Salwa ara bella atau biasa di panggil ara dia seorang gadis yang sering di siksa oleh ibu tiri dan adik kakak tirinya, sedangkan ayah nya tak pernah memperdulikan dirinya.
suatu hari ara di kejutkan kalau dirinya telah di jodohkan dengan anak dari bos ayah nya, yang katanya lumpuh karena kecelakaan, ara sebenarnya ingin menolak nya, namun sang ayah terus mendesak dan mengancam dirinya agar menerima perjodohan itu, dengan terpaksa ara menerima perjodohan itu
Dewa Alaska adalah pria yang akan di jodohkan dengan ara, dia adalah pria yang sangat kejam dan dingin, ia sebenarnya tidak mau menerima perjodohan yang ayah nya ajukan ,menurutnya perempuan yang mau dengan nya hanya mengicar harta nya saja, namun ia tak bisa menolak kalau ia menolak nya maka seluruh kekayaan keluarga Alaska akan di berikan kepada sepupu tirinya,hal itu membuatnya terpaksa menerima permintaan ayah nya.
apakah ara bisa menaklukkan Dewa yang sangat kejam dan dingin itu?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
setelah membicarakan rencana ingin membunuh satu persatu keluaga Alaska, mereka langsung keluar dari kamar dan menuju ke dapur untuk melihat Mela yang sedang membuat kue, mereka akan bersikap seperti biasa agar tek ada yang mencurigai mereka
" bik istri saya mana? " tanya diki kepada Atr yang ada di dapur, kerena ia tak melihat keberadaan istri nya di dapur
" loh bukan nya tadi nyonya mau memanggil tuan Diki dan tuan muda sean untuk mencicipi kue nya? " ucap Art itu bingung
" mama memanggil kami , apa sudah lama mamenaggil kami bik? " tanya sean penasaran, ia takut kalau mama tiri nya itu mendengar pembicaraan nya dan papa nya tadi
" ya tuan muda sean, nyonya sudah agak lama memanggil tuan Diki dan tuan muda sean " jawab Atr itu masih dengan wajah bingung nya
sean langsung melirik ke arah Diki seolah olah bertanya apa mama nya telah mendengar apa yang merek bicarakan tadi, Diki langsung mengguk lalu mereka segera berlari menuju lantai atas untuk mencari keberadaan Mela
" sial dia tidak ada di kamar nya" ucal Diki yang mencari keberadaan Mela di kamar nya dan Mela
" kemungkinan besar dia telah mengetahui rencana kita pa, kita harus bertindak sekarang sebelum mereka malarikan diri " ucap sean
" kamu benar sean , ayo kita ke kamar nenek peot itu dulu , papa yakin kalau mela ada di sana" uhcap diki
mereka berdua pun bergegas menuju ke kamar oma Retno
" pokok nya mau dia tau atau tidak rencana kita , kita akan tetap membunuh mereka semua " ucap diki yang sudah tidak tahan lagi kalau harus berpura pura baik
" ya papa benar , mungkin ini saat nya kita menghabisi keluarga Alaska tanpa sisa"ucap sean yang menyetujui ucapan diki
Tanpa babibu diki dan sean langsung membuka pintu kamar oma Retno , oma Retno yang sedang membaca buku di atas kasur pun terkejut saat pintu kamar nya tiba tiba ada yang membuka nya
" sean! Diki!, mua apa kalian ?" tanya oma Retno yang langsung turun dari atas ranjang
diki langusng menodongkan sebuah pistol ke arah oma Retno
" diam atau akan ku luncurkan peluru ini ke kepala mu"ancam diki
Seketika poma Retno langsung terdiam di tempat tubuh nya gemetar ketakutan , wajah nya berubah menjadi pucat saat diki menodongkan pistol ke arah nya
" a-apa mau mu?" tanya oma Retno dengan tubuh gemetar
" aku mau semua harta mu" jawab sean dengan seringai nya
" tidak bisa, semua nya sudah di limpahkan kepada dewa" jawab oma Retno dengan takut
" apa! Jadi kau suah melimpahkan nya kepad si cacat itu" bentak diki dengan marah dan lngsung menampar pipi oma Retno dengan keras
" aaahh" rintik oma retno yang langsung memegangi pipi nya yang sakit akibat tamparan diki
" jangan di bunuh dulu pa , akan lebih seru kalau kita bunuh dia di depan anak anak nya " ucap sean memberi saran
" ide kamu bagus juga , ayo kita bawa ke ruangan kerja anak nya , aku yakin saat ini mereka berdua ada di sana "
" tidak, tolong jangan lakukan ini kepada ku, aku mohon sean! Diki!" ucap oma Retno memohon
mereka tak menghiraukan oma Retno yang terus memohon agar tak membunuh nya dan anak anak nya, sean langsung mengikat kedua tangan oma Retno ke belakang
" aku akan membiarkan kamu dan anak anak mu hidup asal kan kalian membarikan surat pelimpahan harta dan sertifikat semua harta kalian kepada kami" ucap sean sambil menatap tajam ke arah oma Retno
" tidak bisa, karena semua nya sudah ada di tangan dewa " jawab oma Retno berbohong , padahal semua nya ada di pengecara kepercayaan nya, oma Retno sekarang sudah pasrah kalau ia harus mati saat ini juga , namun ia tak rela kalau sampai harta keluarga Alaska harus jatuh ke tangan dua manusia iblis di hadapan nya ini
" sudah lah sean jangan membuang waktu lagi, papa sudah muak dengan semua ini, kita habisi saja dia dan anak anak nya , setelah itu baru giliran si cacat itu dan kita langsung mencari surat surat itu setelah semua keluarga alaska mati tak tersisa" ucap diki
" baik pa" jawab sean
' tuhan , jika aku harus mati hari ini aku iklas tuhan , tapi aku mohon tolong selamatkan anak dan cucu ku, selamatkan mereka dari dua manusia iblis di hadapan ku ini' batin oma retno berdoa untuk keselamatan anak dan cucu nya
sean dan diki menyeret oma Retno menuju ke ruangan kerja bram yang letak nya ada di lantai dasar , ada seorang Atr yang melihat nyonya besar nya tengah di ikat ,di seret seret dan di todongkan pistol di kepalanya , Art itu langsung bersembunyi lalu langsung menghubungi dewa untuk memberitahu kalau nyonya besarnya di perlakukan tak wajar
Sesampai nya di ruangan kerja milik Bram sean langsung mendobrak pintu nya dengan satu kali dobrakan saja pintu ruangan kerja milik bram langsung terbuka , tarlihat di dalam ruangan itu ada mela dan Bram
" mama! Kalian apa kan mama ku" bentak bram yang melihat ke adaan mama nya yang tengah terikat
" tanya saja dengan nenek peot ini" jawab diki santai sambil menodongkan pistol nya di kepala oma Retno
" lepaskan mama ku, jangan sakiti mama ku" teriak mela ambil menangis , ia tak tega melihat mama nya di perlakukan seperti itu
" kamu tenang saja sayang, aku akan melepaskan nya saat ini juga" jawab diki dengan seringai licik nya, setelah ia mendorong oma Retno ke hadapan Bram dan mela , setelah itu ia langsung menembak kepala oma Retno saat oma Retno jatuh tersimpuh di hadapan Bram dan Mela
" mama!!!" teriak Bram dan mela bersamaan , mereka berdua langsung berlari ke arah oma Retno yang terbaring lemah di atas lantai dengan bersimbah darah dari kepala nya, oma retno langsung meninggal dengan mata yang melotot
Bram langsung mengakat tubuh mama nya dan memeluk mama nya yang sudah meninggkal di ikuti oleh mela yang ada di samping nya mereka menangis akan kepargian mama nya , Bram langsung mengusap wajah mamanya agar mata mama nya tertutup, setelah itu ia melihat ke arah sean dan diki yang mnampak trsenyum puas
" kalian , aku tidak akan mengampuni kalian berdua " bentak Bram dengan penuh emosi da langsung mmberika mamanya kepada mela , setelah itu ia berdiri ingin melawan sean dan diki
" hahaha, pa dengar apa kata nya , dia tak mau mengampuni kita , iii takut" ledek sean sambil tertawa , diki pun ikut tertawa mendengar ledekan dari sean
" kuarang ajak kalian " ucap bram yang langsung berlari ke arah sean dan diki , ia ingin menghajar mereka berdua
Dor,....
Jangan lupa like , komen dan vote nya ya terimakasih telah membaca🥰🥰🥰