NovelToon NovelToon
Bilionaire Barista

Bilionaire Barista

Status: sedang berlangsung
Genre:Kaya Raya / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Healing
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah bermula dari seorang mahasiswa yang tiba tiba batal menikah, penyebab batal, tunangannya memilih membatalkan pernikahan karena mencintai pria lain dan sudah berselingkuh lama dengan pria itu.

Walau hatinya hancur, sang mahasiswa mengijinkan tunangannya pergi dan tentu saja tunangan nya langsung pergi dengan laki laki barunya tanpa mengetahui kalau sebenarnya dia salah memilih dan salah mengambil keputusan.

Alasannya karena sang mahasiswa yang di hina bukanlah mahasiswa dan pemilik kafe biasa, dia memiliki rahasia yang tidak pernah terbayangkan siapapun di belakang layar.

Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, healing, psikologi, ceo.

100% fiksi ya, murni hasil pemikiran author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Selesai mengobrol, Liam berdiri, dia berjalan menuju treadmill yang berada di sudut ruangan, Luna dan Laura memperhatikannya, Liam mulai melakukan pemanasan dan mereganggkan lengan kakinya, kemudian dia naik dan mulai berlari perlahan dengan santai. Luna berdiri menghampiri Liam,

“Um....kamu olah raga ?” tanya Luna.

“Rutinitas,” jawab Liam singkat.

“Oh...gitu,” balas Luna.

“Kalau kamu mau ikutan boleh,” balas Liam.

“Ng...nanti deh,” balas Luna.

Dia kembali berjalan ke sofa dan duduk di sebelah Laura, keduanya berbalik menatap Liam yang masih berlari di atas treadmill. Tak lama kemudian, setelah tubuhnya berkeringat deras, Liam mulai pindah ke alat banch press di sebelahnya dan berbaring, “klek,” dia mulai mengangkat besi dan menarik nafasnya. Luna dan Laura yang melihatnya, mulai berkeringat walau jaraknya jauh, mereka mengipasi leher mereka dengan tangan.

“Kenapa kita yang gerah ya kak ?” tanya Laura.

“Iya nih, padahal dia yang olah raga,” jawab Luna.

Keduanya kembali terdiam dan memperhatikan Liam yang nampak serius tidak menoleh sama sekali dan menganggap keduanya tidak ada, tiba tiba Laura melayangkan pertanyaan kepada Luna,

“Kak, menurut kakak, Liam bagaimana ?” tanya Laura.

“Hah...apanya bagaimana ?” tanya Luna.

“Um...menurut kakak dia ganteng ga,” jawab Laura.

Luna terdiam, wajahnya menjadi sedikit memerah namun matanya tidak lepas dari Liam yang sedang mengangkat besi.

“Um...gimana ya, kalau boleh jujur dia bukan ganteng, tapi jantan, beda banget sama James, kalau James gantengnya karena manis gitu, tapi sebenarnya aku lebih suka yang jantan kayak Liam,” ujar Luna.

“Masa sih ? bukannya waktu itu kakak tergila gila sama James ?” tanya Laura.

“Waktu itu, sampe aku tahu dia bejat, sekarang aku tidak mau melihat seorang pria dari fisiknya, tapi hatinya, aku sudah kapok,” jawab Luna.

“Hmmm ok, aku suka Liam,” balas Laura.

Luna langsung menoleh melihat adik kembarnya dengan penuh tanda tanya, kemudian dia berbalik dan memegang kedua pundak Laura,

“Barusan....kamu bilang apa ?” tanya Luna.

“Aku suka Liam, aku suka dia ketika aku pertama kali datang kemari dan menyamar jadi kamu di kelas mu karena aku masih belum dapat jadwal kuliah, aku sudah memperhatikan Liam setiap hari kan walau beda falkutas karena kamu bilang tunangan orang yang selingkuh sama James adalah Liam, aku mengirim pesan sama dia itu juga karena aku suka sama dia, siapa yang mau melihat orang yang di sukai sengsara, sakit hati dan hancur, tapi ternyata aku salah, Liam jauh melampaui perkiraan ku dan aku jadi senang karena nya hehe,” jawab Laura santai.

“Be..begitu ya,” ujar Luna sambil melepaskan pundak Laura.

Laura memperhatikan wajah Luna yang nampak bingung walau dia terus menoleh melihat Liam dari balik sofa.

“Kalau kakak ?” tanya Laura tiba tiba.

“Hah...aku ?” tanya Luna.

“Kakak suka Liam ?” tanya Laura.

“A..aku tidak tahu, saat ini aku masih belum mau jatuh cinta atau menyukai siapapun, hati ku masih sakit, aku butuh waktu,” ujar Luna.

“Jangan bohong,” balas Laura.

“Aku tidak bohong, aku masih takut tersakiti lagi dan belum bisa menerima orang lain di hati ku, kamu paham kan, aku baru saja di khianati oleh orang yang ku anggap calon suami ku,” ujar Luna.

Laura tidak membalas ucapan Luna, dia mengambil smartphone miliknya di meja dan membukanya, jarinya bergerak gerak di layar kemudian dia memperlihatkan layarnya kepada Luna. Ternyata yang di perlihatkan oleh Laura adalah sebuah foto ketika Liam merangkul pinggang Luna dan Luna merangkul pinggang Liam berjalan menuju mobil setelah selesai berurusan dengan James. Luna melihat dirinya sedang menoleh ke atas melihat wajah Liam di sebelah nya dengan senyum seperti seorang gadis yang sedang jatuh cinta.

“Huh...ka..kamu foto kita ?” tanya Luna.

“Yup, sudah lihat wajah kakak ?” tanya Laura.

Wajah Luna langsung menjadi merah, dia menurunkan smartphone di tangan Laura dan membaliknya,

“Malu ya kak ?” tanya Laura.

“Diam kamu,” jawab Luna.

“Tenang saja kak, aku tidak berniat mengambil Liam untuk ku, aku berniat berbagi sama kakak, lagian kita kan kembar dan selalu berdua sejak kecil,” ujar Laura.

“A..apa maksud mu, jangan bicara sembarangan, aku tidak seperti yang kamu kira,” ujar Luna.

Laura tidak membalas dan hanya mengangkat fotonya sekali lagi, wajah Luna semakin memerah,

“Kamu cari gara gara ya,” ujar Luna sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Ngaku aja napa kak, kita berdua sama sama punya Liam kan,” ujar Laura.

Luna tidak menjawab, dia membuka tangannya dan kedua tangannya mulai mengipasi lehernya, dia menoleh melihat Laura yang menatap nya dengan mata berbinar dan penuh senyum,

“Tapi...emang dia mau sama kita ?” tanya Luna.

“Hehe nah kan, tidak perlu buru buru kak, karena entah kenapa, aku merasa...aneh,” ujar Laura.

“Aneh ?” tanya Luna.

“Aku merasa...di sini tempat ku, di samping dia, kayak memang sudah di tentukan dari sana nya gitu dan rasanya alami banget, buktinya kita tidur di atas dia kan tadi, tapi entah kenapa aku merasa nyaman dan tidak malu sama sekali, susah kak jelasin nya,” jawab Laura.

“Itu...aku sudah merasakannya sejak kemarin aku bertemu dia dan bekerja di kafe nya,” balas Luna.

Keduanya terdiam dan merenung, mereka berbalik duduk di sofa dengan tangan bergandengan, tiba tiba, “plok,” dua buah tangan besar memegang kepala mereka dengan lembut. Keduanya menoleh tanpa melepaskan tangannya,

“Aku mandi dulu ya, kalau kalian mau olah raga silahkan, habis ini aku siapkan sarapan,” ujar Liam di belakang mereka sambil tersenyum.

Liam melepaskan tangan dari kepala mereka kemudian berjalan menuju ke kamarnya sambil membuka kaus singlet nya dan menyambar handuknya, Luna dan Laura tertegun melihat Liam yang berjalan masuk, keduanya tanpa sadar memegang kepala mereka menggunakan kedua tangan mereka. Tiba tiba kedua tangan mereka langsung turun ke leher dan kembali mengipasi leher mereka namun kali ini mereka berkeringat deras.

“Aduh...gimana ini, gerah banget, padahal ruangan ini pakai ac,” ujar Luna.

“Sama kak, gerah....tapi kayaknya ini gerah yang lain deh,” balas Laura.

Sementara itu, di dalam kamar mandi, “crssssss,” terdengar suara shower, Liam berdiri di bawah shower, kepalanya menunduk membiarkan air membasuh rambutnya, dia menghadap dinding dan kedua telapaknya menekan dinding, wajahnya merah padam,

“Mereka bicara apa sih...gue denger semuanya...harus nya masih ada beberapa set lagi sebelum gue selesai ritual harian gue, tapi gue ga kuat dengernya dan milih berhenti (berpikir) mereka bener, entah kenapa, mereka ada di sini seperti sesuatu hal yang biasa dan seharusnya, gue merasa nyaman, mereka tidur di atas gue pun gue memilih tidak bergerak, berbeda jauh dengan Grace yang selalu membuat gue berjalan di atas beling, ada mereka di sini terasa nyaman...tapi ini mengerikan, gue ga bisa memilih di antara mereka, gue...merasakan hal yang sama pada dua dua nya, gawat...gawat...fokus Liam...fokus,” ujar Liam dalam hati.

Liam mengambil showernya dan menyiram kepalanya seakan akan dia berusaha mendinginkan kepalanya yang panas. Kemudian dia menaruh kembali showernya setelah agak tenang, dia mulai mengambil sabun dan membasuh tubuhnya, setelah membilasnya sekali lagi, dia mematikan showernya kemudian melangkah keluar. Ketika keluar dari kamar mandi dan berpakaian, dia keluar dari kamar dan mencium aroma harum. Dia menoleh ke arah dapur dan melihat sepasang gadis kembar yang mengenakan celemek sedang memasak.

“Hmm ? mereka...masak ?” tanya Liam.

1
Was pray
liam sering kurang mengantisipasi setiap tindakannya dan kejadian yg menimpanya sehingga musuh2nya mudah mencundanginya
Was pray
liam kan orang kaya dan cerdas kenapa di kafe gak ada penjaganya? aneh gitu lho ..
Sutono jijien 1976 Sugeng
keren menurut ku suka dgn cerita seperti ini
Mobs Jinsei: terima kasih kak
total 1 replies
mummy_aling
Luar biasa
Was pray
terlalu gampang dan terlalu mudah hati liam menilai seseorang,dan hati liam gampang terpesona sama cewek, jadi ya wajar ditinggalin grace, krn terlalu cepat hati menjatuhkan pilihan tanpa pertimbangan yg masak, kamu tipe cowok mudah move on tapi mudah juga pindah ke lain hati liam
雅那
ɯαԋ ʂҽɾυ ʂҽɾυ....
αყσ ƚɾιρʅҽ ʅ ʅαɳʝυƚƙαɳ...
雅那
υԋυιιιι ɳιƙαԋιɳ 22 ɳყα αԋԋԋԋ
Dewiendahsetiowati
pusing ya Liam karena sama2 cantiknya
雅那
ƚԋσɾ αραƙαԋ ʅαυɾα ԃαɳ ʅιαɱ αƙαɳ ʝαԃι ραʂαɳɠαɳ ƚԋσɾ
雅那
υɠԋ ƚҽɾɳყαƚ ʂι ʝαɱҽƚ ʝαɱҽʂ ιƚυ ʂυԃαԋ ρυɳყα ƚυɳαɳɠαɳ ƈƙƈƙƈƙƈƙ
雅那
ʂҽɱαɳɠαƚ ԃαʅαɱ Ⴆҽɾƙαɾყα αυƚԋσɾ, ʂҽԋαƚ ʂҽʅαʅυ Ⴆιαɾ Ⴆιʂα υρԃαƚҽ ƚҽɾυʂ
Mobs Jinsei: terima kasih atas dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
雅那
ʂҽɱσɠα ʂҽƚҽʅαԋ ιɳι ʂҽɱυα Ⴆυƙƚι ƚҽɾυɳɠƙαρƙαɳ ԃαɳ ʂι ɠɾҽƈҽ ԃι ƚυɳƚυƚ ԃαɳ ԃι ρҽɳʝαɾαƙαɳ
雅那
ʂҽɱαɳɠαƚ ʅιαɱ
Adri Pratama
keren thor, semangat ya
Mobs Jinsei: makasih kakak dukungannya
total 1 replies
雅那
ɱαɱριɾ ƚԋσɾ
ʂҽɱαɳɠαƚ υρ ɳყα ƚԋσɾ
Mobs Jinsei: makasih kaka support nya
total 1 replies
Ricky Adhitya
apa tuh yang kebesaran 🗿
Aqlul /aqlan
siip...lanjutkan...mantap
Zahra An
waduh itu Liam di kata katain gitu yaa dasar komentar nya....
Zahra An
semangat kak buat novelnyaa😁
Mobs Jinsei: siap, makasih dukungannya kak /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!