Novel kali ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang dibuang oleh ayahnya, karena menganggap anaknya yang lahir itu adalah sebuah kutukan dari langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KPYT 024. Berhasil Mengobati Putri Zhang Jiang Ying
Zhao Jinlong kini telah duduk bersila di belakang Putri Zhang Jiang Ying. Saat ini dia sedang mengikat sehelai kain hitam yang terlipat di kepalanya hingga ke bagian depan wajahnya hingga menutup matanya secara utuh.
Sedangkan Putri Zhang Jiang Ying duduk bersila tak jauh di depannya. Saat ini dia tengah meminum dua butir obat pil yang diminumkan oleh Fangmei, pelayannya.
Dua butir obat pil itu, satunya untuk obat menghilang dingin untuk sementara. Sedangkan pil yang satunya untuk membantu Zhao Jinlong melancarkan dalam proses pengobatan.
Sebelumnya tadi Zhao Jinlong memerintahkan Fangmei untuk meminumkan kedua obat tersebut kepada Zhang Jiang Ying. Dan juga memerintahkan gadis berwajah tenang itu untuk meminumkan obat lain yang sudah disiapkan di atas meja setelah selesai proses pengobatan.
Dan sebelum menjalankan metode pengobatannya, Zhao Jinlong mengingatkan kembali kepada Fangmei tentang hal itu.
Tak lama kemudian, setelah memastikan Tabib Zhao tidak melihat tubuh Zhang Jiang Ying saat dibuka nanti, Fangmei membuka pakaian Zhang Jiang Ying bagian atas perlahan-lahan. Hingga pakaian itu terbuka sampai ke pinggang.
Maka tampaklah tubuh sedikit kurus Putri Zhang Jiang Ying mulai dari pinggang ke atas. Tubuh Zhang Jiang Ying itu berwarna putih, putih pucat yang aneh.
Setelah itu Fangmei, gadis pelayan kecil itu memberitahukan kepada Zhao Jinlong kalau dia sudah membuka pakaian Zhang Jiang Ying sesuai yang tabik kecil itu maukan.
"Duduk bersilalah, Tuan Putri, seperti duduk orang bersemedi!" pinta Zhao Jinlong setelah itu bagai memerintah.
Sang putri dingin tidak membantah, dia langsung duduk bersila seperti yang diperintahkan Tabib Zhao. Badannya tegak lurus berikut kepalanya, sementara kedua matanya dipejamkan. Sedangkan kedua telapak tangannya memegang kedua lututnya seperti mencengkeram.
Sementara Fangmei berpindah tempat tak jauh di depan Zhang Jiang, tapi masih di atas tempat tidur. Sedangkan Yang Xiu Xiang masih di tempatnya sejak tadi.
Tak lama kemudian, Zhao Jinlong memulai proses pengobatan terhadap Putri Zhang Jiang Ying.
Kedua telapak tangannya digerak-gerakkan di depan dadanya dengan sedikit cepat dengan gerakan aneh namun indah. Lalu kedua tangannya direntangkan ke samping kiri kanan dengan telapak tangan terbuka lebar.
Tak lama berselang kedua tangannya dari ujung telapak tangan hingga ke siku seketika diselubungi sinar biru yang berpadu dengan sinar bening warna kuning.
Kemudian, dengan masih direntangkan, kedua tangannya dinaikkan ke atas hingga kedua telapak tangannya menyatu di atas depan kepalanya. Lalu perlahan diturunkan ke bawah hingga sejajar depan dadanya.
Kejap itu juga sinar merah panas seketika membersit dan langsung membungkus kedua tangan Zhao Jinlong, sekaligus berpadu dengan dua energi sakti yang tadi.
Lalu kejap berikut kedua telapak tangan Zhao Jinlong dijulurkan ke depan, terus ditempelkan secara perlahan di kedua punggung belakang Zhang Jiang Ying yang putih pucat.
Begitu tiga empat helaan napas berlalu sinar biru yang berpadu dengan sinar kuning bening langsung merambat ke sekujur tubuh Zhang Jiang Ying dengan cukup cepat.
Dan begitu kedua energi sakti itu sempurna membungkus sekujur tubuh kakak kembar Zhang Jiang Wu itu, lalu sinar merah ikut menyusul menjalar ke sekujur tubuh sang putri dingin.
Begitu kira-kira telah menghabiskan waktu dua kali peminum teh, sinar merah panas seperti merasuk ke dalam tubuh Zhang Jiang Ying. Hingga akhirnya sinar panas itu lenyap, masuk ke dalam tubuh sang putri dingin.
Semua adegan cara pengobatan yang memukau yang dilakukan oleh Zhao Jinlong itu tidak lepas sekejap pun diperhatikan oleh Yang Xiu Xiang dan tiga orang pelayan.
Jelas mereka belum pernah menyaksikan metode pengobatan seperti yang dilakukan Zhao Jinlong. Dan begitu sekali mereka melihatnya membuat mereka terkagum-kagum.
Apalagi pengobatan seperti itu dilakukan oleh anak yang masih tergolong bocah. Mana tidak membuat mereka bertambah kagum.
Sementara mereka semua sekan bersepakat tidak ada yang menimbulkan suara sedikitpun. Sehingga kamar Zhang Jiang Ying tenggelam dalam kebisuan dan kesunyian.
★☆★☆
Kapal besar itu terus saja melaju dengan cukup kencang mengarungi samudera yang amat luas. Sementara malam sudah utuh menyelimuti seantero lautan.
Tanpa terasa lebih dari empat kali penanakan nasi telah berlalu. Tiba-tiba sinar biru dan sinar bening warna kuning yang saling menyatu seketika merasuk ke dalam tubuh Zhang Jiang Ying.
Hampir bersamaan sinar merah panas tampak keluar sedikit demi sedikit, lalu tak lama langsung membungkus sekujur tubuh Zhang Jiang Ying.
Sementara tubuh kurus Zhang Jiang Ying tampak bergetar. Awalnya cuma perlahan, tapi semakin lama getaran tubuhnya semakin hebat.
Sedangkan peluh langsung keluar begitu saja dari sekujur tubuh Zhang Jiang Ying cukup banyak hingga pakaian bagian bawahnya basah oleh keringat.
Selagi tubuh Zhang Jiang Ying gemetar hebat, dari ujung atas kepalanya keluar uap agak tebal warna hitam. Lalu uap bagai asap itu terbang ke udara, lalu lenyap tanpa bekas.
Setelah itu....
"Dekatkan bokornya di depan Tuan Putri, Fangmei!"
Selagi perhatian Yang Xiu Xiang masih terpusat pada apa yang dilakukan Tabib Zhao, tiba-tiba tabib kecil itu memerintahkan Fangmei untuk berbuat sesuatu.
Awalnya Fangmei tidak langsung melaksanakan perintah itu, dia asyik dulu menikmati kagetnya. Tapi seakan tersadar, buru-buru dia dekatkan bokor perak yang ada di sampingnya ke depan Zhang Jiang Ying hingga menyentuh kaki sang putri dingin.
Dan baru saja bokor perak itu ditaruh di situ, Zhang Jiang Ying seketika muntah cairan aneh sekali.
Hoooeeek!
Cairan cukup kental warna ungu gelap seketika keluar dari rongga mulut Zhang Jiang Ying. Lalu jatuh begitu saja ke dalam bokor.
Ploook!
Fangmei memberanikan diri melihat cairan aneh itu. Tapi tidak lama, dia kembali seperti semula, tak sanggup lama-lama melihat cairan yang dia duga adalah racun itu.
Lalu tak lama kemudian....
Hoooeeek!
Zhang Jiang Ying kembali memuntahkan cairan yang sama, dan langsung jatuh ke dalam bokor. Tapi kali ini Fangmei tidak mau melihatnya lagi.
Belum lama setelah Zhang Jiang Ying memuntahkan cairan racun yang terakhir, terjadi perubahan pada tubuhnya.
Tadinya warna kulitnya berwarna putih pucat yang aneh. Kini kulit tubuhnya sudah berwarna seperti biasa, putih normal dan bersih bagai porselin.
Setelah beberapa lama lagi terlewatkan Zhang Jiang Ying kembali muntah yang ketiga kalinya. Tapi kali ini tidak banyak dan berwarna merah segar.
"Apa warna muntahan terakhir Tuan Putri, Fangmei?" tanya Zhao Jinlong kemudian.
Tanpa membantah Fangmei langsung menengok dan memperhatikan muntahan Zhang Jiang Ying yang terkahir.
"Warna merah seperti darah," sahut Fangmei setelah memastikan.
"Singkirkan bokornya!"
Fangmei langsung mengangkat bokor berisi cairan racun itu dari depan kaki Zhang Jiang Ying. Lalu menyerahkannya kepada Fengxia yang dengan sigap menerimanya.
Lalu Fangmei kembali ke posisi semula bersiaga lagi menanti perintah selanjutnya.
Begitu dua kali peminum teh berlalu sinar merah panas kembali merasuk ke dalam tubuh Zhang Jiang Ying. Hampir bersamaan sinar bening warna ungu yang keluar dari telapak tangan Zhao Jinlong tampak merambat ke seluruh tubuh sang putri.
Ketika sinar bening warna ungu itu sudah utuh membungkus tubuh Zhang Jiang Ying, lalu energi batin atau energi murni itu merasuk dengan cepat ke dalam tubuh sang putri dingin.
★☆★☆
Tanpa terasa lebih dari empat kali penanak nasi telah berlalu lagi.
Zhao Jinlong merasa yakin Racun Melati Beku sudah keluar semua dari dalam tubuh Zhang Jiang Ying. Lebih dari itu dia sudah berhasil menempatkan elemen energi es yang ada di dalam tubuh kakak kembarnya itu ke dalam pusat cakranya.
Yang lebih hebat lagi Zhao Jinlong berhasil pula membangkitkan elemen energi api yang awalnya masih tersegel rapat, lalu menempatkan ke dalam pusat cakranya pula.
Sebenarnya Zhao Jinlong ingin mengaktifkan sekaligus kedua energi sakti Zhang Jiang Ying itu agar bisa dia gunakan. Namun tenaganya seperti sudah terkuras habis. Jelas dia tidak mungkin lagi melakukan tindakan gila itu.
Akhirnya Zhao Jinlong memutuskan mengakhiri pengobatannya yang dia anggap selesai.
Bocah sheen tong itu menarik kedua telapak tangannya dari kedua punggung belakang Zhang Jiang Ying. Tapi kejap itu pula sang putri yang masih bertelanjang langsung jatuh ke belakang dan terbaring ke pangkuan Zhao Jinlong.
Melihat hal itu, tentu saja Yang Xiu Xiang terkejut. Dan refleks mendamprat Zhao Jinlong seraya hendak berbuat sesuatu terhadap Zhao Jinlong.
"Tahan, Yang Xiao jie!" Fangmei cepat-cepat menahan perbuatan Yang Xiu Xiang. "Tabib Zhao belum memerintahkan apa-apa."
Terpaksa Yang Xiu Xiang menahan niatnya. Tapi seketika itu juga dia tersadar akan kesalahannya. Adegan itu memang tidak sengaja, tentu Zhao Jinlong tak bisa menghindari.
Apalagi dia melihat kondisi Zhao Jinlong amat kepayahan. Dan di sudut bibir sebelah kirinya terdapat sedikit lelehan darah.
Sedangkan Zhao Jinlong, seperti tanpa terpengaruh Zhang Jiang Ying telah jatuh dalam pangkuannya, kedua tangannya itu digerak-gerakkan di depan dadanya.
Lalu kedua tangannya di satukan di atas depan kepalanya. Setelah itu diturunkan ke depan dadanya. Tak lama kemudian, semua energi sakti yang tadi membungkus tangannya langsung hilang.
"Pengobatan sudah selesai," kata Zhao Jinlong memberi tahu dengan suara yang lemah. "Tolong angkat tubuh Tuan Putri, Yang Xiao jie!"
Tanpa banyak pikir Yang Xiu Xiang langsung melaksanakan perintah itu. Dia mengangkat tubuh Zhang Jiang Ying yang terkulai lemah. Rupanya gadis kecil yang sudah tak berwajah dingin itu telah pingsan.
Sedangkan Fangmei segera turun dari tempat tidur untuk mengambil obat yang diperintahkan Zhao Jinlong untuk diminumkan pada Zhang Jiang Ying yang ada di atas meja.
Sementara itu pula Zhao Jinlong beringsut turun dari tempat tidur dengan gerakannya yang sudah lemah.
Maka melihat itu, Fangmei mengurungkan niatnya. Dia membatu Zhao Jinlong turun dari tempat tidur. Dan Fengxia yang juga melihat itu segera membantu juga.
Sedangkan Bibi Ningyan langsung menyiapkan kasur agar Zhao Jinlong bisa istirahat. Dia amat mengerti betapa kepayahannya anak itu dalam mengobati junjungannya. Tentu dia butuh istirahat yang nyaman bukan?
Selagi Fangmei dan Fengxia memapah Zhao Jinlong menuju tempat tidur yang disiapkan Bibi Ningyan di atas lantai kamar, Yang Xiu Xiang yang mengurus Zhang Jiang Ying yang masih tak sadarkan diri.
Di baringkan tubuh sahabatnya itu dengan baik. Lalu dirapikan kembali pakaian atasnya. Juga mengelap sisa muntahan yang masih menempel di mulutnya.
Sementara Zhao Jinlong sudah baring di atas kasur. Tanpa disuruh dan tanpa sungkan Fengxia mengelap darah yang menetes di sudut bibir Zhao Jinlong. Lalu merapikan letak berbaring tabib sakti itu agar nyaman dan enak.
Sedangkan Fangmei sudah pergi untuk melaksanakan tugasnya, memberi obat pada Zhang Jiang Ying sesuai perintah Zhao Jinlong.
★☆★☆★
Semangat terus thor upnya