NovelToon NovelToon
The End: Urban Legend Jepang

The End: Urban Legend Jepang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Horror Thriller-Horror / Iblis / Kutukan / Hantu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: SkyMoon

Urban legend bukan sekadar dongeng tidur atau kisah iseng untuk menakuti. Bagi Klub Voli SMA Higashizaka, urban legend adalah tantangan ritual yang harus dicoba, misteri yang harus dibuktikan.

Kazoi Hikori, pemuda kelahiran Jepang yang besar di Jerman. masuk SMA keluarganya memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, namun tak pernah menyangka bergabung dengan klub voli berarti memasuki dunia gelap tentang legenda-legenda Jepang. Mulai dari puisi terkutuk Tomino no jigoku, pemainan Hitori Kakurenbo, menanyakan masa depan di Tsuji ura, bertemu roh Gozu yang mengancam nyawa, hingga Elevator game, satu per satu ritual mereka jalani. Hingga batas nalar mulai tergerus oleh kenyataan yang mengerikan.

Namun, ketika batas antara dunia nyata dan dunia roh mulai kabur, pertanyaannya berubah:
Apakah semua ini hanya permainan? Atau memang ada harga yang harus dibayar?

maka lihat, lakukan dan tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkyMoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aokigahara

Miyo, Suikari, Nao, Reinoka dan Eri memilih gunung Fuji untuk destinasi berlibur musim panas. Mereka menginap selama tiga hari di penginapan tradisional daerah Yamanashi. Mereka sudah di ajak Yasuhiro untuk ikut berlibur ke Kyoto tapi karena perjalanan yang jauh dari Tokyo mereka memilih tidak ikut dan berlibur ke Yamanashi.

Terhitung sudah dua hari mereka berlibur, tentu saja mereka sudah menjajal berbagai destinasi, menikmati keindahan gunung Fuji, piknik cantik di danau Kawaguchi, ke taman bermain Fujikyu haigland. Pagi hari ini mereka sedang bersantai di penginapan malam nanti mereka akan pergi ke festival Matsuri dekat gunung Fuji.

"Ini kan terakhir kita di Yamanashi, bagiamana kalau kita ke Aokigahara?" Reinoka tiba-tiba saja mengajak mereka ke Aokigahara, hutan itu tidak ada di list destinasi mereka.

"Aokigahara? Dimana itu?" Tanya Nao.

"Tidak jauh dari sini."

"Bukannya itu hutan bunuh diri? Aku pernah beberapa kali mendengarnya di berita televisi," Miyo tidak salah Aokigahara terkenal sebagai hutan bunuh diri, disana juga terkenal sebagai hutan buangan yang dimana orangtua yang sudah berumur akan dibuang di hutan itu oleh anak-anaknya.

"Kalo itu hutan untuk bunuh diri terus kita ngapain ke sana?" Ucap Eri.

"Yah sekedar lihat-lihat aja emang kamu gak penasaran?" Tanya Reinoka.

"Penasaran sedikit."

"Jangan main-main kita ke sini untuk senang-senang jangan sampai ada kejadian horor lagi."

Suikari mengangguk membenarkan perkataan Miyo dia masih trauma karena bertemu hantu Hanako.

"Sebaiknya kita tidak perlu pergi ke tempat yang aneh-aneh."

"Aneh seperti apa Ai-chan? Hutan itu terbuka untuk umum, ada jalan setapak sama batas yang boleh dilewati. Lagian kan kita ke sana siang bolong pasti banyak wisatawan yang datang," Reinoka teguh dengan pendiriannya untuk pegi ke Aokigahara. Menurutnya tidak seru jika berlibur tanpa membawa kisah yang akan terus dikenang.

Mereka termenung sebentar memikirkan ajakan Reinoka. Jika dipikir-pikir Eri dan Nao juga penasaran seperti apa hutan bunuh diri itu. Suikari sudah jelas menolak dengan tegas.

"Jadi bagaimana?" Tanya Reinoka dengan penuh antusias.

"Aku sih, sedikit penasaran," ucap Nao.

"Benar juga kata Reinoka kita berangkat siang bolong dan hutan itu juga terbuka untuk umum. Tidak salahnya kan kita hanya melihat-lihat ke sana?" Kata Eri.

"Banyak yang setuju aku ikut aja deh, bagaimana Ai-chan?" Miyo bertanya pada sahabatnya Suikari, sepertinya Miyo ini tipe orang yang mudah terbawa arus.

"Daripada sendirian, ya udah."

Kesepakatan telah di tentukan semua sudah setuju, mereka berencana berangkat jam sepuluh pagi. Setelah perbincangan singkat mereka berganti pakaian dengan yang lebih santai. Mereka mulai memasukan perlengkapan ke dalam ransel.

Perjalanan pun di mulai.

Tidak perlu waktu lama untuk sampai ke Aokigahara mereka makan dulu di sebuah kafe untu mengisi perut. Tentu saja di dalam hutan tidak ada yang menjual makanankan?

"Hati-hati kita tidak boleh berpencar, karena di hutan sana sinyal handphone dan kompas tidak berfungsi."

Mereka terdiam mendengar salah satu obrolan pengunjung kafe. Mereka saling tatap satu sama lain.

"Aku baru membaca berita ada dua orang sepasang kekasih yang mengakhiri hidupnya di hutan itu."

Mereka menegang, Suikari sudah jelas dari wajahnya terlihat ketakutan.

"Apa kita akan lanjut?" Tanya Miyo.

"Tentu saja, lagi pula kan ini siang hari. Dan banyak wisatawan juga mereka juga kan akan ke sana," ada sedikit keraguan dari jawaban Reinoka.

"Kita sudah sampai di sini juga mending di lanjut, daripada nanti kita pulang terus penasaran." Perkataan Eri membuatnya lainnya terdiam, ada benarnya juga daripada mereka mati penasaran mending di paksakan saja sekarang.

"Ya sudah ayo kita berangkat supaya bisa pulang masih siang jadi ada waktu untuk beristirahat, malam nanti kita kan akan pergi ke festival Matsuri."

Mereka semua mengangguk, membayar pesanan masing-masing lalu berjalan menuju hutan Aokigahara.

Reinoka bersama Eri paling depan memegang kamera. Suikari Miyo dan Nao berada di belakangnya dengan Suikari yang berada di tengah. Mereka berjalan santai hari ini hanya sedikit wisatawan yang datang bahkan jumlahnya bisa di hitung dengan jari. Mereka semakin masuk ke dalam sampai hanya rombongan mereka yang berada di sana.

Begitu masuk ke lebih dalam, suasana semakin sepi. Tidak ada suara burung, pepohonan seperti terdiam mematung, tidak ada angin yang menggoyangkannya. Selain sunyi semakin dalam juga semakin gelap, karena pohon yang rapat sinar matahari pun susah masuk. Perkiraan mereka masih jam dua belas siang tapi rasanya seperti sudah jam emam sore.

Mereka terus berjalan di atas jalanan yang lembab dan akar pepohonan besar dengan akar yang menjalar.

"Kenapa di sini sepi sekali?" Nao celingak-celinguk, bukan hanya tidak ada orang, suara burung, serangga, bahkan angin pun tidak terdengar. Mereka seperti berada di dimensi lain.

"Jujur saja aku merasa merinding," tambah Miyo.

"Memang seperti ini, karena hutan ini menyerap suara," Reinoka masih santai sambil mengarahkan kameranya ke sana kemari. 

Beberapa meter dari mereka terlihat pohon di ikat oleh tali warna merah. Mereka menghampiri pohon itu.

"Ini tanda dari orang yang sudah tersesat atau bagaimana?" Eri bertanya dengan binggung.

"Entahlah, aku juga tidak tahu," Reinoka menjawab acuh tak acuh.

Badan mereka tiba-tiba menegang, suara orang berjalan terseok bergesekan dengan tanah. Udara terasa semakin berat saat mereka masuk lebih dalam. Suara itu masih terdengar seperti mengikuti mereka.

Mereka berhenti terdiam saling pandang. Suara itupun ikut berhenti.

"Kalian mendengar itu?" Tanya Miyo. Mereka mengangguk memvalidasi jika mereka semua mendengar suara itu.

"Kita pulang saja yuk," Suikari memeluk tangan Miyo ketakutan.

Mereka meneguk ludahnya kasar. Suara itu terdengar lagi. Di sudut matanya Miyo melihat seseorang dibalik pohon di samping mereka.

"Itu siapa?" Tanya Miyo tanpa menoleh pada sosok itu.

"Mana? Tidak ada orang di sini," Nao celingak-celinguk mencari seseorang di dekat mereka.

"Di balik pohon samping kanan kita," Miyo bicara sambil bisik-bisik. Mereka menoleh tapi nihil tak ada apapun di sana.

"Tidak ada," Miyo menatap ke arah sosok itu berdiri tapi benar sosok itu sudah tidak ada.

Baru saja dia bernafas lega, Miyo menoleh pada Suikari. Dia melotot tangannya bergetar, perlahan terangkat menunjuk ke belakang Suikari.

Refleks mereka menoleh, sosok itu sosok yang dilihat Miyo dibalik pepohonan. Sosok laki-laki botak menggunakan jubah hitam, dengan wajah rata. Sosok itu bersih tidak ada darah hanya saja wajahnya tidak ada mata, hidung, bibir. Benar-benar rata.

"Noppera-bo," bisik Reinoka.

Mereka tersadar dari rasa takut langsung berlari terbirit-birit. Mereka sampai di gerbang masuk Aokigahara dengan nafas terengah-engah.

Orang-orang yang menatap heran ke arah mereka.

To be continued

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!