Lanjutan My Kindergarten Teacher dan The Five Brothers
Bagaimana jika kamu adalah putri dan cucu pemilik salah satu bank terbesar di Indonesia tapi dikira miskin oleh duda kaya hingga menawarkan menjadi Sugar Daddy nya supaya bisa berdekatan karena pria itu mengalami gynophobia.
Salasika Hadiyanto tidak menyangka jiwa gabutnya membuat dirinya memiliki Sugar Daddy bernama Lingga Xavier Horance. Part konyolnya, anak Xavier, Xander sangat dekat dan mendukung ayahnya tinggal bersama Sasa.
Bagaimana reaksi Dewa dan Sagara Hadiyanto saat tahu cucu dan putrinya memiliki Sugar Daddy akibat salah paham?
Generasi ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saingan
"Pagi mbak Sasa ...."
Sasa yang baru menggembok pintu pagarnya, menoleh ke arah suara dan melihat Bu Kis, si warga paling julid dan super kepo sudah berada di dekat bak sampah kontrakannya.
"Pagi Bu Kis. Ada apa ya Bu?" balas Sasa manis sambil memakai helmnya sementara motor Varionya sudah dipanaskan di sebelahnya.
"Bule semalam siapa mbak Sasa?" tanya Bu Kis tanpa menyembunyikan jiwa keponya.
"Oh, salah satu wali murid, Bu." Sasa pun naik ke atas motornya.
"Wali murid kok ke rumah mbak Sasa? Memang ada urusan apa ?"
Sasa hanya tersenyum tapi matanya menatap tajam ke Bu Kis. "Jangan kepo Bu. Kalau ibu dikepoin, apa ibu mau ? Pasti ogah kan ? Apalagi kalau ada aibnya. Ohlalal ... Tidak bisa kubayangkan," cengir Sasa. "Assalamualaikum." Gadis itu pun melajukan motornya ke jalan raya.
Bu Kis tergagap karena Sasa menyingung soal aib. Tunggu ... Dia tahu aib apa?
***
Ruang Kelas Sasa Jam Sembilan Pagi
Sasa menyambut kehadiran para wali murid yang rata-rata memang orang berduit dan para ekspatriat dari bebagai negara. Sasa bersyukur dia sejak kecil sudah digembleng dengan berbagai bahasa asing hingga dia menjadi bagian keluarga poliglot.
FYI, Ekspatriat adalah orang yang tinggal sementara atau menetap di luar negeri, selain negara asalnya. Istilah ini berasal dari bahasa Latin ex yang berarti "luar" dan patria yang berarti "negara" atau "tanah air".
Ekspatriat dapat dibedakan dengan imigran. Ekspatriat biasanya tinggal di luar negeri karena tugas negara atau pekerjaan profesional, sedangkan imigran biasanya datang ke suatu negara untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Sasa tersenyum saat melihat Xavier datang bersama Xander dan secara profesional, gadis itu menyalami Xavier.
"Selamat datang Mr Horance," sapa Sasa dengan bahasa Perancis.
"Merci bocoup, Miss Sasa. Aku bersyukur kamu disini karena tahu sendiri kan?" balas Xavier yang juga dengan bahasa Perancis.
"Aku sudah menyiapkan tempat sesuai dengan nama masing-masing anak dan orang tua. Jangan khawatir, kamu bakalan jauh dari kaum hawa termasuk aku," senyum Sasa manis tapi Xavier menatap sebal ke gadis itu.
"Ne laissez pas votre bébé sucré trop longtemps ( Jangan lama-lama perginya bayi gula )!" bisik Xavier membuat Sasa tetap memasang wajah profesionalnya.
"Kom igjen, pappa. Vi satt på stedet som Sasa hadde forberedt ( Yuk papa. Kita duduk di tempat yang sudah disiapkan Sasa )." Xander lalu menarik tangan Xavier yang reflek menundukkan kepalanya saat melewati banyak kaum ibu-ibu. Xavier dan Xander merasa lega karena mereka berada di area pojok dan benar-benar jauh dari kaum hawa.
Sasa masih menyapa banyak wali murid yang datang bersama dengan anak mereka hingga dirinya melihat Prudence datang bersama dengan ayahnya. Wait? Itu bokapnya? Kok ganteng? - batin Sasa.
"Papa, this is my English teacher and the only favorite teacher ( ini guru bahasa Inggris aku dan satu-satunya guru favorit )," ucap Prudence saat mereka mendekati Sasa yang berdiri di depan pintu ruang kelasnya.
"You didn't say that your teacher is beautiful ( kamu tidak bilang kalau gurumu cantik ),' senyum pria itu. "Halo, aku Rodrigo Diaz, papanya Pru. Kata Pru, kalian sempat ribut soal bedah buku ?" sapa Rodrigo sambil bersalaman dengan Sasa.
"Senang bertemu dengan anda Mr Diaz. Ya, Pru sebal dengan Enid Blyton yang katanya borriiingg," jawab Sasa dengan gaya mirip Prudence kalau sudah keluar gaya menyebalkannya.
Rodrigo terbahak. "Bagaimana kamu bisa mirip dengan putriku, Miss Sasa. You're so talented to be an actress ( kamu berbakat jadi artis )."
"No, thank you. Not interested!" senyum Sasa. "Silahkan masuk. Pru ajak papa kamu ke kursi yang sudah ada nama kamu ya?"
"Yes, Miss Sasa." Prudence menggandeng tangan papanya namun mata biru Rodrigo tidak lepas dari wajah Sasa.
Pantas Pru suka dengan gurunya. Cantik sekali.
Setelah semua murid Sasa datang bersama dengan orang tua dan wali masing-masing, gadis itu pun masuk ke dalam ruang kelas sambil menutup pintunya.
Visual saingannya Papa Gula dan anak Viking
***
"Jadi kami harus ikut acara lomba tujuh belasan yang seperti kita lihat di televisi, Miss Sasa ?" tanya Donna Palila, seorang wanita berkebangsaan Philipina saat Sasa memberikan gambaran ke semua wali murid.
"Tama po Mrs Palila. Dapat lumahok ang mga magulang. That's right Mrs Palila. Parents must participate ( Benar Mrs Palila. Semua orang tua harus ikut serta ). Karena ini untuk meningkatkan bounding antara anak dan orang tua," jawab Sasa.
"Aku tidak tahu Miss Sasa bisa bahasa Tagalog," senyum Donna Palila senang. "Saan ka natutong magtagalog ( Dari mana anda belajar bahasa Tagalog )?"
"Dulu aku punya teman kuliah orang Manila dan karena aku suka bahasa, jadi aku belajar lah. Sarap Ng Philipina ( paling enak di Philipina )," cengir Sasa.
Donna Palila terbahak. "Ya ampun, itu slogan Jollibee!"
"Intermezzo bukan endorse, Jollibee adalah jaringan restoran cepat saji asal Filipina yang terkenal dengan ayam gorengnya. Jollibee dimiliki oleh Jollibee Foods Corporation (JFC). Temanku yang dari Manila pernah bawakan dan enak lho !" Sasa tersenyum kikuk karena sudah melenceng. "Oke lombanya adalah ..."
Xavier dan Rodrigo sama-sama kagum dengan guru cantik itu yang mampu membuat para orang tua murid merasa nyaman bisa berbicara dengan bahasa negaranya dan menerjemahkan ke bahasa Inggris.
"Jadi miss Sasa, ada adu galah, balap karung, makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, lempar paku ke balon, makan paling banyak ... Ini makan apa ya?" tanya Hans Muller yang orang Jerman. "Apa bisa diganti kerupuknya dengan kerupuk udang dikasih kuah saus rendang Padang ?"
Sontak semua orang terbahak mendengar ucapan bankir dari bank Commonwealth itu. "Hei, aku bicara apa adanya karena aku sangat suka rendang Padang. Die Suppe war sehr lecker ( kuahnya itu sangat sedap )!" eyel Hans dengan wajah tidak bersalah.
"Kami tahu anda semua pasti mengakui rendang Padang adalah masakan daging paling endulita bukan ?" senyum Sasa. "Begini saja, soal kerupuk, deal kerupuk udang. No problemo. Dan dari saya pribadi karena kalian semua sudah mempercayakan anak-anak untuk bersekolah disini, besok saat lomba, saya akan traktir nasi Padang dengan rendang dan ayam pop buat semua orang di kelas ini. Bagaimana?"
Semua orang asing itu langsung heboh dan Xavier terkejut bagaimana bayi gulanya memutuskan hal itu. Eh tapi harga satu bungkus nasi Padang itu kan tidak seberapa dari uang yang aku kasih.
"Aku setuju miss Sasa memberikan kita nasi Padang dan aku request, Sederhana!" seru Rodrigo dengan pedenya.
"Deal Mr Diaz. Bagaimana dengan yang lain?" Sasa menatap semua orang.
"Karena temanya hari kemerdekaan Republik Indonesia dan kita berada di Indonesia, jadi pas saja makanannya juga khas Indonesia. Nasi Padang ... Deal lah !" sahut Xavier.
Semua pun setuju dan Sasa lalu meminta data siapa saja yang hendak datang jadi dia bisa memesan jumlahnya. Setelah pertemuan itu selesai, para wali murid pun berpamitan pada Sasa namun Xavier dan Rodrigo seolah menunggu sampai agak sepi. Sasa sedang mencatat jumlah orang yang ikut lomba dan nasi Padang, ketika dua duda itu menghampiri Sasa bersamaan.
"Miss Sasa ...." ucap Xavier dan Rodrigo bersamaan.
"Ya?" Sasa mendongakkan wajahnya ke arah dua pria itu.
Xavier dan Rodrigo saling berpandangan. Entah mengapa, masing-masing seperti menilai satu sama lain.
Sepertinya ini sainganku deh - batin keduanya.
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
songong bgt sih maen tdong pke snjta sgla,brsa dia doang yg pnya kuasa kali....
Ayo bang piktor,bkin drama lg biar seru....
dan yg minta supaya si Parman bunuh Sasa?
hajaaar dan hempaskan para cangcorang yg menyebalkan itu, kasih paham mereka 💪💪💪
kangen banget ini sama bayi labubunya..
ayok hajar aj oom vik tuh org belagu bnget mentang2 bepangkt!!!