NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3

Sore itu, suasana di dojo khusus Kyokushin Karate terasa jauh lebih dingin dari biasanya. "Han Gyu-sik", pemimpin Geng 2-B, duduk bersila di atas matras tatami, punggungnya tegak.

Dia adalah sosok yang tenang tetapi memancarkan aura ancaman yang konstan. Di antara jari-jarinya terselip sebatang rokok, asapnya mengepul perlahan ke udara, menambah ketegangan.

Di hadapannya, dua anak buahnya yang babak belur, si petarung Boxing yang masih terbatuk dan siswa Judo dengan pergelangan tangan terbalut, berlutut kaku. Jin Woo-jin, si petarung nomor tiga, sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Gyu-sik tidak menoleh. Suaranya rendah dan serak, seperti gesekan batu.

"Ceritakan," katanya. Bukan pertanyaan, tapi perintah. "Aku dengar Jin Woo-jin... dia dihabisi oleh anak anjing baru."

Petarung Boxing itu, "Jong-su menelan ludah dengan susah payah.

"Bos, itu... itu benar," jawab Jong-su, suaranya bergetar. "Kami... kami sedang 'menegakkan aturan' pada Dong-hoon, lalu dia masuk. Si anak pindahan itu."

Gyu-sik menghisap rokoknya dalam-dalam. "Woo-jin itu seperti benteng yang berjalan. Dia bisa menahan pukulan Truk. Ceritakan bagaimana dia bisa ambruk. Jangan ada yang dikurangi atau dilebihkan. Sangat detail."

Jong-su memulai ceritanya, menjelaskan bagaimana Kim Hyun menghindari serangan Kyokushin yang eksplosif, bagaimana Hyun menargetkan titik-titik lemah seperti leher dan rusuk Jin Woo-jin. Ia juga menceritakan bagaimana Hyun melumpuhkan mereka berdua dengan gerakan **brutal** dan **terlatih** yang asing.

"...Dia tidak melawan pukulan kami, Bos. Dia melampauinya. Ketika saya menyerang dengan 'Hook', dia menggunakan sikunya untuk menangkis, lalu langsung masuk dan memberikan tiga kali "pukulan lutut ke ginjal saya. Seperti mesin," Jong-su bercerita. "Dia tidak bertarung seperti kami, Bos. Dia bertarung untuk melumpuhkan, bukan hanya memukuli."

Gyu-sik menyentuh dagunya, matanya yang tajam berkilat-kilat di bawah kepulan asap. Ia mencerna informasi tersebut. Gaya bertarung yang melumpuhkan... itu terasa asing di CSB.

"Dia menggunakan pipa," tambah siswa Judo, Tae-ho, dengan suara getir. "Dia mematahkan pergelangan tangan Woo-jin saat pipa itu direbut darinya. Itu adalah kekejaman yang dingin, Bos."

Gyu-sik akhirnya membuang puntung rokoknya ke asbak, matanya tertuju ke titik kosong.

"Kim Hyun," gumamnya, mencicipi nama itu. "Siapa dia?"

Jong-su menjawab cepat, "Dia hanya siswa pindahan dari entah berantah. Pindah ke Kelas 2-C. Baru kemarin."

"Pindah... kemarin," Gyu-sik mengulangi, jeda di setiap kata. Ia mengambil rokok kedua dan menyalakannya, uapnya naik lagi. "Dan dia sudah merobohkan petarung nomor tiga Geng 2-B. Di Central Sport Busan, seseorang tidak menjadi sekuat itu hanya karena iseng."

Gyu-sik menoleh, tatapan dinginnya menusuk kedua anak buahnya.

"Pergi. Dan cari tahu semuanya tentang Kim Hyun. Di mana dia tinggal, siapa orang tuanya, apakah dia punya latar belakang klub atau yang lainnya. Aku ingin tahu apa yang membuat anak pindahan ini berani menentang aturan sekolah ini, dan mengapa dia tahu cara bertarung yang begitu... kotor."

"Mengerti, Bos," jawab Jong-su dan Tae-ho serempak. Mereka membungkuk dalam-dalam, lega telah menyelesaikan tugas yang mengerikan ini.

"Dan satu hal lagi," tambah Gyu-sik, suaranya kembali datar dan dingin. "Jangan ganggu dia lagi. **Belum.** Aku akan menanganinya sendiri setelah aku tahu siapa dia."

Di sisi lain sekolah, Kim Hyun menemani Min-ho dan Dong-hoon di Ruang Kesehatan Sekolah (UKS). Bau antiseptik dan salep mendominasi ruangan. Dong-hoon, wajahnya memar parah dan hidungnya diperban, sedang berbaring di tempat tidur. Min-ho, meskipun tidak terluka secara fisik, terlihat terguncang.

Hyun duduk diam di kursi samping, wajahnya kembali ke ekspresi 'siswa normal' yang ia inginkan.

"Hyun-ah..." Min-ho memulai, tangannya gemetar saat menuangkan air untuk Dong-hoon. "Aku... aku tidak tahu harus berkata apa. Kau menyelamatkan Dong-hoon. Kau menyelamatkan kami berdua."

Dong-hoon menatap Hyun dengan mata penuh kekaguman dan ketakutan yang campur aduk. "Terima kasih, Kim Hyun. Mereka... mereka tidak pernah dipukuli seburuk itu sebelumnya. Kau seperti... seperti karakter komik."

Hyun tersenyum tipis—sebuah senyum kecil yang hangat yang tidak pernah dilihat Min-ho sebelumnya.

"Tidak perlu berterima kasih. Aku hanya bertindak seperti yang seharusnya dilakukan orang normal. Aku tidak bisa melihat kekerasan seperti itu. Lagipula, aku datang ke sini untuk mencari kehidupan yang damai, dan untuk mendapatkannya, aku harus menghilangkan 'kekacauan' yang ada," kata Hyun, nada suaranya kembali ke level yang santai.

Min-ho mengerutkan kening, kekagumannya digantikan oleh kekhawatiran.

"Tapi Hyun, ini bukan akhir! Kau baru saja menjatuhkan petarung nomor tiga Geng 2-B! Kau telah menyatakan perang! Sekarang... Han Gyu-sik akan datang. Dia ahli Kyokushin dan dia sangat kejam. Dia adalah Raja Kelas 2 yang sebenarnya, bukan Park Chul-min."

Min-ho mengusap kacamata tebalnya, suaranya mengandung kesedihan yang tulus. "Aku tahu kau kuat, Hyun. Tapi kau sendirian. Dan mereka punya ratusan anggota di setiap klub dan setiap kelas. Ini adalah sekolah olahraga, Hyun! Mereka semua adalah petarung!"

Hyun bersandar di kursi, pandangannya teduh.

"Aku tahu. Tapi aku juga tidak bisa diam melihat orang sepertimu dan Dong-hoon diperlakukan seperti karung tinju," jawab Hyun.

Ia kemudian tersenyum lagi, kali ini lebih lebar dan Dong-hoon tertawa kecil, meskipun memegangi hidungnya. Min-ho tersenyum, meski ada air mata di sudut matanya.

Mereka tahu, kehidupan sekolah 'normal' yang diinginkan Hyun tidak akan pernah terwujud. Ia telah memilih jalan kekerasan untuk mencapai kedamaian, dan mereka kini terikat dengannya.

Di luar UKS, bayangan seorang petarung dari Kelas 2-A yang diam-diam menyaksikan perkelahian tadi, menghilang. Kabar tentang 'Anak Pindahan' itu menyebar lebih cepat daripada yang disadari Hyun.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!