NovelToon NovelToon
MENAKLUKAN SANG PEWARIS

MENAKLUKAN SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Elora punya mimpi sederhana, ingin menjadi perawat dan menikah dengan pria impiannya. Bukan dari lelaki kaya, namun lelaki yang mencintainya sampai maut memisahkan. Namun impian Elora kandas saat pamannya tanpa pertimbangan apapun mengirim Elora ke Spanyol untuk menaklukan sang pewaris kekayaan keluarga Gomez sesuai dengan wasiat mamanya sebelum ia meninggal. Elora terkejut karena sesampai di Spanyol, ia harus bersaing dengan banyak perempuan yang juga punya misi yang sama, menaklukan sang pewaris. Apakah Elora bisa melaksanakan misi almarhumah mamanya? Akankah ada cinta sejati baginya di Spanyol?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi Yang Membingungkan

Ciuman itu akhirnya terjadi. Enrique tak bisa menahan godaan mencium bibir Elora.

Awalnya Elora menolak. Namun karena pengaruh anggur dalam tubuhnya, Elora yang seumur hidupnya belum pernah berciuman, secara alami membalas ciuman Enrique.

Air kolam yang dingin itu tak membuat mereka menggigil karena panasnya ciuman itu.

Enrique mengangkat tubuh Elora dan membawanya ke luar dari kolam. Ia memeluk Elora apa koala tanpa melepaskan ciumannya. Enrique melangkah ke kamarnya.

***********

"Tuan Enrique.....!"

Suara Nuna terdengar di depan pintu kamar Enrique.

Enrique membuka matanya. Ia merasakan kalau kepalanya agak pusing. Pasti karena sarapan paginya sudah siap.

"Tuan .....!"

Enrique duduk dan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Lelaki itu hampir berteriak karena sadar kalau ia tak menggunakan busana apapun.

"Aku mandi dulu, Nuna." teriak Enrique. Pria itu melihat di lantai ada pakaiannya yang semalam. Pakaian itu agak basah. Enrique mencoba mengingat apa yang terjadi.

Aku dan Elora bermain dan minum anggur sampai habis. Kami jatuh ke kolam dan berciuman. Astaga, apakah benar kami berciuman? Sial! Apa yang terjadi selanjutnya?

Enrique menepuk kepalanya sendiri. Ia bingung apa yang terjadi. Akhirnya Enrique segera mandi sebelum Nuna datang memanggilnya kembali.

20 menit kemudian, Enrique sudah ada di meja makan.

"Selamat pagi ....!" sapa Enrique.

"Selamat pagi, sayang." Tizza tersenyum melihat putranya.

Elora tak ada di meja makan ini. Apakah gadis itu belum bangun?

"Enrique, mau minum kopi atau teh?' tanya Cecil.

"Teh saja. Ah, tidak. Kopi saja." ujar Enrique. Kepalanya masih agak sakit.

"Nak, kamu kenapa?" tanya Simone.

"Tidak ada apa-apa, opa."

Elora muncul. Ia nampak cantik dengan gaun berwarna biru.

"Kamu nggak ke rumah sakit?" tanya Tizza.

"Tidak, bibi. Dokter Pedro memberi aku ijin karena semalam kami pulangnya agak larut." jawab Elora lalu mengambil nasi dan beberapa lauk.

"Baguslah. Bibi mau mengajak kamu ke suatu tempat. Pukul 10 kita akan pergi."

"Baik, bibi."

Enrique yang sedang sarapan, mencoba mencuri pandang ke arah Elora yang nampak biasa itu.

"Enrique, kita akan mulai produksi anggurnya ?" tanya Hernandes.

"Iya, pa. Permintaan dari luar negeri sudah sangat banyak. Minggu ini kita harus mengirim ke Asia." ujar Enrique.

"Nak, kamu baik-baik saja? Kenapa kelihatannya kurang selera saat sarapan?" tanya Simone.

"Aku semalam agak mabuk karena minum anggur, opa. Kepalaku sedikit pusing." kata Enrique sambil melirik ke arah Elora untuk melihat bagaimana reaksi gadis itu. Namun Elora terlihat biasa saja.

"Sayang, kamu kan nggak boleh minum alkohol banyak. Apalagi anggur yang kamu minum semalam yang kadar alkoholnya 35%." Tizza mengingatkan anaknya.

"Kok mama tahu?"

"Nuna yang lapor saat membersihkan area sekitar kolam. Kamu bahkan menghabiskan satu botol seorang diri." Tizza terlihat kesal.

"Maaf, ma." Enrique lagi-lagi melirik ke arah Elora. Tak ada reaksi apapun pada gadis itu.

"Enrique, kamu mau ambilkan aspirin?" tanya Cecil yang memang duduk di sebelah Enrique.

"Boleh juga."

Cecil segera menuju ke ruangan keluarga untuk mengambil obat.

"Opa, aku permisi untuk pergi dari ruang makan ya? Opa sudah selesai sarapan kan?" tanya Elora. "Aku mau permisi ke kamar untuk mengambil ponselku yang ketinggalan."

"Silahkan sayang." Simone memang sudah berubah sikapnya pada Elora semenjak Elora menyembuhkan kudanya Moon.

Elora berdiri. Ia segera meninggalkan ruang makan.

"Elora. ..tunggu ....!" Enrique mengejarnya.

"Aha ...sepertinya penilaian aku mengenai hubungan mereka salah " kata Alea membuat wajah Anna langsung cemberut.

Elora menghentikan langkahnya, ia menatap Enrique yang kini berdiri di hadapannya.

"Ada apa?" tanya Elora.

"Kamu baik-baik saja kan? Maksudku kamu tidak mabuk semalam?" tanya Enrique.

"Mabuk? Kamu bicara apa sih?"

Enrique menarik tangan Elora untuk menjauh dari ruang tamu sampai keduanya ada di luar rumah.

"Kita semalam minum bersama kan? Kita minum anggur dan akhirnya jatuh ke dalam kolam. Aku pikir kalau kita berciuman dan entahlah, aku terbangun dengan tubuh tanpa busana."

Tawa Elora langsung pecah. "Hei, kamu mimpi ya? Ayo bangun! Gila apa aku minum anggur dan mabuk bersamamu? Apalagi aku yang tak pernah minum alkohol. Bisa mati aku minum anggur sebanyak itu dengan kasar alkohol 35%. Aneh deh ....!" Elora langsung pergi namun Enrique kembali menahan tangannya.

"Kamu nggak bohong kan?"

"Jika aku beneran mabuk bersamamu, apakah aku bisa bangun dengan sehat di pagi ini? Aku bangun dengan sehat di pagi ini. Mimpi mu aneh." Elora menarik tangannya dari genggaman Enrique dan langsung pergi.

Merasa bingung dengan semua yang terjadi, Enrique segera ke ruangan kerjanya. Di sana ia punya kendali atas semua CCTV yang terpasang di seluruh bagian mansion ini bahkan sampai di perkebunan dan pabrik.

Ia membuka CCTV di dalam rumah. Enrique hanya melihat dirinya sendiri yang menaiki tangga sambil membawa sebuah gelas dan sebotol anggur. Ia mencoba membuka CCTV di kolam, Enrique kesal Karena ia sendiri yang meminta CCTV di sana untuk dicabut karena Enrique ingin tempat itu privat baginya.

Enrique menarik napas panjang. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi namun fakta menunjukkan sebaliknya. Lelaki itu pun segera keluar dari ruangan kerjanya.

**********

"Ini .....!"

Elora menatap CD yang di sodorkan Pedro.

"Album black pink terbaru? Ya ampun, ini kan nggak ada di internet. Ini edisi khusus yang disiapkan hanya kepada 1000 penggemar di seluruh dunia. Bagaimana kamu bisa mendapatkan ini, dokter Pedro?" tanya Elora tanpa bisa menyembunyikan rasa bahagia di wajahnya.

"Kamu kan tahu kalau adikku sangat menyukai girlband yang sama denganmu. Dan lebih gilanya lagi, sekarang dia pacaran dengan anak dari manager grup itu. Dapat dibayangkan kan bagaimana ia bisa mendapatkan 2 CD limited edition ini?"

"Ah Pedro, aku menyayangimu." Elora memeluk Pedro dengan luapan kebahagiaan. Keduanya sekarang ada di ruangan Pedro.

"Semoga itu bisa menghibur mu, Elora. Aku tahu bagaimana beratnya menahan rindu pada keluarga mu di Indonesia."

"Mamang berat sih. Tapi aku belajar sabar. Tak terasa kan sudah 4 bulan aku berada di sini. 8 bulan lagi dan aku akan kembali ke Indonesia."

"Bagaimana kalau Enrique memilihmu?"

Elora menggeleng. "Nggak mungkin. Kamu tahu, minggu lalu adalah giliran Enrique pergi weekend dengan Cecil. Entah apa yang mereka lakukan di sana, yang pasti saat pulang Cecil begitu berseri-seri. Enrique bukan tipe lelaki impianku. Aku ingin lelaki yang lembut. Tatapan matanya saja sudah bisa membuat aku luluh jika kami marahan. Aku butuh lelaki yang mengerti cara membuat wanitanya nyaman tanpa harus dilakukan. Enrique terlalu dingin dan kaku."

"Mungkin karena kamu terlalu banyak menonton drama Korea sampai seperti ini ya? Adikku juga begitu."

"Mungkin."

Keduanya kembali tertawa bersama.

Pintu ruangan Pedro yang tak tertutup seluruhnya tiba-tiba di dorong dari luar.

"Enrique?" Pedro terkejut melihat sepupunya itu ada di sana.

"Mama menyuruh aku untuk menjemput Elora lebih cepat karena ada cara di rumah bibi ku."

Elora berdiri. "Dokter Pedro, aku pulang dulu ya?" pamit Elora. Ia segera mengambil tas selempang nya lalu mengikuti langkah Enrique.

Seminggu sudah berlaku semenjak peristiwa mimpi aneh yang Enrique alami. Namun perempuan itu terlihat biasa saja.

"Elora, apakah kamu masih perawan?" tanya Enrique membuat Elora yang sedang meneguk air minum dari botol minumnya langsung tersedak.

Enrique langsung menghentikan mobilnya. Ia mengambil tissue dan memberikannya pada Elora.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Elora terlihat kesal.

"Apa salahnya aku bertanya seperti itu?"

"Apakah kamu juga menanyakan hal yang sama pada Cecil dan Anna?"

"Aku bertanya padamu, Elora!" Enrique yang memang tak suka dibantah menjadi emosi.

"Sekarang aku bertanya padamu, apakah kamu masih perjaka?" tanya Elora sambil menatap Enrique dengan tatapan tajamnya.

"Seorang perempuan tak pantas bertanya seperti itu pada seorang lelaki."

"Oh ya? Kalian memang kaum lelaki sangat egois. Menginginkan perempuan yang perawan namun kalian sendiri sudah tak perjaka."

"Elora, apa susahnya menjawab pertanyaan aku?"

Elora tersenyum manis. "Tuan Enrique Gomez yang terhormat, ketahuilah kalau aku sudah tak perawan. Aku punya pacar di Indonesia. Puas?"

"Aku tak percaya!"

"Oh ya? Lalu bagaimana membuktikan padamu kalau aku tak perawan lagi? Kamu ingin tidur dengan aku?" tanya Elora sambil memegang tangan Enrique erat.

"Kamu gila!" Enrique segera menjalankan mobilnya kembali. Elora tersenyum senang. Ia dapat merasakan kalau ia sudah berhasil membuat lelaki sedingin gunung es itu menjadi kesal.

Begitu mereka tiba di depan mansion, Enrique langsung turun tanpa bicara.

Elora menatap kepergian Enrique dengan hati kesal. "Apa salahnya sih membuka pintu untuk perempuan. Sungguh tak romantis." ujar Elora lalu membuka pintu mobil dan segera turun.

Begitu ia masuk ke kamarnya, ia melihat ada sebuah gaun cantik yang terletak di atas ranjang nya. Lengkap dengan sepatu.

"Nona.....!" Nuna mengetuk pintu kamar Elora.

Elora membukanya. "Ada apa, Nuna?"

"Segera mandi dan menggunakan pakaian di atas ranjang itu. Ada acara di rumah nyonya Lalita."

"Anak kedua bibi Tizza?"

"Ya. Nyonya Lelita mau merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke-5 sekaligus ulang tahun putrinya yang ke-4."

"Apakah semua keluarga pergi?"

"Tidak juga. Tuan Simone tidak ikut karena kurang enak badan. Jadi hanya tuan Hernnades, nyonya Tizza, tuan Enrique dan nona."

"Cecil dan Anna?"

"Mereka berdua tadi pagi ijin pulang ke rumah orang tuanya. Lagi pula walaupun mereka ada, hanya satu calon menantu yang akan ikut ke pesta acara keluarga."

"Ya sudah. Aku mandi dulu ya Nuna."

Perempuan itu tersenyum. Ia kemudian meninggalkan kamar Elora. Gadis itu pun bergegas mandi dan segera mengenakan pakaiannya.

Gaun ini berwarna hijau muda. Bentuknya sederhana dan sangat pas di tubuh Elora. Yang gadis itu tak sukai dari gaun ini adalah bagian belahan dadanya yang sedikit terbuka.

Elora mengambil karet dan menggulung rambutnya secara sederhana. Ia menggunakan jepit rambut berbentuk bunga. Ia memberikan bedak di pipinya lalu menggunakan sedikit lipstik berwarna soft. Elora memang tak suka dengan lipstik yang warnanya menyala.

Begitu ia keluar kamar, nampak Enrique sudah menunggunya di samping mobil Mustang warna merahnya.

"Mana bibi Tizza?"

"Sudah pergi lebih dulu dengan papaku." Enrique langsung masuk ke mobilnya. Ia bahkan tak membukakan pintu bagi Elora.

**************

Ada kejutan di ulang tahun ponakan Enrique.

1
Eka ELissa
siapa dia....hnya emak yg tau....
Eka ELissa
50....😲😲😲itu pacaran apa gnti sikat gigi Pedro ....😄😄🤣🤣🤣smpe sgtu nya .....saking murah meriah kah cinta mu mbok obral 2 /Facepalm//Joyful//Facepalm/
ly🧚‍♀️
ini ibu tirinya elora atau anna sih 🤔
wati
masih jadi misteri
Makaristi
masih teka-teki yah..
siapa yg menginginkan kematian elora??
ksh tahu donk thor 🫢🤭
rinny santoso
duh siapa yg pengen elora celaka.... Anna kah atau istri elroy....
gws mami....
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
siapa sih orang itu apa mungkin istri dari Elroy ato anak angkatnya
Tina Ajay
apa itu ibu tirinya elora🤔🤔
gia nasgia
Enrique dan Elora nggak sadar kalau baby dalam kandungan Elora,yg membuat mereka menjadi dekat 😍sehat"bumil dan si baby sampai lahiran
Eka ELissa
nah loh dilema dia... Enrique
Eka ELissa
smoga ank mu baik2 aj El prnh alamin kyk kmu 😭😭😭dia dgn ku cumn itungan bulan El...🥹🥹🥹😭
Eka ELissa
mengangkat knpa jdi mengikat Mak...😁😁😁
tintiin21
berharap baby bs menyatukan org tuanya Elora&Enrique... 🤗🤗🤗
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Maria Kibtiyah
semoga nantinya elora menikah sama enrique ... si anna lama2 keliatan muka aslinya
Heni Fitoria
semoga bibi tizza juga ayahnya elora segera tahu
Tina Ajay
Anna ternyata sangat menyebalkaaaaaan
rinny santoso
ernique perlahan2 mulai memikirkan elora... masih penasaran siapa yg menukar hasil tes DNA elora dan elroy
rinny santoso
Terima kasih up nya mami.... GWS ya mam... 😢
Yuli Budianto
makasih udah up kak.....sehat selalu ya Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!