"Urusan kita belum selesai, saya ada penawaran kalau kamu setuju maka kamu harus mau mengandung anak saya."
"Saya tidak setuju."
"Benarkah kamu tidak setuju? saya ini akan memberikan penawaran yang sangat menarik, bukankah sekarang kamu sedang mencari seorang pria?"
Apa sebenarnya yang akan di tawarkan oleh laki laki itu hingga dia percaya diri sang perempuan tidak akan menolak.
Jangan Lupa Like Dan Komen! Wan Kawan 🤗😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Keesokan paginya Regos bangun terlebih dahulu dia kaget karena saat terbangun ada seorang perempuan yang tengah tertidur tanpa busana di sampingnya. Dia mengingat-ingat kejadian semalam hingga sekelebat bayangan tadi malam terlintas dalam pikirannya. Saat ini posisi sang perempuan tengah tertidur dengan merangkul tubuh Regos dengan erat, saat berada di situasi seperti itu Regos pelan-pelan melepaskan tangan dari tubuhnya yang mana malah membangunkan perempuan itu.
"Eung...aku ada di mana?" perempuan itu belum sepenuhnya sadar, dia menengok ke arah Regos.
"Kamu sudah bangun?" Regos bertanya saat perempuan itu menengok. Saat perempuan itu sudah tersadar dengan kondisi tubuh mereka yang tidak menggunakan sehelai benang membuat perempuan itu kaget dan menjerit histeris.
"Arghh...dasar laki laki brengsek penjahat kelamin gara-gara kamu perawanku hilang" perempuan itu menangis tersedu-sedu.
"Tenang jangan menangis, suara tangisan kamu itu jelek banget hingga merusak gendang telingaku" mendengar ucapan Regos perempuan itu tidak terima langsung memukuli tubuh Regos hingga terjatuh dari kasur.
"Tolong berhenti, tutup payudara mu kalau tidak kejadian semalam akan terulang kembali" arah pandang Regos terus berada di payudara, melihat itu sang perempuan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut karena malu.
"Sial juniorku minta di urus" Regos melihat ke bawah ternyata juniornya sudah berdiri kembali, dia kemudian berlalu ke kamar mandi untuk menjinakkan juniornya dengan mandi air dingin.
Mendengar suara pintu kamar mandi di tutup perempuan itu mengintip dari balik selimut. Saat dirasa aman dia langsung bergegas bangun dan mulai mencari barang-barangnya yang berceceran di lantai. Saat mencari bajunya ternyata sudah sobek dan teronggok di pojok ruangan.
"Sial bajuku sudah di robek aku harus pakai baju apa sekarang, eh itu ada lemari coba aku lihat di sana siapa tahu ada baju" setelah membuka lemari ternyata di dalamnya terdapat beberapa baju perempuan yang sepertinya masih bagus dan belum terpakai karena masih ada gantungan merk-nya.
"Sepertinya laki-laki itu sangat brengsek hingga di sini banyak baju perempuan pasti dia sudah banyak tidur dengan perempuan" setuju dengan spekulasinya sendiri membuatnya begidik ngeri.
"Sehabis pulang dari sini aku harus cepat-cepat ke dokter supaya tidak tertular dengan penyakitnya siapa tahu dia memiliki penyakit kelamin ihh...membayangkannya membuatku jijik." perempuan itu bergegas cepat menggunakan baju setelah selesai dia buru-buru keluar dan menghentikan salah satu taksi yang lewat.
Sedangkan saat Regos keluar dari kamar mandi dia sudah tidak melihat perempuan itu lagi dan semua barang-barangnya sudah tidak ada bisa di pastikan dia pergi meninggalkannya. " Sejak kapan aku di tinggal pergi perempuan saat selesai bercinta, kalau seperti ini rasanya harga diriku ternodai."
Membayangkan peristiwa tadi malam membuatnya sedikit bersalah. Karena di kasur tempat mereka tempur semalam terdapat bercak darah yang di yakini Regos adalah darah keperawanan. Tapi semalam adalah pengalaman yang ternikmat yang dia rasakan, entah kenapa semalam dia merasa nyaman dan puas.
"Persetan dengan perempuan itu aku harus menghubungi Ditya untuk menyiapkan baju kerjaku" Regos menghubungi Ditya dan mengatakan perintahnya.
Setelah selesai menghubungi Ditya, Regos meletakkan teleponnya saat baru saja di taruh teleponnya berbunyi kembali ternyata yang menghubunginya adalah Rani istrinya. Regos berusaha untuk tetap berbicara lembut walaupun sekarang dia tengah kesal.