NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN YANG TERLUPAKAN

PERNIKAHAN YANG TERLUPAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Roslaniar

Hai semua,,,author kembali lagi nih dengan cerita baru.

Sebuah pernikahan terjadi di masa lalu, walau pernikahan dini namun tetap sah karena sang ayah si gadis yang menikahkan.

Kehidupan terus berputar dan saat si gadis dewasa sang suamipun ingin meresmikan pernikahannya.

Namun bagaimana jadinya jika pernikahan mereka terlupakan oleh sang gadis ,,,

Penasaran ???!! Yuk dibaca ,,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 》》MAAFKAN BUNDA, SAYANG

Jam masih menunjukkan 06.45 ketika Zelena mengetuk pintu kamar sahabatnya. Demi kelancaran pekerjaan sahabatnya, Zelena rela berangkat pagi-pagi agar tidak terjebak macet.

 

Ting tong

 

Suara bel pintu membangunkan Andhini dan menyeret langkahnya untuk segera membuka pintunya. Inilah salah satu sifat Zelena yang disukai oleh Andhini. Zelena selalu tepat waktu.

 

Ceklek

 

“Maaf merepotkan pagi-pagi,,,” Andhini membuka pintu lebar agar Zelena bisa masuk. Ia merasa tak enak hati pada Zelena, baru bertemu kemarin dan hari ini langsung membebaninya dengan menitipkan putrinya. Tapi mau bagaimana lagi hanya Zelena yang bisa membuatnya tenang meninggalkan penyemangat hidupnya.

 

“Ck, santai aja kali. Gak usah sungkan. Lagian Disha juga gak akan nyusahin,” Pertemuan pertamanya dengan Disha membuatnya cukup menilai pembawaan Disha yang tenang walaupun memang banyak bertanya. Tapi itu sebuah kewajaran bagi anak seusia Disha yang rasa ingin taunya banyak.

 

“Kamu duduk dulu, aku siap-siap. Oh ya ada cemilan disitu, aku tau kamu pasti belum sempat sarapan,” Andhini mengambil baju dan masuk ke kamar mandi. Disha belum sarapan bahkan belum bangun, masih banyak yang harus ia persiapkan untuk putrinya  sebelum berangkat agar ia bisa tenang menitipkan Disha pada Zelena.

 

Pertemuan mereka jam 09.00 dan ia tak ingin terlambat agar kesan pertamanya dengan calon mitra kerjasama mereka tidak memberinya penilaian buruk dan tidak profesional apalagi ibu bos perusahaannya ikut hadir.

 

Lima belas menit berlalu, Andhini mengakhiri sesi mandinya dan membangunkan putrinya yang masih terlelap. Sedangkan Zelena memilih melanjutkan tidurnya karena masih harus menunggu gadis kecil yang akan bersamanya seharian.

 

“Hai gadis kecil, bangun yuk ,,, aunty Zelena udah datang tuh ,,,” Andhini mengecup pipi putrinya sembari membisikinya agar tidurnya terganggu.

 

Disha akan cepat membuka matanya jika Andhini membangunkannya karena ia tau jika sang bunda tidak banyak memiliki waktu di pagi hari. Gadis kecil yang sangat pengertian akan kesibukan ibunya.

 

“Hmm,,, iya bund,,,” Mata Disha masih terpejam namun ia tetap menimpali ucapan sang bunda. Pertanda bahwa ia sudah bangun.

 

“Selamat pagi sayang ,,, uuuhhh pintarnya anak bunda ,,,” Andhini mendudukkan Disha yang masih mengucek matanya. Nyawanya masih belum sepenuhnya terkumpul dan Andhini menunggu hingga mata bulat putrinya terbuka sempurna.

 

“Bund ,,, Disha mau mandi ,,,” Andhini tersenyum lembut, akhirnya kata-kata yang ditunggunya terdengar juga.

 

Andhini membiasakan Disha untuk memutuskan apa yang harus dilakukan ketika bangun tidur. Terlalu dini memang ia mengajarkan gadis kecil itu untuk mandiri tapi keadaan mereka di Turki mengharuskan Andhini melakukan hal tersebut. Ia tidak mungkin terus-terusan bergantung pada Tiwi yang suatu saat pasti akan meninggalkannya.

 

Andhini menggendong gadis kecilnya masuk ke dalam kamar mandi. Meskipun ia sudah berpakaian rapi namun tak masalah karena Disha sudah bisa mandi sendiri apalagi jika sudah melihat sang bunda sudah rapi.

 

“Disha mandi sendiri ya, bund ,,,” Gadis dengan surai hitam itu membalikkan badannya dan menaikkan kedua tangannya pertanda agar bajunya ditanggalkan dari tubuh mungilnya.

 

Dengan cekatan Andhini segera membuka baju gadis kecil yang wajahnya hampir seratus persen mirip dirinya. Andhini berdiri mengawasi sang putri mandi dengan handuk di tangannya.

 

‘Maafkan bunda, sayang ,,, jika kamu tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah.’ Mata Andhini mengembun sambil menatap putrinya yang sedang menyabuni tubuhnya.

 

Entah mengapa hati Andhini tiba-tiba berdenyut sedih melihat anaknya yang kini tumbuh semakin besar. Andhini kembali mengesah, waktu begitu cepat berlalu dan tak akan bisa ditunda. Sudah hari ketiga ia di tanah air namun belum mengabari bunda atau sang abang. Siap atau tidak siap, setelah meeting nanti, ia akan ke rumah bunda Riana tempat dimana ia tumbuh hingga dewasa.

 

Mengingat sang bunda, Andhini akan siap mendengarkan omelan wanita yang sudah melahirkannya. Sejak dulu ia tak pernah membantah setiap perkataan sang bunda. Karena itu pulalah ia terjebak dalam pernikahan yang semua wanita di dunia ini tak menginginkan posisi sebagai istri kedua. Takdirnya sungguh memprihatinkan.

 

“Bund, Disha sudah selesai mandinya ,,,” Sentuhan tangan basah gadis kecil itu mengembalikan kesadaran Andhini yang dengan sigap membalut tubuh kecil putrinya dengan handuk. Andhini sengaja melakukannya dengan terburu-buru agar anak kecil itu tak bertanya. Akan panjang ceritanya dan ia bisa melewatkan sarapan.

 

“Ayo sayang, pakai baju dulu ya ,,,” Andhini menuntun putrinya keluar dari kamar mandi dan memakaikannya dress dengan motif khas anak-anak seusia Disha.

 

“Bund, aunty kok masih bobo sih ,,, aunty udah cantik tapi masih bobo,” Disha duduk di pinggir tempat tidur sembari menatap Zelena yang masih terlelap.

 

“Aunty memang tukang tidur sayang, nanti kita bangunkan kalo bunda sudah siap.” Andhini terus memoles wajahnya dengan make up tipis-tipis agar tampak natural namun tetap flowless.

 

Selanjutnya Andhini menyisir rambutnya dan mengikatnya dengan rapi. Biasanya ia mencepol rambut hitamnya namun kali ini ia sengaja hanya mengikat ekor kuda agar tak membuang-buang waktu mengingat mereka belum sarapan.

 

“Na,,, bangun Na ,,, aku sudah siap nih, bentar lagi macet lho,” Andhini menggoyang-goyangkan tubuh Zelena yang masih setia dengan mata terpejam.

 

“Astaga ,,, tidurku nyenyak sekali. Eh princessnya aunty udah cantik, selamat pagi sayang, maafin aunty ya, semalam aunty ngedrakor makanya masih ngantuk,” Zelena memasang senyum manisnya dan segera merapikan rambutnya.

 

“Ck, ternyata kebiasaanmu belum berubah. Awas lho kalo ngajarin anakku ngedrakor,” Ancaman Andhini membuat Zelena terkekeh. Ternyata sahabatnya itu sudah tau padahal ia baru saja memikirkannya.

 

“Kamu macam cenayang aja,,, yuk ah, aku sudah lapar,” Zelena terkekeh seraya menarik lembut tangan mungil putri sahabatnya.

 

“Aunty, apa itu ngedrakor ?!” Pertanyaan Disha yang disertai sorot mata penasaran membutuhkan penjelasan membuat Selena semakin terkekeh. Sementara Andhini menatap Zelena dengan malas.

 

“Disha gak pernah dengar kata ngedrakor ?! Ck, ck,ck, sungguh disayangkan.” Zelena menggeleng-geleng seolah ngedrakor itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa.

 

“Awas lho ngadi-ngadi, Na ,,,” Tatapan Andhini kini setajam silet. Ia tak ingin putrinya terkontaminasi dengan kebiasaan buruk Zelena. Apalagi Disha masih sangat kecil.

 

“Nanti aunty jelasin ya, kita masuk lift dulu karena aunty sudah sangat lapar. Nanti sarapan di resto habis dan kita gak kebagian,” Akhirnya Zelena memilih kata yang tepat untuk menghindari pertanyaan gadis kecil yang akan menemaninya seharian.

 

Kotak besi berbentuk kubus itu kemudian membawa mereka ke tempat di mana resto hotel berada. Untuk menghemat waktu mereka memilih resto hotel saja agar Andhini bisa langsung menuju hotel yang telah disepakati dan sekaligus tempat bosnya menginap.

 

Ting

 

Hanya beberapa detik, akhirnya lift berhenti dan ketiganya beserta beberapa orang keluar dari lift tersebut.

 

“Kamu duluan aja Na, kita gantian ,,,” Andhini terlebih dahulu mencari tempat duduk dan menemani Disha sambil menunggu Zelena yang sedang mengambil sarapan. Seperti biasa Andhini tidak akan meninggalkan putrinya sendiri.  Ketakutan setiap ibu yang mungkin akan terjadi pada anak kecilnya.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Selamat pagi, maaf agak telat up-nya.

Biasa kesibukan ibu-ibu jepang lebaran.

Oh ya, tak lupa OTHOR ucapkan

"SELAMAT MENYAMBUT IEDUL ADHA"

^^^Makassar, 5 Juni 2025^^^

 

 

1
indy
lanjut, nungguin satria ketemu disha
neng ade
siapkan aja saham dan apartemen mewah buat othor 🙏❤️😁
neng ade
santai aja thor 😁 🙏❤️
Yuliana Tunru
akhir x ketemu jg ..bakal seru nih yg satu menghiba yg satu teguh bagai batu karang kapan mudik ke tmh andin
indy
Satria harus berjuang keras
neng ade
nurun gen nya Andhini .itu Disha
cantik cerdas dan mandiri ❤️❤️❤️
neng ade
masih jauh ya untuk membuat Andhini dan Satria bertemu..
neng ade
lama juga ya udah 4 tahun keberadaan Andhini sulit dilacak.. apakah Satria rak sadar jika benih nya udah tumbuh menjadi gadis yang cantik . bukankah Satria pernah mengalami sakit kehamilan simpatik ??
neng ade
kalau sejuta senyum nanti kram dong bibirnya thor 🙏❤️
neng ade
Kamu ga boleh egois Andhini.. kasihan Disha dia juga pasti merindukan sosok papa nya..
Arsita Dewi
Lanjut cerita nya... manis sekali...
indy
lanjut
Yuliana Tunru
welcome home andini ..pulang ya ketemu bunda jgn terlalu.lama pwrgi.kasihan.klga.mu jg diaha yg tak.kenal klga x apkg papa x
indy
lanjut kakak, kayaknya andini dan satria ketemu di meeting
Anonymous
Makassar nya dimaana Kak?semangat
Dwi Winarni Wina
satria akan mencari bukti2 yg kuat dulu tuk mwnceraikan linda...
Anonymous
Semaanngattt kak
Dwi Winarni Wina
Andhini sangat mandiri tidak pernah menyusahin bunda/pun kakaknya niko...
Dwi Winarni Wina
linda istri pertama satria kok bisa linda ngijinin satria menikah lagi...
Dwi Winarni Wina
satria bisa menikahi linda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!