Kinara Aulia. Seorang gadis pilihan keluarga Dirgantara, yang akan menjadi istri Kenan, laki-laki tampan, sukses, yang mempunyai segalanya, namun nahasnya. Ia mengalami kecelakaan saat akan menikah dengan wanita pujaannya.
Setelah mengalami kecelakaan, sang wanita yang ia cintai malah meninggalkan dirinya, karena tidak mau mempunyai suami cacat.
Kenan merasa terpuruk, tidak percaya diri. Sampai dimana keluarganya mencarikan istri untuk dirinya.
"Jaga batasan, kamu cuman istri kontrak pilihan keluargaku!" bentak Kenan.
"Aku juga tidak tertarik denganmu, jangan terlalu percaya diri," jawab Kinara Ketus.
•••
Lalu bagaimana kisah mereka? Setelah melewati banyak hal dalam kehidupan mereka?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang
"Bunga."
Mendengar panggilan dari seorang laki-laki, yang suaranya begitu dia kenal, sontak saja, Bunga memutarkan tubuhnya ke belakang.
"Kak Restu," ucap Bunga.
"Kamu mau ke mana, Bunga?" tanya seorang laki-laki itu, yang di sebut Restu.
"Kak, aku sudah menikah sekarang, aku akan ikut dengan suamiku," ujar Bunga, dia menundukan kepalanya.
"Lalu, bagaimana dengan nasib aku?" tanya Restu.
"Sejak awal, keluarga kak Restu tidak memberikan izin kepada kita," ucap Bunga.
"Tapi, aku serius denganmu, aku akan meninggalkan keluargaku, demi menikah denganmu," ujar Restu.
"Jangan, jangan lakukan itu, kak. Keluarga kakak akan sangat terluka dengan keputusanmu," kata Bunga.
Restu dengan Bunga sudah menjalani hubungan selama ini, meskipun keluarga Restu tidak suka dengan Bunga, tapi mereka diam-diam saling menyukai.
"Bunga sudah menjadi istri saya, jangan menganggunya," celetuk Aaron, yang tidak suka dengan keberadaan Restu.
"Tapi saya kekasihnya, anda tidak berhak membawa Bunga," ujar Restu.
"Saya suaminya, saya yang jauh lebih berhak atas Bunga," kata Aaron.
"Sudah-sudah, jangan membuat keributan disini," ucap Bunga.
"Bunga, ayok kita kembali ke rumah kamu," ajak Restu,
"Kita akan segera menikah."
Restu menarik tangan Bunga, dengan sigap. Aaron menahan tangan Bunga sebelah.
"Lepaskan, tanganku!"
Bunga melototkan matanya kearah mereka berdua.
"Aaron, aku akan bicara dengan kak Restu dulu," kata Bunga.
"Yasudah, jangan lama-lama, kita harus segera kembali," jawab Aaron, meskipun dia tidak suka dengan keberadaan Restu, tapi Aaron akan memberikan Bunga waktu dengannya.
"Kak Restu, mulai sekarang kita sudah tidak mempunyai hubungan apapun," ucap Bunga.
"Tidak, aku tidak mau!" tolak Restu.
"Aku sudah menikah, dan caraku menikah cukup memalukan, meskipun aku tidak melakukan semua tuduhan itu," kata Bunga.
"Kalo kamu tidak melakukan semua tuduhan itu, kenapa kamu mau menikah dengannya?" tanya Restu.
"Aku sudah menjelaskan kepada semua warga yang memfitnahku, tapi mereka tidak mendengarkan aku," jawab Bunga,
"Mereka menyudutkan aku, seolah-olah aku adalah wanita yang kotor."
"Minta cerai dengan dia, pernikahanmu belum lama, dan tidak tercatat di negara, dan menikahlah denganku," kata Restu.
"Tidak semudah itu," jawab Bunga.
"Kalo kamu tidak bisa bercerai dengan laki-laki itu, berarti yang warga tuduhkan itu benar dong," ujar Restu.
"Perkataan kak Restu, seolah merendahkan aku!" kata Bunga.
"Aku tidak akan menerima perlakuanmu ini, Bunga!" ujar Restu.
Bunga tidak mau banyak bicara dengan Restu, karena dia sudah menyudahi hubungannya dengan Restu, urusannya sudah selesai.
"Ayok Aaron, kita pergi," kata Bunga.
Aaron langsung masuk kedalam mobilnya, di susul dengan Bunga yang masuk.
"Kenapa tidak duduk di depan?" tanya Aaron.
"Fokus saja menyetir, jangan menanyakan hal yang tidak penting," kata Bunga.
Perasaan Bunga kali ini campur aduk, tidak bisa berbohong, kalo Bunga masih mencintai Restu. Laki-laki yang selama ini selalu ada di saat dirinya susah.
"Maafkan aku, kak. Kisah kita sudah usai sampai sini," batin Bunga.
Bunga melihat kearah belakang, dari jendela mobil Aaron.
Restu masih berada disana, melihat kepergian Bunga, dengan tangisan yang menyedihkan.
Aaron yang melihat itu, langsung membawa mobilnya dengan cepat..
"Jangan lupa, kalo kamu sudah menjadi istri saya," ujar Aaron.
"Aku tidak melupakan itu, jangan khawatir," jawab Bunga.
"Bagus, jangan lupa dengan kewajibanmu, sebagai seorang istri," kata Aaron.
Sontak saja Bunga terdiam, kala mendengar ucapan Aaron yang mengatakan "Kewajiban"
"Maaf," ucap Bunga.
"Maaf, apa?" tanya Aaron bingung.
"Pernikahan kita cukup singkat, aku bingung harus bagaimana," kata Bunga.
"Maksudku, kewajiban yang lain, bukan kewajiban diatas ranjang," ujar Aaron.
Sontak saja Bunga melototkan matanya kearah Aaron.
"Bisa-bisanya dia mengatakan hal itu, dalam keadaan seperti ini," batin Bunga kesal.
"Sudahlah, aku tidak akan menuntut banyak denganmu, tugasmu hanya menjaga diri," kata Aaron.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri. Lagian, aku bukan anak kecil," jawab Bunga.
"Baguslah," ujar Aaron.
Setelah mengatakan itu, sepanjang perjalanan. Mereka tidak membicarakan apapun, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Setelah melewati jalan yang cukup membuat Aaron kesal, akhirnya Aaron berhasil membawa Bunga ke mansionnya.
"Ini mansion siapa?" tanya Bunga.
"Ayok keluar," ajak Aaron.
Aaron keluar lebih dulu, lalu Bunga menyusul.
"Apa dia bekerja di mansion ini," batin Bunga.
"Ngapain bengong, kesini," kata Aaron.
Dengan perasaan canggung, karena banyak pasang mata yang melihat kedatangannya.
"Apa ini tempat majikanmu?" tanya Bunga.
"Apa wajahku terlihat seperti seorang tukang kebun?" tanya Aaron.
"Tidak juga," jawab Bunga bingung.
"Bisa-bisanya dia mengatakan seperti itu," batin Aaron kesal.
Aaron membawa Bunga kedalam mansion.
"Dia menyentuh tanganku," batin Bunga.
"Kalian sudah disini ternyata," ujar Aaron.
"Kami penasaran, dengan apa yang kau katakan di telfon," ujar Alex.
"Ya, kau membuat kami penasaran," timpal Kenan.
"Perkenalkan, ini istriku, namanya Bunga Gadis," ucap Aaron.
"Istri!" teriak Kinara bersamaan dengan Tita.
"Aduh, bisa tidak, pelan-palan saja. Suara kalian membuat telingaku sakit," ujar Aaron.
"Bagaimana tidak teriak-teriak, kau membawa kabar yang sangat membuat kami kaget," kata Kinara.
"Ya, kenapa kau menikah secara tiba-tiba?" ucap Tita penasaran,
"Apa kau memaksa wanita itu, untuk menikah denganmu!"
"Kenan, Alex. Urus istri kalian," titah Aaron kesal.
"Bukan hanya mereka yang kaget, tapi kami juga kaget mendengar kabar ini," ujar Kenan, yang dibenarkan oleh Alex.
"Ceritanya panjang," kata Aaron.
"Kami siap mendengarkannya," ujar Alex.
"Yasudah, kita duduk disana, akan aku ceritakan kejadian konyol ini," ucap Aaron.
Mau tidak mau, Aaron menceritakan bagaimana bisa dirinya tiba-tiba menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak dia kenal.
Aaron menceritakan dari awal pertemuannya dengan Bunga, sampai mereka di gerebek dan di fitnah telah melakukan hal menjijikan.
Setelah Aaron menjelaskan kejadian yang dia alami, sontak saja membuat Kenan, Alex, dan yang lainnya tertawa.
"Aaron, padahal kau bisa membungkam mulut mereka," ujar Kenan.
"Jadi curiga, kalo itu cara dia menjebak," kata Alex tertawa.
"Diam kau, Lex. Meskipun aku jomblo akut, tapi tidak ada pikiran kesana," ucap Aaron kesal.
"Aku hanya bercanda, kenapa hatimu sangat sensitif sekarang," ucap Alex tertawa.
"Tapi aku senang, akhirnya kau menikah juga, meskipun caranya sangat konyol," ujar Kenan.
"Kalian diamlah, aku mau menanyakan sesuatu dengannya," ucap Kinara.
Semua terdiam, mereka sangat takut dengan keberadaan Kinara.
"Aku Kinara Aulia, kamu bisa memanggil aku Kinara."
"Ini sahabatku, Tita. Istri dari Alex,"
"Aku Bunga Gadis."
Kinara tersenyum, dia faham bagaimana perasaan Bunga, rasanya akan canggung karena baru pertama kali bertemu dengan mereka.
"Aku dengan Tita, akan sering kesini, atau kamu yang ke mansion kami, agar kamu mempunyai teman, dan kita cepat akbrab," ucap Kinara tersenyum.
"Mereka baik sekali, padahal dari keluarga kaya sepertinya," batin Bunga.
***