Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Nafas Kanaya naik turun-turun, bisa-bisanya pria yang telah menghancurkan hidupnya itu dengan tak tahu malunya kini begitu santai, membawanya sesuka hatinya, memeluknya, dan mengatakan jika ia sangat merindukan dirinya.
“Menjijikan ! Setelah Kau menghancurkan hidup Ku, dunia Ku ! Kau dengan tanpa rasa bersalah mengatakan kalau Kau merindukan Ku ! Najis !” kata Kanaya memaki pria yang pernah hadir di dalam hidupnya itu.
“Aku minta maaf, maaf kan Aku !” kata Adrian menundukkan wajahnya entah itu benar-benar sebuah permintaan yang tulus dari lubuk hatinya atau hanyalah sebuah topeng belaka, agar bisa memenangkan hati Kanaya kembali.
“Aku pun terluka karena kehilangan Kendra, putra Kita !” lirih Adrian suaranya kini berubah parau dan matanya berkaca-kaca menahan tangis menatap Kanaya. Dimana kini tubuhnya telah bersimpuh di kaki Kanaya.
“Maafkan Aku, Aku khilaf. Aku salah ! Ampuni Aku, Kanaya !” kata Adrian dengan suara parau nya hingga membuat Kanaya menjadi Iba namun dengan cepat Kanaya langsung memalingkan wajahnya.
“Semua terjadi padamu karena ketidak berdaya Ku sebagai seorang suami ! Otak Ku buntu ketika Aku dirundung permasalahan perusahaan Ku !” kata Adrian menangis di kaki Kanaya.
“Jika saja Kau jujur sejak awal akan masalah mu, semua tidak akan seperti ini ! Aku bahkan bisa membantu mu, dengan melunak kan hati Papa Ku ! Tapi ternyata apa yang dikatakan oleh Papa Ku ternyata benar ! Kau memang pria yang tak pantas menjadi suami Ku !” kata Kanaya menatap tajam Adrian hingga Adrian terdiam.
Apa maksud ucapan Kanaya padanya ?
“Apa maksud mu ? Papa mu….”
“Apa Kau tahu mengapa Ayah mu sampai masuk penjara dan mati bunuh diri ?” tanya Kanaya begitu intens menatap Adrian.
“Itu karena ulah Ayah mu yang serakah ingin mengambil alih kekuasaan yang Papa Ku punya ! Ayah mu seorang pengkhianat ! Ia mencoba menjual informasi rahasia perusahaan ! Bodohnya Aku yang tidak percaya dengan apa yang Papa Ku katakan. Hanya karena cinta ku pada mu, Aku sampai tak menganggap itu hal yang benar ! Aku tetap menikah dengan mu ! walau tanpa restu kedua orang tua Ku !”
Kanaya mengatakan itu dengan menatap tajam Adrian. Adrian baru mengetahui kebenaran itu semua, ia tak tahu jika Ayahnya masuk penjara dan bunuh diri. Sebab yang ia tahu Ayahnya meninggal karena sakit. Karena dulu ia sekolah di luar negeri dan tidak tahu sama sekali mengenai apa yang telah terjadi pada Ayahnya.
“Kau jangan berbohong pada Ku ! Kanaya !” kata Adrian balik menatap tajam Kanaya.
“Kalau Kau tidak percaya, tanyakan pada Ibu mu ! Kemana dia saat suaminya mati di penjara !” kata Kanaya dengan nafas yang naik turun begitu emosi.
Adrian merasa tak terima dan di hina, tidak mungkin Ayahnya adalah seorang narapidana, dan penjahat.
“Ternyata Kau dan Ayah mu sama saja ! Sama-sama JAHATNYA !” kata Kanaya lagi meluapkan amarahnya.
“Kau bahkan tega mengabaikan Kendra demi menuruti keinginan Ibu mu untuk mendapatkan menantu yang sesuai keinginannya !” kata Kanaya menangis, kala teringat akan Kendra.
“Dimana hati nurani mu ? Brengsek ! Bajingan Kau !” Kanaya membentak dan menangis di hadapan Adrian dengan memukul-mukul tubuh Adrian begitu kuat.
Saat percakapan itu terjadi, nyatanya semuanya itu terdengar oleh Adam. Ponsel Kanaya masih tersambung panggilannya pada Adam. Sebab sebelum Adrian membawa Kanaya pergi, Kanaya sempat menghubungi Adam, dimana Kanaya belum sempat untuk bicara.
Mata Adam memerah, dan rahangnya mengeras serta tangannya terkepal kuat. Rasanya ia ingin sekali mencabik-cabik tubuh Adrian, dimana Adrian dengan berani membawa Kanaya saat ini. Dan mengatakan jika Adrian masih merindukan Kanaya.
“ROMI !!!!”
Romi datang dengan cepat mendekati Adam.
“SIAPKAN MOBIL SEKARANG !” kata Adam dengan tegas.
...****************...
Dua bab dulu ya gaes...banyak yang komen dan like tak sambung lagi nanti malam...hehehe
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣