NovelToon NovelToon
Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Berondong
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Iis Surya

Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan pertama

Viola berjalan menyusuri meja-meja di dalam restoran mewah yang hanya bisa di kunjungi oleh beberapa orang berdasi ,dan berkedudukan tinggi.

Beberapa dari mereka tampak kagum melihat ke arah Viola...hingga bukan hal yang aneh ,jika ada dari mereka yang saling berbisik mengomentari keanggunan dan keangkuhan Viola yang bisa di lihat hanya dengan cara dia berjalan serta baju yang di kenakan nya,..hanya dengan memakai dress polos tanpa lengan, pas body..berwarna putih selutut...viola tampil begitu memukau elegan dan mewah. sementara Bella mengikuti nya di belakang dengan gaya nya yang lebih casual. tapi, tidak dapat di pungkiri ke dua nya sama-sama terlihat cantik..meski warna kulit dan postur tubuh mereka yang sedikit berbeda..viola memiliki kulit putih mulus..dengan postur lebih tinggi semampai dari bella..sedangkan Bella memiliki kulit kuning langsat yang bersih...

"Vi... " panggil Bella pelan dan mengisyaratkan dengan pandangan mata yang mengarah ke laki-laki yang duduk tidak jauh dari mereka berdiri.

Viola melangkah menuju meja yang di isyaratkan Bella sementara Bella mengikuti nya dri belakang

"Selamat sore.. Evan..?" sapa Bella

"Iya. selamat sore.. silahkan duduk.. " Evan kembali duduk setelah Viola dan Bella duduk di depan nya.

Evan memanggil waiters untuk memesan minuman.

"Ada keperluan apa anda memanggil saya untuk datang ke sini..? "tanya Viola to the poin setelah waiters menyuguhkan minuman

"Hmm.. bisa nggak kamu bersikap biasa aja.. nggak usah seperti CEO.. yang lagi membahas tender.. " pinta Evan dingin

Bella melirik Viola yang masih berusaha tersenyum manis

"Ok.. lalu apa maksud kamu memanggil aku datang kesini..? " tanya Viola kemudian

"Ada hal yang harus kita bicarakan tentang pernikahan.. dan itu penting.. "

Viola mengangguk mengerti

"Bisa kita bicara berdua...? " pinta Evan

Bella menarik napas panjang

"tuh kan.. akhir nya gue di usir.. " batin Bella.

"Dia sahabat aku, jadi nggak ada rahasia antara kami.. jadi bicara saja.. " ucap Viola masih terdengar kaku.

"Ok.. aku hanya mau bilang, aku nggak suka pesta yang mewah.. aku mau biasa aja.. hanya di hadiri rekan bisnis dan keluarga inti kita.. gimana? "

"Ok.. aku setuju.. aku juga nggak suka keramaian.. . " jawab Viola cepat

Bella menatap Viola dan Evan bergantian

"Bener-bener ya.. cara mereka ngomongin pernikahan beda sama orang awam.. " batin Bella lagi.

"aku hanya mau ngomong itu.. apa kamu ada hal lain..? "

"Tentu saja.. " Viola meminta Bella mengeluarkan map dari tas yang di bawa Bella.

"Ini.. di baca dulu.. "Viola menyodorkan map itu ke Evan yang langsung membuka nya

"Kontrak..? " Evan tersenyum smirk

"Kamu ingin kita menikah kontrak..? "

Viola mengangguk

"Betul.. walaupun bagaimana.. kita menikah berdasarkan perjodohan.. tanpa perkenalan, tanpa pendekatan apa lagi cinta.. jadi.. kita hanya terikat secara bisnis.. " jelas Viola tegas

"Menarik.. " jawab Evan sambil matanya membaca setiap kata di kertas kontrak itu.

"Tiga tahun..? " tanya Evan dingin

"Betul.. sesuai perjanjian kerja sama perusahaan kita.. " ujar Viola memastikan.

"Sedikit konyol.. tapi.. Ok.. aku setuju.. " Evan mengambil bolpoin dari saku baju nya. tanpa ragu menandatangani surat perjanjian itu.

"Satu lagi.. tidak ada yang boleh tau tentang perjanjian ini selain kita.. jika ada yang melanggar bisa di pidana kan.. " jelas Viola begitu rinci.

Viola mengambil kertas yang sudah di tanda tangani Evan, kemudian dia menandatangani nya juga.. setelah itu Viola mengarahkan nya ke Bella.

"Tanda tangan.. " pinta Viola ke Bella

"Kok.. gue... "

Viola menatap tajam ke Bella

"itu saksi.. " jelas Viola.

Bella menandatangani kertas itu dengan pasrah.

Sementara diam-diam Evan tersenyum memandang Viola dengan tatapan yang tak biasa.

"Ok.. selesai.. karena tidak ada lagi yang harus di bicarakan aku pamit.. "

Bella hanya bisa melongo mendengar ucapan sahabat nya

"Tapi kita belum pesan apa-apa vi.. " bisik Bella ketika Viola meraih tangan nya untuk berdiri.

Lagi-lagi hanya Side eye Viola yang bisa membungkam mulut Bella..

Dengan terpaksa Bella beranjak dari duduknya dan mengikuti langkah Viola yang bergegas pergi dari tempat itu.

Sementara Evan hanya terdiam menatap kepergian Viola dengan senyum nya yang dingin.

...****************...

"Vi... tunggu.. kamu tuh ya.. kita belum makan apa-apa.. bisa-bisa nya ke restoran mewah cuma buat tanda tangan kontrak.. kalau begitu aja mah kenapa nggak di kantor aja kalian ketemuan.. " umpat Bella ketika mereka sampe di parkiran.

"Berisik.. udah masuk.. kita makan di tempat lain.." jawab Viola acuh dan langsung masuk mobil

Bella hanya bisa menarik napas panjang melihat kelakuan besti nya itu.

"Vi... kamu kan nikah, kenapa pake kontrak segala.. kayak karyawan aja.... "Bella ngedumel setelah dia berhasil memarkir mobil nya dan melaju meninggalkan area restoran.

"Kami itu pembisnis.. tidak ada pembisnis yang ingin rugi.. harus ada hitam di atas putih supaya semua nya jelas.. " ujar Viola menjelaskan.

"Tapi,.. calon kamu itu lumayan ganteng juga.. tinggi.. hmm.. tipe kamu juga kan..? " goda Bella

Viola tersenyum datar

"Kami baru bertemu dua kali, masih terlalu dini untuk menilai nya.. "

Bella mengerlingkan bola mata nya mendengar jawaban Viola.. sungguh dia tidak mengerti dengan cara pemikiran sahabat nya itu.. karena yang ada di pikiran Bella itu.. pernikahan itu sekali seumur hidup.. yang sakinah mawadah warahmah.. bukan nya kontrak.. memang nya karyawan yang mau naik gaji..?

"mau makan dimana..? " tanya Viola tiba-tiba membuyarkan lamunan Bella.

"kalau makan nasi goreng sama pecel lele gimana? " jawab Bella membuat mata Viola melotot ke arah nya..

"Ayolah vi... aku udah lama nggak makan itu.. aku kangen makan pinggir jalan sama kamu.. sejak kamu jadi CEO kita sudah jarang makan pinggir jalan... " ucap Bella memulai drama agar sahabat nya itu mengabulkan keinginan nya.

"Jangan gila ya bell.. kamu lihat aku pakai baju gimana.. " sahut Viola sambil menunjuk dress yang di pakainya dengan pandangan matanya

Bella tersenyum..

"Tenang.. aku punya baju cadangan tuh di belakang.. " tunjuk Bella pada paperbag di pojok kursi belakang

"Kamu sudah ngerencanain ini kan..? "

Bella tersenyum

"Ayolah Vi... aku sudah kelaperan.. "

Viola mendengus kesal

"Kita cari toilet atau kamar ganti.. " ucap Viola kemudian. membuat Bella tersenyum sumringah dan dengan semangat melajukan mobilnya.

Viola memang tampak dingin dan ketus di luar tapi itu tidak berlaku untuk Bella. bahkan demi Bella dia bisa melakukan apapun ,meski harus sedikit membuat citra nya sebagai CEO muda sedikit turun karena harus mengikuti kebiasaan awam dari Bella.

Bella menunggu Viola berganti baju di toilet di salah satu mall.

 Lagi-lagi Bella hanya bisa berdecak kagum melihat Viola yang baru keluar,mengganti dress pendek nya menjadi kaos polos di padukan dengan celana jeans panjang.

"Bagaimana mungkin baju sederhana ini.. tetap terlihat serasi bila Viola yang memakai nya.. " gumam Bella lirih

"Ayo.. mau makan dimana.. ? "tanya viola

"kalau makan di sini aja gimana.. tadi aku lihat banyak makanan enak.. "Bella mengitari sudut mall dengan mata nya

"dasar labil.. tadi bilang mau nasgor sama lele.. "

Bella terkekeh melihat sahabat nya itu mulai ngoceh..

"Ayo jalan.. "

"Ok.. " sahut Bella sambil menahan tawanya melihat wajah cantik Viola sedikit cemberut

Viola dan Bella mengitari mall.. dan seperti perempuan pada umum nya, mereka nggak bakal keluar dari mall dengan tangan kosong.

Setelah selesai mengisi perut mereka bergegas melihat-lihat beberapa koleksi tas terbaru.

Viola memilih beberapa tas bermerk yang menarik perhatian nya.

"Kamu mau ini..? " tanya nya pada Bella

Bella segera melihat harga nya dan bergidik

"Nggak ah, Vi.. yang kemarin aja masih bagus.. nggak usah.. " tolak Bella.

Viola menyimpan kembali tas itu

"Ulang tahun ibumu.. sebentar lagi kan... aku beliin tas untuk beliau ya.. " kata Viola tiba-tiba.

Bella terkejut mendengar sahabat nya itu masih ingat hari kelahiran ibunya..

"Vi.. kami tuh ngalahin petugas sensus ya.. hebat banget bisa ingat hari kelahiran ibuku...aku aja lupa. .. " celoteh Bella

Viola tersenyum

 "Jangan salah,otak ku ini pintar tapi aku hanya bisa ingat ulang tahun orang-orang penting aja" sahut nya dengan senyum nya yang cantik.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka terutama Viola..

Mata itu menatap tajam.. namun sesekali menahan senyum hanya karena melihat Viola tersenyum.

...----------------...

1
Rian Moontero
lanjuuuttt👍😍
Debby
🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!