Bukan Istri Yang DI Inginkan

” Kenapa muka lu kusut amat kayak baju yang belum disetrika aja." tanya Lintang pada Bimo yang siang hari itu sedang berada di kantor lintang.

” Percuma pun gue kasih tau lu Karena lu juga bukan pakarnya." jawab Bimo kepada bintang yang masih terlihat bingung dan urung uringan

” Ya udah kalau lu nggak mau ngasih tau gue juga nggak apa-apa, gue juga bukan pria yang suka kepoan untuk menggali informasi dari lawan bicaranya kalau memang dia tidak ingin memberitahukan." balas Lintang yang cuek dan kembali melanjutkan kerjanya dan meninggalkan Bimo yang masih duduk di atas sofa ruangan kerja milik Lintang.

” Sebenarnya gue menyukai seorang wanita." ungkap Bimo membuat lintang menghentikan pekerjaannya dan kini menatap Bimo dengan tatapan tidak percaya.

” Lo lagi nggak menghayal kan bimo, Kok tumben nggak ada hujan nggak ada angin tiba-tiba lo bilang seperti itu. ternyata seorang Bimo Masih normal ya." Ejek lintang dengan senyum miring pada Bimo yang tidak terima di bilang seperti itu.

” Sialan lu ya, gue lagi pusing begini malah Lo ngomongin nggak normal, gue masih normal kali masih suka wanita emang kayak lu yang selalu dingin kalau dideketin wanita karna di tinggal nikah makanya sampai sekarang sendiri terus. nih ya gue sendiri dingin tapi gue masih suka kali dengan lawan jenis." balas Bimo yang terlihat kesal dengan ucapan Lintang yang hanya tertawa.

”Oh ya Dan tolong lupakanlah masa lalu jangan mengejar wanita yang sudah bersuami oke bapak lintang." kini giliran Bimo yang mengejek lintang, karna Bimo tahu masa lalu dari Lintang seperti apa yang menyukai seorang wanita namun wanita itu tidak menyukainya dan malah menikah dengan pria lain.

Hal tersebut pun membuat lintang diam seketika karena mendengar ejekan dari Bimo yang mengungkit-ungkit tentang masa lalunya.

"Emang siapa sih perempuan yang bisa membuat hati seorang Bimo dirgantara ini sampai uring-uringan seperti ini? "sambung Lintang mengalihkan pembicaraan namun wajah tanpa senyuman.

” Dia seorang wanita cantik, sopan ramah dan yang paling utama adalah yang membuat gue jatuh pandangan pertama itu senyumannya yang membuat jantungku berdetak dengan kencang."kata Bimo sambil membayangkan wajah wanita cantik itu dengan senyum-senyum.

” Ya udah kalau lu suka kejarlah dia masa orang-orang apalagi masalahnya." ujar Lintang sambil melihat Bimo yang masih tersenyum-senyum seperti ABG yang baru pertama kali jatuh cinta.

”Nah itu masalahnya gue nggak tahu rumah dia di mana, karna waktu itu gue ketemu diadi acara kakak gue, ya walaupun gue ada nomornya tapi gue masih segan minta alamat rumahnya masa baru kenal udah minta alamat rumahnya, kaya mau melamar aja." kekeh Bimo.

” Ya kalau lu emang suka kejarlah laki-laki itu harus gentleman jangan sampai ke duluan orang yang ada lo bakal sakit sendiri."lontar Lintang dengan dingin dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Bimo tau kenapa Lintang berbicara seperti itu, pasti karena mengingat masa lalunya. namun Bimo tidak membalas perkataan Lintang melainkan pamit dari sana karena Bimo baru saja mendapatkan pesan dari sang kakak untuk membelikannya sesuatu selagi dirinya masih di luar.

” Ya udah Lintang kalau gitu Gue pamit pulang dulu karena ada urusan lain. Makasih lo udah mau mendengarkan curhatan gue dan kali ini gue akan bersungguh-sungguh untuk mengejar wanita itu." kata bimo dengan bersalaman dengan lintang belum pergi dari sana.

”Hemm, hati hati." balas lintang uluran tangan Bimo.

Setelah kepergian Bimo Lintang kini menghela nafas dengan kasar sambil mengacak-acak rambutnya. kenapa Bimo harus mengungkit tentang masa lalunya yang menyakitkan ketika melihat wanita yang ia sukai malah menikah dengan pria lain.

Butuh waktu lama buat lintang untuk melupakan masalah hal tersebut, namun entah kenapa takdir seperti ingin mempermainkan dirinya ketika ia harus nikah dengan wanita yang sekarang masih saudaraan dengan wanita yang ia cintai.

*

Di sisi lain terlihat Rania kini tengah berada di pusat perbelanjaan yang berada di kota tersebut, sekaligus untuk bertemu dengan seseorang yang ingin memesan baju terhadap dirinya.

Alhamdulillah makin ke sini makin banyak orang yang tahu kalau Rania adalah seorang desainer. rasa syukur itu tidak ada henti-hentinya Rania ucapkan ketika rezeki terus berdatangan kepada dirinya seperti ini.

Sambil menunggu orang tersebut datang Rania pun memesan cemilan dan juga minuman untuk mengganjal perutnya Sebenarnya tadi range sudah masak di rumah cuman kurang rasanya kalau tidak ada yang dia makan saat di luar seperti ini.

” Permisi mbak Saya mau memesan."panggil Rania kepada karyawan restoran tersebut.

” Iya kak Kakak mau mesan apa." kata pegawainya tersebut mendatangi Rania yang duduk di salah satu kursi di sana dengan ramah.

” Saya mau pesan jus mangga sama kentang goreng." . katarannya sambil melihat buku menu.

” Itu aja kak yang mau di pesan."

”Iya Mbak itu aja." jawab Rania dengan tersenyum.

” Baik kak kalau gitu Saya permisi dulu nanti makanan akan saya antarkan. "kata karyawan tersebutdan langsung pergi dari hadapan Rania yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

Sambil menunggu makanannya datang Rania pun membuka handphonenya membuka aplikasi sosmednya yang jarang ia buka. bukan Rania tidak update seperti orang-orang atau kebanyakan wanita lainnya cuman Rania malas saja kalau terus-terusan berhubungan dengan dunia maya.

Membuka aplikasi Instagram tiba-tiba saja ada foto seorang pria yang membuat gratis sedikit terkejut namun dengan cepat menghilangkan rasa terkejut tersebut.

Pasalnya foto yang barusan rania lihat adalah foto pria yang menikah dengan dirinya di Instagramnya dengan pakaian formal dan wajah datar tanpa senyuman.

Padahal selama ini rania tidak pernah mencari tahu apapun tentang pria tersebut, bahkan nama sosial medianya yang tidak pernah Rania pikirkan sekalipun untuk mencari tentang pria yang saat ini telah menjadi suaminya namun dalam kurung suami terpaksa.

Dari kejauhan terlihat sepasang pria dan wanita tengah berjalan menuju di mana Rania berada dengan sangat mesra. betulan Rania duduknya membelakangi mereka yang belum Rania sadari.

”Permisi mbak." Ujar seseorang membuat Rania mengangkat wajahnya dengan tersenyum. namun senyuman itu langsung hilang begitu saja saat melihat pria yang berada di samping wanita yang menyapanya itu.

Begitupun dengan pria tersebut yang tidak kalah terkejut saat melihat wanita yang sangat amat ia kembali memandangnya dengan intens dan dengan tatapan datar. serta kedua tangan Rania yang mengepal dengan kuat.

” Apa benar ini dengan Mbak Rania." tanya lagi wanita tersebut membuat Rania tersadar kembali dan langsung membuka suaranya dengan bergetar Rania menjawab.

”Bener dengan saya Rania." jawab Rania yang matanya tak lepas memandang pria yang telah menghancurkan hidupnya.

.....