Cerita tentang Lisin yang mendapatkan sistem dan harus menyelesaikan setiap tugas yang di berikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 15 - Siapa Yang Mengirimiku Uang 10 Trilyun Tanpa Izin
Wulan...
Perlahan bulu matanya yang indah bergetar, dia bisa merasakan semua bagian tubuhnya menjadi lemas, namun karena semangat hidupnya yang tinggi dia dapat menggerakkan lengan saljunya secara bertahap.
Melihat sekeliling dia tidak tau sedang berada di mana, tempat itu sangat berantakan robekan pakaian ada di mana-mana, melihat tubuhnya yang telanjang Wulan merobek tirai putih yang berserakan kemudian mengenakannya seperti handuk.
Di atas seprai ada noda darah dan dia tanpa sadar memegang bagian bawah miliknya, di sana juga terdapat bekas darah dan cairan kental berwarna putih, dengan wajah marah dia sangat tertekan, saat ini kesuciannya telah terenggut oleh seorang yang tidak di kenalnya, dia sudah menjaganya lebih dari 20tahun namun hilang begitu saja.
Setelah terbangun Wulan dapat merasakan perutnya terasa lapar, energinya seperti terkuras habis, belum lagi bagian bawahnya membengkak dengan rasa sakit yang luar biasa, Melihat ke sisi lain tempat tidur ada zombie terlentang di sana.
"Mungkinkah dia yang memperkosa ku? " Kemarahan semakin gelap dan niat membunuh memenuhi ruangan, semua wanita setidaknya memimpikan pangeran berkuda putih, dan orang yang mendapatkan pertama kalinya adalah Zombie.
Menggunakan tangan kanannya Wulan berniat membunuhnya Namun itu terhentikan, ingatan hari-hari dia bercocok tanam dengan Zombie ini terlintas di benaknya, dari pada membunuhnya secara langsung akan lebih baik menyiksanya agar kekesalannya menghilang, jadi Wulan memutuskan mengikat zombie tersebut.
Setelah itu dengan tertatih-tati dia ingin meninggalkan ruangan tersebut akan tetapi pintunya terkunci dari luar, hal ini membuatnya tertekan, dengan sisa energi yang di milikinya Wulan menggedor pintu tersebut berharap ada seseorang yang akan menolongnya.
Jika dia dalam kondisi puncaknya jangankan pintu kayu bahkan jika itu pintu baja tidak dapat menahan pukulannya, merasa senang Wulan dapat mendengar gerakan dari luar.
"Mak Lam sepertinya mereka sudah selesai... "Atas pertanyaan Gatra, Mak Lam hanya mengangguk.
"Racun ini sangat menakutkan, Bos juga sangat luar biasa dia bisa bertahan selama Limahari penuh, aku Gatra hanya bisa mengaguminya" Gatra hanya bisa mendesah... jika itu dirinya walaupun dia di atas rata-rata tapi dia tidak berani di bandingkan dengan Bosnya.
Mak Lam dengan buru-buru membuka pintu ruangan tersebut.
"Wulan kamu tidak apa-apa?" Mak Lam dengan tergesa-gesa memeluk Wulan kemudian mendukungnya ke kursi.
"Mak Lam dan Kakak Ketiga kalian disini kenapa tidak menghentikan zombie brengsek itu?" Raut wajahnya sangat menyedihkan, bagaimana tidak bagi wanita dengan pendirian kuat seperti Wulan sangatlah penting apa itu kesucian wanita.
"Mandi... setelah itu makan... aku akan menceritakan semuanya" Mak Lam hanya bisa menyakinkan nya untuk tenang.
"Benar aku akan menyiapkan makanan... " Gatra berlari ke dapur dengan bahagia, jika Wulan meninggal karena racun sebelumnya bagaimana dia bisa menjelaskannya kepada Pemimpin Perguruan, jadi melihat Wulan baik-baik saja dia merasa lega.
Wulan membersikan diri kemudian Makan sambil mendengarkan penjelasan datang dari Mak Lam, Sekarang setelah dia mengerti semuanya dan kemarahan terhadap Lisin berkurang namun tidak hilang, karena seorang wanita tidak akan pernah melupakan pengalaman pertama mereka.
Lisin yang terlihat seperti zombie membuka panel sistem.
"Sistem... adakah... obat... mengembalikan keadaanku kembali ke kondisi puncak?"
(Toko sistem di akses)
(Pil pengembalian energi membutuhkan 10.000.000)
"Beli... " Setelah itu Lisin memakan pil tersebut.
Merasakan keajaiban Lisin bisa melihat perubahan pada tubuhnya.
"Gatra bisa aku meminjam pakaian mu? " dari balik pintu Lisin mengintip.
"Bos... kupikir kamu sudah mati" Gatra dengan cepat mengambil pakaian miliknya.
"Mati... " Sialan... kalian yang mati, kenapa kalian tidak membunuhku saja.
Kemudian tatapan Lisin Teralihkan kepada Keindahan yang sedang makan di sana, pasti dia yang mengikatku sebelumnya... dasar tak tau diri aku sudah memperkosa mu dan kamu tidak berterima kasih, lain kali jika kamu memintaku untuk memperkosa mu lagi aku akan berfikir keras.
Setelah Lisin mengenakan pakaian longgar dia duduk di meja makan bersama yang lain, entah kenapa suasana canggung dapat di rasakan di sana.
"Terima kasih telah memperkosaku selama Lima hari ini" Wulan berkata dengan acu tak acu.
Apakah ini caramu berterimakasih dan entah kenapa seperti aku yang salah... jelas aku juga korban jika aku tidak membeli item dari sistem mungkin aku akan terus berbaring di tempat tidur selama beberapa hari lagi.
"Sama-sama... jika di masa depan mengalami hal serupa jangan sungkan mencari ku" Lisin menjawab sambil tersenyum.
Apa... jangan sungkan, apa kamu bercanda?... cukup sulit aku menerima kenyataan ini jika di masa depan aku mengalaminya lagi aku lebih baik mati.
Kedua tatapan mereka bertemu dan itu seperti sambaran petir yang saling menyengat. Gatra yang melihat percikan api di antara keduanya hanya menggeleng.
"Nak Lisin Apakah kamu akan tinggal beberapa hari lagi ataukah kamu punya rencana?" Perkataan Mak Lam mengalihkan mereka berdua.
"Tentu saja dia harus pergi bukankah dia orang yang sibuk... " Sebelum Lisin bisa menjawab Wulan memotongnya.
"Mak Lam sepertinya aku harus pergi jika tidak aku aku terhisap kering seperti sebelumnya" Lisin menjawab dengan berat seperti ada trauma yang tidak dapat di lupakan.
"Brengsek... siapa yang ingin menghisap punya mu lagi" Wulan tidak dapat lagi menahan amarah jika dia tidak memberinya pelajaran maka hidupnya tidak akan tenang.
"Jika bukan kamu siapa lagi, kamu bahkan tidak mengijinkan ku istirahat dan terus menghisap nya selama Lima hari, aku bahkan lupa berapa kali aku keluar"
Mendengar ini raut wajah Wulan memerah dia sangat menyesal tidak membunuhnya saat itu.
"Dasar tidak tau malu... " Wulan siap meledak kapan saja.
"Sudah... sudah kalian jangan bertengkar lagi" Mak Lam tidak dapat berfikir, bukannya kalian terus bersama seperti Lem Lima hari ini kenapa kalian bertengkar seperti Kucing dan Anjing sekarang.
"Mak Lam terimakasih kemurahannya sepertinya aku harus pergi... " Mak Lam mengangguk.
"Gatra... aku akan menelpon mu jika ada sesuatu"
"Baik Bos... " Kemudian tatapan Lisin jatuh kepada keindahan Wulan, hanya bisa menggeleng. sebenarnya Lisin sudah menganggapnya sebagai wanitanya setelah Ningsih dan Nagisa namun dia tidak dapat memaksakan kehendak orang lain.
.....
Setelah berpisah, Lisin menggunakan Helikopter langsung berhenti di kediaman keluarga irawan.
"Siang tuan lisin... " Lelaki tua menyapanya.
"Kamu?... "
"Saya adalah pengurus rumah tangga keluarga irawan, saat ini Bapak irawan dan nona Nagisa tidak ada di rumah jadi saya bertanggung jawab untuk mengurus semuanya" Jawab lelaki tua itu dengan hormat, Lisin menyerahkan kunci helikopter kemudian pergi meninggalkan kediaman keluarga irawan menggunakan Scoopy.
Sekarang semua anggota keluarga irawan tidak ada yang memandang rendah dirinya, kecemerlangan Lisin telah menyebar di semua bagian rumah keluarga irawan, jadi saat hendak melewati gerbang besar yang di jaga banyak penjaga mereka semua menyambut Lisin dengan hormat.
Kembali ke Villa Lisin langsung menggunakan waktu luangnya untuk tidur siang, setelah terbangun suara ponsel murahnya dapat terdengar dengan jelas.
"Selamat sore, Kami dari BRI memberitahukan kepada pemilik Akun dengan nomor 68251783 telah melakukan transaksi transfer pada pukul 13:22 sejumlah 10.000.000.000.000 dan Jumlah Saldo: Rp10.000.005.754.000"
"Sialan... Siapa yang mengirim ku uang 10 Trilyun?"
"Tilulit... Tilulit... "Sebelum Lisin bisa berfikir siapa yang mengirimnya uang ponsel murahnya berbunyi.
"Ya hallo... "
"Bos... Kemana saja kamu aku tidak bisa menghubungimu beberapa hari ini"
"Aku... " Sial... apakah aku harus berbohong atau jujur mengingat kepribadian Ningsih dia pasti tidak akan marah. "Ehem... Aku habis melakukan pengobatan di daerah pedalaman jadi tidak ada Sinyal di sana"
"Apakah dia cewek? aku tidak pernah tau jika kamu bisa melakukan pengobatan" Ningsih berkata dengan curiga.
"Ya begitulah... kenapa kamu terus memanggilku Bos kamu bisa melakukan sebutan lain"
"Aku lebih suka memanggilmu bos... apakah kamu tidak ingin saat kita melakukannya menggunakan peran atasan dan bawahan, kita bisa bermain kantor-kantoran" kata Ningsih dengan menggoda Lisin.
"Sial... seperti nya aku harus menghukum mu malam ini" Lisin sangat tertekan belum lagi bagian bawah memanas.
"Sepertinya untuk beberapa hari ke depan kita tidak bisa melakukanya, Berkatmu pekerjaanku bertambah aku tidak menyangka kamu mengenal keluarga kaya raya irawan, belum lama ini dia mengambil semua aset saingannya dan yang membuatku terkejut adalah setengah aset keluarga irawan atas namamu, itu bernilai ratusan Trilyun"
Lisin tau jika yang dia dapatkan adalah kue panas namun setelah mendengar angka ratusan Trilyun dia masih tercengang.
"Bos... apakah uangnya telah masuk ke saldo mu?"
"Benar jadi itu darimu... " Lisin akhirnya mengerti siapa yang mengirimkan uang tersebut.
"Benar itu adalah Dividen dari semua perusahan di bawah PT. Angkasa, dan juga Dividen yang kamu dapat dari beberapa perusahaan di bawah nama Irawan Corporation"
"Baiklah aku mengerti karena kamu masih sibuk aku tidak akan mengganggumu"
"Sampai nanti bos... "
Lisin yang baru saja mematikan ponselnya membuka panel sistem.
Nama: Amar Lisin
Level: 1 (183/200)
Pesona: 5
Keterampilan: Mekanik Super, Mengemudi Super, Seni Beladiri Kuno, Dukun Kuno.
Inventori: keperluan tuan rumah
Toko: Bisa di akses
Lotere: 2 kali
Saldo: Rp10.000.005.754.000
Dana: 0
Tugas: Selesai
Lisin kembali ke kamarnya saat dia berganti pakaian dia melihat sebuah kartu nama jatuh dari sakunya.
"Um... ini bukanya kartu nama si songong Widodo... benar juga reuni alumni SMP itu di adakan Malam ini bertempat di KTV Diva kuta, juga bukankah ini KTV Diva yang aku dapatkan setelah menyelesaikan tugas sistem"
Lisin menghubungi Ningsih lagi guna mendapatkan Nomor manajemen KTV Diva dan Lisin ingin melakukan pesanan.
"Selamat Sore Bos... Ada yang bisa di bantu?" Manajer KTV Diva sangat terkejut mendapatkan panggilan bos baru. dia hanya tau jika KTV Diva telah di akuisisi oleh PT. Angkasa dan bos baru itu melakukan pesanan jadi dia harus memuaskannya.
"Nanti malam ada teman-temanku yang ingin melakukan Pesta reunian di KTV Diva jadi aku ingin memesan Tempat VIP terbaik juga gratiskan semuanya masukan saja tagihan itu atas namaku"
"Mengerti Bos... Aku tidak akan mengecewakan pesanan mu Bos" Manajer menjawab dengan gugup.
"Juga yang terpenting... jangan adakan penyambutan bos aku tidak ingin di kenali sebagai pemilik, katakan saja pada karyawan jika aku hanya berkunjung di sana jadi anggaplah aku seperti pelanggan biasa, aku terlalu malas menjadi pusat perhatian"
"Siap bos... " Mematikan ponselnya manajer sangat bingung, jika itu bosnya sebelumnya akan ada banyak peraturan guna menyenangkan bosnya, namun bos barunya kali ini hanya ingin di perlakukan sebagai pelanggan biasa.
"Aku tidak mengerti kehidupan orang kaya... baiklah semua karyawan berkumpul kita akan meeting sebentar"
Bersambung...