dimas cuma teman." Jawab Laras.

"Tapi waktu itu Mas Dimas manggil kamu-"

"Oh, nama saya kan Ayudia Larasati. Mas Dimas manggil saya dengan nama depan saya." Laras menjelaskan.

"Ooh." Gus Farid tampak menunduk menahan senyuman.

"Tapi kalian kelihatan dekat banget."

"Gimana ya, Gus? Mungkin karna Uti udah biasa apa - apa minta tolong Mas Dimas dan keluarganya yang rumahnya dekat, jadi saya juga ketularan. Makanya sering pergi sama Mas Dimas juga karna ya sepertinya cuma Mas Dimas yang di percaya Uti." Kekeh Laras.

"Kalo gitu, boleh saya mengenal kamu lebih dekat lagi? Kamu mau gak kalau saya ajak ta'aruf?" Tanya Gus Farid tanpa ba bi bu lagi.

1
Nur Wakidah
aku sg moco melu kesemsem karo guya guyu dewe ☺️☺️☺️
Sari Nande16
q seng Moco Yo kesem sem 🤣🤣
Yulay Yuli
selalu kesemsem dengan perlakuan Dimas, berasa aku yg digituin 😅😀
Dewi kunti
ojo sue2 ay mengko Ndak gur njagani jodoh nya org,sat set ngunu lho
Sari Nande16
uluh2 mas Dimas 🥰🥰
Yulay Yuli
mauuuu..... mau.... 😘😁
Yulay Yuli
lemes ya dipanggil sayang sama Ay 😂😂😂
ayu rahma
ahh dimass so sweeett,, 🥰🥰
Bungatiem
ih gemes
Yulay Yuli
udh buruan halalin thour
Dewi kunti
biasanya tambah LG up nya
Bungatiem
double upda ya Thor
Irma Minul
luar biasa 👍👍👍
Bungatiem
Thor ko novel rahasia pasangku ga pernah update?? padahal bagus juga lo cerita nya 😞
Faqisa Sakila
Dri cinta ugal2an pak kades sama crita ini jd novel favorit bnget ,,
update trus y kk..
sk bngt ma critany
Dewi kunti
ra usah cemburu
Dedes
makane gek endang dicencang mas 😂
Nur Wakidah
nah mas Dim , , , Hadooohhh kan kedisek an Gus Farid 🤣🤣🤣
Nur Wakidah
mas Dimas isok misoh yoan 🤣🤣🤣
Nur Wakidah
awas ketikung MAS DIM , , , 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!