Saat ingin mengunjungi rumah peninggalan orang tua nya, lulu menemukan sebuah pintu rahasia, yang dimana membawa nya ke sebuah kerajaan Arce. disana dia begitu kaget melihat penampilan kuno orang orang tersebut.
"apa ini, kenapa pintu kamar papa dan mama bisa ada seperti ini?"
Bagaimana jadinya dia bisa membuka portal terhubung dua dunia tersebut. apa yang akan dia lakukan disana.... simak yuk selengkapnya...
karya ini asli dari karangan autor ya beb, karya ini adalah karya fiktif belaka.... enjoy your reading all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.22
"Kakak... Dia itu pembawa sial. Sebaiknya jangan memilih nya." ucap seorang gadis yang begitu iri saat sera di pilih.
"Maaf, aku memilih nya, karena kurasa dia lebih baik dari kalian yang menjelekkan dan selalu menyudutkan nya." ucap Lulu dengan sindiran pedas.
Dia tak suka basa basi, kalau suka bilang suka, kalau tidak ya tidak. begitulah Lulu tak diam saja saat ada orang lain yang berusaha menjatuhkan harga diri seseorang.
Meraka terdiam, sebab ucapan Lulu membuat mereka merasa tertampar. Sera yang awalnya bisa pasrah, akhirnya menoleh ke arah Lulu dengan tatapan berbinar dan ada harapan di matanya itu.
"Kakak... apakah bener, kakak akan membeli ku?" tanya nya untuk memastikan.
"Iya, jadi ayok kamu ikut saya, ya. Ayok!" ajak Lulu dengan senyum tipis nya.
"Tapi... Aku tak pantas, lihat lah kulit ku gelap. Mataku besar dan aku tak memiliki apapun. Kau pasti akan bagitu menyesal telah memilih ku." ucap nya menunduk dan merasa begitu malu.
"Hei... sayang, siapa bilang kamu mengerikan?"
"Teman teman ku disini, orang orang di sekeliling ku juga, berkata seperti itu." ucap nya dengan pelan.
"Paman Roger, ini uang untuk menebus nya, ayok ikut kakak sekarang." ucap Lulu dengan tersenyum tulus nya.
Sedangkan tertegun melihat itu, jujur saja, dari awal ada yang mau membeli nya itu bener bener keajaiban. Apakah tuhan berpihak kepada nya saat ini, sudah 4 tahun di penjara itu, membuat nya kehilangan kepercayaan dari orang orang itu. bahkan ada yang mau Deket dengan nya saja akan berakhir meninggalkan nya sendirian.
Sera hanya bisa pasrah dan begitu kebingungan dengan sifat nona cantik itu yang membuat nya merasa heran. apakah nona itu tak jijik kepadanya. Dia Bauk, dekil dan banyak kuman, tapi nona cantik itu malah terlihat tak perduli dengan penampilan nya.
Sintia yang melihat antusias sahabat nya hanya bisa terkekeh kecil saja, dia tau kalau Lulu saat ini sedang dalam keadaan bahagia. Walaupun ini diluar pemikiran nya, tapi tetap saja situasi ini membuat nya hampir kehilangan akal sehat.
"woi Tia... Malah melamun Lo, ayok cepetan." teriak Lulu kepada sahabat nya itu.
Walaupun tak mengerti perkataan nona itu, Sera hanya diam saja.
Dengan cepat dia mengikuti langkah kaki sahabat nya. Dia juga terkekeh geli melihat pemikiran nya yang random itu.
"Kalau disini berarti sistem kerajaan dong. Terus gue harus menyembah Mereka gitu. apa pangeran disini tampan tampan, kalau gitu mau dong tuhan jodoh gue di pertemukan disini." ucap nya dalam hati dan tak lama kemudian suara petir terdengar keras, apakah hujan akan turun setelah ini.
"Nona.. Sebaiknya kita pergi segera, hujan badai akan segera berlangsung, kita harus berteduh dulu. Karena situasi dan kondisi jalan tak memungkinkan." ucap paman Roger yang baru keluar dari dalam sana.
Lulu sudah memberitahu kan tentang pembayaran budak itu, mereka menjual satu budak 1 koin emas. Jadinya lulu memberikan 2 koin emas nya, satu untuk pembelian budak itu, satu lagi untuk paman Roger. sebagai upah jalan. Dan upah menemani nya untuk mencari budak.
"Nona... Ini terlalu banyak." ucap paman Roger yang berusaha menolak. bantuan yang diberikan oleh nona muda itu saja sudah terlalu banyak. Ditambah dengan satu koin emas. apa engga menyala kali.
"Tidak apa apa, paman. Lagi pula itu rezeki ga boleh ditolak. Pamali!"
"Ha...pamali itu apa nona?"
"Aiss... bodoh banget gue, kenapa pakek acara keceplosan segala sih." gerutu nya dengan wajah terkekeh kecil.
Tia yang mendengar ucapan sahabat nya hanya terkekeh tanpa mau membantu menjawab pertanyaan paman roger tadi.
"Ayok... Jelaskan." ucap Tia yang berusaha mengerjainya.
"Pamali itu, sebuah pantangan yang ga boleh dilanggar paman." ucap Lulu dengan wajah datar nya
"Oh... semacam ritual yang ga boleh dilanggar ya." ucap paman Roger yang mengartikan dengan pemikiran yang beda.
"Ritual... Apa itu paman." tanya serli yang akhirnya membuka suara.
"Ritual itu persembahan para nenek moyang, selama masa bulan sabit, kita semua akan duduk dan juga bersama sama sambil memohonkan ampunan dari sang Dewi."
smg novel ini lanjut sampai tamat.
semoga author sehat slalu,dan selamat berkarya.
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁😄😄😄😄