Juna Suami Pengganti

Juna masih mendengarkan cacian dari mulut mertuanya. sekuat hati ia menahan semua penghinaan itu karena Angela. yah Juna mulai jatuh cinta pada Angela. tepatnya sejak kapan ia juga tidak tahu. tapi tidak ada niat sedikitpun di benak Juna untuk mengakhiri pernikahan yang sudah terjadi.

Setelah papa Angela pergi, Juna keluar dari kamarnya ia duduk di samping Angela. tubuh mereka berdekatan. Juna yang masih mengenakan kaos berwarna putih dan celana pendek itu terlihat santai tapi tetap maskulin.

"Pasti kau dengar ucapan papa ya?" tanya Angela sedikit merasa bersalah.

"Tidak masalah, semua yang di ucapkan papamu memang benar adanya, kita mungkin tidak selevel"

Angela terdiam, entah kenapa ia bahkan tidak meminta Juna menggeser tempat duduk nya. ia nyaman saja saat duduk berdekatan dan menempel seperti pasangan sungguhan.

Juna meraih cangkir kopi milik Angela, ia menyesap isinya lalu kembali meletakkan cangkir itu di atas meja. lagi-lagi Angela tidak keberatan Juna meminum kopinya.

"Juna kau tahu pernikahan kita tinggal dua Minggu lagi"

Juna menoleh menatap wajah cantik Angela sembari menyelami dua bola mata Angela.

"Iya aku tahu, aku sudah punya rencana"

"Rencana?" tanya Angela heran.

"Kita habiskan dua Minggu untuk bepergian bersama, bersenang-senang, kuliner, kita bisa pergi ke tempat yang kau suka, bagaimana?"

Angela terdiam berpikir. rencana Juna cukup tidak masuk akal baginya. pekerjaan Angela di kantor terlalu menumpuk untuk di tinggal selama dua Minggu.

"Tidak bisa, aku ada pekerjaan penting"

"Angel sejak usia berapa kau mulai bekerja? kau sudah memiliki segalanya hingga kau tidak memikirkan dirimu sendiri"

"Apa maksud mu?!" Angela kesal ia mendorong lengan Juna.

"Ayolah, kapan terakhir kali kau bersenang-senang sesuai keinginan mu, kapan kau memikirkan kebahagiaan mu yang sesungguhnya? sampai kau di khianati Dito, mungkin dia menyadari jika kau monoton dan membosankan" Juna berkata jujur dan lugas membuat Angela terdiam.

"Benar juga..." gumam Angela.

"Jadi kau terima tawaran ku?"

"Bagaimana dengan kuliah dan pekerjaan mu di caffe?"

"Gampang saja aku bisa meninggalkannya untuk sementara waktu"

Angela mengangguk setelah berpikir sekian menit. mungkin ini adalah pilihan tergila dalam hidupnya. bepergian menikmati waktu sebelum perpisahannya dengan Juna si suami pengganti.

Juna tersenyum menggenggam tangan Angela yang tentu saja langsung di tepis oleh Angela dengan kesal. Juna hanya terkekeh, ia senang menggoda Angela dan membuatnya marah. bagi Juna kemarahan Angela itu lucu dan menggemaskan.

***

Siang ini di kantor Angela mengajukan cuti dua Minggu hingga ia di telepon oleh papanya. tapi Angela tidak berniat mengurungkan niatnya bepergian dengan Juna. ia tetap cuti panjang selama dua Minggu. Angela juga bertemu Martha membahas pekerjaan dan kehidupan pribadinya.

Angela dan Martha memilih caffe dekat kantor Angela untuk mengobrol dan makan siang.

"Apa aku tidak salah dengar?! kalian saling jatuh cinta??" tanya Martha setengah histeris mendengar rencana Angela dan Juna yang akan bepergian.

"Tidak!! kami hanya pergi bersama sebelum perpisahan itu terjadi, sekalian aku mau refreshing saja"

"Baiklah Angel tapi ini kedengaran aneh, kemana kalian akan pergi?"

"Mungkin tidak jauh tidak sampai ke luar negeri"

"Iya tapi dimana tempatnya?" Martha penasaran.

"Rahasia!" jawab Angela.

Sebagai sepupu dan sahabat Angela Martha bisa merasakan terjadi sesuatu pada Angela. tidak biasanya matanya berbinar semangat seperti itu. bahkan saat masih menjalin hubungan dengan Dito pun Angela tidak bersemangat seperti ini.

"Oke, kabari aku ya jangan lupa pulang" kata Martha.

Angela tersenyum lebar sembari mengangguk.