bagaimana jadinya kalau seorang dari dunia modern yang berprofesi sebagai dokter dan ahli bela diri masuk ke tubuh seorang selir buangan dari sebuah kekaisaran besar di abab beribu-ribu tahun yang lalu.
Karina.. seorang dokter di dunia modern harus meninggal dunia karna kecelakaan yang di alaminya saat hendak bertugas.
Karina yang sudah meninggal masuk ke tubuh seorang selir kekaisaran bernama Karina Xia hongli.
seorang selir yang angkuh dan sombong anak dari jendral besar hongli..selir yang di buang karna melakukan hal fatal.
Karina masuk ke tubuh selir itu di hadiahi dua buntut kembar yang sangat lucu tapi dengan kondisi memperhatikan.
mampukah Karina menjadi ibu yang baik bagi mereka?..dan mampukah Karina membersihkan nama baik selir xia?..dan mampukah dia hidup dengan lebih baik?
penasaran?..yuk cari tau jawabannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
"tidak..dan kalian sudah bekerja keras..jadi terimalah.."ucap Karina.
Semua pekerja yang mendengar itu bersorak senang..10 koin perak bukan apa-apa bagi para bangsawan..tapi sangat berarti bagi mereka.
"terimakasih nyonya.."ucap mereka kompak.
___________________________
setiap orang menerima upah dengan hati riang..mereka terus mengucapkan terimakasih pada Karina.
Seorang gadis yang yang sudah menerima upah berlari pada ibunya dengan riang..dia adalah lira anak dari nyonya bela.
"ibu liat ini..aku mendapatkan upah pertama ku..ini sangat banyak ibu.."ucap gadis itu antusias yang Manarik atensi semua orang..dia memperlihatkan sepuluh koin perak yang di dapatnya.
"10 koin perak?.."tanya nyonya bela terkejut.
"iya ibu..nyonya Karina sungguh murah hati..kemarin dia berkata akan mengupah kita 5 koin perak setiap minggunya..tapi sekarang malah menjadi 10 koin perminggu.."cerita lira dengan antusias.
"benarkah nak?.."ucap nyonya bela yang masih tidak percaya.. terlebih lagi warga desa.
Dan tidak lama terlihat Kim dan Lin yang juga menghampiri orang tua mereka dengan membawa upah yang sama.
Warga desa masih terkejut dengan upah yang sebanyak itu..40 koin perak untuk setiap bulan sama saja dengan gaji dayang dan pengawal di kediaman bangsawan.
Wanita gendut yang melihat itu wajahnya menjadi memerah..antara kesal dan malu..di tadi sudah mengata-ngatai Karina.. anaknya pasti tidak akan bisa bekerja dengan wanita itu lagi.
nyonya lin dan warga desa lainya yang merupakan orang tua dari pekerja mendatangi Karina.
"nyonya apa gaji ini benar?.."tanya nyonya lin.
"benar nyonya..ini adalah hasil dari jerih payah anak kalian dalam bekerja.."jelas Karina.
"terimakasih nyonya atas kemurahan hatinya.."ucap semua orang.. Karina hanya tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya.
Tapi tiba-tiba seorang pria paruh baya mendekati dia.
"nyonya maaf..apa orang tua seperti kami ini tidak bisa bekerja dengan anda?.."tanya pria itu.
"hmm.."ucap Karina berfikir..semua orang menatap Karina menanti jawaban gadis itu.
"apakah laut dekat dari sini?.."tanya Karina.
"tidak terlalu jauh nyonya.."ucap pria itu.
"hmm.. baiklah kalian tunggu saja..nanti kalau sudah ada akan aku kabari.."ucap Karina.
"baik nyonya terimakasih.."ucap pria itu.
akhirnya semua orang berlalu dari sana dengan bahagia..tapi ada juga yang menyesal tidak mengirim anak mereka untuk bekerja dengan Karina.. apalagi si wanita gendut.
.
.
.
beberapa hari telah berlalu..dan hari ini Karina kembali ke hutan untuk memantau perkejaan para pekerjanya..walau dia sudah menyerahkan tanggung jawab pada bin dan Kim untuk mengawasi pekerja lain..tapi dia tetap ingin menjelajahi hutan.
Dan hari ini dia kembali lagi berjalan menuju goa..entah apa yang membawa wanita itu kesana..Niat awal ingin melihat buah aren..tapi dia malah kembali ke goa saat dia telah melihat buah itu yang belum matang secara keseluruhan.
dia akhirnya kembali memasuki goa..dengan situasi yang sama dia kembali berjalan menyusuri goa..sampai dia tiba di tengah gua..disana pemandangannya sungguh sangat indah..ada kolam kecil yang mengelilingi sebuah batu besar..di batu itu terlihat sebuah benda yang sedang bersinar..sinar benda itu pula yang membuat goa ini sedikit terang.
Dia mendekati benda yang bercahaya itu..dan betapa terkejutnya dia saat melihat sebuah alat penyuling pil berwarna emas terletak di sana.
"apa ini?.. Kenapa alat penyulingan ini ada di sini.."ucap Karina.
"dia mulai mendekati alat itu..dan langsung mengambilnya dengan santai..tapi saat alat itu berhasil Karina ambil..ada sedikit getaran di goa itu..tapi hanya sebentar..tapi sebuah batu kecil jatuh dari atas menghantam jidat Karina..yang membuat darah Karina menetes pada alat penyulingan itu.
"Auh..sakit sekali.."ucap Karina mengusap jidatnya yang berdarah.
Alat penyulingan itu bersinar semakin terang..tapi hanya sebentar..dan setelah itu terlihat sebuah pedang cantik yang keluar dari air..Karina mendekatinya dan mengambilnya..lumayan gratis..pikirnya
Karina hanya menyimpan alat itu di ruang penyimpanannya.. lumayan untuk membuat pil di apotek nya nanti..dan pedang dia sangkut kan di pinggang nya..setelah itu di kembali menyusuri goa.
Dan di sisi goa yang lain dia juga menemukan sebuah alah penyuling..tapi berwarna perak..tapi hal-hal sama kembali terjadi..dia samping alat penyuling itu ada sebuah pedang yang tidak terlalu besar dan sepertinya dua alat ini sepaket..akan sangat cocok untuk Alana dan Alano..pikirnya.
Setelah itu Karina kembali pulang ke rumah.
.
.
.
Sesampainya di rumah Karina langsung memberikan benda yang tadi dia temukan..dan lihatlah..si kembar sangat antusias menerima barang itu..seolah benda itu memang di ciptakan untuk mereka.
"terimakasih mommy..Cici sangat menyukai ini..Cici akan mencoba membuat pil mulai dari sekarang..dan mommy harus mengawasi Cici.."ucap gadis kecil itu senang.
"baiklah.."ucap Karina mengusap kepala Alana dengan sayang.
"kalau Koko?.."tanya Karina.
"tentu Koko suka mommy..ini sangat bagus dan kuat..tapi Koko akan memakainya kalau di perlukan saja.. karna sepertinya ini sangat kuat..Koko akan tetap memakai pedang kembar itu..karna sama dengan adik..ini Koko simpan saja.."ucap pria kecil itu panjang lebar.
"terserah Koko saja.."ucap Karina juga mengusap kepala anaknya itu.
"sekarang ayo berlatih..Koko juga bisa mencoba pedang itu kalau mau.."ucap Karina.
"baik mommy..Koko akan mencoba pedang ini.."ucap Alano antusias.
Mereka bertiga akhirnya berjalan menuju halaman belakang rumah tempat para pria sedang bekerja.
Disana Karina mulai bertarung dengan anaknya.
"wah nak..pedang ini sungguh sangat kuat..Sangat cocok dengan jurus kita.."ucap Karina.
"iya mommy..tapi Koko takut nanti mematahkan pedang mommy.."ucap Alano.
"tidak akan mungkin sayang..kalau patah pun tidak apa-apa.. mommy bisa membelinya lagi.."ucap Karina..pedang Alano sekarang sama kuatnya dengan ayunan pedangnya...tapi kalau dia memakai pedang barunya mungkin Alano akan kalah telak..jadi dia tetap akan memakai pedangnya untuk membuat pertarungan jadi seimbang.
"ayo kita mulai lagi.."ucap Karina..dan mereka kembali bertarung.
Pertarungan sungguh sangat sengit..tapi tetap lebih mencolok Karina..karna dia orang dewasa dan lebih kuat dari Alano..tapi Alano sudah sangat kuat..bahkan pria remaja saja belum tentu memiliki jurus pedang sekuat dia.
Pertarungan mereka mengalihkan atensi para pria yang sedang bekerja..mereka berdecak kagum melihat kelihaian Karina dan Alano dalam bergerak.. apalagi gerakan mereka sangat halus dan mematikan.
"wah coba lihatlah itu..nyonya Karina sungguh sangat keren.."ucap bin.
"iya..selain pintar bisnis dan pengobatan.. nyonya Karina rupanya sangat lihat dalam berpedang..dan Alano juga sangat hebat.."ucap pemuda lainya.
"apa kalian tau..Alana juga sangat hebat dalam berpedang seperti kembarannya.."ucap Kim.
"benarkah?.."tanya bin yang di angguki kim.
"wah sungguh keluarga yang berbakat..aku pasti akan terus bekerja di bawah nyonya Karina..selain hebat.. nyonya karina juga sangat murah hati.."ucap pria lainya.
Mereka malah bergosip ria sambil menatap kagum pertarungan di depan mereka..tanpa menyadari pekerjaan mereka masih belum selesai.
.
.
.
TO BE CONTINUE...........