NovelToon NovelToon
Musuh Satu Atap

Musuh Satu Atap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Beni Candra Winata terpaksa menikah dengan seorang gadis, bernama Viola Karin. Mereka dijodohkan sejak lama, padahal keduanya saling bermusuhan sejak SMP.

Bagaimana kisah mereka?
Mari kita simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Demam

Beni tidak kehabisan akal, ia menelpon penjaga vila untuk membantunya mengamankan Lidia. Walaupun wanita itu terlihat memberontak, tetapi Beni dan Viola berhasil pergi.

Perjalanan yang terasa sangat membosankan, membuat Beni menghentikan mobilnya di pusat oleh-oleh. Ia meminta Viola membeli oleh-oleh, untuk mertua dan orang tuanya.

Beni memilih menunggu di dalam mobil, ia paling malas menemani wanita berbelanja karena sangat lama.

"Viola, cepat ya," kata Beni, berharap Viola bisa diandalkan.

"Masuk aja belum, Ben. Lo aja yang beli." Viola menatap kesal.

Viola jarang membeli oleh-oleh untuk keluarga ketika sedang pergi, kecuali mereka pesan lebih dulu. Selain menghemat pengeluaran, ia juga bisa mengatur keuangan.

Belum juga lima menit, Beni sudah menyusul masuk ke dalam toko oleh-oleh. Ia melihat istrinya sudah mengantri di kasir. Ia tersenyum tipis, sambil menatap Viola.

"Viola, biar gue bantu," ujar Beni, merebut keranjang belanja yang penuh dengan oleh-oleh.

"Ini bawa semua. Gue mau ambil camilan buat di mobil," kata Viola.

Akan tetapi, Beni bersikeras melarang Viola untuk membeli camilan. Ia menyarankan agar istrinya membeli buah atau makanan yang sehat. Viola menyukai makanan ringan yang rasa pedas, menurut Beni tidak ada gizinya.

Setiap melihat orang sekeliling yang makan pedas, Beni selalu berusaha mengingatkan. Terlebih dirinya pernah merasakan alergi pedas, dan tak kunjung sembuh. Dulu makanan pedas bagi Beni adalah makanan pokok sehari-hari.

Viola tidak peduli dengan ucapan suaminya, ia mengambil beberapa bungkus makanan pedas lalu membayarnya sendiri di kasir lain.

Setelah berbelanja oleh-oleh, Viola dan Beni melanjutkan perjalanan menuju ke rumah. Di perjalanan Viola memejamkan matanya, hingga tertidur pulas.

"Ternyata cantik juga dia kalau tidur," ucap Beni dalam hati, melirik ke arah Viola.

Tak lama kemudian, Beni dan Viola sudah sampai di rumah. Namun, Viola masih terlihat tertidur pulas. Kali ini Beni langsung membangunkan istrinya, mengajaknya masuk ke dalam rumah.

"Lo pikir gue sopir, tidur aja di mobil," gerutu Beni, meniggalkan Viola yang baru saja membuka mata.

Viola memegang kepalanya yang terasa pusing, lalu melangkahkan kakinya dengan pelan keluar dari mobil. Sampai di ruang tamu, Viola merebahkan badannya di atas sofa. Ia merasa sudah tidak kuat lagi berjalan sampai ke kamar, apalagi naik tangga.

"Viola, keluarkan oleh-olehnya dari mobil. Gue mau ke kantor sebentar," kata Beni, tetapi tidak ada sahutan istrinya.

Beberapa menit kemudian, Beni menyuruh Viola lagi untuk mengeluarkan oleh-oleh. Hasilnya masih sama, suara Viola bahkan tidak terdengar. Beni menjadi marah, ia langsung menuju ruang tamu.

Melihat istrinya tertidur di sofa, Beni merasa kesal. Ia berencana menarik tangan Viola, tetapi terasa panas. Beni menjadi panik, ia tidak tahu harus berbuat apa.

"Menyusahkan saja!" umpat Beni, menggendong tubuh istrinya ke dalam kamar.

Perlahan Beni menempelkan punggung tangan Viola di kening, suhunya sangat panas. Ia segera mengambil air di dapur, lalu mengompresnya.

"Ben, gue udah gak kuat," ucap Viola dengan suara lemah.

"Gue panggil dokter," kata Beni, lama-lama tidak tega melihat istrinya terbaring lemah di atas ranjang.

"Gak perlu, Ben." Viola memang jarang diperiksa dokter. Apalagi kalau hanya demam, ia menganggap dirinya hanya butuh istirahat bukan obat.

Viola meminta Beni untuk menemaninya saja, ia tidak mau ditinggal pergi. Walaupun Beni mengatakan harus mengurus masalah penting di kantor, Viola tetap melarangnya. Di saat sakit begini, Viola membutuhkan perhatian.

Ketika tinggal bersama orang tuanya, Viola sering ditinggal kerja dari kecil sehingga membutuhkan perhatian bukan yang lain.

Beni kebingungan harus melakukan apa ketika menjaga orang sakit, ia tidak mempunyai pengalaman. Ia mencoba menelpon Dika, bertanya apa yang harus dilakukan. Namun, Dika memberikan saran yang membuatnya marah.

"Ben, jangan tinggalin gue," ucap Viola.

"Manja banget lo!" ketus Beni.

"Dingin, Ben," Viola memeluk tubuhnya sendiri.

Beni menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia mengambil selimut tebal lalu membalut tubuh Viola dengan selimut. Namun, Viola masih mengatakan dingin.

Tiga buah selimut tebal, Beni gunakan untuk menyelimuti tubuh istrinya. Akan tetapi, Viola masih saja mengatakan kedinginan.

"Katakan apa yang harus gue lakuin?" tanya Beni sudah putus asa, hampir saja menghubungi dokter.

"Di saat gue lagi sakit, pasti mama peluk gue, Ben. Rasa dingin langsung hilang," jawab Viola.

"Oke! Sekarang gue telepon nyokap lo," ujar Beni, mengambil ponselnya dari dalam saku.

"Keburu gue mati, Ben," ujar Viola.

"Bilang aja lo mau gue peluk kan?" Beni tersenyum penuh arti.

"Adanya di sini cuma lo, kalau ada orang lain pasti gue minta bantuan orang itu," ucap Viola, sambil menahan rasa dingin di tubuhnya.

Beni menghembuskan napas beratnya, menatap tajam ke arah sang istri. Terselip rasa kasihan di lubuk hatinya. Ia segera melepaskan jasnya, membuang ke segala arah. Dengan pelan, Beni menuju ke atas ranjang. Beni membaringkan tubuhnya di sebelah Viola, awalnya ragu hendak melingkarkan tangannya ke tubuh istrinya.

Tanpa ragu Viola menarik tangan Beni, ia merasa sangat kedinginan hingga mengigil. Viola berpikir dirinya dan Beni sudah sah menjadi suami istri, jadi membuang rasa malunya.

"Ben, gue gak peduli lo mau anggap apa," kata Viola, mulai merasa hangat dalam dekapan sang suami.

"Kalau lo gak sakit, gue juga gak sudi sentuh lo!" Masih saja Beni berkata ketus.

Viola tersenyum tipis, buktinya Beni sama sekali tidak menolak memeluknya. Saat ini pelukan Beni sangat erat, hingga Viola merasakan kehangatan. Ia merasa nyaman dan tenang, ketika berada di pelukan sang suami. Akhirnya Viola bisa kembali terlelap tidur, sedangkan Beni menatap wajah cantiknya.

Dengan penuh kelembutan, jari-jari tangan Beni meraba wajah Viola. Ia baru menyadari ternyata kecantikan Viola mampu membuatnya terbius. Sebelum Viola terbangun, Beni segera bangkit dari ranjang.

"Ternyata repot juga tidak ada asisten rumah tangga," gerutu Beni, ketika menurunkan oleh-oleh dari bagasi mobilnya.

Niat Beni memang membuat Viola capek dengan pekerjaan rumah, tetapi setelah melihat Viola sakit ia berencana mengurungkan niatnya. Namun, ia ragu akan keputusannya yang dianggap bisa membuat istrinya semakin melonjak.

Beni menaruh semua oleh-oleh yang dibeli Viola, di atas meja. Ia tidak tahu mana yang akan diberikan ke mertua dan orang tuanya, jadi memilih menunggu istrinya sembuh. Ketika mendapati satu kantong makanan ringan yang rasanya pedas, Beni langsung membawanya keluar. Tanpa berpikir panjang, Beni membuangnya ke dalam tong sampah yang ada di depan rumahnya.

"Makanan bikin penyakit saja dibeli! Dasar wanita tidak bisa jaga kesehatan, biasanya cuma nangis," gumam Beni dalam hati.

1
MukaCegil😚🔪
up terus yaaa Thor
pєkαᴰᴼᴺᴳ: InsyaAllah kk😍
total 1 replies
partini
semoga di jabah mati beneran
pєkαᴰᴼᴺᴳ: siap kk 🤗
total 3 replies
MukaCegil😚🔪
kutunggu up mu yaaaa Thor loveyou...hehhehee
pєkαᴰᴼᴺᴳ: makasih kk😍
ditunggu ya, baru review
total 1 replies
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
Penasaran sama kisah Ben dan Vio..
ᄂ⃟ᙚRisa Virgo Always Beau
Viola sama Beni menikah karena perjodohan dari kedua orang tua masing-masing
pєkαᴰᴼᴺᴳ: terpaksa kk🤭
total 1 replies
🍁𝓪𝓹❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
lama² juga bakal tumbuh benih² cinta di hati kalian berdua🙈🙈🙈🙈
musuh jadi cinta😍😍😍🥳🥳🥳🥳
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Sepertinya butuh perjuangan🤭
total 1 replies
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
mampir kaka, ceritanya lumayan seru. moga endingnya memuaskan. tapi aneh juga ya, padahal dah punya pacar. tapi kenapa gk nikah sama pacarnya aja, mau di bawa kemana rumah tangganya nanti. kalau cowoknya kayak gitu
pєkαᴰᴼᴺᴳ: mudah2an mereka cerai ya😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!